Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PENGARUH DEBIT ALIRAN TERHADAP KEDALAMAN GERUSAN LOKAL PADA PILAR JEMBATAN MONCONGLOE Nenny Nenny; Hamzah Al Imran; Muhammad Syafa'at S. Kuba
TEKNIK HIDRO Vol 13, No 2 (2020): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v13i2.4215

Abstract

Runtuhnya jembatan Moncongloe sebagian besar disebabkan karena terjadinya debit banjir yang sangat besar pasca banjir tahun 2018,  sehingga menyebabkan  gerusan disekitar pilar jembatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk  menganalisis pengaruh debit aliran terhadap kedalaman gerusan lokal  pada pilar jembatan Moncongloe dan pengaruh kedalaman gerusan lokal terhadap pilar jembatan. Penelitian ini dilaksanakan di Jembatan Moncongloe pada aliran sungai Je’nelata dan secara administrasi terletak di Kecamatan Parangloe dan Desa Tamalate Kecamatan Manuju Kab. Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Secara geografis terletak di 119  34  52  BT dan 5’15’52’’ LS sebelah utara dari Kota Makassar  berjarak 20 km. Hasil penelitian ini menunjukkan dari beberapa metode yang digunakan untuk analisis gerusan, metode Lacey lebih mendekati dengan kondisi lapangan.
PENGARUH VARIASI DIAMETER TABUNG TERHADAP TEKANAN PADA POMPA GELOMBANG TIPE PELAMPUNG Nenny T. Karim; Hamzah Al Imran; M. Agusalim; Abdul Khair Kurani; Ria Sari
TEKNIK HIDRO Vol 14, No 1 (2021): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v14i1.6011

Abstract

Pemanfaatan energi gelombang laut dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah dengan cara alternatif menggunakan pompa gelombang tipe pelampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi diameter tabung yang efektif terhadap tekanan pompa gelombang tipe pelampung untuk menghasilkan debit yang maksimal. Penelitian ini dilakukan dengan cara model diletakkan di tengah kolam simulasi gelombang dengan frekuensi dan amplitudo tertentu. Selanjutnya gerakan naik-turun pelampung akan menggerakkan poros dan akan memutar generator. Terdapat beberapa variasi diameter tabung yaitu diameter Ø 2.0 cm, Ø 2.5 cm, dan Ø 3.0 cm dengan Periode (T) 1.3 detik, 1.4 detik, dan 1.5 detik serta menggunakan Stroke (pembangkit) 6, 7 dan 8. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan yang dihasilkan pompa berdiameter (Ø) 2.0 cm pada periode (T) 1.3 detik dan stroke 8 adalah 33233,468 Pa dengan jumlah debit (Q) sebesar 0,0000127 m3/detik, pada pompa berdiameter (Ø) 2.5 cm periode (T) 1.3 detik dan stroke 8 adalah 21956,904 Pa dengan jumlah debit (Q) sebesar 0,0000160 m3/detik dan pada pompa berdiameter (Ø) 3.0 cm periode (T) 1.3 detik dan stroke 8 adalah 15817,920 Pa dengan jumlah debit (Q) sebesar 0,0000230 m3/detik. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tabung yang efektif terhadap tekanan pompa adalah tabung berdiameter 3.0 cm, karena tekanan pompa kecil dan menghasilkan debit yang besar.
Pengaruh Tinggi Gelombang Terhadap Tekanan Pada Pompa Gelombang Tipe Pelampung Hamzah Al Imran
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol. 7 No. 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.145 KB) | DOI: 10.33506/rb.v7i2.1370

Abstract

Pompa merupakan peralatan mekanis yang mengubah kerja mekanis poros menjadi energi mekanis fluida, energi yang diterima oleh fluida ini digunakan untuk menaikkan tekanan dari fluida tersebut serta untuk melawan tahanan yang terdapat pada saluran,  sehingga fungsi dari pompa ialah memindahkan fluida dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara manaikkan tekanan fluida tersebut. Penangkap energi gelombang salah satunya ialah dengan menggunakan pelampung yang bergerak secara vertikal. Pelampung didesain sedemikian rupa sehingga dapat bergerak secara kontinyu mengikuti gerakan gelombang naik turun yang datang. Maka dengan cara ini energi gelombang ditangkap melalui tabung pompa yang mempunyai lobang inlet pada bagian atas dan bawah dari tabung pompa tersebut, untuk menggerakkan piston. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tinggi gelombang (H)  terhadap tekanan (Pa) dan pengaruh periode gelombang(T) terhadap debit (Q) yang dihasilkan pada pompa gelombang tipe pelampung. Pada penelitian ini akan disimulasikan metode pompa gelombang tipe pelampung dengan arah gerakan vertikal dalam skala laboratorium. model ini diletakkan di tengah kolam simulasi gelombang dengan frekuensi dan amplitudo tertentu. Selanjutnya gerakan naik-turun pelampung akan menggerakkan poros dan akan memutar generator. Besarnya gerakan naik turun pelampung akan ditentukan oleh massa lengan dan panjang lengan. Hasil yang dicapai adalah hubungan antara tinggi gelombang (H) terhadap tekanan (Pa) pompa gelombang tipe pelampung untuk  outlet bawah dan outlet atas,  semakin tinggi gelombang maka tekanan pompa gelombang yang dihasilkan cukup besar.
Pengaruh Kecepatan Aliran Terhadap Tirai Sayap Beton Pada Pilar Jembatan Dengan Menggunakan RIC:Nays2HD 3.0. Nenny Karim; Sukmasari Antaria; Fenti Daud S; Hamzah Al Imran
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol. 8 No. 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/rb.v8i2.1537

