Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH IKLIM TERHADAP ELEMEN PELINDUNG SELUBUNG BANGUNAN DI RUSUNAWA TAMBORA JAKARTA Eka Saputra; Maria Immaculata Ririk Winandari; Julindiani Iskandar
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2017 Buku II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.2166

Abstract

Bangunan hunian bertingkat tinggi seharusnya merespon iklim tropis di fasadbangunan. Respon tersebut dapat digunakan melalui penggunaan elemen pelindungsecara vertikal maupun horisontal untuk merespon panas matahari dan curah hujan yangtinggi. Penelitian ini dilakukan di Rusunawa Tambora, Jakarta Barat. Elemen pelindung dibangunan ini dianggap belum memenuhi kebutuhan penghuni. Paper ini mengekplorasibentuk elemen pelindung terhadap sinar matahari dan curah hujan, persepsi penghuni,serta bentuk elemen pelindung yang sesuai terhadap kondisi iklim tropis. Metode yangdigunakan adalah metode kualitatif deskriftif dengan objek penelitian adalah tiraihorisontal dan vertikal. Pengumpulan data dilakukan melalui survey, observasi, danwawancara yang didukung dengan studi pustaka terhadap 10 unit hunian sebagai sampelpenelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa balkon dan teritisan sebagai elemenpelindung di selubung bangunan menurut persepsi penghuni belum merespon panas dancurah hujan. Bentuk elemen pelindung yang paling mendukung kenyaman penghuni diorientasi timur /barat adalah dak teritisan dengan sirip vertikal di bagian depan. Di unityang berorientasi ke utara /selatan, bentuk elemen yang paling sesuai adalah dakteritisan.
KOMPARASI KONSEP POLA ANALOGI ALAM BIOFILIK DESAIN DI BANGUNAN PENDIDIKAN Andra Shifa Octavianti; Enny Supriyati Sardiyarso; Julindiani Iskandar; Maria Immaculata Ririk Wulandari
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2018 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.3332

Abstract

Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro mempunyai animo calon mahasiswa yang setiap tahun meningkat, membuat adanya pembangunan gedung baru. Untuk meningkatkan kualitas Fakultas Psikologi di Universitas Diponegoro dalam hal proses belajar megajar dibutuhkan konsep desain yang membuat nyaman mahasiswa. Sehingga dibutuhkan sebuah konsep analogi pola alam dalam biofilik desain yang dapat membuat peningkatan proses belajar mengajar tanpa mengurangi kenyamanan dan memperhatikan psikologis manusia agar tidak membuat stress mahasiswa itu sendiri.Metode yang digunakan pada penulisan adalah metode komparatif dengan membandingkan atau menguji hubungan pengaruh sebab akibat dari data-data yang tersedia. Dengan adanya penerapan Analogi Pola Alam Biofilik Desaindapat memberikan keuntungan terhadap pengguna dalam bangunan fakultas psikologi.
KONSEP TATA RUANG CO-WORKING SPACE BAGI PERENCANAAN FASILITAS KEGIATAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA Gusti Bagus Ananda; Enny Supriati Sardiyarso; Julindiani Iskandar; Maria Immaculata Ririk Winandari
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2018 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.3413

Abstract

Dewasa ini kegiatan berkumpul, berdiskusi, dan membangun relasi antar mahasiswa tidak hanya terjadi dalam ruangan yang disediakan oleh kampus, hal ini dipengaruhi perubahan pola perilaku mahasiswa yang berkembang seiring zaman. Muncullah konsep baru ruang beraktivitas untuk individu maupun kelompok, dimana setiap orangsaling berkolaborasi bersama orang lain dengan latar belakang yang beragam,konsep ini dikenal dengan nama co-workingspace. Universitas sebagai sebuah perguruan tinggi harus dapat beradaptasi dengan perubahan zaman untuk menghasilkan peluang inovasi dengan menyediakan co-workingspace bagi mahasiswa.Tujuan penulisan paper ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik tata ruang (layout) co-workingspace yang sesuai bagi mahasiswa Universitas Indonesia dengan pendekatan  arsitektur perilaku. Metode penulisan komparatif kualitatif dengan membandingkan 3 studi kasus yang diambil secara acak terhadap variabel arsitektur perilaku, yaitu: zonasi, sirkulasi, tata perabot, dan suasana ruangyang berhubungan dengan co-workingspace. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik penataan ruang pada co-workingspace yang ideal adalah pengaturan zonasi secara hirarkis dari yang bersifat publik sampai privat dengan jalur penghubung menembus ruang agar tercipta interaksi antara setiap pemakai ruang dan penataan perabot secara half-open untuk menyediakan ruang kolaborasi yang fleksibel juga untuk berkonsentrasi. Suasana ruang bersifat subjektif tetapi karakteristik orang yang berkegiatan pada co-workingspace umumnya menginginkan suasana yang santai.
EKSPRESI STRUKTUR DAN PENGOLAHAN CAHAYA DITERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL Maghfira Inggita Dzikri; Maria Immaculata Ririk Winandari; Julindiani Iskandar
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2018 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.3450

