Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

SIFAT OPTIK DAN ELEKTRONIK MATERIAL ORGANIK SPIRO-TAD SEBAGAI LAPISAN TRANSPORT HOLE DALAM SEL SURYA ORGANIK Safriani, Lusi; Aprilia, Annisa; Mulyana, Cukup; Susilawati, Tuti
Jurnal Spektra Vol 16, No 3 (2015): Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya
Publisher : Jurnal Spektra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakSemikonduktor berbasis material organik memiliki berbagai keuntungan dibandingkan dengan semikonduktor berbasis material anorganik yang selama ini dipergunakan dalam berbagai divais optik dan elektronik. Diantara berbagai macam semikonduktor organik, material organik terkonjugasi spiro menarik perhatian karena memiliki sifat optik dan sifat elektronik yang unik yang dihasilkan dari ikatan spiro. Material spiro terdiri dari dua atau lebih molekul yang memiliki sistem-p dengan fungsi yang sama ataupun berbeda melalui hibridisasi atom sp3. Salah satu contoh material spiro adalah 2,2′,7,7′-tetrakis(diphenylamino)-9,9′-spirobifluorene (spiro-TAD) yang digunakan sebagai lapisan transport hole dalam divais elektronik organic light emitting diode (OLED). Dalam makalah ini dilakukan kajian untuk menentukan sifat optik dari material spiro-TAD melalui pengukuran transparansi/absorbsi pada daerah UV-Vis dan sifat elektronik melalui pengukuran emisi untuk menentukan celah energi dari spiro-TAD. Hasil pengukuran absorbsi menunjukkan bahwa spiro-TAD memiliki puncak absorbsi pada panjang gelombang 415 nm, sedangkan dari hasil pengukuran emisi diperoleh celah energi spiro-TAD adalah 2.98 eV. AbstractSemiconductor-based organic material has various advantages compared to semiconductor-based inorganic material that has been used in optoelectronic devices. One of organic semiconductors, that is spiro conjugated material attracted much attention because it has an optical and unique electronic properties resulting from spiro bond. Spiro material consists of two or more molecules that have system-p with the same or different functions through atomic sp3 hybridization. One example of spiro material is 2,2 , 7,7-tetrakis (diphenylamino) -9,9-spirobifluorene (spiro-TAD) which is used as hole transport layer in organic light emitting diode (OLED). This paper discussed the optical property of spiro-TAD by measuring transparency/absorption in UV-Vis region and electronic property by measuring emission spectra to determine bandgap of spiro-TAD. Absorbtion spectrum of spiro-TAD shows a maximum peak at 415 nm, while from emission spectra it was found that spiro-TAD has bandgap 2.98 eV.Keywords: OLED, spiro-TAD, hole transport layer
Pemanfaatan Polimer Hybrid Tmspma Dan Phosphor Organik Sebagai Bahan Luminesensi Untuk Solid State Lighting Planar Fitrilawati Fitrilawati; Norman Syakir; Agustin P. Mastiti; Utami Yuliani; Annisa Aprilia
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 37 No. 1 April 2015
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v37i1.1809

