Peningkatan usia pada lansia dapat mengakibatkan berbagai masalah seperti baik secara fisik, biologis, mental, maupun sosial ekonomi. Hal inilah yang membuat penting suatu panti wredha sebagai tempat untuk pemeliharaan dan perawatan bagi lansia, di samping sebagai long stay rehabilitation yang tetap memelihara kehidupan bermasyarakat. Semakin lama lansia hidup dalam panti wredha mengakibatkan masalah juga salah satunya adalah kualitas hidup. Masalah kualitas hidup lansia diukur melalui kesehatan fisik, kesehatan psikologis, hubungan sosial dan lingkungan. Keempat kebutuhan tersebut apabila tidak dipenuhi maka akan menurunkan kualitas hidup lansia. Penanganan yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kualitas lansia tersebut adalah melalui self-help group (SHG). Kegiatan ini merupakan support group yang dilakukan agar lansia dapat menemukan masalah kesehatan yang mereka alami dan dapat mengatasi masalah tersebut bersama anggota kelompoknya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh SHG terhadap kualitas hidup lansia. Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasi experimental pre-test post-test control group design. Jumlah sampel adalah sebanyak 40 lansia yang diambil dengan teknik total sampling dan dibagi kedalam kelompok intervensi (n=20) dan kontrol (n=20). Bentuk intervensi berupa pemberian SHG sebanyak 4x selama 1 bulan. Instrument yang digunakan adalah modifikasi buku panduan SHG dan WHOQOL-BREF (The Bref Version of World Health Organization’s Quality of Life Questionnnaire). Data dianalisa dengan independent t-test atau uji Wilcoxon. Hasil menunjukkan bahwa SGH berpengaruh terhadap kualitas hidup lansia (p<0,001)Kata Kunci: kualitas hidup, lansia, self help group