Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PKM USAHA KERIPIK UBI RUMAH TANGGA DI KECAMATAN MUARA DUA PEMKOT LHOKSEUMAWE Zaini; Hanif; Indra Mawardi; Safaruddin
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (MEDITEG) Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEDITEG
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/mediteg.v4i1.47

Abstract

Tujuan dari kegiatan PKM adalah untuk meningkatkan produksi baik secara kuantitas maupun kualitas usaha keripik di Kecamatan Muara Dua Pemkot Lhokseumawe. Mitra kegiatan PKM usaha keripik ubi ibu Ridna Dewi yang berlokasi di Desa Paloh Batee Kecamatan Muara Dua Pemkot Lhokseumawe. Mitra mempunyai beberapa permasalahan dalam mengembangkan usahanya. Permasalahan utama mitra adalah mitra melakukan proses produksi secara konvensional. Hal ini menyebabkan kapasitas produksi keripik masih rendah dan kualitas keripik masih berminyak sehingga keripik masih kurang renyah dan cepat lembek. Keripik ubi dijual secara curah dengan menggunakan kemasan dari kantong plastik biasa sebagai wadah sehingga produk terlihat masih kurang menarik. Hal ini berpengaruh terhadap daya beli. Didasari permasalahan mitra, maka tim pengabdian menawarkan penyelesaian permasalahan tersebut dengan mekanisasi peraltan kerja dan pelatihan/ pendampingan. Metode penyelesaian permasalahan mitra adalah dengan penerapan teknologi tepat guna. Dimulai dari pembuatan dan implementasi mesin-mesin teknologi tepat guna perajang ubi, mesin peniris minyak, penyediaan kemasan dan peralatan kemasan produk sampai pendampingan. Dari hasil penrapan teknologi tepat guna, usaha keripik ubi ibu Ridna Dewi telah memiliki mesin perajang ubi dan mesin peniris minyak keripik. Mesin yang diberikan telah mampu meningkatkan produksinya mencapai 200%. Mitra telah memiliki peralatan kemasan produk dan plastik keripik untuk meningkatkan pemasaran produk.
Mutu Papan Partikel dari Kayu Kelapa Sawit (KKS) Berbasis Perekat Polystyrene Indra Mawardi
Jurnal Teknik Mesin Vol. 11 No. 2 (2009): OCTOBER 2009
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The specific target of this research is finding out an ideal composition of wood palm oil particle and polystyrene in standard particle board. Indonesian standard of SNI 03-2105-1996 used for reference of test result. The experiment started by screening of particle, mixing, forming of particle board, and test. Forming elements are wood palm oil particle, PS, benzoyl peroxide, maleated coupling agent, and xilena. The compositions of mass fraction KKS-PS: 20:80, 30:70, 40:60, 50:50, 60:40, 70:30 and 80:20. Testing was performed mechanical, physical and fraktografi analysis. Results of mechanical and physical test show that particle board characteristics increase due to the increase of adhesive concentration. From the variation of composition, starting composition of KKS-PS, 60:40 has been used in the manufacture of particle board KKS. Tensile strength and flexural strength optimum of particle board KKS-PS is 55.15 kg/cm2 and 92.27 kg/cm2. The particle board wood palm oil with adhesive polystyrene fulfilled the acceptable Indonesian standard