Putu Agus Mayuni
Universitas Pendidikan Ganesha

Published : 25 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PELATIHAN MANICURE, PEDICURE, DAN NAIL ART PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA Angendari, Made Diah; Mayuni, Putu Agus; Budhyani, I Dewa Ayu
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.391 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v4i2.9602

Abstract

Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja Bali adalah sekolah khusus untuk anak-anak Tunarungu. Tunarungu adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran baik permanen maupun tidak permanen. Di Sekolah ini terdapat siswa Sekolah Dasar 60 orang, Sekolah Menengah Pertama 60 orang dan Sekolah Menengah Atas 12 orang. Mereka pada umumnya sering dianggap kurang memiliki rasa percaya diri dan cenderung menutup diri dari lingkungannya. Mereka perlu bekal ketrampilan untuk kelangsungan hidupnya setelah lulus dari sekolah. Kurangnya ketrampilan dalam bidang kecantikan yang berorientasi pada kesiapan mencari kerja, sedangkan peralatan kecantikan yang tersedia cukup memadai untuk menunjang bidang tersebut. Khalayak sasaran yang trategis untuk masalah ini adalah siswa Sekolah Luar Biasa bagian B Singaraja, yang sedang mengenyam pendidikan SMP sebanyal 15 orang dan SMA 12 orang. Dipilihnya siswa setingkat SMP dan SMA, sebab mereka tergolong usia yang sangat produktif baik dilihat dari kecepatan kerja, kecepatan belajar, tingkat antusiasme, memilki daya kreativitas yang tinggi, mereka sudah memiliki ketrampilan memadai untuk tumbuh menjadi insan mandiri dan produktif. Pengabdian masyarakat pernah dilaksanakan di SLB pada tahun 2012 dan 2013. Untuk tahun 2014 dari pihak sekolah baik kepala sekolah, guru dan siswa sangat mengharapkan diadakan pelatihan di bidang kecantikan yaitu manicure, pedicure, dan nail art. Berdasarkan analisis situasi di atas, dipandang perlu untuk memberdayakan anak-anak SLB Bagian B untuk meningkatkan ketrampilan di bidang kecantikan (manicure, pedicure, dan nail art).
PENERAPAN RAGAM HIAS PADA TEKSTIL DENGAN PERPADUAN TEKNIK IKAT CELUP (JUMPUTAN) DAN TEKNIK BATIK. ., Ni Luh Putri Laranangis; ., Putu Agus Mayuni, S.Pd, M. Si.; ., Made Diah Angendari, S.Pd.
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v2i1.3496

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Proses penerapan ragam hias pada tekstil dengan perpaduan teknik ikatcelup (jumputan) dan teknik batik, (2) Kendala yang ditemukan dalam proses penerapan ragam hias pada tekstil dengan perpaduan teknik ikatcelup (jumputan) dan teknik batik serta cara penanggulangannya, (3) hasil dari penerapan ragam hias pada tekstil dengan perpaduan teknik ikatcelup (jumputan) dan teknik batik. Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasi experiment menggunakan metode pengambilan data observasi. Proses penilaian dilakukan oleh 15 orang panelis atau expert dan hasilnya menggunakan Acuan Patokan Skala 5. Hasil penelitianini menunjukkan bahwa (1) proses penerapan ragam hias terdiri dari, tahap pertama merupakan tahap pra produksi yang terdiri dari persiapan alat, persiapan bahan, pencucian kain, perendaman kain dan pengeringan. Tahap kedua merupakan tahap produksi, terdiri dari proses pembuatan ragam hias atau motif dengan teknik ikat celup dan dilanjutkan dengan menerapkan ragam hias motif dengan teknik batik, (2) Kendala-kendala yang ditemukan yaitu dari segi desain, perendaman kain, proses ikat, proses membuka ikatan, proses luntur, proses pencelupan batik, dan proses pelorodan. (3) Hasil dari penerapan ragam hias menunjukan persentase 86,66% tergolong “Sangat Baik”. Sedangkan ditinjau dari segi warna menunjukan persentase 90% dalam tergolong “Sangat Baik”.Kata Kunci : Ragam hias, teknik ikat celup, jumputan, dan teknik batik. The observation aimed at knowing: (1) Implementation process of decoration style in textile with tie dye and batik technique combination, (2) Obstacle that was found in implementation process of decoration style in textile with tie dye and batik technique in overcoming, (3) Result of implementation process of decoration style in textile with tie dye and batik technique. Method was used in implementation process of decoration style in textile with tie dye and batik technique was an