Wardatul Ilmiah
Jurusan Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

NILAI PENDIDIKAN DALAM ‘IBRAH QASHASH AL-QUR’AN (Analisis Sintesis terhadap Kisah-kisah dalam Al-Qur’an) Ma’zumi Ma’zumi; Ratu Amalia Hayani; Wardatul Ilmiah
Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel) Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mendeskripsikan konsep kisah Al-Qur’an tentang pendidikandan relevansi kisah-kisah dalam Al-Qur’an dengan Pendidikan. Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah kisah-kisah dalam Al-Qur’an adalah kisah yang dapat dibuktkan kebenarannya secara arkeologis dan ilmiah. Kisah-kisah dalam Al-Qur’an pada umumnya adalah ayat-ayat makkiyyah, yang ketika Islam datang, masyarakat dalam perilaku jahiliyah dan jumud. Al-Qur’an diturunkan sebagai tuntunan keselamatan dan memberikan kemudahan, untuk mengangkat derajat kemanusiaan sesuai dengan misi Al-Qur’an, misi Kisah-kisah dalam Al-Qur’an, dan misi kerasulan nabi Muhammad SAW. Filosofi, hikmah, dan ‘ibrah yang terkandung, sangat sarat dengan pesan dan nilai-nilai edukatif, namun harus dipahami secara tulus, logis, sistematis dan komprehensif. Metode penelitian dalam penulisan artikel ini adalah pendekatan kulitatif, tafsir tahlili, dengan metode analstis sintesis. Secara konseptual dimulai dengan membaca, mencatat (mengumpulkan data), menidentifikasi, menyusunnya dalam satuan-satuan sesuai urutan pola berpikir, kemudian menganalisis hingga pada kesimpulan. Masalah penelitian ini adalah apa konsep kisah Al-Qur’an tentang pendidikan? dan apa relevansi kisah Al-Qur’an dengan Pendidikan? Hasil penelitian, bahwa kisah-kisah yang disajikan dalam Al-Qur’an, merupakan konsep irsyad (tuntunan, petunjuk), hiwar (dialog), dzikr (pengingat), hikmah (makna filosofis, atau pelajaran), tandzir (peringatan). Relevansi kisah-kisah dalam Al-Qur’an dengan pendidikan yaitu kisah yang dikemas dalam beragam bentuknya menjadi metode alternatif dalam proses pembelajaran yang mudah, menarik dan berkesan; kisah menjadi media untuk menyampaikan pesan dan internalisasi nilai-nilai dalam upaya pembinaan akhlak peserta didik; dan kisah dapat menjadi metode pendidikan yang efektif bagi pengembangan kecerdasan dan pembentukan jiwa yang tangguh dan taat sesuai dengan misi kisah dan misi kerasulan Muhammad SAW.
PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PUASA RAMADHAN Wardatul Ilmiah; Nanah Sujanah; Ma’zumi Ma’zumi
Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel) Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ramadhan adalah pola hidup, bagaimana seseorang bisa mengatur waktunya dan ibadahnya dengan semaksimal mungkin, melatih kesabarannya juga melatih hatinya agar mampu beribadah hanya fokus kepada Allah SWT. Pola hidup yang bisa istiqomah (menetap) dan menjadi pola keseharian pasca Ramadhan merupakan salah satu indikator dari tiga indikator diterimanya rangkaian ibadah selama bulan Ramadhan. Karena pada hakikatnya Ramadhan adalah sebuah Madrasah Besar yang mengajarkan para muridnya dengan berbagai disiplin ilmu (iklas, jujur, sabar, pemaaf, dermawan, ridha dengan ketentuan Allah SWT). Karena Ramadhan diibaratkan sebagai Madrasah, maka tentu akan melahirkan alumni-alumni dengan berbagai predikat yang disandangnya, ada yang kemudian lulus dan mendapatkan predikat Taqwa sesuai dengan tujuan puasa itu sendiri, namun banyak juga yang gagal yang kemudian dia tetap tinggal di kelas.
