Sunarno Sunarno
Fakultas Ilmu Alam Dan Teknologi Rekayasa, Universitas Halmahera

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Identifikasi Karakteristik Habitat Bertelur dan Uji Penetasan Semi Alami (in-situ) Telur Burung Mamoa (Eulipoa wallecei) di Desa Simau Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera Utara B. A. Sadjab; R. Kondolembang; Sunarno Sunarno; O.F.W. Tutupary; B.R. Toisuta
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 15, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.15.2.180-186

Abstract

Penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik habitat bertelur burung Mamoa (Eulipoa wallecei) dan uji penetasan telur secara semi alami (in-situ) telah dilakukan di Desa Simau Kecamatan Galela Halmahera Utara. Penelitian dengan teknik observasi atau pengamatan dilakukan secara langsung di lapangan tepatnya di lokasi habitat bertelur burung Mamoa (Eulipoa wallecei) yang berada di Desa Simau, untuk mengetahui variasi harian iklim mikro lubang pada pasir sebagai habitat bertelur burung Mamoa, dan penelitian di laboratorium untuk menguji kandungan logam dalam pasir sehingga diketahui tingkat konduktivitas termalnya, serta dilakukan uji penetasan secara semi alami (in-situ) pada kedalaman 40, 60 dan 80 cm untuk mengetahui presentase daya tetas, waktu inkubasi dan mortalitasnya. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik habitat bertelur burung Mamoa di Desa Simau kecamatan Galela Kabupaten Halmahera utara yang dikaji berdasarkan kajian mikroklimat menujukkan fluktuasi suhu dan kembaban yang bervariasi berdasarkan kedalaman dan waktu pengamatan, dimana rata-rata suhu maksimum terjadi pada saat siang hari dan suhu minimumnya terjadi saat malam hari, sementara kelembaban terendah terjadi saat siang hari dan nilai tertingginya terjadi pada saat malam hari. Kadungan terbesar dalam pasir sebagai habitat bertelur burung Mamoa Desa Simau adalah unsur Fe (Besi) sebesar 58,59 % dengan sifat konduktivitas termal yang tinggi. Terdapat perbedaan pada daya tetas dan lamanya inkubasi penetasan telur secara in-situ (semi alami) pada kedalaman 40 cm, 60 cm dan 80 cm, dimana daya tetas terbesar yang mencapai presentase 100 % berada pada kedalaman tanam 80 cm dengan rata-rata waktu inkubasi yang paling cepat sekitar 67,3 hari.
IDENTIFIKASI JENIS LALAT BUAH (Bactrocera spp) DI GALELA KABUPATEN HALMAHERA UTARA DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAP METIL EUGENOL Sunarno Sunarno
JURNAL HUTAN PULAU-PULAU KECIL Vol 1 No 1 (2016): JHPPK
Publisher : Program Studi Manajemen Hutan, Pascasarjana Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.637 KB)

Abstract

Studies on the Identification Type Fruit Fly (Bactrocera spp) in the Galela, North Halmahera by Using Methyl eugenol traps " made in the Galela, North Halmahera in the month of July-August 2014. This study aims to. Knowing the type of fruit flies (Diptera : tephritid) of the genus Bactrocera spp which attack plants Horticulture in the Galela , Knowing the type of the genus Bactrocera fruit flies , the dominant spp Hottikultura attack plants in the region Galela . The research was conducted by means of methyl eugenol trap pocket as high as 1-1.5 m , a total of 18 traps for 1 month . Results of research on fruit flies get caught in a trap in the area Galela , North Halmahera regency as many as 6714 birds. In the area there are 7 types Galela pest fruit flies is the most dominant B. carambolae (33 %) , and is extensible at least B. curvifera (Walker)(0.1 %)
PENGARUH KONSENTRASI FULI PALA TERHADAP DAYA TANGKAP LALAT BUAH ( Bactrocera sp) DI KEBUN BUAH KABUPATEN HALMAHERA UTARA Sunarno Sunarno; Martha Ruruk
JURNAL HUTAN PULAU-PULAU KECIL Vol 1 No 4 (2017): JHPPK
Publisher : Program Studi Manajemen Hutan, Pascasarjana Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.5 KB) | DOI: 10.30598/jhppk.2017.1.4.404

Abstract

A study about effect of fuli nutmeg concentration on fruit flies (Bactrocera sp) trapping in orchards in North Halmahera Regency had been conducted on January 2016. This study aimed at analysing effect of difference fuli nutmeg concentration on fruit flies (Bactrocera sp) trapping ability and knowing the best effective time of trapping the fruit flies (Bactrocera sp). This study used group random sampling design with five different concentrations i.e., P0, P1, P2, P3, P4 and P5 within five repetitions. This study was started by producing fuli nutmeg extract. Designing the trap was done after produced fuli nutmeg extract. Next steps were setting the trap and analysing data. Data were analysed by using difference mean analysis with 5% of level acceptance. This research showed that there was no fruit flies had successfully trapped on sample with concentration of 0 ml of fuli nutmeg extract (P0). There were 100.8 fruit flies successfully trapped on sample of 2 ml fuli nutmeg extract (P4). These were the largest number than other. In average, there were 125 fruit flies had successfully trapped in the afternoon and 98.4 fruit flies in the morning. In afternoon was the best time for trapping fruit flies than in the morning.
KONSERVASI BURUNG GOSONG MALUKU (Eulipoa wallacei) BERBASIS MASYARAKAT DI DESA SIMAU, KECAMATAN GALELA Ronald Kondo Lembang,; Sunarno Sunarno; O F W Tutupary; B R Toisutta; Bayu Sadjab
JURNAL HUTAN PULAU-PULAU KECIL Vol 2 No 2 (2018): JHPPK
Publisher : Program Studi Manajemen Hutan, Pascasarjana Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (943.125 KB)

