Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PENGUASAAN SUFIKS MANDARIN “JIA, YUAN, SHI, SHOU, ZHE” PADA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN BAHASA MANDARIN Lidia Iskatriati; Lily Thamrin; Suhardi Suhardi
CaLLs: Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics Vol 8, No 1 (2022): CaLLs, June 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/calls.v8i1.7044

Abstract

Sufiks adalah imbuhan yang diletakkan dibelakang akar kata atau kata dasar. Sufiks mandarin “Jia, Yuan, Shi, Shou, Zhe” merupakan imbuhan tanda kata benda yang menunjuk pada seseorang. Setiap kosa kata yang termasuk dalam imbuhan ini memiliki arti, namun tidak semua memiliki arti yang sama, sehingga tidak dapat digunakan bergantian.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi penguasaan dan kesulitan Mahasiswa Angkatan 2018 Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin FKIP UNTAN terhadap Sufiks Mandarin “Jia, Yuan, Shi, Shou, Zhe”. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan pengumpulan data soal tes. Hasil penelitian menyatakan, bahwa penguasaan Mahasiswa pada Sufiks “Jia” lebih baik dari pada Sufiks “Yuan, Shi, Shou, Zhe”. Presentase jawaban benar pada Sufiks “Jia” mencapai 55,47%, sedangkan Sufiks “Yuan” 39,06%, Sufiks “shi”  47,66%, Sufiks “Shou” 39,84% dan Sufiks “Zhe” 38,28%. Dalam analisis kesulitan, penulis menyadari bahwa Mahasiswa kurang menguasai pada Sufiks “Jia” menunjuk orang yang termasuk dalam kelas tertentu, pada Sufiks “yuan” menunjuk orang yang terlibat dalam profesi atau pekerjaan tertentu, pada Sufiks “Shi” menunjukkan  panggilan nama yang baik untuk seseorang, pada Sufiks “Shou” menunjuk orang yang melakukan aktivitas dan tindakan tertentu, dan pada Sufiks “Zhe” menunjuk orang dengan sifat dan karakteristik tertentu
The Effect of Learning Environment and Vocabulary Mastery on Chinese Speaking Ability Lily Thamrin; Suhardi Suhardi
Jurnal Pendidikan Progresif Vol 12, No 2 (2022): Jurnal Pendidikan Progresif
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1483.263 KB) | DOI: 10.23960/24253

Abstract

Abstract: The Effect of Learning Environment and Vocabulary Mastery on Chinese Speaking Skill. Objective: This research aimed to was necessary to conduct research on vocabulary mastery and students Chinese speaking skills. Methods: This research employed a qualitative descriptive method and a Likert-scale questionnaire as a research instrument. The data processing and data analysis used a qualitative interactive model consisting of three stages data reduction, data display, and conclusion drawing and verification. Findings: The results revealed that the students Chinese language skills were still very low. The highest score of HSK was at intermediate level 3 with a percentage of 25 percent and intermediate level 4 with a percentage of 43 percent. For HSKK speaking skills, students skills were only at the basic level of 44 percent and 56 percent. Conclusion: From this research, it can be concluded that the low ability of students to speak Chinese was the result of the influence of the internal and external factors of students where the discipline of using the language was still very low. Furthermore, the influence of the family and community environment was also one of the factors that greatly affected students learning.Keywords: learning environment, vocabulary mastery, Chinese speaking skills.Abstrak: Dampak Lingkungan Belajar dan Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan Berbahasa Mandarin. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari penguasaan kosakata dan lingkungan belajar terhadap kemampuan berbicara bahasa mandarin. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuesioner skala likert sebagai instrumen pengumpulan data. Analisis data menggunakan model interaktif kualitatif yang terdiri dari tiga tahap, yaitu reduksi data, tampilan data serta penarikan dan verifikasi kesimpulan. Temuan: Kemampuan bahasa mandarin mahasiswa masih sangat rendah dengan nilai tertinggi HSK masih berada dilevel menengah 3 dengan persentase sebesar 25 persen dan level menengah 4 dengan persentase sebesar 43 persen. Untuk kemampuan kecakapan berbicara HSKK, kemampuan mahasiswa hanya berada di level dasar sebesar 44 persen dan 56 persen. Kesimpulan: Rendahnya kemampuan berbahasa mandarin mahasiswa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal dimana kedisiplinan penggunaan bahasa mahasiswa masih sangat rendah. Selain itu pengaruh lingkungan keluarga serta masyarakat juga menjadi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pembelajaran bahasa mandarin mahasiswa.Kata kunci: pengaruh lingkungan, penguasaan kosakata, kemampuan berbicara bahasa mandarin.DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpp.v12.i2.202218