of SNI 03-2105-1996. Abstract in Bahasa Indonesia: Target khusus penelitian adalah mendapatkan komposisi kayu kelapa sawit (KKS) dan polystyrene (PS) yang tepat pada pembuatan papan partikel yang memenuhi standar mutu. Standar mutu SNI 03-2105-1996 dijadikan referensi pembanding hasil pengujian. Tahapan penelitian dimulai dari pemilihan ukuran partikel, pencampuran, dan pembentukan papan partikel, sampai pada pengujian. Unsur pembentuk papan partikel adalah KKS, perekat PS, benzoyl peroxide, maleated coupling agent, dan pelarut xilena. Spesimen dibuat dengan komposisi variasi fraksi berat KKS-PS: 20:80, 30:70, 40:60, 50:50, 60:40, 70:30 dan 80:20. Pengujian mekanis, dan fisis dilakukan untuk mendapatkan komposisi optimum dari masing-masing fraksi berat. Hasil pengujian sifat fisis dan mekanis cenderungan meningkat seiring bertambahnya kadar perekat. Dari variasi komposisi, mulai komposisi KKS-PS, 60:40 telah dapat digunakan dalam pembuatan papan partikel KKS. Papan partikel KKS-PS memiliki nilai kekuatan tarik optimum sebesar 55,15 kg/cm2 dan kekuatan lentur optimum sebesar 92,27 kg/cm. Secara umum papan partikel KKS-PS telah memenuhi persyaratan standar SNI 03-2105-1996. Kata kunci: Papan partikel, polystyrene, kayu kelapa sawit.
Pengembangan Block Board Varian Baru Berbasis Core dari Komposit Partikel Kayu Kelapa Sawit Indra Mawardi; Yuniati .; Saifuddin .
Jurnal Teknik Mesin Vol. 14 No. 1 (2013): APRIL 2013
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji kelayakan kayu kelapa sawit (KKS) sebagai material core pada pembuatan block board. Material core dibentuk menjadi komposit partikel dengan PS sebagai matriks. Komposit dibuat dengan variasi fraksi berat 30:70, 40:60 dan 50:50. Block board dibentuk dengan melapisi core dengan viner jenis kayu merantidan menggunakan urea formadehida sebagai perekat. Block board dikempa sebesar 20 kg/cm2 selama 15 menit pada suhu ruang. Pengujian sifat mekanis yang dilakukan meliputi; modulus patah (MOR), geser tarik, dan kuat tarik sekrup. Sedangkan pengujian sifat fisis yang dilakukan adalah pengujian kadar air, kerapatan dan pengembangan tebal. Pengujian block board mengacu standar SNI 01-5008.2-2000. Hasil penelitian diperoleh karakteristik mekanis block board; MOR berkisar 145,6-204,2 kg/cm2, kekuatan geser 4,63-7,23kg/cm2, dan kuat tarik sekrup 112,43-149,97 kgf. Keteguhan rekat maksimum block board terjadi pada komposisi core 30:70 sebesar 14,45 kg/cm2. Sifat fisis block board; kerapatan berkisar 0,63-0,85 g/cm3, kadar air 1,44-2.01%, dan pengembangan tebal 2,57-3,49%. Sifat mekanis dan fisis block board banyak dipengaruhi oleh sifat mekanis dan fisis material core. Secara umum block board dengan core dari komposit partikel KKS-PS telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI 01-5008.2-2000).
Appropriate Technology Program of Postharvested Coffee: Production, Marketing, and Coffee Processing Machine Business Unit Indra Mawardi; Nurdin Nurdin; Zulkarnaini Zulkarnaini
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement) Vol 5, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (913.956 KB) | DOI: 10.22146/jpkm.36470

