Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

LITERASI DIGITAL MELALUI PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN EDMODO PADA PEMBELAJARAN SEJARAH Oka Agus Kurniawan Shavab
Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya Vol 14, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um020v14i22020p142-152

Abstract

The purpose of this article is to describe digital literacy by utilizing edmodo learning media on learning history in class. Towards society 5.0, digital literacy should be owned by every student now. The use of technology is not new for students and in almost every activity, they cannot be separated from technology products. Seeing this situation, even history teachers should be able to use or create learning media based on information and communication technology. One that can be made or used is edmodo learning media. With this media, the teacher can provide historical resources that can be accessed by students and package their learning activities by utilizing the features in Edmodo and based on digital literacy. Utilization of edmodo by the teacher provides experience to students to select and analyze information needed in history learning activities in class.The stages contained in digital literacy include: digital competence, digital usage, and digital transformation. Broadly speaking, this article will explain the edmodo learning media, digital literacy, and history learning through digital literacy-based edmodo learning media. Tujuan artikel ini adalah untuk menggambarkan literasi digital dengan memanfaatkan media pembelajaran edmodo tentang pembelajaran sejarah di kelas. Terhadap masyarakat 5.0, literasi digital harus dimiliki oleh setiap siswa sekarang. Penggunaan teknologi bukanlah hal baru bagi siswa dan dalam hampir setiap kegiatan, mereka tidak dapat dipisahkan dari produk teknologi. Melihat situasi ini, bahkan guru sejarah harus dapat menggunakan atau membuat media pembelajaran berdasarkan teknologi informasi dan komunikasi. Salah satu yang bisa dibuat atau digunakan adalah media pembelajaran edmodo. Dengan media ini, guru dapat menyediakan sumber daya sejarah yang dapat diakses oleh siswa dan mengemas kegiatan belajar mereka dengan memanfaatkan fitur-fitur dalam Edmodo dan berdasarkan pada literasi digital. Pemanfaatan edmodo oleh guru memberikan pengalaman kepada siswa untuk memilih dan menganalisis informasi yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran sejarah di kelas. Tahapan yang terkandung dalam literasi digital meliputi: kompetensi digital, penggunaan digital, dan transformasi digital. Secara garis besar, artikel ini akan menjelaskan media pembelajaran edmodo, literasi digital, dan pembelajaran sejarah melalui media pembelajaran edmodo berbasis literasi digital.
AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) BERBASIS EDMODO DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH Iyus Jayusman; Oka Agus Kurniawan Shavab
Jurnal Artefak Vol 7, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.392 KB) | DOI: 10.25157/ja.v7i1.3180

Abstract

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Siliwangi pada mata kuliah Sejarah Islam di Indonesia di semester genap tahun ajaran 2018/2019 bahwa aktivitas belajar mahasiswa masih terlihat rendah yang ditunjukan oleh mahasiswa pendidikan sejarah sebagian besar kurang memperhatikan jalannya kegiatan pembelajaran dan mengacuhkannya, seperti mengobrol, main handphone, dan lain-lain. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif deskriptif. penelitian deskriptif yaitu, penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Aktivitas belajar siswa yang muncdxsilkan dari lembar observasi siswa yang meliputi beberapa indikator yang telah mampu mencapai indikator-indikator aktivitas belajar tersebut yang menghasilkan 1) Indikator  Visual dengan hasil presentase sebesar 85,3%, 2) Indikator Listening  dengan hasil presentase sebesar 82,4%, 3) Indikator Oral dengan hasil presentase sebesar 77,5% 4) Indikator Writing dengan presentase sebesar 88,2 %, 5) Indikator Mental dengan hasil presentase sebesar 80,9 &%., dan 6) Indikator Emosional dengan hasil presentase sebesar 76,5 %. Jumlah ke enam indikator tersebut dapat diakumulasikan dengan hasil presentase sebesar 81,8 % termasuk ke dalam kategori sangat tinggi.
EKSISTENSI KESENIAN UBRUG DALAM MENGHADAPI TANTANGAN DI ZAMAN MILENIAL (Suatu Tinjauan Historis di Kabupaten Serang) Oka Agus Kurniawan Shavab
BIHARI: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN ILMU SEJARAH Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.708 KB)

