Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemanfaatan Sumber Daya Alternatif Untuk Kemandirian Pangan di Kelurahan Gunung Tandala Tasikmalaya Adhitya Rahmat Taufiq; Deden Mulyana; Mohammad Soleh Soeaidy; Allicia Deana Santosa
ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol 9 No.2 (Juni, 2021) Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Sains & Teknologi
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ethos.v9i2.7150

Abstract

Abstract. The implementation of restrictions on social interaction, due to Covid-19, has caused many business sectors to experience difficulties and lay off their employees. The Indonesian Employers' Association (Apindo) noted that the number of workers who were laid off and laid off during the Covid-19 pandemic has so far reached 7 million people, this has a big impact because many people have lost their income in the midst of the food security crisis, especially for workers. Tasikmalaya City embroidery industry. The purpose of this community service program is to provide knowledge and training regarding the use of alternative resources to maintain food independence for people who have lost their jobs in the embroidery industry in Tasikmalaya City. Alternative activities given are simple urban farming and catfish cultivation in buckets. The training methods provided include providing basic knowledge and examples regarding the implementation of simple urban farming and catfish cultivation in buckets. This activity succeeded in increasing their literacy regarding the stability of food independence and understanding the potential market opportunities of this activity.Keywords: alternative resources, urban farming, food self-sufficiencyAbstrak. Pemberlakuan pembatasan interaksi sosial akibat Covid-19 menyebabkan banyak sektor usaha mengalami kesulitan dan merumahkan karyawannya. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mencatat jumlah pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan di tengah pandemi Covid-19 sejauh ini mencapai 7 juta orang. Hal ini berdampak besar, banyak orang kehilangan pendapatan di tengah krisis ketahanan pangan, khususnya untuk pekerja industri bordir Kota Tasikmalaya. Tujuan dari program pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan dan pelatihan mengenai pemanfaatan sumber daya alternatif untuk menjaga kemandirian pangan pada masyarakat yang kehilangan pekerjaan di industri bordir Kota Tasikmalaya. Alternatif kegiatan yang diberikan simple urban farming dan budidaya lele dalam ember. Metode pelatihan yang diberikan mencakup pemberian pengetahuan dasar dan contoh mengenai pelaksanaan simple urban farming, serta budidaya lele dalam ember. Kegiatan ini berhasil meningkatkan literasi mereka mengenai stabilitas kemandirian pangan dan memahami peluang pasar potensial.Kata Kunci: sumber daya alternatif, urban farming, kemandirian pangan
Teh Daun Kelor Sebagai Inovasi Dan Peningkatan Nutrisi Pangan Khas Indonesia Deden Mulyana; Elis Listiana; Deasy Lestary; Vivi Indah Bintari
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/japi.v7i1.2987

Abstract

Pandemi Covid-19 memiliki dampak pada semua sektor, sehingga dirasakan pula oleh warga kampung Anaka, Kelurahan Urug, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya. Pada tahun 2020, para pemuda sekitar melihat potensi alam yang indah, sehingga berinisiatif untuk menyulap sebuah bukit menjadi lokasi wisata alam baru bernama Bukit Nangela dengan pemandangan Kawasan hutan milik perhutani. Dengan rencana jangka panjang untuk menjadi Kampung Wisata Anaka. Namun, perlu adanya ciri khas kuliner tertentu yang akan menaikan trend positif berkunjung masyarakat. Mata pencaharian utama di Kelurahan Urug adalah sebagai buruh tani. Terdapat hasil pertanian yang masih belum terolah oleh masyarakat untuk dijadikan produk unggulan yaitu daun kelor. Masyarakat belum mengetahui bagaimana cara pengolahan daun kelor agar dapat dikonsumsi dengan bantuan teknologi secara sederhana. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, maka kegiatan pengabdian masyarakat dengan Skema Ketahanan Pangan (PbM-KP) telah dirancang solusinya yaitu 1) Pendampingan dan pemberian biaya  untuk sarana produksi pengolahan teh daun kelor,  2) Pelatihan pengolahan daun kelor menjadi teh daun kelor siap jual, dan 3) Pemasaran produk pertanian dengan membuatkan kemitraan dengan pedagang kuliner disekitar bukit nangela sehingga menjadi produk unggulan desa wisata dan melakukan pemasaran secara online. Tujuan dari kegiatan ini adalah produksi olahan daun kelor yaitu teh daun kelor siap dipasarkan, sehingga menjadi produk olahan unggulan di Kampung Anaka Keluarahan Urug. Berdasarkan hasil kegiatan yang dilakukan bahwa masyarakat antusias dan memanfaatkan teh daun kelor menjadi minuman olahan. 
Teh Daun Kelor Sebagai Inovasi Dan Peningkatan Nutrisi Pangan Khas Indonesia Deden Mulyana; Elis Listiana; Deasy Lestary; Vivi Indah Bintari
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.109 KB) | DOI: 10.33366/japi.v7i1.2987

