Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENGARUH KEKENCANGAN V-BELT TERHADAP SUHU RUANG TRAINER M.Khumaedi Usman; Amin Nur Akhmadi
Nozzle : Journal Mechanical Engineering Vol 4, No 2 (2015): Nozzle : Journal Mechanical Engineering
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/nozzle.v4i2.800

Abstract

Abstrak Perkembangan dan penerapan sistem refrigerasi pada perumahan, perkantoran maupun pada kendaraan bermotor terutama mobil dewasa ini mengalami peningkatan yang pesat. Buktinya adalah banyak industri, perkantoran, perumahan maupun kendaraan yang dilengkapi dengan AirConditioner (AC) yang bertujuan untuk mengkondisikan dan menyegarkan udara ruangannya. Refrigerasi adalah pengeluaran kalor dari suatu ruangan dan kemudian mempertahankan keadaannya sedemikian rupa sehingga temperaturnya lebih rendah dari temperatur lingkungannya, Alur penelitian dari mulai, studi pustaka,persiapan alat dan bahan, variasi kekencangan v,belt,pengaruh hasil pengujian, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran Pada saat melakukan pengujian ini,  membutuhkan alat untuk membantu dalam pengujian ini, diantaranya  alat yang dibutuhkan, Pada saat melakukan pengujian ini, kami membutuhkan bahan yang untuk diujikan agar kami mendapatkan data yang diinginkan, yaitu Kompresor Avanza, Kondensor, Cooling Unit, Extravan, Motor Listrik, Selang A/C. tahap pertama dilakukan pengujian terhadap kekencangan v-belt pada kecepatan blower  2 (medium) dan jarak  extrafun  ke kondensor 5 cm,dengan momen tekanan 10 kg, dengan kelenturan 35 mm, mendapatkan suhu 16,5. Kemudian berlanjut ke tahap dua yaitu kekencangan v-belt dengan tekanan 10 kg dan kelenturan v-belt 30 mm maka suhu yang didapatkan menjadi 16,3. Selanjutnya pada tahap ke tiga di tentukan kelenturan v-belt menjadi 25 mm dengan kekencangan 10 kg suhu yang di dapatkan yaitu 15,9. Kata Kunci : Trainer AC Mobil Avanza, Pengujian ketegangan v-belt.
PENGARUH FEEDING TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN PADA PEMBUBUTAN RATA DENGAN SPESIMEN BAJA St 37 Amin Nur Akhmadi
Nozzle : Journal Mechanical Engineering Vol 7, No 1 (2018): Nozzle : Journal Mechanical Engineering
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/nozzle.v7i1.768

Abstract

AbstrakMesin bubut (turning machine) adalah suatu jenis mesin perkakas dalam proses kerjanya bergerak memutar benda kerja dan menggunakan mata potong pahat atau tools sebagai alat untuk menyayat benda kerja tersebut Mesin bubut dipergunakan untuk pembentukan benda kerja menjadi bentuk-bentuk tertentu dengan cara pengelupasan yang menghasilkan tatal atau serpihan, Kecepatan putar benda kerja diatur oleh mekanisme gerak utama, yang terletak didalam kepala tetap. Metode analisa data dilakukan dengan metode eksperimen untuk mengetahui pengaruh feeding terhadap kekerasan permukaan pada pembubutan rata St 41 dengan putaran mesin 740 rpm, panjang feeding 20 mm dan sudut pahat 60º dengan pahat dan kedalaman feeding yang berbeda. Pada tahap pengujian pertama proses pembubutan dengan pahat HSS jerman diperoleh derajat kelancipan pahat sebesar 60º dengan ketinggiansisi b sebesar 8 mm, kemudianpengujiantahap kedua diperoleh derajat kelancipan pahat sebesar 60º dengan ketinggiansisi b sebesar7,5 mm dan pengujiantahap ketiga diperoleh derajat kelancipan pahat sebesar 60º dengan ketinggiansisi b sebesar7 mm. tahap pengujian pertama proses pembubutan dengan pahat HSS jerman diperoleh derajat kelancipan pahat sebesar 60º dengan ketinggiansisi b sebesar 8 mm, kemudianpengujiantahap kedua diperoleh derajat kelancipan pahat sebesar 60º dengan ketinggiansisi b sebesar7,95 mm dan pengujiantahap ketiga diperoleh derajat kelancipan pahat sebesar 60º dengan ketinggiansisi b sebesar7,9 mm.
RANCANG BANGUN TRAINER POWER WINDOW PADA PINTU DEPAN MOBIL TIMOR Mukhamad Khumaidi Usman; Amin Nur Akhmadi
Nozzle : Journal Mechanical Engineering Vol 5, No 1 (2016): Nozzle : Journal Mechanical Engineering
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/nozzle.v5i1.805