Abstract

Lampu Solid State Lighting (SSL) planar, diharapkan dapat menghasilkan distribusi cahaya yang lebih baik, dibandingkan dengan lampu fluoresensi biasa. Berbeda dengan lampu SSL biasa, pada SSL panel lebar (planar) digunakan pendekatan kopling cahaya (Light Wave Coupling-L WC) sehingga memerlukan sistem light guiding, yaitu cahaya pengeksitasi dikopling ke dalam substrat sebagai media pandu gelombang. Untuk aplikasi lampu SSL planar dengan pendekatan LWC diperlukan lapisan pengkonversi warna emisi yang berukuran lebar dengan karakteristik yang sesuai dengan perangkat preparasi dan media pandu gelombang. Media pandu gelombang yang akan digunakan adalah Light Guide Plate (LGP), dari PMMA (polymethyl methacrylate). Pada penelitian ini dikembangkan bahan luminesensi berbasis polimer hybrid trimethoxysilylpropyl methacrylate (TMSPMA), yang dimodifikasi dengan teknik kopolimerisasi dan phosphor organik. Khusus pada bahan prekursor poli(TMSPMA) dilakukan uji kelarutan yang menunjukkan bahan prekursor polimer hybrid poli(TMSPMA) beserta kromofor organiknya dapat larut dengan baik pada pelarut polar. Dari hasil tersebut dipilih pelarut yang tepat sehingga pembuatan lapisan tipis dari bahan luminesensi organik dapat dilakukan secara sederhana dengan teknik screen printing. Lapisan tipis yang dihasilkan dengan teknik tersebut dapat mengemisikan cahaya ke seluruh permukaan secara merata sehingga memiliki potensi untuk pengembangan model lampu SSL planar. 
STUDI PENGGUNAAN LAPISAN TIPIS OKSIDA GRAFENA TEREDUKSI SEBAGAI ELEKTRODA LAWAN PADA SEL SURYA TERSENSITISASI WARNA Annisa Aprilia
Bionatura Vol 17, No 1 (2018): Bionatura Maret 2018
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lapisan tipis oksida grafena tereduksi (rGO) telah berhasil digunakan sebagai elektroda lawan pada sel surya tersensitisasi warna (DSSC-dye sensitized solar cell). Lapisan oksida grafena (graphene oxide –GO) tersebut berasal dari 1 gram serbuk GO yang dilarutkan dengan 1 ml deionized water (DI). Pelapisan dilakukan di atas substrat FTO (Fluorine-doped Tin Oxide) menggunakan teknik spin-coating. Proses reduksi termal dilakukan pada suhu 200°C selama 1 jam, hal ini bertujuan untuk mengurangi kandungan oksigen pada lapisan GO sehingga terbentuklah lapisan rGO (reduced oksida grafena). Lapisan rGO tersebut kemudian digunakan sebagai elektroda lawan pada purwarupa sel surya tipe DSSC (dye sensitized solar cell) dengan struktur persambungan FTO/TiO2/Ruthenium/rGO /FTO. Karakterisasi arus tegangan (I-V) dilakukan untuk mengetahui nilai efisiensi dari purwarupa sel surya. Sebagai pembanding, sel purwarupa tanpa menggunakan elektroda lawan (non-CE) turut dikaji. Berdasarkan hasil pengukuran karakteristik arus-tegangan (I-V), nilai efisiensi yang dihasilkan oleh penggunaan elektroda lawan rGO, yaitu sebesar 3,34 % dengan nilai kerapatan arus hubung singkat (Jsc) 3,43 mA/cm2, tegangan terbuka (Voc)0,65V dan Fill Factor (FF) 54,77%. Untuk mengetahui peranan rGO pada struktur sel surya dilakukan analisa sifat resistansi sel dengan perhitungan menggunakan persamaan dioda ideal, dan didapatkan nilai hambatan seri (Rs), hambatan paralel (Rp), dan faktor ideal (n) masing-masing sebesar 5 Ωcm2 , 950 Ωcm2 dan 2,303.
Pemanfaatan Polimer Hybrid Tmspma Dan Phosphor Organik Sebagai Bahan Luminesensi Untuk Solid State Lighting Planar Fitrilawati Fitrilawati; Norman Syakir; Agustin P. Mastiti; Utami Yuliani; Annisa Aprilia
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 37 No. 1 April 2015
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1835.892 KB) | DOI: 10.24817/jkk.v37i1.1809

