Fahmi Arif Kurniawan
Universitas Jember

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UPAYA PENINGKATAN KOMPETESI PROFESIONALISME GURU IPS DI KABUPATEN JEMBER Fahrudi Ahwan Ikhsan; Fahmi Arif Kurniawan; Bejo Apriyanto; Elan Artono Nurdin
JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial Vol 11 No 2 (2017)
Publisher : Economic Education, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jpe.v11i2.5833

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kondisi profesionalisme dan upaya peningkatan kompetensi guru IPSdi Kabupaten Jember. Populasi dalam penelitian ini adalah guru IPS SMP Negeri di Kabupaten Jembersebanyak 184 guru. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara random sampling yang berjumlah 55responden. Metode pengumpulan data dengan kuesioner dan dokumentasi. Analisis data menggunakandeskriptif prosentase. Hasil penelitian yang menunjukkan kondisi kompetensi profesionalisme guru IPS sebagaiberikut: penguasaan materi, konsep dan keilmuan yang diampu guru IPS sebesar 87,25% dalam kategori tinggi;pengembangan materi pembelajaran yang diampu guru IPS secara kreatif sebesar 92,04% termasuk dalamkategori tinggi; penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar sebesar 87,05% termasuk kategori tinggi;pemanfaatan teknologi komunikasi untuk pengembangan diri guru IPS sebesar 86,35% termasuk dalam kategoritinggi. Secara keseuruhan kondisi kompetensi profesionalisme guru IPS di kabupaten Jember termasuk kategoritinggi yaitu 88,17%, sedangkan upaya peningkatan kompetensi profesionalisme guru IPS sebagai berikut: ikutdalam diklat dan seminar sebesar 66,81% kategori rendah; mengembangkan silabus dan RPP IPS sebesar70,50%; melakukan PTK 48,95% kategori rendah; mengembangkan ilmu teknologi dalam pembelajaran 74,82%kategori tinggi. Secara keseluruhan upaya peningkatan kompetensi profesionalisme guru IPS SMP Negeri diKabupaten Jember sebesar 71,34 termasuk dalam kategori tinggi.Kata Kunci: Kompetensi Profesionalisme, Guru IPS
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI LINGKUNGAN HIDUP PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 SUKODONO Bejo Apriyanto; Elan Artono Nurdin; Fahrudi Ahwan Ikhsan; Fahmi Arif Kurniawan
JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial Vol 11 No 2 (2017)
Publisher : Economic Education, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jpe.v11i2.5727

Abstract

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 5 April di kelas VIII-B SMP Negeri Sukodono diketahui bahwa 75% siswa bahwa mata pelajaran IPS geografi membosankan karena terlalu banyak konsep yang harus dihafalkanmereka kurang memahami manfaat pelajaran geografi bagi kehidupan nyata, serta jarang melakukan observasi keluar kelas. Indikasi kuat yang melatarbelakangi kesulitan siswa untuk memahami materi yang disampaikan antara lain karena kurangnya kemampuan siswa dalam memecahkan masalah IPS Geografi. Hal tersebut dapat dilihat dari aktivitas serta hasil belajar siswa yang menunjukkan hanya ada 2 atau 5% siswa yang terlihat aktif, sedangkan yang lain kurang aktif, serta kemampuan siswa dalam memecahkan masalah hanya ada 5 siswa yang dapat memecahkan masalah dengan baik. Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah masih kurang hal ini dapat dilihat dari hasil observasi yang menyebutkan hanya terdapat 4 dari 40 siswa atau 10% yang bisa menyelesaikan masalah sedangkan yang 90% masih perlu bimbingan dan latihan dalam memecahkan masalah. Untuk mengatasi permasalahan kualitas pembelajaran, maka disusunlah pembelajaran geografi dengan mengimplementasikan pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam memahami permasalahan lingkungan hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan apakah dengan pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam memecahkan masalah lingkungan hidup di SMP Negeri 2 Sukodono. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus tindakan. Dalam penelitian ini data yang diperoleh berupa aktivitas belajar siswa, nilai hasil diskusi, dan nilai hasil belajar siswa. Aktivitas belajar siswa diukur berdasarkan peningkatan rata-rata persentase aktivitas belajar siswa dan taraf keberhasilan tindakan, kemudian nilai hasil diskusi siswa berdasarkan skor perolehan nilai hasil diskusi, sedangkan hasil belajar siswa diukur berdasarkan nilai hasil tes yang dilaksanakan pada akhir siklus. Instrumen yang digunakan yaitu soal tes, lembar observasi aktivitas belajar siswa dan catatan di lapangan serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penerapan pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam memahami permasalahan lingkungan hidup SMP Negeri 2 Sukodono ditunjukkan dengan peningkatan aktivitas belajar siswa dari 65,07% (cukup) pada siklus I meningkat menjadi 76,67% (baik) pada siklus II. Peningkatan hasil diskusi siswa dapat diketahui rata-rata skor hasil diskusi siswa sebesar 57,18% (cukup) pada siklus I meningkat menjadi 76,5% (baik) pada siklus II. Peningkatan hasil belajar siswa dapat diketahui dari rata-rata nilai tes pada tiap akhir siklus sebesar 67,92% (cukup) pada siklus I meningkat menjadi 71,1% (baik) pada siklus II. Berdasarkan penelitian di atas guru mata pelajaran IPS geografi dalam pembelajaran geografi perlu dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah karena ini sangat mendukung untuk kemampuan berfikir kritis serta menimgkatkan kecerdasan dan hasil belajar.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA Elan Artono Nurdin; Bejo Apriyanto; Fahrudi Ahwan Ikhsan; Fahmi Arif Kurniawan
JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial Vol 11 No 2 (2017)
Publisher : Economic Education, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jpe.v11i2.5729

