Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Strategi Adaptasi Nelayan Selama Pandemi Covid-19 di Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu Asep Hamzah; Hery Sutrawan Nurdin
Akuatika Indonesia Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v6i1.30685

Abstract

Pandemi Covid-19 yang melanda global sejak akhir 2019, dan Indonesia pada 2 Maret 2020, telah menyebabkan dampak negatif terhadap perekonomian secara global. Pandemi ini membawa risiko yang sangat buruk bagi perekonomian dunia termasuk Indonesia khususnya pada bidang perikanan. Pada sektor perikanan dampak pandemi Covid-19 antara lain harga ikan menurun, distribusi ikan  hasil tangkapan terhambat, perubahan frekuensi kegiatan penangkapan dan pengurangan jumlah anak buah kapal. Maka, strategi adaptasi nelayan dalam menghadapi situasi pandemi menjadi penting agar pihak terkait seperti pelabuhan, pemerintah, maupun pihak lainnya mampu melakukan  kebijakan yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pola adaptasi yang dlakukan oleh nelayan dalam menghadapi pandem covid-19.  Metode yang digunakan adalah studi kasus terhadap adaptasi masyarakat nelayan di sekitar PPN Karangantu selama pandemi Covid-19. Data diperoleh melalui kegiatan wawancara langsung, kepada nelayan pemilik kapal kemudian di analisis menggunakan metode deskriptif kualtatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa strategiadaptasi yang dilakukan oleh masyarakat nelayan dalam beberapa bentuk, seperti: diversifikasi, intensifikasi, pemanfaatan jaringan sosial, mobilisasi anggota keluarga dan perubahan daerah penangkapan ikan.
ANALISIS PENENTUAN LOKASI BASIS PERIKANAN TERI DAN JALUR PEMASARANNYA DI PROVINSI BANTEN Ririn Irnawati; Dini Surilayani; Adi Susanto; Ani Rahmawati; Aris Munandar; Ratu Sari; Hery Sutrawan Nurdin
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 15, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jsekp.v15i2.7989

Abstract

Provinsi Banten memiliki lokasi yang strategis dan potensi sumber daya ikan yang besar. Salah satu jenis sumber daya ikan yang produksinya cukup tinggi dan memiliki nilai ekonomis tinggi adalah ikan teri. Produksi ikan teri di Provinsi Banten pada tahun 2015 berkisar 6.474,5 ton atau sebesar 28% dari produksi ikan pelagis kecil dan 14% dari produksi total ikan laut. Jumlah produksi ikan teri yang cukup tinggi ini dapat bermanfaat untuk mendukung pengembangan dan pembangunan daerah maupun nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi basis perikanan teri dan memetakan jalur pemasarannya di Provinsi Banten. Penelitian dilakukan di Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, Kota Serang dan Kota Cilegon, dari Februari hingga November 2017. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei dan skoring terhadap kriteria yang ditetapkan. Data jalur pemasaran ikan teri dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil skoring, lokasi potensial basis perikanan teri di Provinsi Banten adalah Pandeglang, Kab. Serang, Kota Serang dan Kota Cilegon. Berdasarkan nilai LQ, Kabupaten Pandeglang bukan merupakan wilayah basis produksi teri. Namun, berdasarkan hasil survei diperoleh data dan informasi bahwa pusat pendaratan dan pengolahan teri dengan volume produksi tinggi dan kontinu sepanjang tahun berada di sepanjang pesisir Selat Sunda yaitu mulai dari Kecamatan Panimbang, Citeureup hingga Sumur. Jalur distribusi pemasaran ikan teri yang terdapat di Banten adalah jenis saluran tingkat dua dan saluran tingkat tiga. Saluran tingkat dua yaitu produsen-pengepul-pengecer-konsumen, mempunyai dua perantara penjualan. Pada pasar konsumen, mereka merupakan grosir atau pedagang besar dan sekaligus pengecer. Saluran tingkat tiga terdiri dari produsen-pengepul-pengecer-distributor-konsumen yang mempunyai tiga perantara penjualan.Title: Analysis of Determining the Base Location of Anchovy Fisheries and its Marketing Distribution in The Banten ProvinceBanten has strategic location and abundant fisheries resources. The anchovy is one of the largest fish resources in terms of production and economic value. Its production came out to about 3,972.1 tons or 22.2% of small pelagic fish production and 14% of total marine fish production. The production of anchovy is highly beneficial to support both regional and national development. This research aimed at mapping potential location of anchovy and its marketing line in Banten Province. The research was conducted at Pandeglang Regency, Lebak Regency, Tangerang Regency, Serang Regency, Serang and Cilegon from February to November 2017 with survey and scoring method. Data regarding the marketing channel of anchovy were analyzed descriptively. The scoring results showed that the potential location of anchovy fisheries in Banten Province were based in Pandeglang, Serang Regency, Serang and Cilegon. Based on LQ value, Pandeglang Regency was not an anchovy production base area. However, the survey resulted in a data and information that the anchovy landing and processing center with high and continuous production volumes throughout the year were located along the Sunda Strait strating from Panimbang, Citerureup to Sumur subdistrict. Marketing distribution channel for anchovy in Banten were second level and third level channels. The second tier channel were producer-wholesaler-retailer-consumer which has two seller. In the consumer market, they were wholesalers and retailers. The third tier channel consisted of producer-wholesaler-retailer-distributor-consumer who had three sales intermediaries.
PERAN SEKTOR PERIKANAN TANGKAP DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN PERIKANAN DI PROVINSI BANTEN Adi Susanto; Asep Hamzah; Ririn Irnawati; Hery Sutrawan Nurdin; Fahresa Nugraheni Supadminingsih
Leuit (Journal of Local Food Security) Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Pusat Unggulan Iptek Ketahanan Pangan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37818/leuit.v1i1.6900

Abstract

Food availability is the first step to ensure the food access and the food utilization, to realize the food security in Banten Province. One sector that can play a role in supplying animal food is the capture fisheries sector. The capture fisheries sector contributes around 50% of the fish production in Banten Province. However, the level of fish consumption of Banten societies is relatively lower compared to eastern Indonesia region. This paper outlines a comparative descriptive analysis of the opportunities and roles of the capture fisheries sector in supporting the realization of food security in Banten Province.
Public Perception of The Implementation of an Eco Fishig Port Priciple at The Fish Auction Place of Karangantu, Serang City Anggit Prabu Wicaksono; Adi Susanto; Hery Sutrawan Nurdin
JURNAL AGRIKAN (Agribisnis Perikanan) Vol 16 No 1 (2023): Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/agrikan.v16i1.1586

Abstract

Eco port is a predicate of a port that has implemented systematic efforts or steps to build and maintain an environmentally friendly port area. Poor sanitation and hygiene conditions such as large amounts of waste from fishing port activities can cause environmental pollution and affect public health. This research aims to determine public perception towards the management of the Fish Landing Place (TPI) of Karangantu in accordance with the principle of eco fishing port. Primary data was obtained through observations in July-August 2022 on ship unloading activities until the transaction process at Karangantu TPI. Interviews with Karangantu Archipelagic Fishing Port (PPN) employees, TPI managers and TPI service users were conducted to find out each stakeholder's perception of environmental sanitation conditions and hygiene of fish catches. Secondary data were obtained from various publications available in Karangantu PPN. Data were analyzed descriptively qualitatively (tables and graphs) and quantitatively (Likert scale). The results showed that the management of Karangantu TPI is in accordance with the eco port principle. However, the public considers that the parameters of liquid waste handling and the quality of fish catches landed at TPI Karangantu must be improved.