observation method with type of observation that was observed from its way to be experimented. The evaluation was conducted by 15 panelists or expert and the result agreed with reference of 5 scale standard. The result of observation showed, implementing decoration style in textile after passing through some processes; the first phase was pre-production phase. In this step, consisted of five steps;. The second phase, was production phase, where it consisted of two processes; making of decoration style or motif with tie dye and continued with implementing decoration style of batik technique. Regarding to the data had been obtained from observation result data on panelist’s evaluation; found that the result of decoration style implementation with tie dye and batik technique combination was observed from decoration style aspect was 86.66% “Very Good”. Whereas, the result of decoration style implementation in textile with tie dye and batik technique was observed from colors aspect was 90% “Very Good”. keyword : Decoration Style, Ikat Celup Technique, Tie Dye and Batik Technique.
STUDI TENTANG HIGIENE DAN SANITASI PADA USAHA SALON KECANTIKAN DI KOTA SINGARAJA ., Ni Putu Veny Lismaharti; ., Putu Agus Mayuni, S.Pd, M. Si.; ., Ni Ketut Widiartini, S.Pd.,M.Pd
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 4, No 1 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v4i1.6541

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: .1 Implementasi higiene dan sanitasi pada usaha salon kecantikan di Kota Singaraja. 2. Kendala dalam implementasi higiene dan sanitasi pada usaha salon kecantikan di Kota Singaraja. Penelitian ini dilaksanakan di salon-salon kecantikan wilayah kota Singaraja. Sampel penelitian adalah enam salon kecantikan yang sudah memiliki surat izin perdagangan. Variabel penelitian ini adalah implementasi higiene dan sanitasi pada usaha salon kecantikan. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi dan wawancara. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi dan panduan wawancara. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Implementasi Higiene dan sanitasi pada usaha salon kecantikan di kota Singaraja masih belum maksimal. Syarat higiene sanitasi pada usaha salon kecantikan yaitu: a) higiene dan sanitasi pegawai, b) higiene dan sanitasi kosmetika, c) higiene dan sanitasi alat, c) higiene dan sanitasi lingkungan salon. 2. Kendala yang sering dialami dalam implementasi higiene dan sanitasi pada usaha salon kecantikan adalah keterbatasan tempat usaha, pengawasan, kelengkapan sanitasi dan kesadaran dari pihak Salon Kecantikan dalam melaksanakan higiene dan sanitasi oleh salon kecantikan. Kata Kunci : higiene sanitasi, implementasi, salon kecantikan This research is aimed to know: 1. the implementation of hygiene and sanitation towards beauty salon in Singaraja. 2. The difficulties on the implementation of hygiene and sanitation towards beauty salon in Singaraja. This research is conducted in some beauty salons in Singaraja. The samples of this research are six beauty salons which have commerce license. The variable of this research is the implementation of hygiene and sanitation towards beauty salon in Singaraja. Method of collecting data are observation and interview. Observation’s worksheets and interview guide are used as the instruments. This research is analyzed through descriptive analyzed technique. The result of this research showed that: 1. the implementation of hygiene and sanitation towards beauty salon in Singaraja did not work properly. They are some requirement of hygiene and sanitation on the beauty salon. a) The staff's sanitation and hygiene, b) the cosmetics' sanitation and hygiene, d) the tools' sanitation and hygiene, d) the salon's environment sanitation and hygiene. 2. The difficulties that are experienced in the implementation of hygiene and sanitation in beauty salon are the limitation of the work's place, the supervision, the completeness of the sanitation and the awareness in doing hygiene and sanitation in beauty salon. keyword : hygiene sanitasion, implementation, beauty salon
PERKEMBANGAN RAGAM HIAS TENUN SONGKET DI DESA SUKARARA KECAMATAN JONGGAT KABUPATEN LOMBOK TENGAH ., Suharni; ., I Gede Sudirtha, S.Pd, M.Pd; ., Putu Agus Mayuni, S.Pd, M. Si.
