Sutrisno Sutrisno
Institut Pertanian Bogor

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Model Matematika Pengisian Gabah dari Malai Primer dan Sekunder Rizky Tirta Adhiguna; Sutrisno Sutrisno; Sugiyono Sugiyono; Ridwan Thahir
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 6 No. 1 (2018): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1033.045 KB) | DOI: 10.19028/jtep.06.1.23-30

Abstract

AbstractThe present work aimed to develop mathematical model of grain filling of rice from primary and secondary branches within a panicle with increment to their weight (dry basis)-time after anthesis relationships. Three growth models for grain filling of rice were developed follow the exponential, the logistic and Gompertz functions. The grain filling models are expressed with parameters of mass at time zero, mass at time infinity and a measure for relative grain filling rate. Application of all models using data of thousand grain mass (dry basis) of rice from different branches within a panicle for Sintanur and IPB-4S variety were collected every 4 days during 14-30 days after anthesis. Model selection was conducted using Coefficient determination (R2), Root mean square error (RMSE) and Aikake’s Information Criterion (AIC). R2, RMSE and AIC values for the Gompertz models were 0.999, 0.224, -9.949 (rice from primary branch for Sintanur); 0.997, 0.353, -4.512 (rice from secondary branch for Sintanur); 1.000, 0.131, -16.376 (rice from primary branch for IPB-4S) and 0.999, 0.266, -7.877 (rice from secondary branch for IPB-4S) respectively which revealed that theGompertz model was considered best to described the increment thousand grain mass (dry basis) of rice from different branches within a panicle for all two varieties.AbstrakPenelitian yang dilakukan bertujuan mengembangkan model pengisian gabah dari tingkat malai yang berbeda, terkait dengan terjadinya peningkatan bobot gabah dalam bentuk basis kering dan bertambahnyawaktu pengisian gabah setelah anthesis (pembungaan). Penelitian ini mengembangkan model berdasarkan tiga fungsi pertumbuhan yaitu fungsi eksponensial, logistik dan fungsi Gompertz dalam pengisian gabah.Persamaan yang diperoleh memiliki parameter bobot gabah awal, bobot gabah akhir dan laju pengisian gabah relatif. Penelitian ini menggunakan data primer berat 1000 butir gabah dalam bentuk basis kering (bk) dari malai primer dan sekunder di kedua varietas Sintanur dan IPB-4S, dari hari ke-14 sampai hari ke-30 setelah pembungaan dengan interval waktu 4 hari. Pemilihan model dilakukan dengan uji kesesuaian menggunakan koefisien determinasi (R2), Root mean square error (RMSE) dan Aikake’s Information Criterion (AIC). Nilai R2, RMSE, AIC pada model Gompertz untuk masing-masing berat kering gabah dari malai primer dan sekunder secara berturut-turut adalah 0.999, 0.224, -9.949 dan 0.997, 0.353, -4.512 (varietas Sintanur), 1.000, 0.131, -16.376 dan 0.999, 0.266, -7.877 (varietas IPB-4S), sehingga dari nilai yang dihasilkan menunjukkan bahwa model Gompertz merupakan model yang terbaik untuk pengisianbobot 1000 butir gabah (bk) dari malai primer dan sekunder di kedua varietas Sintanur dan IPB-4S.
Analisis Rantai Pasok Beras Organik Di Provinsi Jawa Barat Pradeka Brilyan Purwandoko; Kudang Boro Seminar; Sutrisno Sutrisno; Sugiyanta Sugiyanta
JURNAL PANGAN Vol. 27 No. 3 (2018): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v27i3.390

Abstract

Adanya perubahan paradigma dalam mengkonsumsi bahan pangan menjadikan pola hidup sehat berkembang di masyarakat, hal ini mengakibatkan preferensi mengenai bahan pangan organik terus meingkat. Salah satu produk pangan yang mempunyai prospek untuk dikembangkan adalah beras organik. Oleh karena itu, sangat penting menganalisis proses bisnis untuk mengetahui kondisi dan permasalahan yang terdapat pada rantai pasok beras organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses bisnis dan aliran rantai pasok beras organik di Provinsi Jawa Barat. Analisis rantai pasok dilakukan terhadap setiap aktivitas yang dilakukan selama proses produksi beras dari hulu hingga hilir. Kajian rantai pasok beras organik dilakukan di Kabupaten Bandung dan Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Teknik Purposive Sampling digunakan dalam pemilihan lokasi dan responden berdasar pertimbangan bahwa lokasi adalah sentra produksi beras organik serta responden telah mewakili seluruh informasi yang dibutuhkan pada rantai pasok. Metode penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui proses bisnis dan aktvitas rantai pasok. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa kondisi rantai pasok beras organik yang terbentuk belum optimal. Hal ini dikarenakan tidak terserapnya seluruh hasil panen petani ke industri penggilingan beras karena terbatasnya akses pasar dan modal yang dimiliki.