Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

LANGGAM ARSITEKTUR MELAYU RIAU PADA BANGUNAN FASILITAS UMUM DI BENGKALIS OBJEK STUDI MUSEUM SULTAN SYARIF KASIM Alzena Felita; Ady R Thahir; Sri Handjajanti; Etty R Kridarso
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2018 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.3317

Abstract

Langgam menjadi suatu ciri khas tersendiri suatu daerah agar mudah di kenali atau diidentifikasi. Arsitektur Melayu Riaumempunyai langgam tersendiri berupa elemen-elemen penyusun arsitektur melayu Riau. Langgam ini berupa tipologi bangunan, selembayung dan ragam hias. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui Arsitektur Melayu Riau yang dapat di identifikasi dengan pengaplikasian langgam di dalam tampak bangunan. Metode yang digunakan merupakan metode kualitatif, sumber data diperoleh melalui studi literatur dan objek lapangan, selanjutnya dilakukan analisa dengan cara melihat pengaplikasian langgam pada bangunan fasilitas umum yang dikaikan dengan objek studi yaitu Museum Sultan Syarif Kasim. Dapat disimpulkan bahwa Arsitektur Melayu Riau pada Museum Sultan Syarif Kasim terlihat pada pengaplikasian langgam berupa atap, selembayung dan ornamen. Langgam-langgam atap, selembayung dan ornamen pada museum ini merupakan suatu ciri khas Arsitektur Melayu Riau dengan melaluli langgam tersebut masyarakat awam dapat mengenali tempat museum ini didirikan dengan melihat tampak luar bangunan.
KONSEP HIGH – TECH PADA GEDUNG TEATER DI JAKARTA OBJEK STUDI: TEATER JAKARTA, TAMAN ISMAIL MARZUKI Atikah Rahmah Lubis; Etty R. Kridarso; Sri Handjajanti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2018 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.3363

Abstract

Arsitektur High – Tech adalah suatu gaya arsitektur yang dalam penerapannya menggunakan elemen - elemen struktural yang sangat dominan dengan penggunaan material pabrikasi pada elemen interior, eksterior maupun struktur dan utilitas bangunan. Penggunaan  arsitektur High – Tech dimaksudkan untuk menampilkan unsur-unsur teknik bangunan kemudian diekspose, dimana hasil aplikasinya menjadi suatu keunikan dari bangunan yang dimaksud. Tujuan penulisan ini adalah untuk mencari tahu konsep-konsep arsitektur High – Tech yang terdapat pada Gedung Teater Jakarta. Berdasarkan metode kualitatif, akan ditelusuri konsep High – Tech pada bangunan Gedung Teater Jakarta, dimana data diperoleh melalui studi literatur dan rekaman visual. Kesimpulan berupa deskripsi bahwa  Gedung Teater Jakarta ternyata memiliki beberapa kriteria konsep arsitektur High – Tech.
KOMPARASI ARSITEKTUR HIGH TECH DI BANGUNAN STASIUN TRANSIT Carolina Dwi Nugraheni; Enny Supriyati Sardiyarso; Sri Handjajanti; Maria Immaculata Ririk Winandari
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2018 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.3369

Abstract

Stasiun transit merupakan bangunan yang memiliki peranan penting dalam mobilitas manusia dalam suatu perkotaan, yakni untuk mendukung perpindahan menuju suatu tempat. Untuk mendukung kegiatan utama stasiun transit, diperlukan fungsi – fungsi penunjang dan pelengkap pada bangunan transit agar dapat memenuhi kegiatan atau kebutuhan pengguna bangunan yang akan memperhatikan konteks sekitarnya. Selain itu bangunan juga perlu didukung sistem struktur yang memadai dan fungsional. Beberapa ciri arsitektur high tech dapat memenuhi kriteria atau kebutuhan pada bangunan transit dalam hal mengutamakan fungsi dan struktur yang fungsional. Metode penulisan yang digunakan adalah metode komparatif, menganalisa dan membandingkan bangunan transit yang ada dengan beberapa ciri arsitektur high tech. Hasil perbandingan menyatakan bahwa penerapan high tech pada bangunan transit berbeda – beda. Perbedaan dikarenakan adanya fungsi – fungsi penunjang yang berbeda di tiap stasiun, perbedaan juga disebabkan lokasi bangunan yang berbeda, dari segi eksistingnya maupun peranan stasiun itu sendiri. Sehingga dapat disimpulkan penerapan high tech pada bangunan transit dapat berbeda – beda walaupun memiliki acuan atau prinsip yang sama, hal ini untuk menyesuaikan kebutuhan akan bangunan transit itu sendiri maupun lingkungan bangunan transit berada.
Masjid Jakarta Islamic Center dalam Persfektif Arsitektur Islam Fathur Rizky Edward; Etty R. Kridarso; Sri Handjajanti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2018 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.3860