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 3, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v3i1.4991

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui jenis ragam hias kain tenun songket di Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah (2) mengetahui perkembangan ragam hias tenun songket di Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah. Penelitian ini dilakukan di Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah. Objek penelitian adalah jenis ragam hias dan Perkembangan ragam hias tenun songket di Desa Sukarara. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan pencatatan dokumen. Instrumen penelitian adalah lembar observasi, wawancara, dan pencatatan dokumen. Metode analisis data menggunakan analisis dekskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) jenis ragam hias tenun songgket di Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah adalah: (a) jenis ragam hias prembon (campuran) meliputi: ragam hias subanala, ragam hias lumbung, ragam hias merak, ragam hias tokek, cemare (pohon cemara) dan ragam hias nanas, (b) jenis ragam hias geometris meliputi: ragam hias serat pangingang dan ragam hias bulan begantung, (c) jenis ragam hias manusia meliputi: ragam hias wayang dan ragam hias barong. (2) Perkembangan ragam hias tenun songket di Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah mengalami perkembangan antara lain: (1) Ragam hias prembon (campuran) yang mengalami perkembangan meliputi: (a) ragam hias subanala, (b) ragam hias lumbung, (c) ragam hias cemare. (2) Ragam hias geometris yang mengalami perkembangan meliputi: (a) ragam hias serat panginang, (3) Ragam hias manusia yang mengalami perkembangan meliputi: (a) wayang. Ragam hias tersebut mengalami perkembangan dari segi bentuk, motif, benang dan warna. Kata Kunci : Ragam Hias, Perkembangan Ragam Hias This study aims to: (1) determine the type of decoration songket in the Village District of Jonggat Sukarara Central Lombok (2) determine the development of decorative weaving songket Jonggat Sukarara Village District of Central Lombok. This research was conducted in the village Sukarara Jonggat District of Central Lombok. The object of research is a kind of decoration and ornament songket Developments in Sukarara Village. Data collection techniques using the method of observation, interviews, and recording documents. The research instrument was a sheet of observation, interviews, and recording documents. Methods of data analysis using dekskriptif analysis. The results showed that, (1) the type of decorative weaving village songgket Sukarara Jonggat District of Central Lombok is: (a) the type of decorative prembon (mixture) includes: subanala decoration, decorative barn, peacock decoration, decorative gecko , cemare (spruce) and decorative pineapple, (b) the type of decorative geometric include: decorative fiber and decorative pangingang begantung month, (c) the type of decoration humans include: decorative puppets and decorative barong. (2) The development of decorative weaving songket Jonggat Sukarara Village District of Central Lombok has developed among others: (1) ornament prembon (mixture) which had been developed include: (a) decorative subanala, (b) a decorative barn, ( c) decorative cemare. (2) The geometric ornamentation that has developed include: (a) decorative fiber panginang, (3) ornament man who has developed include: (a) puppet. The ornament is experiencing growth in terms of shapes, patterns, yarns and colors. keyword : Decorations, Decorations Delevopment
TINJAUAN TERHADAP PELESTARIAN TRADISI BERBUSANA RIMPU PADA SUKU SAMBORI DI DESA LENGGE KECAMATAN LAMBITU KABUPATEN BIMA PROVINSI NTB ., Sapta Utami; ., Putu Agus Mayuni, S.Pd, M. Si.; ., Made Diah Angendari, S.Pd.
