Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERAN PARAPIHAK DALAM PEMANFAATAN LAHAN GAMBUT; STUDI KASUS DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR, SUMATERA SELATAN Martin, Edwin; Winarno, Bondan
ISSN 0216-0897
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rehabilitasi lahan gambut berbasis pohon masih merupakan upaya yang langka, baik dari sisi program maupun keberhasilannya. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan umum tentang bagaimana menjadikan program rehabilitasi lahan gambut berbasis pohon dapat didukung oleh parapihak, melalui studi kasus di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Analisis stakeholder dan faktor-faktor kelembagaan dan sosial ekonomi yang mendukung aksi kolektif pemanfaatan lahan gambut digunakan sebagai metode dalam mencari pemungkin terjadinya dukungan parapihak terhadap upaya rehabilitasi. Penerimaan sosial yang tinggi terhadap suatu komoditas atau jenis usaha dan kemudahan dalam membuat batas sebuah jenis usaha adalah faktor pemungkin dominan yang layak diperhatikan agar terjadi aksi kolektif dalam program rehabilitasi lahan gambut di Kabupaten Ogan Komering Ilir.
PERSEPSI DAN SIKAP PARA PIHAK TERHADAP LANSKAP BERHUTAN DI KOTA PAGARALAM, DAS MUSI HULU SUMATERA SELATAN Martin, Edwin; Premono, Bambang Tejo; Nurlia, Ari
ISSN 0216-0897
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah deforestasi di DASbagian hulu tidak dapat dihentikan atau diperlambat oleh kebijakan dan program yang berlaku saat ini, sehingga masih diperlukan pendekatan lain yang sesuai dengan dinamika sosial-ekonomi kondisi masyarakat lokal. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana memulai manajemen lanskap hutan di daerah dataran tinggi, melalui studi kasus di Pagaralam, Sumatera Selatan. Penelitian dilakukan melalui survei terhadap para pihak yang memiliki kepentingan dan kewenangan pada lanskap hutan di Pagaralam. Data hasil survei dianalisis dengan statistik non parametrik, kemudian dibahas dengan para pihak melalui FGD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para aktor pemerintah dan pengguna lahan memiliki persepsi dan sikap yang berbeda dalam menilai lanskap berhutan. Selain pentingnya peningkatan kesadaran bagi pengguna lahan melalui media yang mengangkat isu-isu lingkungan, prioritas program untuk memulai pengelolaan lanskap hutan adalah penanaman kembali dan melindungi daerah sekitar mata air dan kanan kiri sisi sungai.
Peran Faktor Demografi Dalam Pengembangan Hutan Kota Di Sumatera Bagian Selatan Winarno, Bondan; Martin, Edwin
ISSN 0216-0897
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fokus utama peranan hutan kota adalah pada jasa-jasa lingkungan. Sayangnya, kota-kota di negara- negara berkembang menghadapi banyak tantangan dalam mengembangkan hutan kota ini. Faktor demografi bertambahnya jumlah penduduk dipahami sebagai masalah bagi kota dalam mengintegrasikan hutan kota ke dalam perencanaan kota dan pengembangannya. Hasil penelitian di negara maju menyebutkan bahwa justru kepadatan penduduk merupakan potensi dalam pengembangan hutan kota. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan tentang peran faktor demografi dalam hubungannya dengan pengembangan hutan kota. Penelitian menggunakan pendekatan makro dan mikro. Cara makro membandingkan kinerja hutan kota antarkota yang berbeda secara demografi, sementara cara mikro mencari tahu perbedaan kinerja hutan kota antarwilayah yang berbeda kepadatan penduduknya dalam satu kota. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan penduduk sebagai faktor demografi berperan sebagai penghambat dan pendukung pengembangan hutan kota. Kebutuhan luas minimal hutan kota suatu kota sebaiknya dihitung berdasarkan keadaan demografi kota.
PERENCANAAN SOSIAL DALAM RANGKA PENGEMBANGAN HUTAN RAKYAT DI SUMATERA SELATAN Waluyo, Efendi Agus; Ulya, Nur Arifatul; Martin, Edwin
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 7, No 3 (2010): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.968 KB)

