Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Tindakan Kekerasan Guru Terhadap Siswa dalam Interaksi Belajar Mengajar (Studi Kasus di SMAN Surabaya) Muis, Tamsil
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 2, No 1 (2017): Volume 2, Nomor 1, April 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jp.v2n1.p86-90

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilakukan untuk menghasilkan sebuah penjelasan teoritis tentang proses dan penyebab terjadinya tindakan kekerasan dengan menekankan pada dinamika interaksi belajar mengajar antara pelaku (guru) dan korban (siswa). Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dalam bentuk studi kasus, proses penelitian diawali dengan menggali informasi dari pejabat Diknas kota Surabaya (Pengawas Sekolah), penentuan sekolah terjadinya kekerasan di sekolah menurut rekomendasi Waslah kota Surabaya, penentuan guru-guru yang pernah melakukan kekerasan melalui angket dari siswa, kemudian wawancara dan observasi terhadap guru-guru yang sering melakukan kekerasan dalam proses belajar mengajar. Hasil analisis data penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Diknas Surabaya belum memiliki suatu sistem monitoring/pemantauan tentang kekerasan dalam interaksi belajar mengajar (kibem) di sekolah; (2) Guru-guru yang melakukan kibem, lebih disebabkan oleh paradigma dan wawasan kependidikannya, bahwa untuk menegakkan disiplin harus dengan kekerasan; (3) Hasil penelitian menunjukkan bentuk kekerasan yang sering terjadi di sekolah adalah kekerasan verbal (mengucapkan kata-kata kasar dan menyinggung perasaan), psikologis (mengabaikan, mengancam), dan fisik (menjewer, menendang, mencubit); (4) Siswa yang menjadi korban kekerasan menganggapnya sebagai sesuatu yang memang harus terjadi dan cenderung pasrah, hanya sebagian kecil siswa (10,6%) yang mengakibatkan rasa dendam dalam diri mereka  AbstractThe purpose of this research is to get description about reason and happening process of violence in teaching learning process between teacher as subject and student as victim. Method of this research is qualitative research with case study design. Begin finding information from Departemen Pendididikan Nasional (Diknas) Surabaya, especially from the supervisor of school (usually called Pengawas Sekolah), this research corned in interview process with the teacher who known as a subject. The result of this research is (1) Diknas Surabaya haven’t monitoring system which concentrated in violence action in teaching learning process, (2) the cause of violence action is focused on paradigm and knowledge of the teacher that to built student’s discipline attitude is with violence action, (3) The kind of violence which happen in teaching learning process is verbal violence, physic violence, dan psychology violence, and (4) the victim of this violence action just can defensiveness and 10% getting resentment.
BENTUK, PENYEBAB, DAN DAMPAK DARI TINDAK KEKERASAN GURU TERHADAP SISWA DALAM INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR DARI PERSPEKTIF SISWA DI SMPN KOTA SURABAYA: SEBUAH SURVEY Muis, Tamsil; Syafiq, Muhammad; Savira, Siti Ina
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 1, No 2 (2011): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi kuantitatif dari bentuk, penyebab, dan dampak dari tindak kekerasan guru terhadap siswanya dalam interaksi belajar mengajar berdasarkan perspektif siswa. Studi pendahuluan dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap Pengawas  Sekolah Kota Surabaya, untuk mendapat rekomendasi mengenai lokasi penelitian yang dianggap sesuai. Lima Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di wilayah Kota Surabaya dipilih berdasarkan rekomendasi tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian survey. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar angket terhadap 210 subyek yang menjadi sampel penelitian dari 5 lokasi penelitian. Angket tersebut terdiri dari 36 item pertanyaan dan pernyataan tertutup yang dikembangkan oleh tim peneliti mengenai bentuk, penyebab, dan dampak dari tindak kekerasan yang pernah menimpa siswa. Hasil survey menunjukkan bahwa bentuk kekerasan yang muncul adalah kekerasan verbal sebesar 32,6%; psikologis sebesar 46,1%; dan fisik sebesar 12,4%. Penyebab dari tindak kekerasan tersebut antara lain dipicu kesalahan siswa (29,2%), temperamen guru (2,2%), serta alasan yang tidak diketahui siswa (11,8%), dan lain-lain yang sebagian besar juga merujuk pada perilaku siswa (35,4%). Dampak dari  tindakan tersebut antara lain perasaan minder (2,8%), marah (48,9%), sedih (5,1%), ingin balas dendam (0,6%), dan sakit hati (38,2%). Selain itu, diketahui bahwa 24,7% siswa yang melaporkan pernah mengalami tindak kekerasan dalam berbagai bentuk adalah laki-laki, sementara siswa perempuan sebesar 64,9%.