Abstract

AbstrakDi era moder ini kenyamanan dan keselamatan berkendara impian bagi pengguna kendaraan, dengan mengunakan power window sebagai pembuka kaca pintu mobil secara otomatis, sehingga pengendra tidak harus mengontel lagi, cukup menekan saklar power window kaca pintu dapat naik turun.Tujuan dari rancang bangun power window pintu depan mobil timor untuk menambah dan  meningkatkan kualitas pengajaran secara praktek maupun teori dan menambah teknologi baru untuk mobil timor. Metode penelitian yang digunakan adalah metode interview dan observasi. Proses pembuatan trainer dan aplikasi power window dilakukan dengan teliti supaya hasilnya kuat dan rapi. Langkah awal  mempersiapkan alat dan bahan setalah itu membuat kerangka, papan kelistrikan, tempat dudukan baterai, pemasangan roda Trolly, membuat penutup mekanisme kabel, modifikasi power window jenis mekanisme kabel dan pintu depan sebelah kanan mobil timor dan proses yang terahir instalasi kabel. Setelah trainer dan aplikasi power window selesai di buat, melakukan pengujian kelistrikan dengan menganalisa kinerja power window untuk mengetahui power window dapat bekerja Dengan menekan saklar up dan down kaca pintu dapat naik turun. Pengujian berikutnya pengujian tanpa beban yaitu pengujian dari baterai ke motoran langsung, kebutuhan tegangan untuk naik 12 V sedangkan untuk turun besar tegangan 12 Vdan dengan mengunakan swith, besar tegangan untuk kaca pintu naik 11 V dan turun membutuhkan besar tegangan 12 V. Pengujian yang terakhir mengukur kecepatan naik turun kaca pintu power window, kaca naik di butuhkan waktu 5,23 detik dan turun 3,48 detik. Kata kunci : proses pembuatan trainer, analisa dan perbaikan kerusakan   komponen pada power window dan pengujian power window.
PENGARUH JENIS PAHAT TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN SAAT PEMBUBUTAN BAJA ST 60 PADA MESIN BUBUT CNC Amin Nur Akhmadi; M.Taufik Qurohman
Nozzle : Journal Mechanical Engineering Vol 6, No 1 (2017): Nozzle : Journal Mechanical Engineering
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/nozzle.v6i1.816

Abstract

AbstrakMesin bubut CNC dipergunakan untuk pembentukan benda kerja menjadi bentuk-bentuk tertentu dengan cara pengelupasan yang menghasilkan tatal atau serpihan. Alat potong atau alat sayatnya adalah pahat bubut, di mana pahat ini sangat diperlukan dalam fungsinya yaitu digunakan untuk penyayatan suatu benda kerja yang mana nantinya akan dikerjakan pada mesin bubut. Memulai proses pembubutan permukaan dilakukan pada tepi penampang atau gerak lurus pada sumbu benda kerja ST 60 dengan sayatan perlahan sebanyak 1 mm dan kelipatannya sehingga diperoleh permukaan yang halus dan rata serta maksimal dengan rpm 290, 455 dan 740. Mengasah  pahat yang akan digunakan yaitu pahat HSS Toki dengan menggunakan gerinda diperuntukkan untuk pembubutan rata, penyetingan mesin bubut CNC, Pemasangan benda kerja  pada chuck pada posisi yang tepat dan ketika mesin bubut dinyalakan, proses pembubutan permukaanyang dilakukan pada tepi penampang atau gerak lurus pada sumbu benda kerja ST 60 dengan sayatan perlahan sebanyak 1 mm dan kelipatannya sehingga diperoleh permukaan yang halus dan rata serta maksimal, yaitu rpm 290 dengan hasil diameter benda kerja 19,15 mm dan 18,35 mm, rpm 455 dengan hasil diameter benda kerja 14,40 mm dan 13 mm dan rpm 740 dengan hasil diameter benda kerja 12 mm dan 10,55 mm. Hasil pembubutan yang paling baik yaitu pada rpm 740. Kata kunci : Bubut  CNC,  Baja  ST 60
ANALISA PROSES ENGINE CUTTING SIMULATION DAIHATSU CHARADE Amin Nur Akhmadi
Nozzle : Journal Mechanical Engineering Vol 6, No 2 (2017): Nozzle : Journal Mechanical Engineering
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/nozzle.v6i2.772