Abstract

Pengembangan hutan rakyat merupakan salah satu usaha untuk mengatasi permasalahan hutan dan kehutanan melalui pemberdayaan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi (konsep)mengenai perencanaan sosial dalam rangka pengembangan hutan rakyat. Penelitian ini dilakukan di DesaSeri Tanjung Kabupaten Muara Enim dan Desa Tanjung Sirih Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Pengumpulan data dengan metode wawancara, studi literature, dan Diskusi Kelompok Fokus (DKF). Hasilpenelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan dan perilaku positifterhadap program pengembangan hutan rakyat meskipun mereka kurang pengalaman menanam pohon.Pemberian penyuluhan tidak mempengaruhi sikap responden untuk menanam tanaman kehutanan tetapimemberikan pengaruh langsung terhadap tindakan penanaman tanaman kehutanan. Dengan demikian,disarankan pemberian penyuluhan, baik teori maupun praktek mengenai sistem penanaman agroforestry
Traditional Institution for Forest Conservation within a Changing Community: Insight from the Case of Upland South Sumatra Martin, Edwin; Suharjito, Didik; Darusman, Dudung; Sunito, Satyawan; Winarno, Bondan
KOMUNITAS: INTERNATIONAL JOURNAL OF INDONESIAN SOCIETY AND CULTURE Vol 8, No 2 (2016): Komunitas, September 2016
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v8i2.5439

Abstract

Referring to the studies on the success of community forestry, the proponents suggest reducing the influence of the state to the people who maintain traditional institutions in forest management. However, knowledge about the interaction of formal and informal institutions in the context of changing smallholder farmers is still not fully understood. Through a phenomenological approach assessing the differences of forest conserving institutions’ performance across villages in Semende, South Sumatra, we analyze the process of how traditional institutions can survive or collapse. The main finding shows that traditional institutions gained support and legitimacy from government’s formal institutions, to enforce the rules, are able to survive until now. The key factor determining the success or failure of traditional institutions is the structure of community’s authority; whether it is based on to inherited knowledge or not. We propose a new hypothesis for the concept of local institutions that successfully manage natural resources.
Traditional Institution for Forest Conservation within a Changing Community: Insight from the Case of Upland South Sumatra Martin, Edwin; Suharjito, Didik; Darusman, Dudung; Sunito, Satyawan; Winarno, Bondan
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 8, No 2 (2016): Komunitas, September 2016
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v8i2.5439

Abstract

Referring to the studies on the success of community forestry, the proponents suggest reducing the influence of the state to the people who maintain traditional institutions in forest management. However, knowledge about the interaction of formal and informal institutions in the context of changing smallholder farmers is still not fully understood. Through a phenomenological approach assessing the differences of forest conserving institutions’ performance across villages in Semende, South Sumatra, we analyze the process of how traditional institutions can survive or collapse. The main finding shows that traditional institutions gained support and legitimacy from government’s formal institutions, to enforce the rules, are able to survive until now. The key factor determining the success or failure of traditional institutions is the structure of community’s authority; whether it is based on to inherited knowledge or not. We propose a new hypothesis for the concept of local institutions that successfully manage natural resources.
Traditional Institution for Forest Conservation within a Changing Community: Insight from the Case of Upland South Sumatra Martin, Edwin; Suharjito, Didik; Darusman, Dudung; Sunito, Satyawan; Winarno, Bondan
Komunitas Vol 8, No 2 (2016): September 2016
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v8i2.5439

Abstract

Referring to the studies on the success of community forestry, the proponents suggest reducing the influence of the state to the people who maintain traditional institutions in forest management. However, knowledge about the interaction of formal and informal institutions in the context of changing smallholder farmers is still not fully understood. Through a phenomenological approach assessing the differences of forest conserving institutions’ performance across villages in Semende, South Sumatra, we analyze the process of how traditional institutions can survive or collapse. The main finding shows that traditional institutions gained support and legitimacy from government’s formal institutions, to enforce the rules, are able to survive until now. The key factor determining the success or failure of traditional institutions is the structure of community’s authority; whether it is based on to inherited knowledge or not. We propose a new hypothesis for the concept of local institutions that successfully manage natural resources.