Abstract

Kota Semarang sangat mendukung sebagai transit point dalam berbagai macam penyelenggaraan kegiatan berskala nasional. Kota Semarang dianggap mampu menjadi titik strategis atau gerbang yang menjadi pilihan masyarakat dari segi bisnis dan pariwisata. Sarana transportasi penting sebagai penghubung antar wilayah maupun negara. Bandar udara adalah salah satu bangunan publik yang dapat memperkenalkan karakteristik daerah sekaligus sebagai pintu gerbang kota dan wajah pertama kota. Bangunan bandara dapat dibuat menarik untuk memperlihatkan karakteristik daerah tersebut dari sisi modern dengan cara ekspresi struktur dan pengolahan cahaya. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif komparatif terhadap terhadap bandara internasional Kansai, bandara internasional Chhatrapati Shivaji dan bandara internasional Incheon.
KOMPARASI KONSEP INTEGRASI FUNGSI PADA BANGUNAN MIXED-USE DI JAKARTA Muthiah Fadhilah; Enny Supriyati Sardiyarso; Julindiani Iskandar; Maria Immaculata Ririk Wulandari
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2018 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.3469

Abstract

Bangunan mixed-use adalah salah satu solusi terhadap masalah kemacetan di Jakarta Bangunan ini sedang marak dilakukan pembangunannya. Bangunan ini menampung berbagai fungsi dasar manusia, mulai dari bermukim, bekerja, hingga rekreasi dengan harapan dapat mengurangi mobilitas masyarakat. Fungsi-fungsi tersebut seharusnya dapat berjalan dengan baik. Dengan latar belakang kondisi tersebut, pendekatan integrasi fungsi dapat diterapkan untuk mendorong potensi-potensi lainnya. Tujuan tulisan ini adalah untuk mengulas bagaimana cara penerapan pendekatan integrasi fungsi pada bangunan mixed-use khususnya di Jakarta. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif-komparatif berupa tabel yang membandingkan tiga bangunan mixed-use di Jakarta menggunakan parameter dari empat aspek perancangan yang dikemukakan oleh Kathryn H. Anthony: Site Development: Building Massing and Composition on Site, Site Development: Drop Offs and Parking, dan Site Development: Open Space. Hasil studi menunjukan bahwa hampir keseluruhan aspek tersebut memiliki integrasi fungsi sehingga menjadikan mixed-use bangunan yang efektif dan efisien.
EKSPRESI STRUKTURPADA PENDEKATAN EKO TEKNOLOGI DI RUMAH SAKIT PONDOK INDAH BINTARO Windi Meydia Darmianti; Etty R. Kridarso; Ady R. Thahir; Julindiani Iskandar
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2018 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.3544

Abstract

Rumah sakit sebagai tempat penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan pada pasien diharuskan memiliki kualitas yang baik pada area lingkungan tersebut, dari segi fasilitas kesehatan, kualitas pengobatan, maupun kenyamanan pada bangunan pun menjadi salah satu alasan orang memilih rumah sakit tersebut. Konsep eko teknologi pada rumah sakit mengarah kepada penerapan teknologi yang berwawasan lingkungan dan kesesuaian dengan iklim di jakarta yang cenderung panas menjadikan unsur-unsur pada eko teknologi dibutuhkan keberadaannya. Metodologi penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan teknik pengambilan data studi literatur serta observasi langsung ke lokasi. Tujuan penulisan ini yaitu untuk menelaah kesinambungan antara konsep ekspresi struktur di rumah sakit pondok indah bintaro yang termasuk unsur eko teknologi.Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro dengan unsur ekspresi struktur dibahas dengan contoh pemilihan material serta bahan yang berkelanjutan dengan sistem teknologi yang sudah cukup baik dan ramah lingkungan sehingga fungsi awal rumah sakit sebagai tempat penyembuhan pasien dapat sejalan dengan unsur bangunan yang dapat memberikan kenyamanan lingkungan.
PERCONTOHAN RUANG KOMUNAL DI RUMAH SUSUN TAMBORA, JAKARTA BARAT Maria Immaculata Ririk Winandari; Julindiani Iskandar; Dedes Nur Gandarum; Sri Handjajanti
JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera Volume 1, Nomor 1, Januari 2020
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1268.105 KB) | DOI: 10.25105/juara.v1i1.5909