GURU DALAM PENDIDIKAN ISLAM, ANTARA PROFESI DAN PANGGILAN DAKWAH Rasnam Rasyidi; Ratu Amalia Hayani; Wardatul Ilmiah
Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel) Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guru memiliki peranan penting dalam proses belajar mengajar selain sebagai Transformer Of Knowledge, fasilitator, guru pun dituntut untuk menyesuaikan sikap dan kepribadiannya dimata masyarakat terutama di mata peserta didiknya, karena bagaimanapun sosok guru masih tercermin dengan sikap yang di gugu dan ditiru, baik dalam segi sikap maupun tutur katanya, dan oleh sebab itulah dari dulu hingga sekarang factor kepribadian guru merupakan salah satu kompetensi yang harus dimilikinya. Peran penting seorang guru dalam mencetak peserta didiknya sesuai dengan tujuan hidupnya merupakan salah satu tugas utama bagi seorang guru.  Peran guru dalam dunia pendidikan sangat kompleks, mulai dari Peran dan Tugas Guru di Sekolah dan Masyarakat, Peran guru secara pribadi, Peran, guru dalam pengajaran dan pengadministrasian, Peran guru secara psikologis, Peran guru dalam proses belajar mengajar, Peranan guru terhadap guru lain, Peranan guru dalam masyarakat. Demikian juga dengan tugas guru sangat luas, meliputi Tugas pengajaran atau guru sebagai pengajar, Tugas bimbingan atau guru sebagai pembimbing dan pemberi bimbingan, Tugas Administrasi. Mendidik merupakan amanat yang mulia, berat dan suci, karenanya dalam Islam menggambarkan bagaimana sosok pendidik yang harus memiliki kepribadian yang baik, mulia dan lengkap. Karakter-karakter inilah yang semestinya tertanam dalam jiwa setiap pendidik. Jika hal tersebut tidak ada dalam jiwa setipa pendidik, maka yang ada hanyalah mendapatkan hasil yang kurang dan jauh sekali dari yang diharapkan oleh umat Islam, yakni menjadi manusia yang mampu mendayagunakan nilai-nilai multipotensi kepribadiannya terhadap tujuan allah swt menciptakannya, sebagaimana termaktub dalam QS Al-Zariyat ayat 56 “dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku”.
ISLAM WASATHIYAH DALAM BINGKAI KEMAJEMUKAN INDONESIA Wardatul Ilmiah; Nanah Sujanah
Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel) Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Islam adalah agama yang moderat di semua aspek kehibupan, pemahaman pada Islam yang kaffah akan melahirkan sikap yang tasammuh (toleransi) dan tidak radikal. Islam wasathiyah dimaknai sebagai sikap pengambilan jalan tengah (moderat) dari berbagai aspek kehidupan menunjukkan jati diri umat Islam yang sesungguhnya; menjaga diri dari sikap melampaui bats (ifrat) dan dari sikap mengurangi ajaran agama (tafrit).Karakteristik Islam wasathiyah sebagai pandangan yang jelas, pemahaman dan praktik amaliyah keagamaan umat Islam dalam konteks kehidupan beragama, bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Yang tujuannya adalah agar nilai-nilai ajaran Islam rahmatan lil alamin dapat melahirkan umat yang terbaik (khaoirul ummah). Dan diantara karakteristik itu adalah : 1) Tasawuth (mengambil jalan tengah), 2) Tawazun (seimbang), 3) I’tidal(lurus dan tegak), 4) Tasammuh (teloransi), 5) Musawwah (egaliter), 6) Syuro (musyawarah), 7) Islah (reformasi), 8) Awlawwiyyat (mendahulukan yang prioritas), 9) Tatawwur wa Ibtikar (dinamis dan inovatif), 10) Tahaddur (berkeadaban). Pada tataran prakteknya, wasath atau jalan tengah dalam beragama Islam dapat diklasifikasi ke dalam empat lingkup kita beragama, yaitu: 1). Wasath dalam persoalan ‘aqidah; 2). Wasath dalam persoalan ibadah; 3). Wasath dalam persoalan perangai dan budi pekerti; dan 4). Wasath dalam persoalan tasyri’ (pembentukan syari’at).Berdasarkan tinjauan sejarah perkembangannya di nusantara Islamwasathiyah dalam bidang teologi mengikuti paham Asy’ariyah dan Maturidiyah. Bidang fiqih mengikuti 4 madzhab (meskipun mengikuti madzhab Syafi’iyah), bidang tasawuf mengikuti faham al-Ghazali dan Junaidi al-Baghdadi. Hal demikian terus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di nusantara.Islam sebagai agama yang populer dengan ajaran wasathiiyahnya apabila mampu diimplementasikan secara tepat, maka akan menciptakan rahmatan lil ‘alamin yang mengantarkan pada kedamaian, inklusif, toleran, kerukunan, keharmonisan dan kemajuan bagi seluruh ummat. Sedangkan apabila ajaran Islam tersebut tidak diimlementasikan secara tepat, maka akan menimbulkan fitnatan ll’alamin yang membawa kerusakan, pertikaian dan dan permusuhan di mana-mana. Role model implementasi ajaran Islam ini sudah di indikasikan oleh Allah dalam al-Qur’an qs al-Anbiya ayat 107 yang artinya “Dan Tiadalah Kami Mengutus Engkau (Muhammad) Melainkan Sebagai Pembawa Rahmat Bagi Semsta Alam.”
