Ida Dwi Jayanti
Universitas PGRI Semarang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IMPLEMENTASI PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA DI UNIVERSITAS PGRI SEMARANG TAHUN 2020-2021: PERMASALAHAN DAN SOLUSI Sukma Nur Ardini; Ida Dwi Jayanti; Maria Ulfah; Bagus Ardi Saputro
JP3 (Jurnal Pendidikan dan Profesi Pendidik) Vol 7, No 2 (2021): JP3 (Jurnal Pendidikan dan Profesi Pendidik)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jp3.v7i2.10662

Abstract

Program MBKM diluncurkan sebagai bentuk tuntutan jaman agar mahasiswa memiliki kebebasan belajar di luar kelas dan mengeksplorasi potensi diri guna menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif. Maka, mengetahui permasalahan dan solusi dari implementasi program MBKM di Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2021 menjadi tujuan dari penelitian ini yang melibatkan 5.480 responden mahasiswa, 227 responden dosen dan 70 responden tenaga kependidikan sebagai sampel penelitian. Sampel tersebut meliputi SDM tingkat perguruan tinggi, SDM tingkat fakultas, dan SDM tingkat program studi. Desain penelitian ini adalah mixed-method. Data penelitian diperoleh dari instrumen yang didistribusikan melalui SiMekar UPGRIS dan dianalisa menggunakan SPSS untuk memperoleh data kuantitatif dan analisa deskriptif untuk data kualitatif. Hasil penelitian ini meliputi program apa saja yang diperoleh UPGRIS tahun 2020-2021 dan bagaimana implementasi program tersebut. Deskripsi data implementasi berdasarkan 3 SDM sasaran yaitu dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Tahun 2020, UPGRIS mengawali perolehan bantuan pendaanaan hibah Kerjasama Kurikulum MBKMpada 5 Program Studi. Sepanjang tahun 2021 mendapatkan hibah pendanaan penunjang MBKM sebanyak 11 jenis program. Dengan bervariasinya program MBKM yang diperoleh UPGRIS, tentunya masih banyak kekurangan yang masih perlu peningkatan. Maka, saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah berbagai program bantuan pendanaan MBKM Tahun 2022 dapat dipertahankan keberadaannya dengan peningkatan kesempatan keterlibatan mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan. Hal ini merujuk pada salah satu kendala yaitusebagian besar responden (dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa) yang  belum mengikuti program MBKM.Selain itu, perlu adanya kegiatan pengembangan SDM tenaga kependidikan untuk mendukung penyelenggaraan program MBKM.Kata kunci: implementasi, MBKM, permasalahan, solusi