Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan dan Konseling

Psychological Well-Being Pada Wanita Yang Menikah di Bawah Umur di Daerah Madura Daniel Bimaaji Wijayanto; Berta Esti Ari Prasetya
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9975

Abstract

Data statistik menunjukkan bahwa wanita yang melakukan pernikahan di bawah umur di Madura masih banyak terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi dan faktor apa yang memengaruhi Psychological Well-Being (PWB) pada wanita yang menikah di bawah umur di daerah Madura, serta faktor apa yang mendorong terjadinya pernikahan di bawah umur di Madura. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomologi. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan observasi. Dalam hal PWB hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua narasumber cenderung menerima kondisi dirinya ketika sudah menikah, mampu berhubungan baik dengan masyarakat sekitar maupun teman-temannya, memiliki otonomi yang baik yaitu menceritakan masalah ke suami dan mencari solusi bersama-sama, penguasaan lingkungan yang baik yaitu kedua narasumber mampu untuk meyesuaikan diri atas kesulitan-kesulitan yang muncul, kedua narasumber memiliki tujuan hidup setelah menikah yaitu hidup bahagia setelah menikah, dan bertumbuh dengan baik yaitu tidak egois dan tidak mendahulukan emosi, namun demikian kedua narasumber mengalami kesusahan dalam mengatur ekonomi keluarga mereka. Menurut kedua narasumber, faktor yang memengaruhi kondisi PWB dari kedua narasumber tersebut adalah dari pasangan yang baik, keluarga dan dukungan lingkungan sekitar yang mendukung.
Gambaran Kecemasan akan Kematian pada Lansia yang Sudah Sayur Matua dalam Budaya Simalungun Sharon Lauranita Purba; Berta Esti Ari Prasetya
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i2.14269

Abstract

Suku Simalungun sebagai salah satu sub suku Batak memiliki dua pandangan terhadap kematian yaitu kematian sebagai duka; dan kematian yang dianggap sebagai suka cita (Sinaga, 2008). Kematian yang dianggap sebagai sukacita adalah bila orang yang meninggal sudah sayur matua. Istilah sayur matua dalam Simalungun diberikan kepada lansia yang berumur 60 tahun atau lebih dan yang dianggap telah selesai melaksakan tugasnya dan sebagai suatu simbol dari kesempurnaan hidup orang tua. Tujuan penelitian ini untuk melihat bagaimana gambaran kecemasan akan kematian pada lansia yang menurut pandangan suatu budaya sudah berada pada tahap kesempurnaan dan kebermaknaan hidup yaitu sayur matua. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan partisipan dipilih menggunakan purposive sampling. Penelitian dilakukan di desa Tigarunggu kabupaten Simalungun dari bulan September sampai dengan Oktober 2022. Hasil penelitian menunjukan bahwa walaupun ketiga partisipan sudah sayur matua, namun ketiga partisipan masih memiliki kecemasan akan kematian. Perbedaan pandangan dan makna sayur matua pada partisipan membuat kecemasan akan kematian antar partisipan dalam penelitian juga berbeda. selain itu sumber, bentuk dan dampak kecemasan akan kematian yang dialami memiliki perbedaan antara ketiga partisipan.