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v2i1.3875

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:(1) jenis-jenis tradisi berbusana rimpu pada Suku Sambori di Desa Lengge Kecamatan Lambitu Kabupaten Bima. (2) perkembangan tradisi berbusana rimpu pada Suku Sambori di Desa Lengge Kecamatan Lambitu Kabupaten Bima. (3) Upaya masyarakat dalam mempertahankan tradisi berbusana rimpu pada suku Sambori di Desa Lengge Kecamatan Lambitu Kabupaten Bima. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lengge Kecamatan Lambitu Kabupaten Bima. Subjek penelitian adalah masyarakat di Desa Lengge Kecamatan Lambitu Kabupaten Bima, sebanyak 11 orang informan kunci. Dengan objek penelitian adalah jenis-jenis, perkembangan, dan upaya masyarakat mempertahankan tradisi berbusana rimpu. Instrumen penelitian adalah lembar observasi, pedoman wawancara, dan dokumen. Metode analisis data adalah menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Jenis-jenis tradisi berbusana rimpu ada dua jenis. Pertama rimpu colo, yaitu dipakai wanita yang sudah menikah, kedua rimpu cili, dikhususkan untuk wanita-wanita yang masih remaja (belum nikah). (2) Rimpu mengalami perkembangan yaitu, dari segi perkembangan motif maupun warna kain tenun, dan perkembangan dari segi tampilan rimpu (3) Upaya masyarakat dalam mempertahankan rimpu, adalah sbb: (a) kaum wanita selalu menggunakan rimpu pada saat melakukan kegiatan atau aktifitas yang dilakukan di luar rumah. (b) Menggunakan rimpu di setiap pelaksanaan upacara daur hidup, seperti khitanan, khataman Alquran dan pernikahan. (c) Meningkatkan produktivitas kain tenun daerah setempat.Kata Kunci : Pelestarian, berbusana rimpu, tradisi This research was aimed to investigate: (1) Various kind of Rimpu as traditional fashion of Sambori Ethnic at Lengge Village Lambitu Subdistrict Bima District. (2) The development of Rimpu as traditional fashion of Sambori Ethnic At Lengge Village Lambitu Subdistrict Bima District. (3) Society’s effort to conserve Rimpu as traditional fashion of Sambori Ethnic at Lengge Village Lambitu Subdistrict Bima District.This research was conducted at Lengge Village Lambitu Subdistrict Bima District. In this research, the subject was society at Lengge Village Lambitu Subdistrict Bima district and 6 informants. The research objects were various kind of Rimpu, the development of Rimpu as traditional fashion, and the effort of society to conserve Rimpu as traditional fashion. Research instrument were observation sheet, interview manual and documentation. The method of data analysis was using descriptive analysis. The result of the study showed that (1) There were 2 kinds of tradition Rimpu as fashion tradition. The first was Rimpu Colo which was worn by married women, and the second was Rimpu Cili which worn by teenage girls (unmarried women). (2) The development of Rimpu as fashion tradition, they were; colour of woven cloth development, and the aspect of the Rimpu appearance development. (3) Society’s effort of society to conserve Rimpu: (a) The women always wear Rimpu when they were going out (b) The women also wear Rimpu to attend traditional ceremonies. (c) Increasing the productivity of woven cloth in local area. keyword : Conservation, Rimpu fashion, Tradition
PRODUKTIVITAS KERJA DAN TINGKAT PARTISIPASI KERJA (TPK) WANITA PENGERAJIN TENUNAN TRADISIONAL DI DESA JINENG DALEM KABUPATEN BULELENG BALI Sudirtha, I Gede; Mayuni, Putu Agus
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol 9, No 1 (2012): Edisi Januari 2012
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.688 KB) | DOI: 10.23887/jptk-undiksha.v9i1.2873

