Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Subtipe Molekuler Kanker Payudara di RSUD Madiun dan Hubungannya dengan Grading Histopatologi Dadik Subiyanto; Threeyana Ariyati Kadi; Ismaiyah Ismaiyah; Naufal Abdurrahman; Yudha Prasetyo Utomo; Arif Reynaldi Alifiansyah; Ika Fidianingsih
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol 31 No 3 (2021)
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/mpk.v31i3.4986

Abstract

Breast cancer is a complex disease with variable molecular characteristics and shows different tumor behavior, therapeutic response, and prognosis. The regional general hospital Madiun has begun to improve services for breast cancer patients since 2015 with the availability of immunohistochemical examinations. This effort was made because breast cancer therapy is currently guided by these examinations. This study aimed to determine the distribution of various molecular subtypes of breast cancer in Madiun Hospital and also the relationship between molecular subtypes and histopathological grading. This study was a retrospective study with a cross-sectional design taken from the Anatomical Pathology Laboratory of Madiun Hospital data from 2015 to 2018. A total of 281 breast cancer cases were examined for immunohistochemical of estrogen receptor (ER), progesterone receptor (PR), and human epidermal receptor 2 (HER2), and a total of 91 breast cancer patients plus Ki-67 examination were then classified into luminal A, luminal B, HER2 and triple-negative (TN). The statistical test used was the Chi-Square test with a 95% confidence level. The most common molecular subtypes of breast cancer in Madiun Hospital were luminal B (28,5%) followed by TN (27,5%), luminal A (22%), and HER2 (22%). The mean age of breast cancer patients was 52.8 ± 10.57. The most common histological types and grades of breast cancer were invasive ductal carcinoma (85.1%) and tumor grade 1 (58.71%). There was a correlation between the immunohistochemical features of ER, PR, HER2, and Ki67 withhistopathological grading. Positive ER and PR were more well differentiated but e HER2 positive andKi67 were more poorly differented. Abstrak Kanker payudara merupakan penyakit kompleks dengan gambaran molekuler bervariasi dan menunjukkan perilaku tumor, respon terapi, dan prognosis yang berbeda. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Madiun mulai meningkatkan layanan untuk pasien kanker payudara sejak tahun 2015 dengan tersedianya pemeriksaan imunohistokimia. Upaya ini dilakukan karena terapi kanker payudara saat ini berpedoman atas pemeriksaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi berbagai subtipe molekuler kanker payudara di RSUD Madiun dan juga hubungan antar subtipe molekuler dengan grading histopatologi. Penelitian ini adalah studi retrospektif dengan desain cross sectional yang diambil dari data Laboratorium Patologi Anatomi RS Madiun selama tahun 2015 sampai 2018. Total 281 kasus kanker payudara dilakukan pemeriksaan imunohistokimia estrogen receptor (ER), progesteron receptor (PR) dan human epidermal epidermal receptor 2 (HER2) dan total 91 pasien kanker payudara ditambah pemeriksaan Ki-67 kemudian diklasifikasikan menjadi luminal A, luminal B, HER2, dan triple negative (TN). Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square dengan taraf kepercayaan 95%. Subtipe molekuler kanker payudara di RS Madiun yang paling banyak adalah luminal B (28,5%) diikuti TN (27,5%), luminal A (22%), dan HER2 (22%). Rata-rata umur pasien kanker payudara adalah 52,8 ±10,57. Tipe histologi dan grade kanker payudara terbanyak adalah karsinoma duktal invasif (85,1%) dan grade tumor 1 (58,71%). Terdapat hubungan gambaran imunohistokimia baik ER, PR, HER2 dan Ki67 dengan grading histopatologi. ER dan PR positif lebih banyak mengalami diferensiasi baik namun HER2 positif dan KI67 positif lebih banyak mengalami diferensiasi buruk.
UPDATE ESTIMASI EMISI GAS BUANG KAPAL DI PERAIRAN BATAM-SINGAPORE MENGGUNAKAN DATA AUTOMATIC IDENTIFICATION SYSTEM (AIS) Hendra Saputra; Nidia Yuniarsih; Naufal Abdurrahman; Mufti Fathonah Muvariz; Sapto Wiratno Satoto; Tri Ramadani Arjo
INOVTEK POLBENG Vol 8, No 2 (2018): INOVTEK VOL.8 NO 2 - 2018
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.574 KB) | DOI: 10.35314/ip.v8i2.814

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghitung emisi gas buang yang dihasilkan dari aktifitas pelayaran kapal yang berada di perairan Batam-Singapore menggunakan data AIS (Automatic Identification System). Wilayah  ini merupakan salah satu wilayah perairan dengan aktifitas pelayaran terpadat sepanjang selat Malaka. Hasil analisa menunjukkan jumlah rata-rata kapal per-jam pada 4 September 2018 sebanyak 1191 kapal dengan kepadatan tertinggi terjadi pada pukul 22.00 dengan jumlah 1326 kapal. Hasil perhitungan emisi pada jam tersebut menunjukkan jumlah emisi NOx, CO, CO2, VOC, SOx and PM masing-masing sebesar 48,716.48  kg/hour, 62,297.39 kg/hour, 3,541,656.53 kg/hour, 14,751.79 kg/hour, 1,339.14 kg/hour and 22,319.03 kg/hour. Hasil ini merupakan updating nilai emisi dari penelitian-penelitian sebelumnya yang menggunakan data AIS perjam pada tahun 2011 dan 2014. Hasil perbandingan menunjukkan perbedaan cukup signifikan terhadap nilai emisi CO2
Penerapan IbM: Pembuatan Studi Kelayakan Rute Pelayaran Batam Marine Ambulance Muhammad Zainuddin Lubis; Rahman Hakim; Hanifah Widiastuti; Lalu Giat Juangsa Putra; Sapto Wiratno Satoto; Benny Haddli Irawan; Ihsan Saputra; Naufal Abdurrahman; Budi Baharudin
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Batam Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Batam
Publisher : Pusat P2M Politeknik Negeri Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30871/abdimas polibatam.v4i1.3592

Abstract

Kegiatan pengabdian dengan ambulans Marine sangat mendukung kegiatan penanggulangan dalam mengatasi gawat darurat terutama di wilayah kepulauan Riau, Batam. Pengabdian ambulans marine ini melakukan beberapa metode pendekatan, yaitu melakukan a. Manajemen Resiko kegiatan, b. Studi Literatur dan Identifikasi Masalah, c. Studi Lapangan dan Pengumpulan Data, d. Analisa dan Pembahasan, dan e. Pembahasan dan kesimpulan. Kegiatan pengabdian ini merupakan kegiatan lanjutan yang sudah dilakukan saat tahun 2020 oleh tim pengerjaan ambulans marine sebelumnya. Kegiatan ini juga melakukan perencanaan alur untuk pengantaran via laut/ perairan yang ada di Kepulauan Riau. Kegiatan perawatan juga dilakukan dalam kegiatan pengabdian, sehingga wahana atau ambulans dapat diketahui kondisi kelistrikan, permesinan, serta kegiatan pengabdian ini juga melakukan sosialisasi menggunakan media video, sehingga masyarakat dapat mengetahui kegiatan ini, dan juga menjadi implementasi kegiatan Batam tanggap cepat gawat darurat.