Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Inovasi, Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat

Pemberdayaan Remaja dan Orangtua tentang Pendewasaan Usia Perkawinan dan Dampak Perkawinan Usia Dini di Kelurahan Bungkutoko, Kecamatan Abeli, Kota Kendari Hesti Wulandari; Nurmiaty Nurmiaty; Sitti Aisa; Halijah Halijah
Jurnal Inovasi, Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2022): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.014 KB) | DOI: 10.36990/jippm.v2i1.493

Abstract

Pendewasaan usia perkawinan (PUP) sangat penting digalakkan karena dampaknya sangat kompleks. Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menunjukkan angka perkawinan anak meningkat pada masa pandemi Covid-19. Tercatat kenaikannya mencapai 24 ribu. Sulawesi Tenggara termasuk dalam 5 besar Provinsi dengan proporsi perempuan berstatus kawin sebelum umur 18 tahun Perkawinan anak/remaja berdampak pada berbagai parameter kependudukan yang telah menjadi pusat perhatian pemerintah saat ini seperti kematian bayi, kematian ibu, perceraian, KDRT dan angka putus sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya remaja dan orangtua tentang pentingnya pendewasaan usia perkawinan. Pelaksanaan kegiatan di Desa Bungkutoko Kecamatan Nambo Kota Kendari dengan metode ceramah tanya jawab, pemberian komik edukasi, pemutaran video dan diskusi interaktif. Hasil evaluasi pretest dan posttes menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan, yaitu dari 77,86 menjadi 88,8. Luaran yang dihasilkan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah peningkatan pengetahuan remaja dan orangtua tentang pendewasaan usia perkawinan dan dampak perkawinan usia dini.
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Mengatur Kehamilan dan Kelahiran menggunakan Kontrasepsi Efektif Terpilih Nurmiaty Nurmiaty; Sitti Aisa; Halijah Halijah; Hesti Wulandari; Muliati Dolofu
Jurnal Inovasi, Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1176.305 KB) | DOI: 10.36990/jippm.v2i2.687

Abstract

Latar Belakang: Salah satu ancaman dari pandemic covid 19 adalah baby booming. Hal ini berpotensi terjadi jika pasangan usia subur tidak mengakses layanan kontrasepsi selama pandemic. Sehingga masyarakat perlu diberdayakan untuk mencegah terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan pada masa pandemic. Tujuan: Meningkatkan peran masyarakat dan keluarga melalui KIE untuk mengatur jumlah kehamilan dan kelahiran dengan menggunakan kontrasepsi efektif terpilih di Wilayah Kerja Puskesmas Nambo. Metode: Kegiatan PKM dilaksanakan dalam 4 tahapan, tahap 1 dilakukan pre test, tahap 2 pemberian edukasi, tahap 3 pelayanan kontrasepsi dan tahap 4 evaluasi melalui post test. Kegiatan edukasi dilaksanakan dalam ruangan terbuka, menggunakan media LCD dan PPT, dan modul. Semua Kegiatan dilaksanaka dengan memperhatikan protocol covid 19. Hasil: Pelaksanaan pengabdian didahului dengan pengukuran pengetahuan ibu tentang metode kontrasepsi menggunakan kuesioner diperoleh hasil mean rata-rata saat pretest adalah 12,56. Selanjutnya dilakukan pemberian materi dan dilanjutkan dengan tanya jawab. Yang mana terungkap bahwa terdapat beberapa ibu yang menggunakan alat kontrasepsi yang tidak mengacu pada penggunaan kontrasepsi yang rasional. Selanjutnya para peserta kegiatan pengabdian dianjurkan untuk menggunakan kontrasepsi efektif terpilih melalui pelayanan KB yang dilaksanakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Kedari. Lalu dilakukan post test untuk mengukur pengetahuan dan diperoleh mean rata-rata post test adalah 15,9. Hasil analisis paired t test menunjukkan bahwa ada perbedaan antara mean skor pretest dengan mean skor posttest. Dari 30 responden, 10 orang memilih metode kontrasepsi Implant dan 2 orang menggunakan IUD. Sedangkan responden yang lain yang masih melanjutkan kontrasepsi yang saat ini digunakan seperti suntik. Kesimpulan: Pemberian KIE mampu meningkatkan pengetahuan ibu tentang metode kontrasepsi terpilih dan penggunaan kontrasepsi yang rasional. Tersedianya modul sebagai bahan bacaan bagi ibu khususnya dan masyarakat secara umum. Saran: Kegiatan seperti ini harus terus dilaksanakan untuk meningkatkan penggunaan kontrasepsi efektif terpilih khususnya kontrasepsi seperti implat, IUD dan MOW maupun MOP. Perlu disosialiasikan tentang pentingnya menunda kehamilan masa pandemic.