Abstract

Communal space will be managed optimally for the development and maintenance carried out by pesertauni. In Tambora Flats (Rusunawa), spacious units of dwelling cause residents need communal space as a place for them to socialize quickly. Understanding and skills regarding the development and maintenance of independent (participatory) spaces are very much needed to improve the use of space, improve the quality of the environment, as well as improve the skills of low-cost housing residents. The target of PKM this time consists of piloting the construction of recycled concrete communal spaces and participatory communal maintenance rooms. The PKM program this time aims to increase knowledge and understanding of communal spaces and the ability to develop these spaces in a participatory manner. The purpose was made through a demonstration of communal space using concrete materials, concrete residue tests from the FTSP Concrete Laboratory as the main material for making benches and garden boundaries. The pilot participants were RW 11 management, RT 009 management, residents who work as artisans, and other residents of Tambora Rusunawa residents in Kelurahan Angke, Tambora District. Participatory agreement required by residents from the design process to completion. The communication room PKM Team Program provides an insight into the design of a good communal space with facilitators who encourage residents to get in the care of the space
KARAKTERISTIK KAWASAN PECINAN PANTAI UTARA PULAU JAWA (Studi Kasus : Kawasan Pecinan Lasem, Jawa Tengah) Julindiani Iskandar; Mohammad Ali Topan
AGORA:Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Arsitektur Usakti Vol. 16 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1175.043 KB) | DOI: 10.25105/agora.v16i1.3208

Abstract

ABSTRAK Kawasan Pecinan hadir di banyak kota di pulau Jawa terutama didaerah sepanjang pantai Utara. Seiring berjalannya waktu kawasan-kawasan ini sudah mulai menghilang, tetapi ‘bekas’ kehadirannya masih terasa kental sekali. Suasana yang khas, diperkuat dengan adanya klenteng sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial menjadi simbol akan eksistensi kawasan pecinan.Kawasan Pecinan Lasem merupakan suatu kawasan hunian sekaligus tempat kegiatan sosial untuk mendukung kehidupan penghuninya memiliki karakteristik arsitektur berbeda dengan kawasan lainnya di kota Lasem. Kawasan pecinan di Lasem saat ini berkembang menjadi pusat perdagangan dan industri batik. Permasalahan yang terjadi di kawasan Pecinan Lasem saat ini adalah mulai pudarnya bangunan-bangunan bergaya Cina yang ada karena ditinggalkan penghuninya, atau telah beralih menjadi fungsi baru. Untuk mengetahui karakteristik Pecinan Lasem saat ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi elemen-elemen fisik pembentuk kota dengan menggunakan teori dari Hamid Shirvani, yang terdiri dari :1. Guna lahan (land use)2. Bentuk dan massa bangunan (building form & massing)3. Sirkulasi dan perparkiran (circulation & parking)4. Ruang terbuka (open space)5. Pedestrian (pedestrian ways)6. Fasilitas pendukung aktifitas (activity support)7. Penanda (signage) 8. Preservasi (preservation)Secara keseluruhan kawasan pecinan Lasem, dilihat dari 8 elemen pembentuk kota tersebut di atas, unsur budaya cina masih terlihat  cukup kental pada bangunan-bangunan yang tersisa di kawasan pecinan Lasem ini. Kata kunci: Pecinan, Karakter, Elemen fisik, Lasem  ABSTRACTChinatown region is present in many cities on the island of Java, especially in areas along the North coast. As time passes these areas have started to disappear, but the 'former' presence still feels very strong. Typical atmosphere, reinforced by the pagoda as the center of religious and social activities become a symbol of the existence of Chinatown. Lasem Pecinan Region is a residential area as well as a place of social activities to support the life of its inhabitants have different architectural characteristics with other areas in the city of Lasem. Chinatown area in Lasem is currently developing into a center of trade and batik industry. The problems that occur in the Lasem Chinatown area today are beginning to fade Chinese-style buildings that existed due to the abandonment of its inhabitants, or have turned into a new function. To know the current characteristics of Lasem Chinatown is done by identifying the physical elements of city-building by using the theory of Hamid Shirvani, which consists of:1. Land use2. Building form & massing3. Circulation & parking 4. Open space )5. Pedestrian ways 6. Activity support7. Signage8. Preservation Overall Lasem Chinatown area, seen from the 8 elements forming the city mentioned above, the Chinese cultural element still looks pretty thick on the remaining buildings in this Lasem Chinatown area. Keywords: Chinatown, character, physical elements, Lasem