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian uji eksperimental tentang kecepatan aliran disekitar tirai sayap beton sebagai pereduksi gerusan pada pilar jembatan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kecepatan aliran disekitar pilar jembatan sebelum dan sesudah ada tirai sayap beton dengan menggunakan iRIC:Nays2HD 3.0. Penelitian ini menggunakan model saluran tanah dengan penampang bentuk trapezium, model pilar silinder dan model tirai sayap beton. Pengamatan yang dilakukan adalah debit aliran (Q), kecepatan aliran (v), kedalaman aliran (h) dan elevasi kedalaman gerusan (ds) untuk setiap selang waktu tertentu. Hasil simulasi dari penelitian ini menunjukkan kecepatan aliran yang terendah yaitu 0,000 m/s dan tertinggi yaitu 0,998 m/s. Kecepatan aliran yang terjadi di sekitar pilar jembatan dan tirai sayap beton  relatif  kecil disebabkan karena arah aliran yang berubah setelah adanya tirai sayap beton. Gerusan yang terjadi disekitar pilar jembatan relatif kecil disebabkan karena adanya tirai sayap beton di depan pilar. Berdasarkan hasil validasi antara analisa model iRIC:Nays2DH 3.0 dengan model fisik  pada output velocity (ms-1) mempunyai perbedaan yang relatif kecil yaitu sebesar 4.61%.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENGATASI SAMPAH PADA SALURAN DRAINASE DENGAN SISTEM TRASH RACK DI KELURAHAN TAMARUNANG KECAMATAN SOMBA OPU KABUPATEN GOWA Nenny Nenny; Hamzah Al Imran; Fauziah Latif
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2023): martabe : jurnal pengabdian kepada masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i2.760-765

Abstract

Permasalahan sampah di saluran drainase  menyebabkan pencemaran yang berdampak buruk bagi masyarakat disekitar saluran. Pencemaran yang terjadi di saluran draianse adalah akibat dari perilaku manusia yang semakin mengabaikan lingkungan sekitarnya yang menjadikan sebagaian masyarakat menjadikan tempat pembuangan sampah. Akibat perilaku tersebut menyebabkan terjadinya genangan atau luapan air ketika musim penghujan. Disamping itu kurangnya perawatan dan pemeliharaan pada saluran drainase  sehingga  sampah   yang dihasilkan oleh masyarakat disekitarnya, karena kurangnya tempat sebagai pembuangan sampah, menyebabkan sampah menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air, dan udara, menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang membahayakan kesehatan.Solusi yang ditawarkan adalah melaksanakan workshop desain dan pembuatan Trash Rack untuk menahan sampah  di saluran drainase  sehingga potensi untuk menghasilkan sampah dapat diatasi.  Oleh karena itu diupayakan disetiap titik pada  saluran air  dibuat  Trash Rack  agar permasalahan sampah di saluran dapat teratasi.Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat adalah untuk menangani dan mengurangi jumlah sampah di saluran dengan membuat jaring sampah / trash rack, mengadakan kegiatan sosialisasi pada masyarakat untuk membuat alat jaring sampah yang efisien dan efektif dalam menanggulangi sampah di saluran. membantu dan mengembangkan kelompok masyarakat dalam menjaga kebersihan saluran drainase bekerja sama dengan Lembaga Kewasdayaan Masyarakat dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Gowa
PENGARUH JARAK PENEMPATAN BREAKWATER CAISSON SUSUN SERI TERHADAP GELOMBANG REFLEKSI DAN TRANSMISI Muhammad Syamsir; Nurfitra Rahmadani; Hamzah Al Imran; Israil
Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 4 (2023): Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3785/kjst.v1i4.149

