Stephanie Wiguna
Universitas Padjadjaran

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Efektifitas quad-helix dalam perawatan defisiensi transversal maksila pada anakEffectiveness of quad-helix for transverse maxillary deficiency treatment in children Stephanie Wiguna; Risti Saptarini Primarti; Iwan Ahmad Musnamirwan
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 33, No 3 (2021): Desember 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v33i3.27967

Abstract

Pendahuluan: Periodontitis apikalis adalah peradangan dan kerusakan jaringan pada daerah apikal jaringan periodonsium. Terjadi akibat pulpa nekrosis mengalami perluasan infeksi dari bakteri saluran akar menuju apeks gigi. Penelitian terdahulu membuktikan bahwa periodontitis apikalis dapat dikaitkan dengan peningkatan kadar interleukin-6. Interleukin-6 adalah salah satu sitokin pro-inflamatori yang mempunyai peran penting dalam respon inflamasi. Tujuan penelitian menganalisis perbedaan kadar interleukin-6 dalam darah vena antara pasien dengan periodontitis apikalis dan pasien tanpa periodontitis apikalis. Metode: Jenis penelitian observasional analitik dengan dua puluh sampel stok darah vena yang terdiri atas 10 sampel darah vena pasien dengan periodontitis apikalis dan 10 sampel darah vena pasien tanpa periodontitis apikalis. Serum darah yang telah dipisahkan dengan metode sentrifugasi dipakai sebagai sampel uji enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) sandwich untuk mengukur kadar IL-6 dengan membaca nilai absorbansi dan kurva standar. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Shapiro-Wilk, dilanjutkan dengan uji T tidak berpasangan. Hasil: Kadar IL-6 teridentifikasi pada semua sampel. Sampel darah vena pasien tanpa periodontitis apikalis memiliki kadar IL-6 berkisar antara 4,7-18,74 mg/L, sedangkan kadar IL-6 pada pasien dengan periodontitis apikalis 4,0-90,75 mg/L. Uji T tidak berpasangan menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna (p=0.02). Simpulan:  Kadar IL-6 pada darah vena dengan periodontitis apikalis lebih tinggi dibandingkan kadar IL-6 pada tanpa periodontitis apikalis.Kata kunci: periodontitis apikalis; interleukin-6; Enzim-Linked Immunosorbent Assay Sandwich ABSTRACT Introduction: Apical periodontitis is inflammation and tissue damage in the apical area of the periodontium. Occurs due to pulp necrosis experiencing an expansion of infection from root canal bacteria to the apex of the tooth. Previous studies have shown that apical periodontitis can be associated with elevated levels of interleukin-6. Interleukin-6 is a pro-inflammatory cytokine that has a vital role in the inflammatory response. The study aimed to analyze differences in interleukin-6 levels in venous blood between patients with apical periodontitis and patients without apical periodontitis. Methods: This research was an analytic observational study with twenty venous blood samples consisting of 10 venous blood samples from patients with apical periodontitis and ten venous blood samples from patients without apical periodontitis. Blood serum that has been separated by centrifugation method was used as a sandwich enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) test sample to measure IL-6 levels by reading absorbance values and standard curves. The data obtained were analyzed using the Shapiro-Wilk test, followed by an unpaired T-test. Results: IL-6 levels were identified in all samples. Venous blood samples from patients without apical periodontitis had IL-6 levels ranging from 4.7-18.74 mg/L, while IL-6 levels in patients with apical periodontitis were 4.0-90.75 mg/L. The unpaired t-test showed that there was a significant difference (p=0.02). Conclusion: IL-6 levels in venous blood with apical periodontitis were higher than IL-6 levels in those without apical periodontitis.Keywords: apical periodontitis; interleukin-6; Enzyme-Linked Immunosorbent Assay Sandwich