PENDIDIKAN SEKS UNTUK ANAK DALAM PANDANGAN ISLAM Wardatul Ilmiah; Nanah Sujanah; Rasnam Rasyidi
Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel) Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seksualitas merupakan naluri yang dimiliki oleh setiap manusia termasuk anak-anak, karena setiap anak memiliki potensi yang sama dengan manusia dewasa, yakni quwah al-aql (potensi nalar dan intelektual), quwah al-ghadhab (potensi untuk berbuat negative dan destruktif), dan quwah al-syahawat (potensi untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan hidup, termasuk di dalamnya naluri seksual). Desawa ini sering disaksikan dalam kehidupan banyaknya anak-anak yang melakukan hubungan seksual yang tidak sewajarnya, merajalelanya kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak, banyaknya anak-anak usia sekolah yang terhenti karena kehamilan yang tidak diinginkan, kurang berperannya rumah sebagai bait al-tarbiyah, dan kurang terkendalinya akses media. ‘Abdullah Nāṣih ‘Ulwan merupakan salah satu tokoh terkemuka di Syiria, Beliau memberikan pedoman kepada orang tua bagaimana seharusnya memberikan pendidikan kepada anaknya, termasuk di dalamnya pendidikan seks. Peneliti tertarik membahas karena kitab ini berbeda dengan buku-buku lainnya yang juga membahas tentang pendidikan seks untuk anak. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah: 1) bagaimana pandangan ‘Abdullah Nāṣih ‘Ulwan tentang pendidikan seks untuk anak, 2) bagaimana pendidikan seks diberikan untuk anak menurut ‘Abdullah Nāṣih ‘Ulwan, 3) bagaiamana fungsi pendidikan seks diberikan untuk anak menurut ‘Abdullah Nāṣih ‘Ulwan. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui bagaimana pandangan ‘Abdullah Nāṣih ‘Ulwan tentang pendidikan seks untuk anak, 2) untuk mengetahui bagaimana pendidikan seks diberikan untuk anak menurut ‘Abdullah Nāṣih ‘Ulwan, dan 3) untuk mengetahui bagaiamana fungsi pendidikan seks diberikan untuk anak menurut ‘Abdullah Nāṣih ‘Ulwan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah library research dengan menggunakan pendekatan paedagogis dan psikologis. Sumber primer yang peneliti gunakan adalah kitab Tarbiyyah al Aulād fi al Islam karangan ‘Abdullah Nāṣih ‘Ulwan, yang ditunjang dengan buku-buku sekunder, melalui wawancara dan observasi lapangan. Dari hasil penelitian, disimpulan bahwasanya menurut ‘Abdullah Nảṣih ‘Ulwan pendidikan seks penting diberikan untuk anak sebagai upaya preventif agar anak bisa menjaga dirinya dan dapat memahami urusan-urusan kehidupan. Anak telah mengetahui apa saja yang di haramkan dan apa saja yang di perbolehkan. Lebih jauh lagi, bahkan ia mampu menerapkan tingkah laku Islami sebagai akhlak dan kebiasaan hidup, serta tidak diperbudak syahwat dan tenggelam dalam gaya hidup hedonis.
Nilai-Nilai Karakter Dibalik Perkembangan Geohistoris, Sejarah dan Pra Aksara Hingga Islam di Banten Istinganatul Ngulwiyah; Wardatul Ilmiah; Nanah Sujanah
Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel) Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banten merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang menyimpan sejarah besar. Kejayaan Kesultanan Banten pada masa lalu tentunya tidak akan terlepas dari usaha dan perjuangan tokoh-tokoh Banten. Pada masa penjajahan Belanda, tokoh-tokoh Banten turut serta memperjuangkan kemerdekaan melalui berbagai pergerakan sosial yang terjadi di berbagai wilayah di Banten. Berbagai peristiwa sejarah tersebut tentunya menyimpan pelajaran yang dapat diintisarikan sebagai nilai-nilai karakter yang dapat diteladani oleh generasi muda saat ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji sejarah Banten dan nilai-nilai karakter yang terkandung di dalamnya. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka melalui kajian berbagai referensi yang relevan dengan objek penelitian.