Abstract

Lampu Solid State Lighting (SSL) planar, diharapkan dapat menghasilkan distribusi cahaya yang lebih baik, dibandingkan dengan lampu fluoresensi biasa. Berbeda dengan lampu SSL biasa, pada SSL panel lebar (planar) digunakan pendekatan kopling cahaya (Light Wave Coupling-L WC) sehingga memerlukan sistem light guiding, yaitu cahaya pengeksitasi dikopling ke dalam substrat sebagai media pandu gelombang. Untuk aplikasi lampu SSL planar dengan pendekatan LWC diperlukan lapisan pengkonversi warna emisi yang berukuran lebar dengan karakteristik yang sesuai dengan perangkat preparasi dan media pandu gelombang. Media pandu gelombang yang akan digunakan adalah Light Guide Plate (LGP), dari PMMA (polymethyl methacrylate). Pada penelitian ini dikembangkan bahan luminesensi berbasis polimer hybrid trimethoxysilylpropyl methacrylate (TMSPMA), yang dimodifikasi dengan teknik kopolimerisasi dan phosphor organik. Khusus pada bahan prekursor poli(TMSPMA) dilakukan uji kelarutan yang menunjukkan bahan prekursor polimer hybrid poli(TMSPMA) beserta kromofor organiknya dapat larut dengan baik pada pelarut polar. Dari hasil tersebut dipilih pelarut yang tepat sehingga pembuatan lapisan tipis dari bahan luminesensi organik dapat dilakukan secara sederhana dengan teknik screen printing. Lapisan tipis yang dihasilkan dengan teknik tersebut dapat mengemisikan cahaya ke seluruh permukaan secara merata sehingga memiliki potensi untuk pengembangan model lampu SSL planar. 
KOPOLIMER HIBRID TMSPMA:TEMS SEBAGAI MATRIKS IONIK PADA SEL SURYA TERSENSITISASI DYE Annisa Aprilia; Waode Sukmawati Arsyad; R.N. Lamuda; Fitrilawati Fitrilawati; Norman Syakir; Rahmat Hidayat
Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 1 No 2 (2016): SPEKTRA: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Volume 1 Nomor 2, Desember 2016
Publisher : Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.515 KB) | DOI: 10.21009/SPEKTRA.012.15

Abstract

Abstrak Beberapa tipe elektrolit pada divais DSSC (dye sensitized solar cell) yang telah banyak diteliti dan digunakan yaitu elektrolit padat, semi padat dan cair. Pada divais DSSC konvensional, penggunaan elektrolit cair umumnya menghasilkan efisiensi yang relatif lebih tinggi berkaitan dengan tingginya mobilitas muatan. Permasalahan dalam penggunaan elektrolit cair yaitu kemungkinan adanya kebocoran divais. Salah satu upaya dalam mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan elektrolit padat atau semi padat. Penelitian kali ini mencoba menggunakan elektrolit semi-padat (EGP-elektrolit gel polimer) berbasis polyetylene glikol (PEG) yang dimodifikasi dengan penambahan kopolimer hibrid TMSPMA:TEMS (3:1) sebagai matriks bagi larutan ionik (mosalyte). Untuk mengetahui pengaruh matriks kopolimer hibrid pada EGP, dilakukan karakterisasi EIS (electrochemical impedance spectroscopy) pada bagian elektrolit gel, yang kemudian dilanjutkan dengan pembuatan divais DSSC berstruktur FTO/ TiO2 / Ru-dye/ EGP / Pt / FTO. Karakteristik sel surya terbaik yang elektrolit gelnya mengandung kopolimer TMSPMA:TEMS memiliki nilai rapat arus (Jsc) sebesar 3,7 mA/cm2, tegangan terbuka (Voc) 0,56 Volt, dan efisiensi 3,65 % dengan daya masukan (Pin) yang digunakan sebesar 36 mW/cm2 . Kata-kata kunci: Kopolimer hibrid, larutan ionik, sel surya DSSC, elektrolit gel, spektroskopi impedansi. Abstract Three types of electrolyte on dye sensitized solar cell (DSSC) are liquid, solid state, and quasi-solid phase electrolytes. Among these electrolytes quasi-solid phase was expected could be handle some of disadvantages both of liquid and solid state phase on device peformance related to leakage (for liquid phase) and low ionic diffusion (for solid state phase). In conventional DSSC using liquid electrolyte a better efficiency can achieved by high ionic mobility but it is easy to leak leading to lower durabilty performance. In order to enhance durability, many researcher were change the liquid phase by solid state or quasi solid as its electrolyte. This research also try to study the effect of quasi solid electrolyte based on polyetylene glicol modified by hybrid copolymer precursor TMSPMA: TEMS (3:1) as a matrix for ionic liquid. This kind electrolyte is called as polymer gel electrolyte (PGE). Impedance characteristics for PGE was carried out to study electrical characteristics and subsequently applied on solar cell device with structure FTO/ TiO2 / Ru-dye/ PGE / Pt / FTO. Solar cell device with PGE that consist both of polyetylen glicol and copolymer TMSPMA:TEMS have an efficiency of 3.65% under light source Pin= 36 mW/cm2 irradiation with short-circuit current density of 3.7 mA/cm2 and open circuit voltage of 0.56 volt was obtained. Keywords: hybrid copolymer, ionic liquid, polymer gel electrolyte, impedance spectroscopy.
SIFAT OPTIK DAN ELEKTRONIK MATERIAL ORGANIK SPIRO-TAD SEBAGAI LAPISAN TRANSPORT HOLE DALAM SEL SURYA ORGANIK Lusi Safriani; Annisa Aprilia; Cukup Mulyana; Tuti Susilawati
Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 16 No 3 (2015): SPEKTRA, Volume 16 Nomor 3, Desember 2015
Publisher : Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.643 KB)