Abstract

Abstrak Mobil adalah suatu kendaraan di mana penggeraknya menggunakan motor Alat peraga merupakan media pendidikan yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep materi yang dipelajari. Alat peraga sendiri merupakan benda kongkret yang dirancang secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan dan mengembangkan konsep-konsep pada mata pelajaran tertentu. Dengan alat peraga, maka hal-hal yang abstrak dapat disajikan dalam bentuk model yang berupa benda kongkret yang dapat dilihat dan dipegang, sehingga mudah dipahami. Fungsi utama dari penggunaan alat peraga pendidikan adalah untuk menurunkan keabstrakan konsep agar mampu menangkap arti konsep tersebut, menguasai materi yang dipejari dan dapat mempraktikan kembali dalam konteks yang sebenarnya, tidak terkecuali juga untuk jenis materi pembelajaran yang bersifat abstrak. Cutting Engine adalah model penampang yang digunakan untuk menunjukan desain engine cutting konvesional pada mobil Daihatsu Charade. Model ini dipotong sehingga mampu menampilkan dan menunjukan fungsi komponen. Mulai dari ruang silinder, silinder head, intake manifold, exhaust manifold, karburator, distributor sehingga komponen yang berada di dalam mesin dapat diamati dengan alat peraga ini. Alat peraga ini digerakan dengan motor listrik 1 PK sehingga dapat mensimulasikan kerja mesin mulai dari gerak piston hingga mekanisme kerja katup. Pada engine cutting ini setiap komponen juga memiliki warna yang berbeda-beda untuk membedakan setiap komponen yang terdapat pada engine cutting. Kata kunci : Proses cutting, engine cutting simulation
PENGARUH PENGEREMAN TERHADAP KECEPATAN MOBIL LISTRIK TUXUCI 2.0 DENGAN REM CAKRAM DOUBEL PISTON Amin Nur Akhmadi
Nozzle : Journal Mechanical Engineering Vol 4, No 2 (2015): Nozzle : Journal Mechanical Engineering
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/nozzle.v4i2.797

Abstract

Abstrak Mobil listrik adalah mobil yang digerakkan dengan motor listrik, menggunakan energi listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpanan energi lainnya.Perbedaannya terdapat pada motoran (mesin) penggeraknya. Di dalam mobil listrik juga memerlukan pengereman. Pengereman tersebut yang biasanya di perlombakan  yaitu bagaimana pengeremen tersebut maksimal atau tidak maksimal pada saat perlombaan dengan jarak yang telah di tentukan, dan banyak bermacam-macam  tipe pengereman yang di gunakan, ada yang menggunakan rem cakram dan rem tromol. Oleh karena itu dilakukan pengujian pengarauh kecepatan terhadap hasil pengereman pada mobil listrik Politeknik Harapan Bersama untuk mengetahui jarak pengereman yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini adalah menyelidiki pengaruh kecepatan terhadap hasil pengereman mobil listrik Tuxuci 2.0 Politeknik Harapan Bersama dengan jarak yang telah ditentukan. Untuk mengetahui pengaruh kecepatan terhadap hasil penngereman peneliti melakukan pengujian dengan cara melakukan pengujian pengereman dengan jarak lintasan yang telah ditentukan yaitu 200 meter dengan variasi kecepatan 30 Km/jam, 40 Km/jam, dan 50 Km/jam yang kemudian masing-masing kecepatan diujikan sebanyak tiga kali pengujian dengan injakan penuh  pedal rem dan dicatat berapa jarak pengereman yang dihasilkan dalam bentuk satuan meter. Dari hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa hasil pengereman yang baik yaitu pada percobaan pertama dengan pengereman pedal gas dilepas total, karena menghasilkan  jarak pengereman sepanjang 1,33 meter pada kecepatan 30 Km/jam. Kata kunci : Mobil Listrik, rem, pengaruh kecepatan, Tuxuci
PENGARUH KEKENCANGAN V-BELT TERHADAP SUHU RUANG TRAINER SISTEM PENDINGIN M Khumaedi Usman; Amin Nur Akhmadi
Nozzle : Journal Mechanical Engineering Vol 4, No 1 (2015): Nozzle : Journal Mechanical Engineering
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/nozzle.v4i1.788