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji tentang : (1) produktivitas kerja para wanita pengerajin tenunan tradisional di Desa Jineng Dalem Kabupaten Buleleng Bali, (2) tingkat partisipasi kerja (TPK)  para wanita pengerajin tenunan traditional di Desa Jineng Dalem Kabupaten Buleleng Bali, (3) kontribusi terhadap perekonomian keluarga oleh  para wanita pengerajin tenunan tradisional di Desa Jineng Dalem Kabupaten Buleleng Bali, (4) sistem regenerasi yang dilakukan dalam meneruskan usaha tenunan tradisional di Desa Jineng Dalem Kabupaten Buleleng Bali. Subek dari penelitian ini adalah wanita pengerajin tenun tradisional di Desa Jineng Dalem Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng Bali. Responden dalam penelitian ini adalah : para wanita yang bekerja sebagai pengerajin tenun (tidak termasuk yang sedang sekolah). Dengan demikian keseluruhan unit analisis yang diperhitungkan sebagai populasi dalam penelitian ini adalah rumah tangga yang memiliki pekerjaan sebagai pengerajin tenunan tradisional. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi dan pencatatan dokumen, selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif.  Hasil penelitian menunjukkan : (1) secara hitungan kasar tingkat produktivitas yang dihasilkan dari pekerjaan menenun dapat dikatakan masih relatif rendah, (2) Tingkat Produktivitas Kerja (TPK)  kelompok pengerajin wanita di Desa Jineng Dalem adalah sebesar 63.3 %. Kontrtibusi yang diberikan pengerajin wanita di desa Jineng Dalem terhadap perekonomian keluarga bervariasi dari  16.7% sampai 75 %. Sebagai usaha kerajinan tradisional, pekerjaan menenun merupakan pekerjaan yang didapat secara turun temurun dari generasi ke generasi dengan sistem kekeluargaan, tanpa ada sistem pendidikan atau lembaga pelatihan yang jelas.   Kata-kata kunci : produktivitas, tingkat partisipasi kerja, pengerajin
APLIKASI EYESHADOW 3D PADA TATA RIAS PENGANTIN BALI AGUNG MODIFIKASI DI SALON TUTDE WEDDING Espandiah, Putri Kristi; Mayuni, Putu Agus; Angendari, Made Diah
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 12, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppkk.v12i3.40484

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Aplikasi eyeshadow 3D untuk bentuk mata sipit, (2) Aplikasi eyeshadow 3D untuk bentuk mata menurun, (3) Aplikasi eyeshadow 3D untuk bentuk mata menyudut.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif.Lokasi penelitian bertempat di Salon Tutde Wedding.Sumber informan adalah pemilik salon Tutde Wedding sekaligus LKP Tutde adalah Bapak I Ketut Suarna.Variable penelitian yaitu Aplikasi Eyeshadow 3D. Metode pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan pedoman wawancara.Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif. Hasil penelitian (1) Aplikasi eyeshadow 3D pada mata sipit: komposisi warna eyeshadow 3D dengan warna terang (gold dan kuning) lebih dominan pada kelopak mata agar mata yang sipit seperti memiliki kelopak mata, (2) aplikasi eyeshadow 3D pada mata menurun: komposisi warna eyeshadow 3D dengan warna gelap pada ujung mata dan warna terang pada tulang mata lebih dominan untuk agar mata yang turun terlihat naik (3) aplikasi eyeshadow 3D pada mata menyudut: komposisi warna gelap pada ujung mata dan liner bawah mata lebih dominan untuk mengkoreksi mata menyudut sehingga bentuk mata menjadi ideal. Kata Kunci: Koreksi Mata, Bentuk Mata, Eyeshadow 3D
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMPETENSI DASAR PERAWATAN TANGAN DAN KAKI PADA MATA KULIAHMANICURE DAN PEDICURE dharmayanti, ni made lia; sudirtha, gede; mayuni, putu agus
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 13, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppkk.v13i1.44486