Abstract

AbstrakSemikonduktor berbasis material organik memiliki berbagai keuntungan dibandingkan dengan semikonduktor berbasis material anorganik yang selama ini dipergunakan dalam berbagai divais optik dan elektronik. Diantara berbagai macam semikonduktor organik, material organik terkonjugasi spiro menarik perhatian karena memiliki sifat optik dan sifat elektronik yang unik yang dihasilkan dari ikatan spiro. Material spiro terdiri dari dua atau lebih molekul yang memiliki sistem- dengan fungsi yang sama ataupun berbeda melalui hibridisasi atom sp3. Salah satu contoh material spiro adalah 2,2′,7,7′-tetrakis(diphenylamino)-9,9′-spirobifluorene (spiro-TAD) yang digunakan sebagai lapisan transport hole dalam divais elektronik organic light emitting diode (OLED). Dalam makalah ini dilakukan kajian untuk menentukan sifat optik dari material spiro-TAD melalui pengukuran transparansi/absorbsi pada daerah UV-Vis dan sifat elektronik melalui pengukuran emisi untuk menentukan celah energi dari spiro-TAD. Hasil pengukuran absorbsi menunjukkan bahwa spiro-TAD memiliki puncak absorbsi pada panjang gelombang 415 nm, sedangkan dari hasil pengukuran emisi diperoleh celah energi spiro-TAD adalah 2.98 eV. AbstractSemiconductor-based organic material has various advantages compared to semiconductor-based inorganic material that has been used in optoelectronic devices. One of organic semiconductors, that is spiro conjugated material attracted much attention because it has an optical and unique electronic properties resulting from spiro bond. Spiro material consists of two or more molecules that have system- with the same or different functions through atomic sp3 hybridization. One example of spiro material is 2,2 ', 7,7'-tetrakis (diphenylamino) -9,9'-spirobifluorene (spiro-TAD) which is used as hole transport layer in organic light emitting diode (OLED). This paper discussed the optical property of spiro-TAD by measuring transparency/absorption in UV-Vis region and electronic property by measuring emission spectra to determine bandgap of spiro-TAD. Absorbtion spectrum of spiro-TAD shows a maximum peak at 415 nm, while from emission spectra it was found that spiro-TAD has bandgap 2.98 eV.
Kajian Pembuatan Oksida Grafit untuk Produksi Oksida Grafena dalam Jumlah Besar (Halaman 26 s.d. 29) Norman Syakir; Rhesti Nurlina; Syafiul Anam; Annisa Aprilia; Sahrul Hidayat; Fitrilawati -
Jurnal Fisika Indonesia Vol 19, No 56 (2015)
Publisher : Department of Physics Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.608 KB) | DOI: 10.22146/jfi.24354

