Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Efektivitas Biolarvasida Ekstrak Fraksi Polar Daun Citrus hystrix dan Citrus aurantifolia terhadap Culex quinquefasciatus Arif Nur Muhammad Ansori; Hebert Adrianto; Hamidah Hamidah
Jurnal Vektor Penyakit Vol 12 No 1 (2018): Edisi Juni
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Donggala, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.374 KB) | DOI: 10.22435/vektorp.v12i1.261

Abstract

Abstract The development of resistance to chemical insecticides against mosquitoes has beenconsidered as a setback in vector control. This study was aimed to identify LethalConcentration 90% (LC90) of polar fraction extract from Citrus hystrix and Citrusaurantifolia leaves as biolarvicide against mosquito larvae after 24 hours of exposure.This study was an experimental research based on a Completely Randomized Design(CRD). The polar fraction extract of C. hystrix and C. aurantifolia were tested in concentrations of 0 ppm, 500 ppm, 1375 ppm, 2250 ppm, 3125 ppm, and 4000 ppm againstthe 3rd instar larvae of Culex quinquefasciatus. Each treatment was done in five independent replications. The numbers of deceased mosquito larvae were determinedafter 24 hours of treatment and analyzed by probit. The results showed that the polarfraction extract of C. hystrix and C. aurantifolia have bio-larvicidal activity against the 3rdinstar larvae of Cx. quinquefasciatus at LC90 of 1,653 ppm and 2,797 ppm, respectively. In conclusion, the polar fraction extract of C. hystrix leaf is more toxic than C. aurantifolialeaf's against Cx. quinquefasciatus larvae. Abstrak Perkembangan resistensi terhadap insektisida kimia di antara spesies nyamuk telahdianggap sebagai kemunduran dalam pengendalian vektor. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui Lethal Concentration 90% (LC90 ) ekstrak fraksi polar daun C. hystrix dan C. aurantifolia sebagai biolarvasida terhadap larva nyamuk setelah paparan 24 jam. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL).Ekstrak fraksi polar daun C. hystrix dan C. aurantifolia diuji dengan konsentrasi 0 ppm,500 ppm, 1.375 ppm, 2.250 ppm, 3.125 ppm, dan 4.000 ppm terhadap larva nyamuk Cx.quinquefasciatus instar III. Setiap konsentrasi dilakukan replikasi sebanyak lima kali.Jumlah larva nyamuk yang mati dihitung setelah 24 jam. Setelah itu, data dari larvanyamuk yang mati dianalisis menggunakan probit. Hasil penelitian ini mengungkapkanbahwa ekstrak fraksi polar daun C. hystrix dan C. aurantifolia memiliki aktivitas sebagai biolarvasida terhadap larva nyamuk Cx. quinquefasciatus instar III dengan LC 90= 1.653 ppm dan 2.797 ppm, secara berurutan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrakfraksi polar dari daun C. hystrix lebih toksik dibandingkan dengan C. aurantifoliaterhadap larva nyamuk instar III.
Potensi Larvasida dari Ekstrak Daun Jeruk Bali Citrus maxima terhadap dan Aedes aegypti dan Culex quinquefasciatus Hebert Ardianto; Arif Nur Muhammad Anshori; Hamidah Hamidah
Jurnal Vektor Penyakit Vol 12 No 1 (2018): Edisi Juni
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Donggala, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.235 KB) | DOI: 10.22435/vektorp.v12i1.280