Abstract

The growth of the area of coffee plantations continues to increase every year. Therefore, it needs to be supported by the readiness of postharvest technology that is suitable to produce the quality coffee beans. This activity aims to establish a business unit for the Production Center of Postharvested Coffee Technology (PCPCT). This unit business produces and sells the postharvested coffee machines. The method of implementing the activities starts from the establishment of business unit institutions, provision of raw materials, production processes, and the final product marketing. The results of the activity indicate that PCPCT was successfully formed. Appropriate Technology Program (ATP) has been implemented in such way until producing a mobile coffee bean peeling machine (pulper) system, a coffee ore washing machine, a mobile coffee bean peeling machine system, and a coffee bean sorting machine with a vibration mechanism (huller). The product marketing mechanism runs through media brochures, internet websites, and showrooms in the exhibition venues.
INOVASI MESIN-MESIN TEKNOLOGI PASCAPANEN KOPI SEBAGAI PRODUK USAHA INTELEKTUAL KAMPUS POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE Indra Mawardi; Nurdin Nurdin; Zulkarnaini Zulkarnaini
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Panrita Abdi - Februari 2020
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1203.24 KB) | DOI: 10.20956/pa.v4i1.7068

Abstract

Innovation of Coffee Postharvest Technology Machines as Campus Intellectual Business Products Lhokseumawe State PolytechnicAbstract. The growth of the area of coffee plantations continues to increase every year needs to be supported by the readiness of postharvest technology that is suitable to be able to produce quality coffee beans. The Lhokseumawe State Polytechnic has taken the opportunity to form a business unit for the production of appropriate the technology of the postharvest coffee machine, through a service program with the scheme of the Campus Intellectual Product Business Development Program. The center for production of machinery for appropriate technology for postharvest coffee The Lhokseumawe State Polytechnic aims to increase the productivity of coffee farmers through the mechanization of the coffee postharvest process by innovating appropriate technology technologies for coffee postharvest. Besides that to support campus independence through the business of producing coffee postharvest machines. The method of implementing activities starts from machine design, provision of raw materials, production processes, to product marketing. From the results of the activity has been formed production centers of appropriate technology for postharvest coffee machines. The center for production of machinery appropriate technology postharvest coffee has made innovations in coffee postharvest technology machines. Innovative products from the machine production center for appropriate technology for postharvest coffee include mobile pulper machines, coffee bean washing machines, mobile huller machines and multi-functional hullers, coffee bean sorting machines, and vibrating systems. These machines have advantages of construction and mobilization compared to products that have been circulating in the market so far. Product marketing has been done through a showroom as a place to showcase products, sales websites, and online stores.Keywords: innovation, postharvest technology, coffee, campus intellectual products.Abstrak. Pertumbuhan luas perkebunan kopi terus meningkat setiap tahun perlu didukung dengan kesiapan teknologi pascapanen yang cocok untuk dapat menghasilkan biji kopi bermutu. Politeknik Negeri Lhokseumawe telah mengambil peluang tersebut dengan membentuk unit usaha teknologi tepat guna pascapanen kopi, melalui program pengabdian dengan skim Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK). Kegiatan PPUPIK ini bertujuan menunjang kemandirian kampus melalui usaha produksi mesin-mesin pascapanen kopi melalui inovasi dan produksi mesin-mesin TTG pascapanen kopi. Kegiatan ini pada akhirnya akan meningkatkan produktifitas petani kopi melalui mekanisasi proses pascapanen kopi yang baik. Metode kegiatan PPUPIK  terbagi dalam tiga tahapan, yaitu tahapan produksi, pemasaran dan pendirian unit usaha. Tahapan produksi  dimulai dari design mesin, penyediaan bahan baku, proses produksi, sampai pemasaran produk. Dari hasil kegiatan telah terbentuk unit usaha Pusat Produksi Mesin-mesin Teknologi Tepat Guna Pascapanen Kopi. Unit usaha ini telah melakukan inovasi mesin teknologi pascapanen kopi. Produk inovasi dari Pusat Produksi Mesin-mesin Teknologi Tepat Guna Pascapanen Kopi antara lain mesin pulper mobile, mesin pencuci biji kopi, mesin huller mobile dan huller multi fungsi, dan mesin sortasi biji kopi sistem getar. Mesin-mesin TTG tersebut mempunyai keunggulan dari konstruksi dan mobilisasi dibandingkan produk yang telah beredar dipasaran selama ini. Pemasaran produk telah dilakukan melalui showroom sebagai tempat lokasi pamer produk, website penjualan, dan toko online.Kata kunci:  inovasi, teknologi pascapanen, kopi, produk intelektual kampus.
Sifat Mekanis Komposit Polimer Hibrid Diperkuat Serat Sabut Kelapa-E-Glass Indra Mawardi; Hanif Hanif
ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol 6 No.2 (Juni, 2018) Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian (Sains & Teknologi)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ethos.v6i2.3783