Abstract

Oksida grafit (GO) telah berhasil disintesis menggunakan metode Hummers dari serbuk grafit dengan pelarut asam sulfat (H2SO4), natrium nitrat (NaNO3), kalium permanganat (KMnO4), dan hidrogen peroksida (H2O2).  Hasil sintesis berupa pasta dicuci dengan asam klorida (HCl) dan akuades berulang-ulang untuk mendapatkan GO yang relatif murni.  Pasta tersebut selanjutnya dikeringkan dan digerus untuk karakterisasi EDS (Energy Dispersive Spectroscopy), difraksi XRD (X-ray Difraction), dan spektroskopi FTIR (Fourier Transform Infrared).  Untuk mengupas lembaran GO menjadi lapisan lebih tipis, pasta yang dihasilkan tersebut didispersikan dalam akuades, kemudian disonikasi serta disentrifugasi.  Hasil yang didapat dikarakterisasi dengan menggunakan spektroskopi UV-Vis.  Hasil karakterisasi sampel serbuk menunjukkan telah terjadi perubahan struktur grafit dengan terbentuknya gugus-gugus fungsional oksigen.
KOPOLIMER HIBRID TMSPMA:TEMS SEBAGAI MATRIKS IONIK PADA SEL SURYA TERSENSITISASI DYE Annisa Aprilia; Waode Sukmawati Arsyad; R. N. Lamuda; Fitrilawati Fitrilawati; Norman Syakir; Rahmat Hidayat
PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) Vol 5 (2016): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2016
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.198 KB) | DOI: 10.21009/0305020216

Abstract

Three types of electrolyte on dye sensitized solar cell (DSSC) are liquid, solid state, and quasi-solid phase electrolytes. Among these electrolytes quasi-solid phase was expected could be handle some of disadvantages both of liquid and solid state phase on device peformance related to leakage (for liquid phase) and low ionic diffusion (for solid state phase). In conventional DSSC using liquid electrolyte a better efficiency can achieved by high ionic mobility but it is easy to leak leading to lower durabilty performance. In order to enhance durability, many researcher were change the liquid phase by solid state or quasi solid as its electrolyte. This research also try to study the effect of quasi solid electrolyte based on polyetylene glicol modified by hybrid copolymer precursor TMSPMA: TEMS (3:1) as a matrix for ionic liquid. This kind electrolyte is called as polymer gel electrolyte (PGE). Impedance characteristics for PGE was carried out to study electrical characteristics and subsequently applied on solar cell device with structure FTO/ TiO2 / Ru-dye/ PGE / Pt / FTO. Solar cell device with PGE that consist both of polyetylen glicol and copolymer TMSPMA:TEMS have an efficiency of 3.65% under light source Pin= 0.365 mW/cm2 irradiation with short-circuit current density of 3.7 mA/cm2 and open circuit voltage of 0.56 volt was obtained. Keywords: hybrid copolymer, ionic liquid, polymer gel electrolyte, impedance spectroscopy.
Perlindungan Nasabah Terhadap Penggunaan Jasa Penagih Hutang Dalam Upaya Penyelesaian Pembayaran Kartu Kredit Macet (Studi Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 356k/Pdt/2017) Annisa Aprilia
Indonesian Notary Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Notary
Publisher : Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.934 KB)

