Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Analisis Kemampuan Pemahaman Peribahasa Mandarin Empat Karakter Han pada Mahasiswa FKIP UNTAN Tjen Veronika; Lily Thamrin; Lusi Lusi; Suhardi Suhardi
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 10, No 1 (2021): Jurnal Pendidikan Bahasa
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/bahasa.v10i1.2085

Abstract

Bahasa merupakan alat komukasi yang digunakan oleh manusia. Dengan adanya bahasa, manusia bisa mengekspresikan ide pikiran dan perasaan kepada lawan bicara. Melalui bahasa manusia bisa berbaur dengan masyarakat di sekitarnya, beradaptasi dengan budaya, adat istiadat dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Salah satu cara penggunaan bahasa yang lembut dan sopan adalah dengan menggunakan peribahasa. Peribahasa juga merupakan salah satu wujud kekayaan bahasa dan budaya yang dimiliki oleh berbagai negara, salah satunya adalah China. Di dalam bahasa mandarin terdapat pengggunaan peribahasa yang dikenal sebagai “chéngyǔ” (Karakter Han: 成语). Peribahasa mandarin merupakan warisan turun menurun secara lisan dan tulisan sepanjang sejarah peradaban budaya China. Untuk itu peneliti melakukan analisis kemampuan pemahaman peribahasa pada mahasiswa tingkat menengah prodi bahasa mandarin FKIP UNTAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan penguasaan peribahasa mandarin dan penyebab kesalahan penguasaan peribahasa mandarin pada mahasiswa angkatan tahun 2017 prodi pendidikan bahasa mandarin FKIP UNTAN. Penelitian bersifat deskriptif  yang menggunakan instrumen berupa kuisioner. Hasil analisis kuisioner menunjukkan bahwa hanya ada 30% dari total mahasiswa  yang nilai tesnya diatas skor teoritis 50. Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar mahasiswa masih belum menguasai peribahasa mandarin dengan baik dan penyebab kesalahan terdiri dari penguasaan kosakata dan pemahaman arti peribahasa yang masih kurang memadai.
Phonological Description of Teochew Dialect in Pontianak West Kalimantan Lily Thamrin
Lingua Cultura Vol. 14 No. 2 (2020): Lingua Cultura
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/lc.v14i2.6600

Abstract

The research aimed to describe the phonological system of the Pontianak Teochew dialect spoken by the Chinese community in West Kalimantan, including vocals, consonants, and tones, using descriptive method. The phonological escription in question included both phonetic and phonemic descriptions with the subject of language that objectively and accurately describes the current aspects of Teochew’s phonology. The phonetic system of the Pontianak Teochew language would be articulately identified based on the way sounds are formed by human speech tools, namely through consonants, vocals and diphthong. The research data were obtained from three Pontianak Teochew informants who used the Teochew dialect as their daily conversation language. The informants were around 70-75 years old. Based on the research results, there are 18 consonant phonemes, 88 vocal phonemes, and eight tones. The research results show that the Pontianak Teochew dialect has its own characteristics that distinguish it from the other regional Teochew dialects.
SOSIALISASI PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SMA/MA RAUDHATUL ULUM MERANTI KUBURAYA Lily Thamrin; Suhardi Suhardi; Lusi Lusi; Tjen Veronika
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 1 (2021): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.94 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i1.3234

