Yozua Toar Kawatu
Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR RISIKO KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TIKALA BARU KOTA MANADO Telly Rosalina Paat; Yozua Toar Kawatu; Anselmus Kabuhung
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 3 No 1 (2013): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.998 KB) | DOI: 10.47718/jkl.v3i1.558

Abstract

Penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru) merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberkulosis yang sebagian kuman menyerang paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kondisi fisik rumah terhadap kejadian TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Tikala Baru. Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan rancangan case control study. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara langsung dengan menggunakan kuisioner. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 80 responden yang terdiri dari 40 kasus dan 40 kontrol. Variabel bebas yang diteliti adalah pencahayaan, kelembaban, kepadatan hunian, serta ventilasi rumah. Hasil analisis bivariat menyatakan bahwa kondisi fisik rumah yaitu pencahayaan dalam rumah merupakan faktor risiko kejadian TB Paru dengan nilai OR : 5,211 dan secara statistik pencahayaan dalam rumah berhubungan terhadap kejadian TB Paru dengan nilai p = 0,001. Kelembaban merupakan faktor protektif terhadap kejadian TB Paru dengan nilai OR : 0,214 dan secara statistik kelembaban berhubungan dengan kejadian TB Paru dengan nilai p =0,019. Kepadatan hunian merupakan faktor risiko terhadap kejadian TB Paru nilai OR : 3,095 dan secara statistik kepadatan hunian berhubungan dengan kejadian TB Paru nilai p = 0,014 dan ventilasi merupakan fasktor risiko terhadap kejadian TB Paru nilai OR : 4,421 dan secara statistik ventilasi berhubungan dengan kejadian TB Paru, nilai p = 0,002.
HUBUNGAN PERILAKU PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN MALARIA KLINIS DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2010 Yozua Toar Kawatu
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 3 No 1 (2013): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.759 KB) | DOI: 10.47718/jkl.v3i1.559

Abstract

Malaria merupakan masalah kesehatan dunia termasuk Indonesia karena mengakibatkan dampak yang luas dan berpeluang menjadi penyakit emerging dan re-emerging. Di Wilayah South East Asian Region (SEARO) yang Indonesia menjadi salah satu negara anggotanya, malaria merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama. Data Kasus Baru malaria tahun 2009/2010 di seluruh Indonesia berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 adalah 22,9 per mil, sedangkan di Provinsi Sulawesi Utara (61,7‰). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku pencegahan dengan kejadian malaria klinis di Provinsi Sulawesi Utara 2010. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian sebesar 2272 subyek penelitian yang diperoleh data dari Riskesdas 2010, dengan jumlah kejadian malaria klinis sebanyak 408 subyek. Dari 6 (enam) variabel yang dianalisis multivariat di Provinsi Sulawesi Utara diperoleh hasil 2 variabel yang berhubungan secara signifikan yaitu : variabel responden tidur menggunakan kelambu p value = 0,014 dengan OR = 1,561 (95% CI : 1,093 – 2,229) dan variabel Memakai obat nyamuk bakar/elektrik p value = 0,001 dengan OR = 1,580 (95% CI : 1,212 – 2,059).