Abstract

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 5 April di kelas VIII-B SMP Negeri Sukodono diketahui bahwa 75% siswa bahwa mata pelajaran IPS geografi membosankan karena terlalu banyak konsep yang harus dihafalkanmereka kurang memahami manfaat pelajaran geografi bagi kehidupan nyata, serta jarang melakukan observasi keluar kelas. Indikasi kuat yang melatarbelakangi kesulitan siswa untuk memahami materi yang disampaikan antara lain karena kurangnya kemampuan siswa dalam memecahkan masalah IPS Geografi. Hal tersebut dapat dilihat dari aktivitas serta hasil belajar siswa yang menunjukkan hanya ada 2 atau 5% siswa yang terlihat aktif, sedangkan yang lain kurang aktif, serta kemampuan siswa dalam memecahkan masalah hanya ada 5 siswa yang dapat memecahkan masalah dengan baik. Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah masih kurang hal ini dapat dilihat dari hasil observasi yang menyebutkan hanya terdapat 4 dari 40 siswa atau 10% yang bisa menyelesaikan masalah sedangkan yang 90% masih perlu bimbingan dan latihan dalam memecahkan masalah. Untuk mengatasi permasalahan kualitas pembelajaran, maka disusunlah pembelajaran geografi dengan mengimplementasikan pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam memahami permasalahan lingkungan hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan apakah dengan pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam memecahkan masalah lingkungan hidup di SMP Negeri 2 Sukodono. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus tindakan. Dalam penelitian ini data yang diperoleh berupa aktivitas belajar siswa, nilai hasil diskusi, dan nilai hasil belajar siswa. Aktivitas belajar siswa diukur berdasarkan peningkatan rata-rata persentase aktivitas belajar siswa dan taraf keberhasilan tindakan, kemudian nilai hasil diskusi siswa berdasarkan skor perolehan nilai hasil diskusi, sedangkan hasil belajar siswa diukur berdasarkan nilai hasil tes yang dilaksanakan pada akhir siklus. Instrumen yang digunakan yaitu soal tes, lembar observasi aktivitas belajar siswa dan catatan di lapangan serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penerapan pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam memahami permasalahan lingkungan hidup SMP Negeri 2 Sukodono ditunjukkan dengan peningkatan aktivitas belajar siswa dari 65,07% (cukup) pada siklus I meningkat menjadi 76,67% (baik) pada siklus II. Peningkatan hasil diskusi siswa dapat diketahui rata-rata skor hasil diskusi siswa sebesar 57,18% (cukup) pada siklus I meningkat menjadi 76,5% (baik) pada siklus II. Peningkatan hasil belajar siswa dapat diketahui dari rata-rata nilai tes pada tiap akhir siklus sebesar 67,92% (cukup) pada siklus I meningkat menjadi 71,1% (baik) pada siklus II. Berdasarkan penelitian di atas guru mata pelajaran IPS geografi dalam pembelajaran geografi perlu dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah karena ini sangat mendukung untuk kemampuan berfikir kritis serta menimgkatkan kecerdasan dan hasil belajar.