Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH VISKOSITAS LARUTAN TERHADAP KARAKTERISTIK TiO2 NANOFIBER YANG DIBUAT MENGGUNAKAN TEKNIK ELEKTROSPINNING AMALIA ROHMAH FAJARIAH; ANNISA APRILIA; FERRY FAIZAL; LUSI SAFRIANI
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 12, No 01 (2022)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.178 KB) | DOI: 10.24198/jme.v12i01.40282

Abstract

Titanium Dioksida (TiO2) memiliki band gap yang lebar (3,2 eV), luas permukaan yang tinggi, tidak beracun, dan stabilitas termal dan kimia yang baik. TiO2 dalam bentuk nanofiber telah banyak menarik minat dalam berbagai aplikasi karena memiliki rasio permukaan volume dan porositas yang tinggi. Pada penelitian ini, telah berhasil dibuat nanofiber TiO2 menggunakan metode electrospinning. Nanofiber TiO2 dihasilkan dengan membuat larutan prekursor menggunakan titanium (IV) isopropoksida (TTIP) dan Polivinil Asetat dengan variasi viskositas 75 mPas, 100 mPas, dan 140 mPas untuk melihat pengaruh morfologi TiO2 nanofiber. Selain itu, diamati juga struktur kristal dan sifat optik dari TiO2 nanofiber yang dihasilkan. Pada proses electrospinning digunakan tegangan 12 kV dan jarak ujung jarum ke kolektor sejaun 10 cm, lalu dikalsinasi pada suhu 450oC selama 45 menit. Sampel yang telah dikalsinasi kemudian dianalisis menggunakan karakterisasi SEM, XRD, dan UV-Vis. Berdasarkan hasil karakterisasi SEM, larutan dengan viskositas 140 mPas menghasilkan nanofiber yang kontinyu, sedikit beads, sedikit aglomerasi, meskipun belum homogen. Dari hasil XRD, diidentifikasi bahwa struktur TiO2 yang dihasilkan adalah anatase. Hasil spektroskopi UV-Vis menunjukkan bahwa energy gap dari TiO2 nanofiber untuk masing-masing viskositas berkisar pada 3,20 eV.
KARAKTERISTIK SERAT NANO PVA YANG DIBUAT MENGGUNAKAN ELEKTROSPINNING DENGAN KOLEKTOR STATIK ZANETA HELGA LOVELY WIBOWO; NORMAN SYAKIR; F FITRILAWATI; FERRY FAIZAL; LUSI SAFRIANI
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 12, No 01 (2022)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5163.98 KB) | DOI: 10.24198/jme.v12i01.43204

Abstract

AbstrakMetode electrospinning adalah metode pembuatan nanofiber dengan menggunakan pengaruh medan listrik untuk menghasilkan pancaran larutan polimer yang bermuatan listrik. Pada penelitian ini dilakukan studi pembuatan nanofiber polivinil alkohol (PVA) dari larutan PVA dengan berbagai viskositas menggunakan peralatan electrospinning dengan kolektor statik. Dengan menggunakan Scanning electron microscopy (SEM) tampak bahwa nanofiber yang dihasilkan dengan menggunakan parameter tegangan 15 kV, laju alir 0,5 mL/jam, dan jarak antara ujung jarum dengan kolektor 10 cm,  adalah homogen, kontinu, dan tanpa bead (beads free). Dari citra SEM dan bantuan software ImageJ, yang dilanjutkan dengan fitting menggunakan software Origin didapatkan bahwa diameter fiber rata-rata yang dihasilkan dari larutan PVA dengan viskusitas 324 mPas, 659 mPas, dan 1.210 mPas adalah berturut-turut 173,79 nm, 189,5 nm, dan 315,73 nm. Tampak bahwa semakin besar viskositas larutan PVA yang digunakan maka diameter dari nanofiber yang dihasilkan juga semakin besar. Kata kunci: PVA, nanofiber, electrospinning, viskositas, diameter AbstractThe electrospinning method is a method for making nanofiber by using the influence of an electric field to produce an emission of an electrically charged polymer solution. In this research, a study was conducted on the manufacture of polyvinyl alcohol (PVA) nanofibers from PVA solutions with various viscosities using electrospinning equipment with a static collector. By using Scanning electron microscopy (SEM) it can be seen that the nanofiber produced using the parameter voltage of 15 kV, a flow rate of 0.5 mL/hour, and a distance between the tip of the needle and the collector of 10 cm, is homogeneous, continuous, and without beads (beads free). From SEM images and the help of ImageJ software, followed by fitting using Origin software, it was found that the average diameter of the fiber resulting from the PVA solution with a viscosity of 324 mPas, 659 mPas, and 1,210 mPas were respectively 173.79 nm, 189.5 nm, and 315.73 nm. It appears that the greater the viscosity of the PVA solution used, the larger the diameter of the resulting nanofibers.keywords: PVA, fiber, electrospinning, viscosity, diameter
Pengaruh Laju Aliran Udara Terhadap Konsentrasi Gas Mampu Bakar dan Daya Gasifikasi Otong Nurhilal; Ferry Faizal; Harry Poetra
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.806 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v3i2.22600

