Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH PEMANASAN, TINGKAT KEASAMAN (pH) DAN KONSENTRASI GARAM TERHADAP STABILITAS ANTI BAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT KAYU AKWAY (Drimys piperita Hook f.) Gino Nemesio Cepeda; Meike Meilan Lisangan; Isak Silamba; Nitia Nilawati; Eka Syartika
Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia Vol 12 No 2 (2019): Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.788 KB) | DOI: 10.22435/jtoi.v12i2.1842

Abstract

ABSTRACT Akway (Drimys piperita) is a woody, evergreen and aromatic plant that belongs to family winteraceae. This plant is used by Sougb tribe lived in Sururey village, District of Anggi, to enhance the vitality of body. The objectives of the research were to determine antimicrobial stability of akway bark extracts influenced by heating time of 100OC, levels of acidity (pH) and salt contents.. Antimicrobial assays were done by using agar well diffusion method against four species of bacteria, i.e. Escherichia coli ATCC25922, Bacillus cereus ATCC10876, Pseudomonas aeruginosa ATCC27853 and Staphylococcus aureus ATCC25923. The results showed that ethanolic extracts of akway bark only inhibited growth of B. cereus and S. aureus with minimum inhibitory concentration 0,99% and 0,89% . The levels of concentration and acidity of ethanol extracts influenced the antimicrobial capacity of extracts.. Whereas heating time on 100OC during 25 minutes and salt contents up to 5% of extract solution did not influence the antimicrobial stability of akway bark extracts. Key words : akway, extracts, antimicrobe, pH, Heating, salt ABSTRAK Akway (Drimys piperita) adalah tumbuhan berkayu, aromatik dan hijau sepanjang tahun dan tergolong dalam suku winteraceae. Tumbuhan ini digunakan oleh Suku Sougb yang bermukim di desa Sururey Distrik Anggi, untuk mengobati malaria dan meningkatkan vitalitas tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan stabilitas antimikroba ekstrak kulit kayu akway pada waktu pemanasan ekstrak pada 100OC, tingkat keasaman (pH) dan kandungan garam. Pengujian antimikroba dilakukan dengan menggunakan metode difusi agar terhadap empat spesies bakteri yaitu Escherichia coli ATCC25922, Bacillus cereus ATCC10876, Pseudomonas aeruginosa ATCC27853 and Staphylococcus aureus ATCC25923. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit kayu akway hanya dapat menghambat bakteri Bacillus cereus dan Staphylococcus aureus dengan konsentrasi hambat minimum masing-masing adalah 0,99% dan 0,89%. Tingkat konsentrasi dan keasaman (pH) mempengaruhi kapasitas antimikroba ekstrak etanol kulit kayu akway. Sedangkan perlakuan pemanasan pada suhu 100OC dengan lama pemanasan sampai dengan 25 menit dan penambahan garam NaCl sampai konsentrasi 5% tidak berpengaruh pada stabilitas antimikroba ekstrak etanol kulit kayu akway.