Abstract

AbstrakPerkembangan dan penerapan sistem refrigerasi pada perumahan, perkantoran maupun pada kendaraan bermotor terutama mobil dewasa ini mengalami peningkatan yang pesat. Buktinya adalah banyak industri, perkantoran, perumahan maupun kendaraan yang dilengkapi dengan AirConditioner (AC) yang bertujuan untuk mengkondisikan dan menyegarkan udara ruangannya, Sistem refrigerasi yang paling sederhana memiliki komponen utama yaitu kompresor, kondensor, katup ekspansi, dan evaporator, saat melakukan pengujian ini, kami membutuhkan bahan yang untuk diujikan agar kami mendapatkan data yang diinginkan, yaitu Kompresor Avanza, Kondensor, Cooling Unit, Extravan, Motor Listrik, Selang A/C. tahap pertama dilakukan pengujian terhadap kekencangan v-belt pada kecepatan blower  2 (medium) dan jarak  extrafun  ke kondensor 5 cm,dengan momen tekanan 10 kg, dengan kelenturan 35 mm, mendapatkan suhu 16,5⁰. Kemudian berlanjut ke tahap dua yaitu kekencangan v-belt dengan tekanan 10 kg dan kelenturan v-belt 30 mm maka suhu yang didapatkan menjadi 16,3⁰. Selanjutnya pada tahap ke tiga di tentukan kelenturan v-belt menjadi 25 mm dengan kekencangan 10 kg suhu yang di dapatkan yaitu 15,9⁰.sistem v-belt trainer AC  terdapat komponen utama yaitu: Motor listrik, kompresor dan V ribbed belt. Motor listrik tersebut digunakan untuk memutarkan kompresor melalui belt,Kompresor berfungsi mengalirkan serta menaikkan tekanan refrigerant dari tekanan evaporasi ke tekanan kondensasi. Meningkatnya tekanan berarti menaikkan temperatur Kata Kunci : Kekecangan V-belt, Suhu Trainer
PENGARUH FEEDING TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN PADA PEMBUBUTAN RATA DENGAN SPESIMEN BAJA St 37 Amin Nur Akhmadi; Wawan Junaidi Usman
Nozzle : Journal Mechanical Engineering Vol 3, No 2 (2014): Nozzle : Journal Mechanical Engineering
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/nozzle.v3i2.779

Abstract

AbstrakMesin bubut (turning machine) adalah suatu jenis mesin perkakas dalam proses kerjanya bergerak memutar benda kerja dan menggunakan mata potong pahat atau tools sebagai alat untuk menyayat benda kerja tersebut Mesin bubut dipergunakan untuk pembentukan benda kerja menjadi bentuk-bentuk tertentu dengan cara pengelupasan yang menghasilkan tatal atau serpihan, Kecepatan putar benda kerja diatur oleh mekanisme gerak utama, yang terletak didalam kepala tetap. Metode analisa data dilakukan dengan metode eksperimen untuk mengetahui pengaruh feeding terhadap kekerasan permukaan pada pembubutan rata St 41 dengan putaran mesin 740 rpm, panjang feeding 20 mm dan sudut pahat 60º dengan pahat dan kedalaman feeding yang berbeda. Pada tahap pengujian pertama proses pembubutan dengan pahat HSS jerman diperoleh derajat kelancipan pahat sebesar 60º dengan ketinggiansisi b sebesar 8 mm, kemudianpengujiantahap kedua diperoleh derajat kelancipan pahat sebesar 60º dengan ketinggiansisi b sebesar7,5 mm dan pengujiantahap ketiga diperoleh derajat kelancipan pahat sebesar 60º dengan ketinggiansisi b sebesar7 mm. tahap pengujian pertama proses pembubutan dengan pahat HSS jerman diperoleh derajat kelancipan pahat sebesar 60º dengan ketinggiansisi b sebesar 8 mm, kemudianpengujiantahap kedua diperoleh derajat kelancipan pahat sebesar 60º dengan ketinggiansisi b sebesar7,95 mm dan pengujiantahap ketiga diperoleh derajat kelancipan pahat sebesar 60º dengan ketinggiansisi b sebesar7,9 mm. Kata kunci: mesin bubut, feeding,  baja St 37
ANALISIS SISTEM KEMUDI MOBIL TUXUCI POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL Agus Suprihadi; Amin Nur Akhmadi
Nozzle : Journal Mechanical Engineering Vol 6, No 2 (2017): Nozzle : Journal Mechanical Engineering
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/nozzle.v6i2.774