Abstract

Tesis ini membahas tentang penggunaan jasa penagih hutang dalam upaya penyelesaian pembayaran kartu kredit serta perlindungan nasabahnya. Penulisan tesis ini dilatar belakangi oleh penggunaan jasa penagih hutang oleh Bank dalam penagihan hutang kepada nasabah sudah dilakukan sejak lama.  Permasalahan yang akan dibahas adalah bagaimana upaya hukum yang dapat dilakukan bank terhadap nasabah dalam pelunasan piutang yang telah jatuh tempo serta bagaimana tindakan yang dilakukan jasa penagih hutang terhadap nasabah dan perlindungan hukumnya pada kasus putusan MA No. 356K/Pdt/2017. Metode penelitian menggunakan metode penelitian Yuridis Normatif dan tipologi penelitian deskriptif analitis dengan menggunakan jenis data sekunder. Metode pendekatan menggunakan pendekatan kualitatif serta alat pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumen dan studi kepustakaan. Hasil yang diperoleh upaya yang dapat dilakukan kreditur dalam penyelesaian kredit macet adalah melalui jalur non litigasi yaitu mediasi, negosiasi, konsiliasi,  konsultasi serta dan jalur litigasi yaitu dapat melalui jalan subrogasi yaitu pengalihan hutang kepada pihak ketiga yang dikuatkan dengan akta notaris dan dalam kasus Putusan Mahkamah Agung No. 356K/PDT/2017 jasa penagih hutang dalam penagihannya dilakukan dengan cara-cara yang tidak mematuhi peraturan penggunaan jasa penagih hutang yaitu PBI No. 14/2/PBI/2012 karena penagihan dilakukan dengan cara intimidasi, premanisme serta teror, akibat hal ini bank dapat dikenakan saksi administratif berupa teguran, denda, penghentian sementara, sebagian atau seluruh kegiatan APMK, hingga pencabutan izin penyelenggaraan kegiatan APMK. Kata Kunci : Kartu Kredit, Jasa Penagih Hutang 
KARAKTERISTIK TRANSPARANSI FILM TIPIS OKSIDA GRAFENA TEREDUKSI (R-GO) UNTUK ELEKTRODA TRANSPARAN DERI LASMANA; GIYA PRANATA; RHESTI NURLINA; ANNISA APRILIA; NORMAN SYAKIR; FITRILAWATI F
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 6, No 01 (2016)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.269 KB) | DOI: 10.24198/jmei.v6i01.11144

Abstract

Grafena adalah material karbon dua dimensi yang mempunyai sifat optik dan listrik yang menarik sehingga memiliki banyak potensi aplikasi, diantaranya elektroda transparan. Grafena dapat diperoleh melalui proses reduksi termal dari Oksida Grafena (GO) yang dikenal sebagai Oksida Grafena Tereduksi (r-GO). Film tipis GO dibuat dari 4 mg/ml suspensi GO pada substrat quartz dengan metode spin coating. Film tersebut selanjutnya dikenakan proses reduksi secara termal melalui pemanasan dalam oven yang dialiri dengan gas nitrogen. Pengaruh proses reduksi termal terhadap transparansi dan struktur GO diukur dengan spektroskopi UV-Vis dan SEM-EDS (Scanning electron microscope-Energy Dispersive Spectroscopy). Hasil pengukuran spektrum UV-Vis menunjukkan adanya perubahan transparansi dan peningkatan absorbsi seiring dengan penambahan waktu pemanasan. Perubahan transparansi pada sampel GO yang dikenakan proses reduksi termal mencapai keadaaan saturasi setelah pemanasan sekitar 150 menit. Di lain pihak, hasil pengukuran EDS menunjukkan adanya peningkatan rasio C/O pada pada sampel GO setelah dikenakan proses reduksi termal akibat berkurangnya kadar oksigen. Pengurangan kadar oksigen tersebut mengindikasikan adanya pemulihan konjugasi pada rantai karbon sehingga meningkatkan absorbansi dan juga diharapkan dapat meningkatkan konduktivitas.