Perubahan Karakter Masyarakat Baduy dalam Menghadapi Era Modernisasi Istinganatul Ngulwiyah; Rt. Bai Rohimah; Ratu Amalia Hayani; Wardatul Ilmiah
Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel) Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : L

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Selama hidup di dunia, manusia harus mampu menyesuaikan diri guna menghadapi perubahan yang kian terjadi dalam hidupnya. Tujuan penelitian ini adalah cara bagaimana masyarakat Baduy menghadapi era modernisasi yang ditinjau dari segi budaya dan sikap/karakternya.  Penelitian ini menggunakan metode studi literasi dengan mengkaji buku-buku, jurnal, dan literatur yang sesuai berkaitan dengan topik pembahasan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modernisasi memiliki pengaruh terhadap kehidupan masyarakat Baduy, baik Baduy dalam maupun Baduy luar. Selain itu, adanya faktor-faktor pendorong perubahan (modernisasi) membuat masyarakat Baduy secara perlahan berubah dan beradaptasi untuk menyelaraskan kebudayaan adat istiadat dengan perubahan yang terjadi di masyarakat umum. Sedangkan di lain sisi, masyarakat Baduy dalam masih tetap mengisolir diri terhadap modernisasi dan hanya mau mengikuti peraturan adat Baduy turun temurun yang telah ada sejak zaman nenek moyang.
Pendidikan Karakter Religius Mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Melalui Program Bina Masjid Kampus Bangkit Wardatul Ilmiah; Rasnam Rasyidi; Nanah Sujanah; Boti Murda’ah; Istinganatul Ngulwiyah
Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel) Vol 9, No 1 (2023)
Publisher : L

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karakter religious adalah satu diantara 18 karakter yang harus dimiliki oleh setiap mahasiswa. Karakter religious akan dianggap berhasil apabila bisa  menampilkan sikap yang sesuai dengan pedoman agama, sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain, program bina masjid kampus bangkit dilakukan dengan pembiasaan lima program,  pertama, Pembiasaan Shalat Dhuha,  kedua, Tilawah dan Tadabbur Al-Quran, ketiga, Mengumandangkan Adzan dan Iqomah, keempat, Membersihkan Area Masjid Dan Mukena, dan kelima Sholat Berjamaah di Masjid.
Analisis Praktik Penerapan Profil Pelajar Pancasila dalam Penguatan Karakter Religius di SMP Negeri 1 Karangtanjung Kholifatunauroh Kholifatunauroh; Damanhuri Damanhuri; Wardatul Ilmiah
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i2.12682

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktik penerapan profil pelajar Pancasila dalam penguatan karakter religius di Sekolah. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Karangtanjung Kabupaten Pandeglang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi deskriptif  Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa praktik penerapan profil pelajar Pancasila dalam penguatan karakter religius di SMP Negeri 1 Karangtanjung sudah sesuai dengan prinsip-prinsip kunci projek penguatan dan dalam praktik penerapannya memuat niali-nilai religius. Faktor pendukung dari internal yaitu peserta didik yang memiliki kepribadian mau bergerak dalam mewujudkan cita-cita. Dari faktor eksternal (1) Guru sebagai fasilitator yang siap sedia membantu peserta didik kapanpun, (2) Fasilitas yang mendukung, (3) Media yang digunakan sangat beragam dan terkini, (4) bekerja sama dengan orangtua, komite, dewan pendidikan dan instansi yang lain. Faktor penghambat praktik penerapan profil pelajar Pancasila di SMP Negeri 1 Karangtanjung yaitu faktor penghambat  dari praktik penerapan profil pelajar Pancasila dari Internal Peserta didik masih belum maksimal dalam pemanfaatan gadget atau teknologi informasi saat di sekolah. Dari segi eksternal penghambatnya masih ada sebagian peserta didik kurang mendukung beberapa projek dan pergaulan peserta didik di luar lingkungan sekolah.
Penguatan Karakter Moderasi Beragama Mahasiswa melalui Pembelajaran Berbasis Masalah NURUL FADHILAH; Ima Maisaroh; Jakaria Jakaria; Wardatul Ilmiah
Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel) Vol 10, No 1 (2024)
Publisher : L

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mahasiswa rentang terpapar paham radikalisme dan ekstremisme. Krisis identitas dan propaganda online menjadi salah satu faktor radikalisme dan ekstremisme di kalangan mahasiswa. Beberapa organisasi dengan paham radikal dan ekstremisme menjadikan mahasiswa sasaran untuk menjadi anggota mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis upaya mata kuliah moderasi beragama di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dalam menguatkan karakter moderasi beragama mahasiswa melalui pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran moderasi beragama berbasis masalah di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dapat menguatkan karakter moderasi beragama, terlihat dari kemampuan berpikir kritis mahasiswa yang mengedepankan diskusi yang konstruktif dalam setiap pembahasan permasalahan-permasalahan moderasi beragama sehingga membuat mahasiswa dapat dengan yakin menunjukkan perilaku toleransi, anti kekerasan, penerimaan terhadap tradisi, dan komitmen kebangsaan yang menjadi indikator moderasi beragama.