PENGEMBANGAN PAKET PELATIHAN MANAJEMEN STRESS AKADEMIK DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK SISWA KELAS XI DI SMAN 1 DAWARBLANDONG MOJOKERTO PRADIKA LESTARI, NUZELY; MUIS, TAMSIL
Jurnal BK UNESA Vol 8, No 2 (2018): Volume 8 Nomer 2 Tahun 2018
Publisher : Jurnal BK UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan paket pelatihan manajemen stress akademik diberikan kepada siswa kelas XI MIPA1 dan XI MIPA3 di SMAN 1 Dawarblandong Mojokerto. Latar belakang dari pengembangan ini ialah dimana sulitnya materi mata pelajaran, banyaknya tugas yang dibebankan, dan ditambah dengan rutinitas les, turut memicu stres akademik siswa, hal ini ditunjukkan dengan gejala yang tampak dari siswa yakni kehilangan energi saat proses pembelajaran, susah berkonsentrasi, suasana hati yang muram, dari segi perilaku yaitu terdapat siswa yang membolos pada mata pelajaran tertentu, tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Sehingga Dibutuhkan media yang membahas tentang manajemen stres akademik siswa karena itu dibutuhkan suatu panduan bagi guru BK dalam memberikan informasi yang berhubungan dengan menejemen stres akademik dalam bimbingan kelompok, yang mana akan dapat membantu siswa dalam memahami dan mendapatkan informasi, wawasan serta pengetahuan mengenai manajemen stres akademik. Selain beberapa hal diatas, siswa kelas XI MIPA1 dan XI MIPA3 telah diberikan angket sebagai studi pendahuluan peniliti, yang bertujuan untuk mengukur tingkat stress siswa, dimana Angket untuk mengumpulkan data awal (need assessment) tentang persentase siswa yang mengalami stress akademik. Instrumen angket yang digunakan need assesment diadopsi dari instrumen Test DASS 42 (Depression, Anxiety, and Stress Scale) (dalam Lavibond, S.H. & Lavibond, P.F. 1995) dan disesuaikan dengan variabel stress akademik, dan menggunakan angket kebutuhan untuk menentukan materi-materi mengenai stress akademik yang dibutuhkan siswa. Dari hasil instrumen angket DASS42 yang telah di isi oleh siswa, kemudian dianalisis dan diperoleh hasil, yang mana langkah selanjutnya diambil 8 orang siswa yang memiliki tingkat kategori stress tertinggi, yang ditunjukkan sebagai subjek uji calon pengguna skala kecil untuk menilai akseptabilitas buku paket, dari hasil penilain akseptabilitas yang dilakukan oleh 8 orang siswa tersebut didapatkan 90,79% yang mengartikan bahwa produk buku paket telah memenuhi kriteria akseptabilitas sangat baik dan tidak perlu revisi, namun sebelum uji lapangan skala kecil produk buku paket telah di uji oleh ahli media, ahli materi, dan uji praktisi (konselor), dimana hasil prosentasi dari uji ahli media ialah 85,3%, uji ahli materi sebesar 98,21 % , dan 89,45% untuk uji praktisi (konselor). Keyword: Pengembangan Paket, Stress Akademik, Siswa
STUDI TENTANG PENANGANAN PENANGANAN KASUS-KASUS ANAK KRIMINAL DI YAYASAN RUMAH AMAN SUMUR NGANJUK MAHFIYAH NUR ROHMA, SOFIYATUL; MUIS, TAMSIL
Jurnal BK UNESA Vol 8, No 2 (2018): Volume 8 Nomer 2 Tahun 2018
Publisher : Jurnal BK UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaan program penanganan kasus-kasus anak kriminal di Yayasan Rumaah Aman Sumur Nganjuk. Jenis penelitian yang di gunakan adalah deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yaitu pedoman wawancara, angket, dan dokumentasi. Subyek dalam penelitian ini terdiri dari informan utama dan informan pendukung. Informan utama adalah kepala Yayasan Rumah Aman Sumur Nganjuk, sedangkan informan pendukung adalah lima anak yang ada di masing-masing unit tersebut selaku penerima program penanganan dan lima orang tua dari masing-masing anak kriminal. Adapun teknik yang digunakan untuk menganalisis data yaitu mengikuti konsep yang diberikan oleh Neuman dalam Nurdiani Teknik sampling snowball. Sedangkan teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, triangulasi waktu, dan triangulasi teknik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelaksanaan program penanganan di Yayasan Rumah Aman Sumur Nganjuk melalui tahap yaitu assessment (wawancara awal), proses rehabilitasi, dan tahap pengembalian terhadap pihak keluarga. Bimbingan yang diberikan adalah bimbingan psikososial bekerjasama dengan BNN dan WCC, bimbingan religius, dan pelatihan keterampilan-keterampilan. Kata kunci: Anak, Program penanganan, dan Yayasan Rumah Aman Sumur Nganjuk