Abstract

Abstrak: Bahasa Mandarin adalah bahasa yang banyak dituturkan oleh banyak orang setelah bahasa inggris. Karena bahasa mandarin memiliki pengaruh yang sangat besar, maka sangat penting untuk mempelajarinya. Sosialisasi ini bertujuan memberikan motivasi belajar Bahasa Mandarin kepada siswa-siswi dan mendorong mereka melanjutkan pembelajaran Bahasa Mandarin di jenjang pendidikan tinggi. Sosialisasi ini dilakukan dengan metode observasi, sosialisasi dan evaluasi. Tim pengabdian memberikan penyuluhan terlebih dahulu, kemudian memberikan kesempatan tanya jawab dengan peserta, serta memberikan kuesioner mengenai respon minat siswa terhadap pembelajaran Bahasa Mandarin. Penyajian materi berkaitan manfaat dan pentingnya pembelajaran Bahasa Mandarin. Dari hasil kusioner yang disebarkan kepada siswa dapat diketahui bahwa setelah mengikuti sosialisasi minat siswa mengalami perubahan yang cukup drastis yaitu sebesar 76,3%. Hal ini dipengaruhi oleh motivasi ekstrinsik siswa untuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilan tinggi setelah mempelajari Bahasa Mandarin. Abstract:  Mandarin is a language that many people speak after English. Because mandarin has a huge influence, it is very important to learn it. This socialization aims to provide motivation to learn Mandarin to students and encourage them to continue learning Mandarin at the higher education level. This socialization is done by observation, socialization and evaluation methods. The devotional team provides counseling first, then provides question and answer opportunities with participants, as well as provides questionnaires about the response of students' interest to Chinese language learning. Presentation of materials related to the benefits and importance of Learning Mandarin. From the results of kusioner distributed to students can be known that after attending the socialization of interest students experienced a fairly drastic change of 76.3%. This is influenced by students' extrinsic motivation to get a job and high income after learning Mandarin.
Persepsi remaja Tionghoa terhadap pembelajaran bahasa dialek Teochew Lily Thamrin; S Suhardi; Tjen Veronica; L Lusi
Linguista: Jurnal Ilmiah Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/linguista.v5i2.10845

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pandangan remaja tionghoa terhadap pembelajaran Bahasa dialek Teochew. Penelitian ini bersifat deskriptif yang menggunakan instrumen berupa kuisioner. Hasil analisis kuisioner menunjukkan bahwa sikap dan presepsi anak remaja tionghoa Teochew terhadap pembelajaran bahasa dialek Teochew cenderung positif baik pada komponen pengetahuan (kognitif) maupun emosional (afektif). Dalam hal ini bahasa dialek Teochew masih dianggap penting untuk dilestarikan dan diminati untuk dipelajari oleh anak remaja tionghoa di Pontianak. Mereka merasa bangga menguasai bahasa dialek Teochew karena bahasa dialek Teochew dapat melambangkan identitas dirinya sebagai suku tionghoa yang berbahasa Teochew. Dari komponen konatif dapat di simpulkan bahwa sikap remaja tionghoa terhadap pembelajaran bahasa dialek Teochew positif, mereka lancar dalam berbahasa dialek Teochew, dan tidak akan mengurangi penggunaan bahasa dialek Teochew.
Mastery Ability of Chinese Proverbs in Mandarin Language Education Study Program Students Belinda Vashti; Lily Thamrin; Tjen Veronica
Jurnal Mantik Vol. 6 No. 1 (2022): May: Manajemen, Teknologi Informatika dan Komunikasi (Mantik)
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This is a study that related to the Mandarin Language proverb which aims to determine the mastery ability and difficulty in using Mandarin Language proverbs for Language Education and Art Major in Mandarin Education Language Study Program students batch of 2018 FKIP Tanjungpura University. This research is a qualitative research with the total 33 students as respondents. The data in this study were the results of answering the questions test and questionnaires about Mandarin Language proverbs. The methods of data analysis were using mixed research methods. The research results showed that the mastery ability of Language Education and Art Major in Mandarin Education Language Study Program students batch of 2018 FKIP Tanjungpura University against the Mandarin Language proverbs were poor, with an average of 52.78%. This showed that they still did not enough understand about the Mandarin Language proverbs that has been learned. The factors causing the difficulty of using the Mandarin Language proverbs were lack of basic knowledge, not enough of reading and lack of practice.
The Effect of Learning Environment and Vocabulary Mastery on Chinese Speaking Ability Lily Thamrin; Suhardi Suhardi
Jurnal Pendidikan Progresif Vol 12, No 2 (2022): Jurnal Pendidikan Progresif
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1483.263 KB)