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kelayakan Bahan Ajar Kompetensi Dasar Perawatan Tangan Dan Kaki Pada Mata Kuliah Manicure dan Pedicure yang dapat digunakan sebagai bahan ajar mahasiswa semester V Konsentrasi Tata Kecantikan Program Studi S1 Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Jurusan Teknologi Industri Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha berdasarkan uji ahli isi materi pembelajaran dan uji ahli media pembelajaran. Model ADDIE terdiri atas lima langkah, yaitu: (1) analisis (analyze), (2) perancangan (design), (3) pengembangan (development), (4) implementasi (implementation), dan (5) evaluasi (evaluation). Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh berdasarkan kelayakan bahan ajar. Data kuantitatif diperoleh berdasarkan hitung uji angket yang diberikan kepada ahli media dan ahli isi. Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data adalah kuisioner berupa angket. Hasil analisis data dari kedua ahli isi materi diperoleh rerata 90,7 % (sangat layak), hasil analisis data dari kedua ahli media diperoleh hasil 89,9% (sangat layak). Berdasarkan hasil analisis ahli isi materi dan ahli media dapat disimpulkan bahwa kelayakan bahan ajar kompetensi dasar perawatan tangan dan kaki pada mata kuliah manicure dan pedicure yang dapat digunakan sebagai bahan ajar mahasiswa semester V Konsentrasi Tata Kecantikan Program Studi S1 Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Jurusan Teknologi Industri Fakultas Teknik Dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha berdasarkan uji ahli isi materi pembelajaran dan uji ahli media pembelajaran dinyatakan sangat layak.Kata Kunci: bahan ajar, manicure, pedicureThis study aims to examine the feasibility of Basic Competency Hand and Foot Care Teaching Materials in Manicure and Pedicure Courses that can be used as teaching materials for V semester students Concentration of Beauty Cosmetology Study Program S1 Family Welfare Education Department of Industrial Technology Faculty of Engineering and Vocational Education Ganesha University based on a test learning material content expert and learning media expert test. The ADDIE model consists of five steps, namely: (1) analysis, (2) design, (3) development, (4) implementation, and (5) evaluation. The types of data in this study are qualitative data and quantitative data. Qualitative data obtained based on the feasibility of teaching materials. Quantitative data was obtained based on the count of the questionnaire test given to media experts and content experts. The instrument used in data collection is a questionnaire in the form of a questionnaire. The results of data analysis from the two content experts obtained an average of 90.7% (very feasible), the results of data analysis from the two media experts obtained the results of 89.9% (very feasible). Based on the results of the analysis of content experts and media experts, it can be concluded that the feasibility of teaching materials for basic hand and foot care in manicure and pedicure courses that can be used as teaching materials for fifth semester students Concentration of Beauty Cosmetology Study Program S1 Family Welfare Education Department of Industrial Technology Faculty of Engineering And the Ganesha University Vocational.Keywords: teaching materials, manicure, pedicure DAFTAR PUSTAKAAkdon, R. (2011). Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. Bandung: Alfabeta.Belawati, T. (2006). Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Universitas Terbuka.Pradani, R., & Nurlaela, L. (2014). Pengembangan Modul Sub Kompetensi Perawatan Tangan dan Rias Kuku untuk Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa di Smk. Jurnal Pendidikan Vokasi UNESA, 2(01), 49–59.Prawiradilaga, D. S. (2008). Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualititatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.Sungkono. (2003). Pengembangan dan Pemanfaatan Bahan Ajar Diktat dalam Proses Pembelajaran. Yogyakarta: FIP UNY.Tegeh, I. M., Jampel, I. N., & Pudjawan, K. (2015). Pengembangan Bahan ajar Model Penelitian Pengembangan dengan Model Addie. Seminar Nasional Riset Inovatif IV, 208–216.