Abstract

Abstract The used of chemical insecticides for mosquito control has caused resistance in themosquito populations. The aims of this study are to find out Lethal Concentration of non-polarextract from pomelo (Citrus maxima) leaf against mosquito larvae after 24 hoursexposure. Aedes aegypti and Culex quinquefasciatus larvae were tested in the study A.Larvicidal assay was using 20 larvae for each concentration in 100 ml solution with 5replications. The non-polar extract was tested at concentrations of 0 ppm, 500 ppm, 1375ppm, 2250 ppm, 3125 ppm, and 4000 ppm. The number of larvae mortality wasdetermined after 24 hours exposure. The dead larvae were counted and the data wasanalyzed using probit analyze. The results showed that non-polar extract from Citrusmaxima Leaf has potential larvicidal, LC90 = 880 ppm for mortality of Aedes aegypti larvae, LC90 = 408 ppm for mortality of Culex quinquefasciatus larvae, the non-polar extract is more toxic against Culex quinquefasciatus than Aedes aegypti larvae. The non-polar extract from pomelo (Citrus maxima) leaf has the potential of being developed aslarvicides for mosquito control. Abstrak Penggunaan insektisida kimia untuk mengontrol nyamuk dapat menyebabkanresistensi pada populasi nyamuk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukannilai Konsentrasi Letal (LC90 ) ekstrak non polar daun jeruk bali (Citrus maxima) terhadap nyamuk setelah 24 jam. Larva yang digunakan dalam penelitian ini adalahlarva Aedes aegypti dan Culex quinquefasciatus. Kematian larva dihitung setelah 24 dan 48 jam.Uji larvasida menggunakan 20 ekor larva untuk setiap konsentrasi di dalam 100ml larutan ekstrak dengan lima replikasi. Ekstrak non polar diuji dengan konsentrasi 0ppm, 500 ppm, 1.375 ppm, 2.250 ppm, 3.125 ppm, dan 4.000 ppm. Angka kematianlarva dihitung setelah 24 jam paparan. Data dihitung dan dianalisa dengan analisisprobit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak non polar daun Citrus maximaberpotensi sebagai larvasida, Nilai LC90 = 880 ppm untuk kematian larva nyamuk Aedesaegypti, Nilai LC90 = 408 ppm untuk kematian larva nyamuk Culex quinquefasciatus, Ekstrak non polar lebih toksik terhadap larva Culex quinquefasciatus daripada larva Aedes aegypti. Ekstrak non polar dari daun Citrus maxima memiliki potensi untukdikembangkan sebagai larvasida untuk pengendalian nyamuk.
Evaluasi Toksisitas Ekstrak Metanol Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes aegypti Hebert Ardianto; Hamidah Hamidah
ASPIRATOR - Journal of Vector-borne Disease Studies Vol 10 No 1 (2018): Jurnal Aspirator Volume 10 Nomor 1 2018
Publisher : Loka Litbang Kesehatan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.278 KB) | DOI: 10.22435/asp.v10i1.155

Abstract

Penyakit tular vektor yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti merupakan masalah kesehatan yang serius. Penggunaan insektisida kimia untuk mengontrol nyamuk Ae. aegypti dapat menyebabkan resistensi pada populasi nyamuk, masalah kesehatan, dan masalah lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi toksisitas ekstrak metanol (CH3OH) daun jeruk nipis (C. aurantifolia) terhadap larva Ae. aegypti setelah paparan ekstrak 24 jam. Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium dengan enam konsentrasi dan lima kali ulangan. Kematian larva diobservasi setelah 24 jam perlakuan. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa dengan analisis deskriptif dan probit. Visualisasi kerusakan tubuh larva dilihat melalui mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kematian larva meningkat dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak. Nilai LC50 dan LC99 ekstrak adalah 2.197 ppm dan 4.266 ppm. Ekstrak dapat menyebabkan kerusakan morfologi tubuh larva Ae. aegypti seperti kepala lepas, leher panjang, kulit ekso-skeleton lepas, abdomen transparan, saluran pencernaan penuh dengan ekstrak, dan bulu lateral abdomen lepas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak metanol daun C. aurantifolia menyebabkan mortalitas dan kerusakan tubuh larva.
Efektivitas Ekstrak Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix), Jeruk Limau (Citrus amblycarpa), Dan Jeruk Bali (Citrus maxima) Terhadap Larva Aedes aegypti Hebert Adrianto; Subagyo Yotopranoto; Hamidah Hamidah
ASPIRATOR - Journal of Vector-borne Disease Studies Vol 6 No 1 (2014): Jurnal Aspirator Volume 6 Nomor 1 2014
Publisher : Loka Litbang Kesehatan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (945.235 KB)

Abstract

Abstrak. Penggunaan bahan kimia sebagai larvasida telah menimbulkan resistensi, masalah kesehatan, dan masalah lingkungan. Ekstrak dari daun jeruk sebagai biolarvasida Aedes aegypti dapat digunakan sebagai alternatif larvasida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui spesies jeruk dari penelitian ini yang paling efektif sebagai biolarvasida Aedes aegypti. Penelitian eksperimen menggunakan metode rancangan nested dengan enam konsentrasi dan lima kali ulangan. Kematian larva dihitung setelah 24 dan 48 jam. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa dengan probit. Hasil penelitian menunjukkan (1) LC95 24 jam dari ekstrak daun Citrus hystrix, Citrus amblycarpa, dan Citrus maxima, yaitu masing-masing 3.176 ppm, 4.174 ppm, dan 6.369 ppm. (2) LC95 48 jam dari ekstrak daun Citrus hystrix, Citrus amblycarpa, dan Citrus maxima, yaitu masing-masing 2.499 ppm, 3.256 ppm, dan 4.886 ppm. (3) Ekstrak daun Citrus hystrix paling efektif sebagai biolarvasida terhadap larva Aedes aegypti dibandingkan ekstrak jeruk lainnya. Ekstrak daun Citrus hystrix dapat dijadikan bahan alternatif biolarvasida.