PENGEMBANGAN APLIKASI CITA-CITA MODEL HOLLAND UNTUK SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SMP NEGERI 13 SURABAYA ZAHROTUL BADIAH, RIMA; MUIS, TAMSIL
Jurnal BK UNESA Vol 8, No 2 (2018): Volume 8 Nomer 2 Tahun 2018
Publisher : Jurnal BK UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bimbingan karir adalah suatu proses bantuan yang dapat diberikan untuk mengembangkan karir yang dimiliki siswa, sama halnya dengan anak normal pada umumnya, bimbingan karir juga sangat diperlukan dan sangat penting bagi siswa berkebutuhan khusus. Dengan menerima bimbingan karir dapat membantu mereka untuk dapat mencapai tugas perkembangan yang optimal sesuai dengan bakat, potensi, dan keterbatasan yang dimiliki, serta dapat memberikan wawasan dan pengetahuan bagi siswa berkebutuhan khusus mengenai cita-cita yang dapat dipilihnya dan berbagai macam pekerjaan yang dapat diraihnya dimasa mendatang. Penelitian ini mengembangkan produk yang bisa digunakan untuk siswa berkebutuhan khusus dalam menentukan karir dimasa depan. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE yaitu terdapat lima tahap pengembangan antara lain tahap Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Teknik analisis data kualitatif dianalisis dengan cara mendeskripsikan dan membuat kesimpulan dan data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan rumus-rumus statistik untuk mencari koefisien validitas instrumen, serta uji keberterimaan aplikasi cita-cita model Holland menggunakan rumus statistik deskriptif dengan penyajiannya dalam bentuk presentase. Didalam pengembangan ini terdapat sebuah instrumen yang memiliki tingkatan koefisien reliabilitas yang tinggi yaitu dengan skor 0,999. Kemudian untuk hasil penilaian dari uji ahli materi, ahli media, ahli pengguna, dan uji kelompok kecil dapat dilihat dari komponen materi aplikasi cita-cita model Holland serta komponen media aplikasi cita-cita model Holland. Persentase nilai yang diperoleh sebesar 92,71% termasuk dalam kategori sangat baik (81% - 100%) yang artinya tidak perlu direvisi. Dengan demikian produk Aplikasi Cita-Cita Model Holland telah memenuhi kriteria keberterimaan. Kata kunci : Aplikasi, Cita-Cita Model Holland, Siswa Berkebutuhan Khusus
STUDI TENTANG PERILAKU BULLYING SERTA PENANGANNYA PADA SISWA SMP NEGERI 2 PALANG, TUBAN ARIFULLAH NUR MUFIDAH, FAJAR; MUIS, TAMSIL
Jurnal BK UNESA Vol 8, No 2 (2018): Volume 8 Nomer 2 Tahun 2018
Publisher : Jurnal BK UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku bullying dan penanganan oleh guru bimbingan dan konseling pada siswa di SMP Negeri 2 Palang, Tuban. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa yang menjadi korban maupun pelaku bullying dan guru bimbingan dan konseling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian terkait dengan perilaku bullying serta penanganannya antara lain, pertama adalah pihak yang terlibat dalam perilaku bullying ini adalah pembuli, asisten pembuli, korban, dan pembela korban. Kedua, faktor yang memberi kontribusi terjadinya perilaku bullying adalah sebelumnya pelaku bullying pernah menjadi korban bullying dan korban bullying cenderung tidak memberikan perlawanan ketika dibully. Ketiga, ciri pelaku bullying adalah siswa yang memiliki fisik yang kuat, mudah tersinggung, dan sering bergerombol atau membentuk suatu kelompok. Ciri korban bullying adalah siswa yang cenderung pendiam, tidak melakukan perlawanan saat diganggu dan mempunyai kekurangan fisik. Keempat, gambaran perilaku bullying yang didapat pada penelitian ini adalah bullying