Abstract

Desa Simau, Kecamatan Galela merupakan salah satu tempat yang menjadi habitat bertelur Gosong Maluku (Eulipoa wallacei) atau dalam bahasa lokal disebut Mamoa yang terbesar di Maluku Utara. Burung ini merupakan salah satu jenis endemik wilayah Maluku dan Maluku Utara dan telah dilindungi oleh peraturan perundang-undangan. Ancaman terbesar terhadap burung ini adalah pengambilan telur oleh masyarakat untuk diperdagangkan. Upaya konservasi terhadap burung Gosong Maluku ini telah dilakukan oleh masyarakat Desa Simau dengan cara-cara yang tradisional sebagai bentuk kesadaran terhadap pentingnya habitat dan satwa endemik ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mendokumentasikan teknik konservasi terhadap burung Gosong Maluku (Eulipoa wallacei) yang dilakukan oleh masyarakat Desa Simau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara, observasi lapangan dan dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bentuk – bentuk konservasi berbasis masyarakat terhadap satwa burung Gosong Maluku (Eulipoa wallacei) meliputi pengetahuan lokal teknik pengambilan telur yang memperhatikan prinsip kelestarian, teknik konservasi in situ yaitu cara pengeraman telur berdasarkan pengetahuan lokal masyarakat dengan tahapan penggalian lubang telur, penanaman telur, dan penimbunan telur. Konsep konservasi terhadap burung Gosong Maluku ini masih dipraktekkan sampai sekarang oleh masyarakat dan dapat dijadikan sebagai model atau contoh konservasi berbasis masyarakat lokal.
REHABILITASI HABITAT BERTELUR BURUNG GOSONG MALUKU (Eulipoa Wallacei) DI DESA SIMAU, KECAMATAN GALELA, KABUPATEN HALMAHERA UTARA sunarno alexander; Bayu Achil Sadjab; Ronald Kondolembang; Ontje F.W Tutupary; Boyke Toisuta
JURNAL PengaMAS Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS KHAIRUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ekosistem mangrove mempunyai peranan yang sangat penting di wilayah pesisir dan laut. Fungsi ekosistem mangrove yang terpenting bagi daerah pantai adalah menjadi penyambung darat dan laut, serta peredam gejala-gejala alam yang ditimbulkan oleh perairan, seperti abrasi, gelombang, badai dan juga merupakan penyangga bagi kehidupan biota lainnya dan merupakan sumber penghidupan masyarakat sekitarnya. Maluku Utara adalah salah satu daerah prioritas bagi konservasi, secara global menjadi daerah prioritas untuk biodiversity. Salah satu daerah di Maluku Utara yang memiliki spesies burung endemik terdapat di desa Simau kecamatan Galela, daerah ini merupakan daerah populasi terbesar bagi burung Mamoa atau burung Gosong Maluku (Eulipoa wallacei). Ekosistem mangrove daerah desa Simau sebagai habitat bermain dan mencari makan dari burung Gosong Maluku (Eulipoa wallacei), sehingga perlu dilakukan rehabilitasi dan perlindungan sehingga terjaga. Metode pendekatan dalam kegiatan Rehabilitasi Habitat Bertelur Burung Gosong Maluku (Eulipoa Wallacei) dimulai dengan diskusi kemudian melakukan proses penanaman anakan mangrove dan ketapang serta pembersihan sampah plastik dan tanaman menjalar yang mengganggu. Hasilnya telah dilakukan penanaman sebanyak 1000 anakan pohon mangrove dan 100 anakan ketapang serta pembersihan lokasi habitat bertelur dari sampah plastik dan tanaman menjalar yang mengganggu selama 3 hari yang dimulai dari tanggal 14-16 Februari 2019 yang melibatkan 127 orang yang terdiri dari mahasiswa dan Dosen Fakultas Ilmu Alam dan Teknologi rekayasa berjumlah 106 orang, Staf Balai Konsevasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Halmahera Utara berjumlah 2 orang, Staf Kesatuan Pengelola Hutan (KPHL) Unit Halmahera Utara berjumlah 4 orang, komunitas Mamoa dan masyarakat desa Simau 10 orang, pemilik lahan bertelur burung Gosong Maluku berjumlah 3 orang dan tim CEPF Uniera berjumlah 5 orang.