Abstract

Fakta di lapangan menunjunkan bahwa kesenian Ubrug mengalami pasang surut pada tahun 1990-2009 dimana pada periode tersebut terjadi dinamika dalam perkembangan kesenian Ubrug mulai dari kolaborasi dengan dangdut, kuantitas grup kesenian, serta bentuk pertunjukan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode historis yaitu meliputi pengumpulan sumber baik lisan maupun tulisan, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Kesenian Ubrug yang berasal dari Kabupaten Serang ini merupakan kesenian tradisional dengan nilai budaya lokal yang diwariskan secara turun temurun. Kesenian Ubrug dalam perkembangannya mengalami pergeseran fungsi sesuai dengan perkembangan zaman. Pada awal kemunculannya, kesenian Ubrug berfungsi sebagai kompensasi setelah bekerja berat di sawah dan diadakan setelah pesta panen, berangsur-angsur menjadi kesenian pertunjukan hiburan semata dan diadakan di sembarang waktu. Selain itu, setelah dikolaborasikan dengan dangdut, terjadi perubahan dari bentuk pertunjukan, lagu, dan penambahan waditra. Dalam kurun waktu 1990-2009 kesenian Ubrug ini telah mengalami pasang surut. Berbagai faktor masalah yang menghambat baik internal maupun eksternal terus dihadapi kesenian ini. Akibat pesatnya arus globalisasi yang masuk ke tengah masyarakat, menyebabkan kesenian ini harus menyesuaikan dengan perkembangan seni modern saat ini.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COMPLEX INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA Eka Nursafitri; Alex Anis Ahmad; Oka Agus Kurniawan Shavab
BIHARI: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN ILMU SEJARAH Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe complex instruction pada mata pelajaran sejarah Indonesia pokok bahasan respons bangsa Indonesia terhadap pendudukan Jepang terhadap hasil belajar siswa kelas XI MIPA 4 di SMA Negeri 5 Tasikmalaya tahun ajaran 2019/ 2020. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan bentuk desain yang digunakan yaitu Nonequivalent Experimental Group Design. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh kelas XI MIPA SMA Negeri 5 Tasikmalaya yang terbagi menjadi 7 kelas. Sampel pada penelitian ini yaitu XI MIPA 4 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 36 siswa dan  XI MIPA 2 sebagai kelas kontrol dengan jumlah 35 siswa, sampel diambil dengan teknik sampling purposif. Instrumen penelitian berupa soal pilihan ganda sebanyak 19 butir dengan 5 pilihan jawaban. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes dan observasi. Teknik analisis data menggunakan SPSS 25.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe complex instruction berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe complex instruction sebesar 84,4 sedangkan kelas yang tidak menggunakan model tersebut sebesar 79,8. Hasil pengolahan data menggunakan Mann Whitney pada hasil posttest kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan bahwa Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0,001 0,05, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe complex instruction pada mata pelajaran sejarah Indonesia pokok bahasan respons bangsa Indonesia terhadap pendudukan Jepang terhadap hasil belajar siswa kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 5 Tasikmalaya tahun ajaran 2019/ 2020.
Nilai-Nilai Pendidikan Religius dalam Tradisi Nyangku Masyarakat Panjalu Kabupaten Ciamis Dodih Heryadi; Oka Agus Kurniawan Shavab; Widya Fitri Nurizka
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 8 No. 4 (2022): October-December
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v8i4.3921

Abstract

Panjalumerupakan sebuah wilayah ibu kota kecamatan yang terletak di sebelah Utara Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat.  Dalam sejarahnya, masyarakat Panjalumemiliki sebuah budayaadat sebagai bentuk peninggalan leluhurnya. Budaya adat yang masih dilestarikan sampai sekarang tersebut dinamakan “Nyangku”. Ritual upacara adat ini merupakan peninggalan sejarah leluhur yang hingga kini masih dilestarikan keberadaannya. Masyarakat Panjalu menganggap tradisi tersebut sakral, karena berhubungan dengan asal keberadaan dan penyebaran ajaran agama Islam. Acara inti dari upacara ritual Nyangku adalah syiar Islam, pembersihan benda-benda pusaka, serta beberapa rangkaian acara yang lainnya.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Selanjutnya, penelitian ini juga menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Hasil analisis data menemukan bahwa dalam pelaksanaan upacara adat Nyangku memiliki banyak nilai-nilai luhur yang terkandung sebagai bentuk perwujudan peninggalan para leluhur terdahulu. Berdasarkan paparan data-data, fakta, dan temuan di lapangan, hasil penelitian yang berkenaan dengan Tradisi Nyangku sebagai bentuk perwujudan nilai-nilai leluhur masyarakat Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis Jawa Barat, ditemukan adanya dua hal penting yang ada dalam upacara ritual Nyangku di Panjalu, yaitu 1) adanya nilai-nilai dan makna kebersamaan, kekeluarga, serta gotong royong sebagai perilaku turun- temurun dari para leluhur Panjalu yang dijadikan sebagai acuan dalam kehidupan masyarakat; 2) adanya pesan pengaruh religi yang sangat kuat sebagai pengaruh budaya leluhur yang diwariskan kepada generasi-generasi masyarakat Panjalu sampai saat ini