Abstract

Penelitian eksperimental mengenai breakwater caisson sudah banyak dilakukan di berbagai laboratorium di seluruh dunia. Keunggulan caisson lebih dipermudah dengan teknologi beton pra cetak sehingga lebih cepat dalam proses pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Uji laboratorium dilakukan untuk mengetahui pengaruh jarak penempatan breakwater caisson susun seri terhadap besarnya nilai koefisien refleksi dan transmisi. Jarak penempatan menggunakan metode coba coba dengan variabel panjang gelombang (L) sebagai faktor pengali yaitu 0,25L, 0,5L dan 0,75L. Kedalaman air yang digunakan adalah 12 cm, 18 cm dan 24 cm dan variasi periode yang digunakan adalah 1,2 detik, 1,3 detik dan 1,4 detik. Parameter gelombang yang digunakan adalah rasio antara tinggi gelombang datang dengan kedalaman air (Hi/d), sedangkan parameter model adalah rasio antara jarak penempatan model dengan panjang gelombang (x/L). Pengaruh parameter x/L terhadap nilai koefisien refleksi adalah berbanding terbalik, dengan nilai koefisien refleksi maksimum = 0,316; koefisien refleksi minimum = 0,045 atau mengalami penurunan sebesar 27,1 %. Pengaruh parameter x/L terhadap nilai koefisien transmisi juga berbanding terbalik, dengan nilai koefisien transmisi maksimum = 0,838 ; koefisien transmisi minimum = 0,077 atau menurun sebesar 76,1 %.
MEMAHAMI PEMBANGUNAN SOSIAL DIBALIK PEMBANGUNAN WADUK LAMBO DI NUSA TENGGARA TIMUR: TINJAUAN SOSIOLOGIS Komang Ariyanto; Hamzah Al Imran
Responsive Vol 6, No 2 (2023): Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Administrasi, Sosial, Humaniora Dan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/responsive.v6i2.46613

Abstract

Pembangunan waduk tidak hanya berdampak pada aspek fisik dan ekonomi suatu wilayah, tetapi juga pada masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Penting untuk memahami bagaimana pembangunan ini mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat, seperti perubahan sosial, hubungan antarwarga, partisipasi sosial, konflik sosial, dan struktur sosial di sekitar waduk. Proyek-proyek pembangunan yang dilaksanakan pemerintah kadangkala menimbulkan reaksi masyarakat dalam bentuk penolakan. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji makna pembangunan sosial dibalik pembangunan waduk Lambo di Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini menggunakan sumber sekunder dengan teknik pengumpulan data melalui studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen pembangunan sosial dalam kasus pembangunan waduk Lambo dapat dilakukan melalui pembangunan kultur, pembangunan struktur, dan pembangunan proses sosial agar perencanaan pembangunan ini terencana dengan matang dan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat serta konflik antara pemerintah dan masyarakat maupun antar masyarakat dapat diredam. Pada kasus ini atau kasus serupa lainnya masyarakat harus lebih paham apa itu konsep pembangunan dan mengapa pembangunan dilakukan pemerintah, jika menurut masyarakat pembangunan akan berdampak negatif maka masyarakat harus berdiskusi langsung dengan pemerintah untuk menghindari konflik. The construction of a reservoir not only impacts the physical and economic aspects of a region but also affects the communities living in its vicinity. It is important to understand how this development influences the social life of the people, including social changes, inter-community relations, social participation, social conflicts, and the social structure around the reservoir. Government-led development projects sometimes trigger community reactions in the form of resistance. Therefore, this research aims to examine the social significance behind the construction of Waduk Lambo in East Nusa Tenggara. This study employs secondary sources and data collection techniques through literature review. The research findings indicate that social development management in the case of Waduk Lambo construction can be achieved through cultural development, structural development, and social process development to ensure well-planned development and positive impacts on the community while mitigating conflicts between the government and the community or among different communities. In this case, or in similar cases, the community needs to understand the concept of development and why the government initiates it. If the community perceives negative impacts from the development, they should engage in direct discussions with the government to avoid conflicts.
Analisis Gelombang Refraksi Terhadap Pemecah Gelombang (Breakwater) Pantai Tamarunang Kabupaten Jeneponto Asranda Asranda; Ismail Wahidin; Nenny T Karim; Hamzah Al Imran; Sukmasari Antaria
TEKNIK HIDRO Vol 16, No 2 (2023): Teknik Hidro Agustus 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v16i2.12475