Abstract

Pada penelitian ini telah dianalisa CH4, CO dan H2 sebagai unsur dominan pada gas hasil gasifikasi dari sekam padi dan bonggol jagung. Tipe gasifikator yang digunakan adalah tipe updraft dengan udara sebagai medium gasifikasi dengan variasi laju udara 1-5 m/s. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan sensor MQ2, MQ4 dan MQ8. Banyaknya bahan biomassa yang digunakan untuk 1 kali proses gasifikasi adalah 1 kg. Berdasarkan data hasil pengukuran temperatur gasifikasi tertinggi mencapai 866 ˚C dengan laju aliran udara 4,8 m/s. Untuk nilai konsentrasi rata-rata CH4, CO dan H2  tertinggi untuk bonggol masing masing adalah 3791,4 ppm, 8959,4 ppm, dan 8267,1 ppm dengan laju aliran udara 5m/s. Untuk sekam padi diperoleh nilai rata-rata konsentrasi masing-masing adalah 6728 ppm 7497 ppm, dan 7617 ppm pada 3 m/s. Nilai daya terbesar untuk bonggol jagung adalah 11,6 kW pada laju aliran 5 m/s dan  sekam padi adalah 2,51 kW pada laju aliran 3 m/s.
Potensi CoFe2O4-TiO2 Quantum Dots sebagai Nanofotokatalis Degradasi Mikroplastik Polistirena David -; Siti Karmila; Nana Suryana; Ferry Faizal
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.775 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v5i1.31267

Abstract

Mikroplastik polistirena telah menjadi polutan yang mengancam keberlangsungan lingkungan karena sulit terurai secara alami, penyebab kematian pada biota laut dan potensi penyakit pada tubuh manusia sehingga perlu diinvestigasi metode untuk penanganan polutan ini. Penyusunan artikel dilakukan melalui literatur review dan pemodelan reaksi degradasi polistirena. Berbagai studi menyatakan bahwa fotokatalisis merupakan metode yang mudah, murah dan efisien energi untuk degradasi polimer. Simulasi hasil pemodelan menunjukan bahwa degradasi fotokatalik polistirena berjalan lima kali lebih cepat dibandingkan proses degradasi alami. CoFe2O4-TiO2 QDs memiliki aktivitas fotokatalis yang tinggi akibat ukurannya yang kecil, responsif terhadap cahaya tampak dan pemisahannya dengan lingkungan lebih mudah karena hanya menggunakan medan magnet sehingga fotokatalitis ini unggul dan berpotensi untuk mendegradasi mikroplastik polistirena lebih cepat dengan energi yang efisien.
Studi Komputasi Efek Sonofisika dari Gelembung Mikro terhadap Deformasi Lapisan Logam David - -; Ferry Faizal; Sahrul Hidayat
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.19 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v6i1.37102

Abstract

Siklus kavitasi terjadi ketika gelembung mikro diberikan paparan gelombang ultrasonik, yang merupakan fase pengembangan, osilasi, dan pecahnya gelembung di zat cair. Saat pecah, gelembung mikro akan menghasilkan efek sonofisika berupa tekanan dan suhu yang tinggi, yang dapat digunakan untuk mendefromasi permukaan bahan. Telah dilakukan simulasi berdasarkan model dinamika gelembung Rayleigh–Plesset untuk menginvestigasi pengaruh jari-jari awal gelembung terhadap efek sonofisika yang dihasilkan, dan dampaknya terhadap deformasi lapisan logam. Hasil simulasi menyatakan bahwa gelembung dengan jari-jari awal yang kecil memiliki siklus osilasi yang lebih intens dan menghasilkan efek sonofisika yang lebih besar, sehingga memiliki efektivitas yang lebih tinggi untuk mendeformasi lapisan logam.