Abstract

Abstract. This study aims to obtain optimal mechanical properties of hybrid composites reinforced with coir and E-glass. The composites are formed from BQTN 157-EX unsaturated polyester resin polymer as a matrix and reinforced coir and synthetic fiber (E-glass). E-glass fiber used is the type of chop strand mat (CSM) and woven roving (WR). The hybrid composite is formed by hand lay-up with six layers of fiber arranged with three variations; 1 [CSM/SSK/WR]2, 2 [WR2/SSK2/WR2], and 3  [CSM/SSK/WR2/SSK/CSM]. The specimens were formed according to ASTM D 3039 standard for tensile test and ASTM D 790-81 for bending test. The test results show the fiber type and orientation arrangement is an important parameter in the design of laminate composite materials. The result of tensile test of composite material with variation 2 higher tensile stress (average 309.54 MPa) than variation 1 and 3. Variation 2 also higher bending stress 597,42 MPa, and variation 3 of 353, 59 MPa and variation 1 has the lower stress is 306.48 MPa.Keywords: Hybrid composite,  Coir, E-glass fiber, Tensile stress, Bending stressAbstrak. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendapat sifat mekanis yang optimal dari komposit hibrid yang diperkuat serat sabut kelapa dan E-glass. Komposit dibentuk dari polimer unsaturated polyester resin BQTN 157-EX sebagai matriks dan penguat perpaduan serat sabut kelapa dan serat sintetis (E-glass). Serat E-glass yang digunakan adalah jenis chop strand mat  (CSM) dan woven roving (WR). Komposit hibrid dibentuk secara hand lay–up dengan enam lapis serat yang disusun dengan tiga macam variasi, yaitu variasi 1 [CSM/SSK/WR]2, variasi 2 [WR2/SSK2/WR2], dan variasi 3 [CSM/SSK/WR2/SSK/CSM]. Spesimen dibentuk mengikuti standard ASTM D 3039 untuk uji tarik dan ASTM D 790-81 untuk uji bending. Hasil pengujian memperlihatkan susunan jenis serat dan orientasinya merupakan parameter yang penting dalam perancangan material komposit laminat. Hasil pengujian tarik material komposit dengan variasi 2 memiliki harga tegangan tarik yang lebih tinggi (rata-rata 309.54 MPa) dibandingkan variasi 1 dan 3. Variasi 2 juga mempunyai tegangan bending rata-rata lebih baik 597,42 MPa, disusul variasi 3 sebesar 353,59 MPa dan variasi 1 memiliki tegangan yang terendah, yaitu 306,48 MPa.Kata Kunci: Komposit Hibrid, Serat Sabut Kelapa, Serat E-glass, Kekutan Tarik, Kekuatan Bending
Desain dan Manufaktur Mesin Injeksi Plastik Menggunakan Mekanisme Toggle untuk Industri Kecil Indra Mawardi; Zuhaimi Zuhaimi; Hanif Hanif
Industrial Engineering Journal Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53912/iejm.v3i2.82

Abstract

Produk plastik telah mendominasi setiap bidang dari kehidupan manusia sekarang ini, mulai dari peralatan rumah tangga, pertanian, industri, rumah sakit, sampai pada teknologi ruang angkasa menggunakan plastik. Produk-produk plastik yang dihasilkan oleh industri kecil masih sangat minim. Hal ini tidak terlepas dari masih rendahnya penguasaan teknologi pengolahan plastik menjadi produk dan kemampuan industri kecil membeli peralatan pengolahan plastik pabrikan yang mempunyai harga cukup tinggi. Faktor-faktor tersebut berimbas pada rendahnya perkembangan industri pengolahan plastik oleh industri kecil. Mendesain dan memfabrikasi mesin injeksi plastik dengan menggunakan mekanisme toggle yang dapat dimanfaatkan bagi industri kecil adalah tujuan dari penelitian ini. Metode penelitian diawali dengan merancang konstruksi mesin injeksi menggunakan mekanisme toggle baik pada proses injeksi maupun proses pergerak clamping unit. Fabrikasi dan perakitan unit injeksi dan clamping menggunakan mesin-mesin perkakas dan uji performance dilakukan untuk menganalisis tingkat keberhasilan mesin.Hasil penelitian menunjukan mesin injeksi dengan mekanisme toggle dapat beroperasi dengan baik dalam proses plastisasi dan penginjeksian plastik.
Analisis Kualitas Produk dengan Pengaturan Parameter Temperatur Injeksi Material Plastik Polypropylene (PP) Pada Proses Injection Molding Indra Mawardi; Hasrin Hasrin; Hanif Hanif
Industrial Engineering Journal Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53912/iejm.v4i2.110