verbal dan fisik. Kelima, dampak perilaku bullying ini adalah korban merasa malu, sedih, marah, kesal, dan tidak nyaman, dari ketidaknyaman dan dapat mengganggu prestasi belajar dengan sengaja tidak masuk sekolah agar tidak mengikuti proses belajar. Keenam, penanganan perilaku bullying yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling dengan menggunakan usaha preventif, kuratif, dan preservatif. Dan ketujuh adalah hasil penanganan terhadap pelaku dan korban bullying yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling berhasil, kasus perilaku bullying yang terjadi di sekolah menurun. Kesimpulan penelitian ini adalah gambaran perilaku bullying di SMP Negeri 2 Palang, Tuban yaitu, bullying verbal dan fisik. Penanganan perilaku bullying yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling dengan menggunakan usaha preventif, kuratif, dan preservatif. Kata kunci : Perilaku bullying, penanganan oleh guru bimbingan dan konseling.
PERBEDAAN TINGKAT ASERTIF MAHASISWI FAKULTAS ILMU OLAHRAGA DAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN ANGKATAN 2016 TERKAIT IPK ENGGALIANDINI, TARA; MUIS, TAMSIL
Jurnal BK UNESA Vol 8, No 2 (2018): Volume 8 Nomer 2 Tahun 2018
Publisher : Jurnal BK UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tau signifikansi tingkat asertif dari kedua fakultas tersebut dan apakah tingkat asertif berpengaruh terhadap prestasi akademik yang dilihat dari FIO. Tingkat Asertif individu dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain karakteristik subjek, jenis kelamin, lingkungan, dan Self-Esteem. Hasil penelitian menunjukan bahwa Mahasiswi FIO memiliki tingkat Asertif yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswi FIP. dengan jumlah nilai sig mahasiswi FIO sebesar 0, 785 dibandingkan mahasiswi FIP yang memiliki nilai sig sebesar 0,116. Selain itu terdapat perbedaan karakteristik mata kuliah, yang membentuk mahasiswi FIO lebih asertif daripada mahasiswi FIP. Sedangkan hasil dari uji korelasi menunjukan bahwa terdapat hubungan yang rendah antara tingkat Asertif Mahasiswi dengan Prestasi akademik mereka yaitu sebesar 0,137 untuk Mahasiswi FIO dan 0,241 untuk mahasiswi FIP dengan menggunakan pedoman dari sugiyono Kata kunci : Asertif, Prestasi Akademik, Mahasiswi
PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PELATIHAN REGULASI EMOSI SISWA DI SMKN 1 KALITENGAH LAMONGAN FIBRIYANTI, WIWIN; MUIS, TAMSIL
Jurnal BK UNESA Vol 8, No 3 (2018)
Publisher : Jurnal BK UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pengembangan buku panduan pelatihan regulasi siswa yag diberikan kepada siswa di SMKN 1 Kalitengah Lamongan ini bertujuan untuk membantu siswa yang memiliki tingkat regulasi emosi yang rendah, agar siswa mampu meregulasi emosinya dengan baik. Untuk mengetahui tingkat regulasi emosi siswa tersebut yakni dengan memberikan angket regulasi emosi agar diisi oleh siswa. Sehingga dari angket tersebut dapat diketahui banyaknya siswa yang memiliki tingkat regulasi emosi rendah. Tidak hanya dari hasil angket tersebut, dapat diketahui dari hasil wawancara kepada guru BK di sekolah tersebut bahwa banyaknya siswa yang menunjukkan sikap yang memiliki tingkat regulasi emosi rendah seperti siswa suka berbicara jorok, suka marah-marah kepada teman, suka menyendiri dan terlihat semangat tiba-tiba menjadi malas. Selain beberapa hal di atas, siswa di sekolah tersebut diberikan angket kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan materi-materi mengenai regulasi emosi dalam buku panduan tersebut. Setelah mengetahui kebutuhan materi yang dibutuhkan siswa, kemudian peneliti membuat media yang berupa buku panduan itu. Saat peneliti selesai membuat media tersebut, peneliti melaksanakan penilaian akseptabilitas produk kepada uji ahli materi dan uji ahli media. Setelah melakukan uji ahli materi dan media, peneliti melaksanakan uji lapangan skala kecil dan uji praktisi (konselor). Dari hasil penilaian