Abstract

Masjid pada awal peradaban Islam tidak hanya berfungsi sebagai tempat untuk beribadah saja, tetapi juga mewadahi aktifitas yang berhubungan dengan interaksi sesama manusia. Seiring perkembangan zaman, fungsi masjid berubah menjadi Islamic Center. Jakarta Islamic Center muncul sebagai wadah kegiatan umat Islam khususnya di Jakarta. Masjid merupakan bangunan inti dari Jakarta Islamic Center, memiliki sudut pandang arsitektur Islam dalam perancangannya, sang arsitek memadukan elemen-elemen arsitektur Islam pada bangunan masjid. Masjid Jakarta Islamic Center memiliki desain bentuk dan tatanan ruang yang memunculkan persepsi tersendiri dalam konsep Islam. Penelitian menggunakan metode kualitatif, data diperoleh melalui studi literatur dan observasi lapangan, selanjutnya dilakukan analisa dengan menguraikan dan menjelaskan data literatur dengan data observasi lapangan. Dari hasil Analisa dapat disimpulkan bahwa masjid Jakarta Islamic Center merupakan bangunan masjid yang dalam perencangannya mempertimbangkan nilai-nilai Islam demi menciptakan citra Islam yang baik.
PERCONTOHAN RUANG KOMUNAL DI RUMAH SUSUN TAMBORA, JAKARTA BARAT Maria Immaculata Ririk Winandari; Julindiani Iskandar; Dedes Nur Gandarum; Sri Handjajanti
JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera Volume 1, Nomor 1, Januari 2020
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1268.105 KB) | DOI: 10.25105/juara.v1i1.5909

Abstract

Communal space will be managed optimally for the development and maintenance carried out by pesertauni. In Tambora Flats (Rusunawa), spacious units of dwelling cause residents need communal space as a place for them to socialize quickly. Understanding and skills regarding the development and maintenance of independent (participatory) spaces are very much needed to improve the use of space, improve the quality of the environment, as well as improve the skills of low-cost housing residents. The target of PKM this time consists of piloting the construction of recycled concrete communal spaces and participatory communal maintenance rooms. The PKM program this time aims to increase knowledge and understanding of communal spaces and the ability to develop these spaces in a participatory manner. The purpose was made through a demonstration of communal space using concrete materials, concrete residue tests from the FTSP Concrete Laboratory as the main material for making benches and garden boundaries. The pilot participants were RW 11 management, RT 009 management, residents who work as artisans, and other residents of Tambora Rusunawa residents in Kelurahan Angke, Tambora District. Participatory agreement required by residents from the design process to completion. The communication room PKM Team Program provides an insight into the design of a good communal space with facilitators who encourage residents to get in the care of the space
PERCONTOHAN PAGAR PENGAMAN RUANG TERBUKA DI KELURAHAN KALIANYAR Maria Immaculata Ririk Winandari; Punto Wijayanto; Sri Handjajanti; Juliandini Iskandar; Aurum Obe Titu Eki
JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera Volume 3, Nomor 1, Januari 2022
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1208.668 KB) | DOI: 10.25105/juara.v3i1.9878

Abstract

Kalianyar settlement has the highest density in Indonesia. These conditions make this settlement vulnerable to fire hazards. The need for open space, the dense environmental conditions, as well as the possibility of fire hazards require residents to prepare for the disaster threat. Understanding and skills regarding the disaster mitigation development and maintenance of open space is necessary to maximize the use of space, to improve the quality of the environment, as well as the skills of citizens. Community action plan is very important to improve the environment quality. The aim of this program is to provide a safety fence based on community action plan. The method used in this program is assisting the development process. This program can optimize the use of space while improving the environment quality. Participants were neighborhood officers and residents at RT 02 RW 07. The result showed that the sense of belonging to the open space can be improved through the fence construction pilot project. The sense of belonging is shown by painting the safety fence independently by residents.