Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KEEFEKTIFAN KONSELING DENGAN TEKNIK PENGHANCURAN KEYAKINAN IRASIONAL (DISPUTE IRRATIONAL BELIEFS) UNTUK MENURUNKAN TUNTUTAN DIRI BERLEBIHAN Ari Khusumadewi,
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Vol 13, No 1 (2012)
Publisher : Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Tuntutan diri berlebihan merupakan segala bentuk tuntutan yang berlebihan pada diri sendiri untuk berpenampilan baik dan mendapatkan kemenangan di setiap kondisi yang mutlak harus didapatkan dan tanpa toleransi apapun yang mengakibatkan individu cenderung irasional. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan konseling dengan teknik penghancuran keyakinan irasional  dalam menurunkan tuntutan diriberlebihan siswa. Teknik tersebut bekerja dengan cara menelusurui, mencari, menemukan, mempertanyakan, menentang, membantah, dan mendebat keyakinan irasional. Rancangan penelitian yang digunakan adalah one-group pretest-posttest design. Jumlah subjek penelitian terdiri atas 6 siswa yang dijaring dengan mengunakan skala tuntutan diri. Analisis data menggunakan statistik non parametrik yaitu uji Wilcoxon. Berdasarkan hasil analisis didapatkan nilai z -2,201 dengan nilai ñ 0,028. Karena ñ< á, maka keputusananya adalah  ditolak, artinya konseling dengan teknik tersebut efektif dalam menurunkan tuntutan diri berlebihan.
Pelatihan Learning Theory of Career Counseling bagi Guru Bimbingan dan Konseling Evi Winingsih; Eko Darminto; Wiryo Nuryono; Ari Khusumadewi; Roby Anggara Handika Putra
Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2020): Jurnal PkM: Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v3i2.4768

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pelayanan guru Bimbingan dan Konseling tingkat SMP di Kota Mojokerto. Peneliti bekerja sama dengan pihak MGBK SMP Kota Mojokerto. Kompetesi yang dilatihkan adalah softskills berupa pemahaman guru Bimbingan dan Konseling tentang Pelayanan di bidang karier yang berorientasi pada pendekatan LTCC. Target yang ingin dicapai setelah pelatihan ini adalah pemahaman yang pada akhirnya akan berpengaruh pada pelayanan konseling di bidang karier. Metode yang digunakan dalam PKM ini adalah melakukan pelatihan kepada guru Bimbingan dan Konseling dalam waktu tertentu. Kompetensi guru Bimbingan dan Konseling akan diukur dengan menggunakan instrumen yang diberikan kepada guru Bimbingan dan Konseling sebelum dan setelah pelatihan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perubahan pemahaman guru Bimbingan dan Konseling setelah diberikan pelatihan. Setelah lebih dari 100 menit materi diberikan. Ada peningkatan pemahaman tentang teori LTCC yang cukup signifikan dari para guru BK. Saran yang disampaikan adalah pemberian pelatihan berupa skill penerapan LTCC di sekolah agaknya perlu diperhatikan. Karena pemahaman tidak cukup untuk bisa menjamin para guru BK dapat mengaplikasikan teori tersebut.
Pengembangan Blended Learning Mata Kuliah Dinamika Kelompok untuk Mahasiswa Jurusan Bimbingan Dan Konseling Bambang Dibyo Wiyono; Tamsil Muis; Ari Khusumadewi
Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan Vol 2, No 2 (2018): Volume 2, Nomor 2, Tahun 2018
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jbkt.v2i2.375

Abstract

Group dynamics is one of the courses contained in the S-1 Guidance and Counseling program. Blended learning is a combination of learning between face-to-face, computer (offline), and internet-based learning (online). The main purpose of blended learning is to provide opportunities for the various characteristics of learners to become self-sustaining, sustainable, and developing throughout life, so that learning will be more effective, more efficient, and more interesting. The development model used in the development process of blended learning of Group Dynamics course is with ADDIE model. The steps of developing this model include: (1) Analysis, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation, (5) Evaluation. Development phase that has been done include: analysis, design, development and implementation. Based on expert test results, obtained P = 92.25%, which according to Riduwan (2012) interpretation criteria including the criteria of "very good" and obtain alternative decisions "very feasible". The development of blended learning Group Dynamics has met the acceptability criteria covering aspects of usability, accuracy, and feasibility. However, there should be assistance to students in the implementation of online learning them.
PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN ADIKSI GAME PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Ari Khusumadewi; Retno Tri Hariastuti; Hadi Warsito Wiryosutomo; Zara Diva Paramatatwa
Transformasi dan Inovasi : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2023): Vol. 3 No. 2 (2023): Volume 3, Nomor 2, Juli 2023
Publisher : Program Studi S1, S2, S3 Mananajemen Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The impact of developments on game technology makes players now able to play online games (online games). The ease of accessing online games and the attractive appearance and model of the game make online games widely played by teenagers to cause addiction. Teenagers at the age of junior high school can play games up to 7 hours a day. With so many junior high school students addicted to games, assistant teachers or junior high school counselors need to be able to develop and use non-test instruments, especially non-game addiction test instruments to address this situation. The training activities are held to provide skills for junior high school counselors or counselors to develop game addiction instruments. The training is carried out for two months by providing intensive and scheduled material and practice. The results of this training are junior high school counselors or counselors who are able to develop their own game addiction instruments and use them to improve guidance and counseling services in schools.
Pengembangan Media Rubikons Untuk Meningkatkan Hubungan Positif Dengan Orang Lain Pada Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Amelia Septianing Ariyanti; Ari Khusumadewi
Realita : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 8, No 2 (2023): Volume 8 Nomor 2 Edisi Oktober 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/realita.v8i2.8622

Abstract

Masih banyak ditemui permasalahan terkait rendahnya kesejahteraan psikologis pada mahasiswa di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Lawang, khususnya pada dimensi hubungan positif dengan orang lain. Namun di sisi lain, juga terdapat keterbatasan tenaga ahli serta belum adanya media bimbingan dan konseling yang mampu menangani permasalahan tersebut. Sehingga dalam penelitian ini, dikembangkanlah sebuah media berupa aplikasi Rubikons dan buku panduan aplikasi yang dapat membantu mahasiswa meningkatkan hubungan positif dengan orang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan media Rubikons yang memenuhi kriteria akseptabilitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 tahap awal pada prosedur pengembangan milik Borg & Gall.Sebelum dikembangkan, dilakukan kajian pustaka untuk mengetahui relevansi produk dengan penelitian terdahulu dan menentukan materi yang akan dicantumkan dalam produk. Selanjutnya produk mulai dirancang dan dikembangkan hingga menjadi bentuk fisik. Tahap utama dalam penelitian ini adalah menguji validasi dan keterbacaan produk yang dilakukan oleh para ahli dan calon pengguna. Setelah memperoleh hasil penilaian, dilakukan revisi produk. Diperoleh hasil persentase kelayakan dari ahli materi sebesar 90% untuk aplikasi dan 91% untuk buku panduan aplikasi, ahli media sebesar 89% baik pada aplikasi maupun buku panduan aplikasi, dan calon pengguna sebesar 95% baik pada aplikasi maupun buku panduan aplikasi. Sehingga dapat dinyatakan bahwa produk telah memenuhi kriteria akseptabilitas dan tergolong sangat baik serta tidak perlu revisi.Kata Kunci: penelitian dan pengembangan, kesejahteraan psikologis, hubungan positif dengan orang lain, media bimbingan dan konseling