Abstract

Pandemi Covid-19 memiliki dampak pada semua sektor, sehingga dirasakan pula oleh warga kampung Anaka, Kelurahan Urug, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya. Pada tahun 2020, para pemuda sekitar melihat potensi alam yang indah, sehingga berinisiatif untuk menyulap sebuah bukit menjadi lokasi wisata alam baru bernama Bukit Nangela dengan pemandangan Kawasan hutan milik perhutani. Dengan rencana jangka panjang untuk menjadi Kampung Wisata Anaka. Namun, perlu adanya ciri khas kuliner tertentu yang akan menaikan trend positif berkunjung masyarakat. Mata pencaharian utama di Kelurahan Urug adalah sebagai buruh tani. Terdapat hasil pertanian yang masih belum terolah oleh masyarakat untuk dijadikan produk unggulan yaitu daun kelor. Masyarakat belum mengetahui bagaimana cara pengolahan daun kelor agar dapat dikonsumsi dengan bantuan teknologi secara sederhana. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, maka kegiatan pengabdian masyarakat dengan Skema Ketahanan Pangan (PbM-KP) telah dirancang solusinya yaitu 1) Pendampingan dan pemberian biaya  untuk sarana produksi pengolahan teh daun kelor,  2) Pelatihan pengolahan daun kelor menjadi teh daun kelor siap jual, dan 3) Pemasaran produk pertanian dengan membuatkan kemitraan dengan pedagang kuliner disekitar bukit nangela sehingga menjadi produk unggulan desa wisata dan melakukan pemasaran secara online. Tujuan dari kegiatan ini adalah produksi olahan daun kelor yaitu teh daun kelor siap dipasarkan, sehingga menjadi produk olahan unggulan di Kampung Anaka Keluarahan Urug. Berdasarkan hasil kegiatan yang dilakukan bahwa masyarakat antusias dan memanfaatkan teh daun kelor menjadi minuman olahan. 
Pengaruh Kualitas Layanan BRIMO, Bauran Promosi dan Tingkat Persaingan Terhadap Kepuasan Nasabah : Survey Pada Nasabah Pengguna BRIMO BRI Kantor Cabang Tasikmalaya Andris Alfanur Rosid; Deden Mulyana; Ade Komaludin
JOURNAL INTELEKTUAL Vol 2 No 1 (2023): JOURNAL INTELEKTUAL
Publisher : LPPM STIE PPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction/Main Objectives: To determine and analyze: the quality of BRIMO services, the promotion mix and the level of competition on customer satisfaction at BRI Tasikmalaya Branch Office either partially or simultanously. Background Problems: Banking competition in Indonesia is currently increasing, therefore BRI Kanca Tasikmalaya must be able to increase customer satisfaction by paying attention to the quality of BRIMO services, promotion mix and level of competition. Novelty: There is no research on the level of competition on satisfaction. Research Methods: This study uses path analysis with the help of the SPSS V.20 program. Finding/Results: BRIMO's service quality, promotion mix and level of competition had a positive and significant effect on customer satisfaction both partially and simultanously. Conclusion: BRIMO's service quality is in the very good category, the promotion mix is in the very good category, the level of competition is in the good category and customer satisfaction is in the very good category.