akseptabilitas yang dilakukan oleh 8 siswa yang memiliki tingkat regulasi emosi rendah mendapat penilaian sebanyak 94,9%. Sebelum melaksanakan uji lapangan skala kecil produk buku panduan telah diuji oleh ahli media, ahli materi, dan uji praktisi (konselor), dimana hasil prosentase dari uji ahli media sebesar 87,5%, ahli materi sebesar 96,6% dan uji ahli calon praktisi (konselor) sebesar 97,3%. Yang mengartikan bahwa produk buku panduan telah memenuhi kriteria akseptabilitas sangat baik dan tidak perlu direvisi. Keyword : Pengembangan Buku Panduan, Regulasi Emosi, SiswaABSTRACT The guidebook development of students? emotion regulation training that given to students of SMKN 1 Kalitengah Lamongan aims to help the students who have low emotion regulation, so they can manage their emotion. The students fill the questionnare to find out about the level of their emotion regulation, so the number of students who have low emotion regulation can be known. The result not only can be found from the questionnare but also from the interview of guidance ccounselor in that school. The interview reveals how many students who indicate low emotion regulation behaviour, such as the students who like to utter swear word, easily irritated by his friend, dissociate from others, and suddenly become lazy. Besides several points above, the students were given the requirement questionnare to fulfill the contents about emotion regulation in the guidebook. After knowing the requirement materials that students need, researcher make a media which is the guidebook. After the researcher finished making the media, the researcher do product acceptability examination to material experts examination and media experts examination. After doing test activity, researcher do minor-scale field test and practical examination (counselor). Based on the acceptability test which done by eight students, the students who have low emotion regulation got 94.9%. Before doing minor-scale field test, guidebook product had been examined by media expert, material expert, and pratictioner expert (counselor) and get 87.5% from media expert examination, 96.6% from material expert examination, and 97.3% from practitioner expert examination which indicates that guidebook product has been fulfilled excellent acceptability criteria and no need to revise. Keyword: Guidebook Development, Emotion Regulation, Students
PENERAPAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN PEMILIHAN KARIER SISWA DALAM BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMAN 1 KOTA MOJOKERTO AYU PUSPITA, DYAH; MUIS, TAMSIL
Jurnal BK UNESA Vol 8, No 3 (2018)
Publisher : Jurnal BK UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah peneliti lakukan di SMAN 1 Kota Mojokerto, bahwa terdapat beberapa siwa yang memiliki masalah dalam kemandirian pemilihan karier. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian pemilihan karier pada siswa kelas XI SMAN 1 Kota Mojokerto dengan penerepan mind mapping dalam bimbingan kelompok. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen, bentuk desain penelitian ini adalah one group pre-test ? post-test . Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 1 Kota Mojokerto yang memiliki tingkat kemandirian pemilihan karier yang rendah, jumlah subjek penelitian 8 siswa. Teknik analisis data menggunakan statistic non parametric dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test untuk menguji perbedaan signifikansi terhadap kelompok eksperiman yang diberikan perlakukan latihan asertif. Hasil Analisis menunjukan bahwa berdasarkan output ?Test Statistics? diketahui Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,012. karena nilai 0,012 lebih kecil dari < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ?Ha diterima?. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hipotesis pada penelitian ini adalah ?penerapan mind mapping dalam bimbingan kelompok dapat meningkatkan kemandirian pemilihan karier" dengan demikian Penerapan Mind Mapping dalam Bimbingan Kelompok dapat Meningkatkan Kemandirian Pemilihan Karier pada Siswa Kelas XI SMAN 1 Kota Mojokerto. Penelitian ini dapat dijadikan acuan dan dapat dikembangkan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan penerapan mind mapping dalam bimbingan kelompok untuk meningkatkan kemandirian pemilihan karier. Kata Kunci : Mind Mapping, Kemandirian Pemilihan Karier, Bimbingan Kelompok Abstract Based on my preliminary study who conducted by the researcher on SMAN 1 Kota Mojokerto, that there are some students have problem in independence of career selection.The purpose of this research is to improve the independence of career selection at 11th grades students in SMAN 1 Kota Mojokerto by implementation of mind mapping in group guidance. This research took quantitave research as a research design by using experimental method. The form of this research design is one group pre test and post test. The instrument that used in this research is questionaire, the subject of this research are the student of 11th grades in SMAN 1 Kota Mojokerto whose have a low level in the independence career selection. the number of research subject are 8 students. Data analysis techniques used non-parametric statistics with the Wilcoxon Signed Rank Test to test the significance difference to the experimental group given assertive training. Analysis results show that based on the output "Test Statistics" is known Asymp. Sig. (2-tailed) = 0.012. because the value of 0.012 is less than <0.05, it can be concluded that "Ha is accepted?. From the result of this study, can be said that Ho is rejected and Ha accepted. The hypothesis of this research is "the application of mind mapping in group guidance can increase the independence of career selection" so that the application of Mind Mapping in Group Guidance can Increase Independence of Career Selection at Student Class XI SMAN 1 Kota Mojokerto. This research can be used as a reference and can be developed in conduct a research related to the application of mind mapping in group guidance to improve the indepence of career selection. Keywords: Mind Mapping, Independence of Career Selection, Group Guidance
STUDI KASUS TENTANG PERILAKU MEMBOLOS SISWA DI SMA NEGERI 1 PLUMPANG TUBAN PURNAMASARI, WAHYU; MUIS, TAMSIL
Jurnal BK UNESA Vol 9, No 1 (2018)
Publisher : Jurnal BK UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh seringnya perilaku membolos yang muncul di SMA Negeri 1 Plumpang Tuban. Sehingga perlunya pengkajian terkait dengan perilaku membolos siswatentang apa saja bentuk-bentuk perilaku membolos, faktor yang mendorong siswa berperilaku membolos, keterlibatan orang tua dalam perilaku membolos siswa, dampak yang ditimbulkan dari perilaku membolos, persepsi siswa terhadap perilaku membolos dan penanganan yang dilakukan oleh guru Bimbingan dan Konseling. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X dan XI yang sering membolos. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk-bentuk perilaku membolos yang dilakukan oleh siswa di SMA Negeri 1 Plumpang Tuban yaitu membolos satu hari penuh dan membolos pada saat jam pelajaran tertentu. Faktor yang mendorong siswa berperilaku membolos meliputi faktor dari diri siswa sendiri, faktor keluarga dan faktor lingkungan. Keterlibatan orang tua dalam perilaku membolos siswa utamanya adalah orang tua tidak terlibat langsung dalam perilaku membolos siswa yaitu dilihat dari pola asuh orang tua. Dampak dari perilaku membolos meliputi psikis, akademik dan non akademi serta penanganan yang sudah dilakukan oleh guru Bimbingan dan Konseling adalah pemberian layanan informasi, guru Bimbingan dan Konseling memanggil siswa yang berperilaku membolos untuk dilaksanakan bimbingan, pemanggilan orang tua, serta kerjasama dengan kepala sekolah, wali kelas dan orang tuasiswa. Kata kunci : Studi, Perilaku, Membolos, Siswa