Abstract

AbstrakPerkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk mengembangkan produk teknologi yang lebih baik dari sebelumnya. Di Indonesia pun telah banyak usaha yang dilakukan dalam bidang hemat energi. Pada urban concept Tuxuci yang termasuk dalam kelas bensin, akan dirancang menggunakan mesin pembakaran dalam (internal combustion) 4 langkah yang telah dimodifikasi, serta didukung dengan sistem transmisi otomatis agar kendaraan mendapatkan perbandingan tenaga yang sesuai kebutuhan untuk memaksimalkan efisiensi bahan bakar, dalam sebuah kendaraan banyak hal yang dapat diperhatikan sebagai faktor keamanan, yang salah satunya adalah sistem kemudi (steering system). Sistem kemudi adalah salah satu sistem pada chasis mobil yang berfungsi untuk merubah arah kendaraan  dan laju kendaraan dengan cara menggerakkan atau membelokkan  roda-roda depan mobil dan menjaga agar posisi mobil tetap stabil, Pengujian yang dilakukan dengan cara menentukan titik awal dengan menandai titik terluar dari ban depan mobil, kemudian memutarkan kemudi secara penuh kekiri dan menjalankan mobil agar  mobil berputar 360  dan dihasilkan radius putar, pengujian pada mobil Urban Bala Manter dengan cara menjalankan mobil dengan kemudi diputar secara penuh kekiri dan dihasilkan radius putar adalah 4.85 Meter, Perlunya merumuskan wakil jenis kendaraan (merk / jenis) dari setiap kelompok jenis kendaraan (Penumpang, Bis, Truk, dan Trailer) memudahkan menetapkan dimensi unsur kendaraan. Kata kunci : Sistem kemudi, Radius putar
STUDI KOMPARASI NILAI KEKASARAN BAHAN PADA PROSES PEMBUBUTAN DENGAN MEDIA PENDINGIN DROMUS DAN OLI SAE 40 PADA BAJA St 37 Amin Nur Akhmadi
Nozzle : Journal Mechanical Engineering Vol 6, No 2 (2017): Nozzle : Journal Mechanical Engineering
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/nozzle.v6i2.770

Abstract

AbstrakMesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas. Prinsip kerja pada proses turning atau lebih dikenal dengan proses bubut adalah proses penghilangan bagian dari benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu. Di sini benda kerja akan berputar dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kekasaran material bahan terhadap proses pembubutan dengan menggunakan media pendingin  oli SAE 40 dan Dromus.Dalam proses bubut, terdapat gaya pemotongan (cutting force), yaitu Gaya Radial (gaya pada kedalaman potong), Gaya Tangensial (gaya pada kecepatan potong), dan Gaya Longitudinal (gaya pada pemakanan). Faktor yang mempengaruhi gaya potong diantaranya yaitu kedalaman pemotongan (depth of cut), gerak pemakanan (feed rate), dan kecepatan pemotongan (cutting speed). Analisa ini mengukur nilai kekasaran material beberapa jenis bahan pada proses turning dengan menggunakan material berupa baja St 37 dengan kecepatan 455rpm dan menggunakan oli SAE 20 dan Dromus pada proses bubut turning. Hasil analisa menunjukkan bahwa nilai suatu kekasaran bahan sangat berpengaruh pada saat proses pengerjaan permesinan, untuk memperoleh proses hasil yang baik dalam proses pengerjaan material dengan menggunakan permesinan sebaiknya kita menggunakan pendingin dromus karena hasil benda kerja lebih halus dan nilai tingkat kekasaran lebih rendah dibandingkan dengan media pendingin oli SAE 40. Kata kunci: Nilai Tingkat Kekasaran, Sistem Pendingin, dan Kecepatan Pemotongan.