Abstract

Abstract: The Effect of Learning Environment and Vocabulary Mastery on Chinese Speaking Skill. Objective: This research aimed to was necessary to conduct research on vocabulary mastery and students Chinese speaking skills. Methods: This research employed a qualitative descriptive method and a Likert-scale questionnaire as a research instrument. The data processing and data analysis used a qualitative interactive model consisting of three stages data reduction, data display, and conclusion drawing and verification. Findings: The results revealed that the students Chinese language skills were still very low. The highest score of HSK was at intermediate level 3 with a percentage of 25 percent and intermediate level 4 with a percentage of 43 percent. For HSKK speaking skills, students skills were only at the basic level of 44 percent and 56 percent. Conclusion: From this research, it can be concluded that the low ability of students to speak Chinese was the result of the influence of the internal and external factors of students where the discipline of using the language was still very low. Furthermore, the influence of the family and community environment was also one of the factors that greatly affected students learning.Keywords: learning environment, vocabulary mastery, Chinese speaking skills.Abstrak: Dampak Lingkungan Belajar dan Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan Berbahasa Mandarin. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari penguasaan kosakata dan lingkungan belajar terhadap kemampuan berbicara bahasa mandarin. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuesioner skala likert sebagai instrumen pengumpulan data. Analisis data menggunakan model interaktif kualitatif yang terdiri dari tiga tahap, yaitu reduksi data, tampilan data serta penarikan dan verifikasi kesimpulan. Temuan: Kemampuan bahasa mandarin mahasiswa masih sangat rendah dengan nilai tertinggi HSK masih berada dilevel menengah 3 dengan persentase sebesar 25 persen dan level menengah 4 dengan persentase sebesar 43 persen. Untuk kemampuan kecakapan berbicara HSKK, kemampuan mahasiswa hanya berada di level dasar sebesar 44 persen dan 56 persen. Kesimpulan: Rendahnya kemampuan berbahasa mandarin mahasiswa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal dimana kedisiplinan penggunaan bahasa mahasiswa masih sangat rendah. Selain itu pengaruh lingkungan keluarga serta masyarakat juga menjadi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pembelajaran bahasa mandarin mahasiswa.Kata kunci: pengaruh lingkungan, penguasaan kosakata, kemampuan berbicara bahasa mandarin.DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpp.v12.i2.202218
Stimulasi gerak dalam pembelajaran kosakata Bahasa Mandarin Suhardi Suhardi; Lily Thamrin; Tjen Veronika; Sesilia Seli; Dwi Riyanti
Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol 5, No 2 (2022): Jurnal Ilmu Keolahragaan Volume 5 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jilo.v5i2.59567

Abstract

Metode pembelajaran yang tepat menjadi salah satu kunci sukses dalam pembelajaran, metode TPR adalah salatu metode yang menerapkan gerak tubuh manusia yang dapat juga diistilahkan sebagai bahasa tubuh yang sangat cocok untuk pengajaran bahasa, terutama bahasa asing seperti bahasa mandarin yang dianggap sulit untuk dipahami, didalam penelitian ini penulis mempraktekkan metode Total Physical Response (TPR) didalam pengajaran untuk melihat keefektifan terhadap penguasaan perkembangan hasil belajar mahasiswa. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan Teknik pengambilan data secara observasi, Pre test dan Post test. Dan hasil yang didapatkan setelah menerapkan metode TPR ini adalah nilai mahasiswa mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 43% dari nilai rata-rata keseluruhan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa metode TPR ini sangat cocok untuk digunakan pada pembelajaran bahasa khususnya bahasa mandarin dalam meningkatkan kemampuan dan penguasaan bahasa mandarin sekaligus sebagai motivasi siswa dalam belajar bahasa mandarin. 
Pergeseran Bahasa Teochew Pada Remaja Tionghoa Teochew di Pontianak Lily Thamrin; Suhardi Suhardi; Tjen Veronica; Lusi Lusi
LOKABASA Vol 13, No 1 (2022): April 2022
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v13i1.39464