PENGEMBANGAN MEDIA MOODBOARD PADA MATA PELAJARAN DESAIN BUSANA UNTUK SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SERIRIT Tanaya, Luh Maharani; Mayuni, Putu Agus; Angendari, Made Diah
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 13, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppkk.v13i1.43786

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji dan menganalisis terkait proses Pengembangan serta menguji kelayakan media Moodboard pada mata pelajaran Desain Busana untuk siswa kelas XI di SMK Negeri 1 Seririt. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian dan Pengembangan (Research and Development atau R & D). Pengembangan produk ini menggunakan model ADDIE yang terdiri dari: (analysis, design, development, implementation, and evaluation). Angket digunakan sebagai lembar penilaian produk. Hasil penilaian pada uji ahli materi dalam penelitian ini mendapat presentase sebanyak 97% sehingga produk dikatakan “sangat baik” dan tidak perlu direvisi. Hasil penilaian pada uji ahli media dalam penelitian ini berada pada rerata presentasi 88% sehingga produk berupa media moodboard dikatakan “baik” dan tidak perlu direvisi. Pada tahap terakhir yakni implementasi, tahap ini produk di uji cobakan kepada 6 orang siswa dan mendapatkan hasil rerata presentase sebanyak 90% sehingga media moodboard mendapat kualifikasi “sangat baik”. Kata Kunci: Media, Moodboard, Desain Busana, Model ADDIE.
Perkembangan Tenun Rangrang Di Desa Tanglad Kecamatan Nusa Penida Ni Komang Angreni .; Putu Agus Mayuni, S.Pd, M. Si. .; Made Diah Angendari, S.Pd. .
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v2i1.2523

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) identifikasi tenun rangrang ditinjau dari motif, warna dan fungsi penggunaannya di Desa Tanglad Kecamatan Nusa Penida. 2) perkembangan tenun rangrang ditinjau dari motif, warna dan fungsi penggunaannya di Desa Tanglad Kecamatan Nusa Penida. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tanglad Kecamatan Nusa Penida. Sumber informan sebanyak 6 orang termasuk informan kunci. Dengan objek penelitian identifikasi dan perkembangan tenun rangrang. Instrumen penelitian berupa lembar observasi dan pedoman wawancara. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif yang menjelaskan dan mengungkapkan sesungguhnya hasil penelitian yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1). Identifikasi tenun rangrang ditinjau dari motif terdapat motif geometris berupa motif cucuk pusuh, motif wajik, motif bianglala dan motif candi. Warna tenun rangrang menggunakan bahan alam dari tumbuh-tumbuhan dan warna sintetis, tenun rangrang digunakan untuk tengkuluk, kamben, senteng dan saput; (2) Motif cucuk pusuh berkembang menjadi motif wajik, bianglala dan candi serta perpaduan antara motif tersebut. Warna pada tenun rangrang mengalami perkembangan dari bahan alam menjadi bahan sintetis. Tenun rangrang yang awalnya digunakan sebagai tengkuluk kini telah digunakan sebagai kamben, senteng dan saput yang diminati oleh kaum remaja.Kata Kunci : identifikasi, perkembangan, tenun rangrang The objectives of this study are to 1) identify the types of Tenun Rangrang based on its patterns, colors and usage in the Village of Tanglad, Nusa Penida and 2) to know the development of Tenun Rangrang in terms of its patterns, colors and usage in the Village of Tanglad, Nusa Penida. This research was carried out in the Village of Tanglad, Nusa Penida. Sources informants as many as 6 people including key informant. Objects of the research were the identification and development of Tenun Rangrang. The research instruments are observation forms and interview guidance. The method of analyzing data was descriptive. The results shows that 1) The type of Tenun Rangrang based on its pattern is called Cucuk Pusuh, wajik, bianglala and candi. based on its colors, Tenun Rangrang using natural ingredients made of plants and synthetic colors,Tenun Rangrang nowadays is used as kamben (sarong), senteng (slash) and saput (outer sarong), 2) The development of Tenun Rangrang in terms of its patterns can be divided into several types including wajik – diamond patterns, bianglala - rainbow patterns, candi – temple patterns as well as the combinations of these patterns. The colors of Tenun Rangrang also develop using synthetic colors to produce brighter and more interesting colors. Tenun Rangrang originally used as tengkuluk, nowadays is used as kamben (sarong), senteng (slash) and saput (outer sarong) which are young people’s favorites.keyword : identification, development, tenun rangrang