Abstract

Proses injection molding merupakan salah satu proses pembentukan plastik yang banyak dilakukan. Permasalahan yang sering dialami pada proses ini adalah terjadinya kualitas produk yang jelek akibat terjadinya cacat pada produk. Hal ini dapat memperlambat proses produksi dan meningkatkan biaya produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh paramater temperatur injeksi terhadap kualitas produk penyangga gantungan lemari pakaian. Produk terbuat dari jenis material thermoplastik yaitu polypropylene (PP). Proses injeksi menggunakan mesin injeksi manual sistem toggle dengan variasi temperatur injeksi 160, 165, dan 170oC. Hasil penelitian menunjukan pada temperatur injeksi 160 dan 165 oC, kualitas produk masih belum terbentuk sempurna akibat masih banyak cacat yang terjadi. Produk terjadi sempurna pada temperatur injeksi 170 oC. Temperatur injeksi di bawah temperatur leleh akan mengakibatkan cacat lebih dominan terjadi. Cacat-cacat yang terjadi pada proses injeksi produk plastik penyangga gantungan hanger untuk lemari adalah short shot, jetting, flashing, sink mark dan shrinkage.
Penerapan Teknologi Tepat Guna Pascapanen Dalam Upaya Peningkatan Produktifitas Petani Kopi di Kabupaten Bener Meriah Indra Mawardi; Hanif Hanif; Zaini Zaini; Zainal Abidin
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2019): Februari
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.633 KB) | DOI: 10.31960/caradde.v1i2.56

Abstract

Penerapan teknologi tepat guna pascapanen kopi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan nilai tambah komoditas perkebunan kopi. Kelompok tani BLJ Tani (Blang Jorong Tani) dan kelompok tani Buge Mujadi adalah dua kelompok tani petani kopi di Desa Petukel Blang Jorong yang akan menjadi masyarakat mitra kegiatan penerapan TTG. Tujuan dari kegiatan penerapan TTG ini adalah untuk meningkatkan produktifitas masyarakat mitra (petani kopi) di Desa Petukel Blang Jorong melalui penerapan mesin-mesin TTG pascapanen kopi. Mesin-mesin yang akan diterapkan nantinya adalah mesin pengupas kulit buah kopi sistem berjalan, mesin pencuci buah kopi dan mesin huller berjalan. Metode pelaksanaan program dimulai dari survey ke lokasi, sosialisasi program, perancangan dan pembuatan mesin-mesin pascapanen kopi, penerapan mesin yang telah difabrikasi dan evaluasi kegiatan. Dari hasil kegiatan telah diproduksi mesin-mesin tepat guna pascapanen kopi, yang terdiri dari dua unit mesin pengupas kulit kopi berjalan (pulper mobile), satu unit mesin pencuci biji kopi type bacth, dan satu unit mesin pengupas biji kopi berjalan (huller mobile). Petani kopi di Desa Petukel Blang Jorong Kabupaten Bener Meriah telah mengenal mesin-mesin teknologi tepat guna pascapanen kopi. Hasil evaluasi kegiatan menunjukan produktifitas petani kopi mulai meningkat. Hal ini dapat terlihat dari proses pengolahan kopi pascapanen yang lebih efektif dan efesien.
Inovasi Rak Pengering Sistem Knockdown Dalam Upaya Penguatan Kualitas Kopi Gayo Sebagai Produk Unggulan Daerah Indra Mawardi; Hanif; Jannifar; Safaruddin; Zainal Abidin
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2020): Desember
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/caradde.v3i2.551

Abstract

The aim of the PKM program is to strengthen the quality and increase the quantity of green been Gayo coffee through the implementation of a drying rack innovation with a knockdown system. Methods for solving problems using structural and functional methods. The structural method is in the form of designing and fabricating the knockdown drying rack system, while the functional approach method is carried out in the form of problem identification, implementation and training, to mentoring. The output of this activity has been produced in the form of a knockdown coffee drying rack. The knockdown system innovation on coffee drying racks has many advantages over conventional drying racks. The use of knockdown drying racks has increased the dry coffee bean production capacity by up to 40% and the quality of the coffee beans is well maintained.