Abstract

Pemecah gelombang (break water) merupakan sebuah bangunan pantai yang digunakan untuk mengantisipasi dan mengendaIikan abrasi dan juga sebagai alternatif untuk menjaga garis pantai dari terjangan ombak atau dengan mereduksi energi geIombang air Iaut serta mengurangi kekuatan air Iepas pantai sebelum mencapai daratan sehingga dapat mencegah terjadi erosi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tinggi gelombang terhadap panjang gelombang pada pemecah gelombang (breakwater) dan untuk mengetahui besar koefisien refraksi pemecah gelombang di Pantai Tamarunang. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Digunakan pada penelitian ini yaitu: Tahap Identifikasi, tahap pengambilan data, tahap pengolahan data dan tahap analisis data serta pembahasan. Dari hasil analisis yang ada di pantai Tamarunang kabupaten Jeneponto, tinggi arah angin yang bertiup dari utara persetanse kejadian 6,1% timur dengan persentase kejadian 57,5% diikuti barat laut dengan persentase kejadian 36,5%, gelombang 0,5 m – 1,2 m untuk panjang gelombang 14 m – 34 m dengan periode gelombang 2 – 5 Hz yang memiliki cepat rambat gelombang 3 m/s – 22 m/s dan nilai besaran koefisien refraksi 0,841 – 1,997 selama kurun waktu 1 tahun 2 bulan terhitungan Januari 2022 – Februari 2023
Analisis Karakteristik Gelombang Dan Proses Abrasi Di Pesisir Pantai Popo Galesong Selatan Israil Israil; Hamzah Al Imran; Haidir Haidir; Lisdawati Lisdawati; Andi Rahmat; Asnita Virlayani
TEKNIK HIDRO Vol 16, No 2 (2023): Teknik Hidro Agustus 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v16i2.12701

Abstract

Pantai popo yang terletak di kecamatan galesong selatan adalah salah satu kawasan yang digunakan oleh sebagian masyarakat sebagai tempat pemukiman dan pengelolaan wilayah pantai sangat penting untuk mempertahankan bentuk garis pantai namun di pantai popo galesong selatan sudah terjadi abrasi. Dalam metode penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik gelombang dan proses abrasi yang terjadi di pantai popo galesong selatan. Peramalan gelombang dihitung berdasarkan data kecepatan arah angin,data gelombang laut,peta topografi dan batimetrhi 5 tahun terakhir dari badan meteorologi,klimatologi,dan geofisika (BMKG).Dari data tersebut bisa didapatkan tinggi dan periode gelombang yang signifik dari hasil perhitungan diperoleh arah pembentukan gelombang yakni arah barat laut (hb : 2,505 . Db : 3,787 ) dan arah utara ( Hb : 0,941 . Db : 1,415 ).selain karakteristik gelombang abrasi di pantai popo juga dapat di analisis dengan menggunakan citra satelit pada google art dalam jangka waktu 2016 – 2019 didapatkan luas abrasi 794,4 (m2) dan akresi 0,14 ( m2) , serta jumlah keseluruhan abrasi yaitu 2313,4 ( m2) dan akresi 119.04 (m2 ) . dari hasil akumulasi luas abrasi masih lebih besar di bandingkan dengan lias akresi.
SIMULASI ANGKUTAN SEDIMEN DASAR (BED LOAD) PADA PILAR JEMBATAN DENGAN MODEL KOMPUTASI (IRIC NAYS 2.0) Ikram; Muh. Syahrul A; Andi Makbul Syamsuri; Hamzah Alimran
Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 5 (2023): Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3785/kjst.v1i5.167

Abstract

Pilar merupakan struktur bawah jembatan. Pada umumnya pilar jembatan terletak di tengah sungai. Problematika yang sudah beberapa kali ditemui pada jembatan melintang sungai adalah kegagalan struktur bawah jembatan (fondasi, pilar, pangkal/abutment) dalam menopang jembatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui laju dan pola gerakan sedimen di sekitar pilar jembatan menggunakan software iRIC, dan mengetahui hasil simulasi dalam menggunakan software iRIC. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah persamaan metode Van Rijn dan persamaan metode Rotner. Data yang akan digunakan pada software iRIC:Nays2HD 3.0. adalah data luas penampang, debit, elevasi muka air, dan data sedimen. Dari hasil simulasi aliran dengan model komputasi iRIC dihasilkan (0.0788 - 0.0985 m/s), kemudian mengalami pelambatan ketika aliran melewati pilar dengan warna biru muda hingga biru tua dengan nilai (0.000 m/s) kemudian perubahan terjadi di area sekitar pilar dengan indikator warna biru muda hingga biru tua dengan nilai 0.00 – 0.094 m/s. Simulasi ini terjadi proses sedimentasi karena adanya pilar yang arah aliran sedangkan pada sisi kiri dan kanan saluran yang melewati pilar terjadi pola transisi.