Abstract

Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan maksud dan tujuannya kepada orang yang diajak untuk berkomunikasi. Bahasa ibu sebuah etnis tentulah sangat penting bagi penggunanya, seperti bahasa dialek Teochew di Pontianak, dikarenakan masyarakat Pontianak yang sebagian besar adalah masyarakat yang multilingual sehingga mengakibatkan bahasa dialek Teochew mengalami pergeseran. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan 127 respoden pemuda Teochew Pontianak. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terdapat dua faktor terjadinya pergeseran bahasa dialek Teochew yaitu faktor internal yang melibatkan penggunakan bahasa di lingkungan keluarga baik dengan orang tua maupun dengan sanak saudaranya serta faktor eksternal seperti pasar, toko, tempat ibadah serta sekolah. Terdapat beberapa dampak pergeseran bahasa dialek Teochew yang dirasakan salah satunya adalah dampak positif, yaitu komunikasi dengan lebih mudah baik dengan sesama orang Tionghoa maupun dengan masyarakat etnis lainnya. Dampak positif yang dirasakan ternyata menjadi momok bagi bahasa dialek Teochew yang akhirnya tergantikan oleh bahasa lain yaitu bahasa Indonesia.
Kajian Fonetik Bunyi Vokal Tunggal Bahasa Mandarin Lily Thamrin; Fika Tanira; Suhardi Suhardi
Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 6 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/diglosia.v6i1.554

Abstract

This study aimed at describing the characteristics and differences in the Mandarin vowel sounds. This study involved a Chinese lecturer and two students of Mandarin Language Education FKIP Untan as research samples. The research data was in forms of Mandarin vocabulary which contains a single vowel. The PRAAT application was used to calculate the time, frequency, and intensity of the research object when uttering single vowel words. This study used experimental phonetics as a research method and presented the data in forms of tables and spectrogram images. The data retrieval method is through the PRAAT program with audio files (MP3). The study results show that pronunciation of a single vowel sound /o/ with the longest duration value from students and native speakers. The highest pitch value for native speakers is 315 Hz in single vowel /i/ and the highest pitch value for students when pronouncing words with single vowel /o/, with a voice frequency of 279.5 Hz. The highest native intensity value is for single vowel /ε/ with a value of 79.92 dB, single vowel /o/ is 79.96 dB for student speakers. The influence of tone errors is one factor that affects the resulting duration, pitch, and intensity values.
PERBANDINGAN MAKNA METAFORA TUMBUHAN DALAM PRIBAHASA MANDARIN DAN INDONESIA Lily Thamrin; Suhardi Suhardi
Literasi : Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya Vol 4, No 2 (2020): JURNAL LITERASI OKTOBER 2020
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.559 KB) | DOI: 10.25157/literasi.v4i2.4106

Abstract

Penelitian peribahasa mandarin dan bahasa Indonesia yang berhubungan dengan metafora tumbuhan merupakan penelitian yang menggunakan nama-nama ataupun sifat dari tumbuhan yang memiliki kesamaan terhadap perilaku manusia. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui nama tumbuhan apa saja yang digunakan dalam peribahasa mandarin maupun peribahasa Indonesia serta intepretasi dari metafora tumbuhan yang digunakan dalam peribahasa mandarin dan peribahasa Indonesia. Data penelitian dikumpulkan dari dari berbagai sumber seperti kamus peribahasa Mandarin dan peribahasa Indonesia serta beberapa literasi. Data yang terkumpul kemudian di selaraskan dengan permasalahan penelitian yaitu penggunakan nama tumbuhan pada peribahasa Mandarin dan peribahasa Indonesia. Metode menganalisisan data adalah menggunakan metode perpadanan. Mencocokan makna metafora tumbuhan dengan nama tumbuhan yang digunakan apakah memiliki persamaan ataupun perbedaan yang dimana peribahasa kedua negara memiliki tradisi ataupun kebiasaan hidup yang berbeda.