Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH KEDALAMAN PEMECAH GELOMBANG TERAPUNG PIPA ANYAMAN ECENG GONDOK TERHADAP TINGGI GELOMBANG REFLEKSI DAN TRANSMISI Nenny T Karim; Andi Makbul Syamsuri
TEKNIK HIDRO Vol 11, No 1 (2018): TEKNIK HIDRO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.54 KB) | DOI: 10.26618/th.v11i1.2440

Abstract

Penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kedalaman dan pengaruh periode pada floating breakwater dengan melakukan permodelan dalam skala laboratorium dengan menggunakan bahan eceng gondok kering yang dirakit. Dalam penelitian ini yang dihitung adalah kedalaman refleksi dan kedalaman transmisi gelombang dari model fisik floating breakwater berbahan dasar eceng gondok, yang merupakan perbandingan antara tinggi gelombang datang (Hi) dengan tinggi gelombang yang direfleksikan (Hr) dan tinggi gelombang datang (Hi) dengan tinggi gelombang yang ditransmisikan (Ht), sehingga akan diketahui efektifitas dari floating breakwater dalam meredam gelombang. Model floating breakwater berbahan dasar eceng gondok di uji di wave flume menggunakan gelombang irreguler dengan tinggi gelombang 1 sampai 3 cm dan periode 1,7 detik, 1,9 detik, 2,1 detik dan dengan 3 variasi kedalaman tenggelam model yakni 15 cm, 18 cm dan 21 cm. Hasil penelitian menunjukkan padakedalaman mtenggelam model 15 cm Hr berkisar 0,1 – 0,5 CM dan Ht berkisar 2 – 2,8 cm. Pada kedalaman 18 cm Hr berkisar 0,2 – 0,45 cm dan Ht berkisar 1,8 – 2,2 cm. Pada kadalaman 21 cm Hr berkisar 0,15 – 0,45 cm dan Ht berkisar 1,6 – 2,15 cm. Dari hasil pengujian menunjukkan kedalaman tenggelam model 21 cm lebih efektip mengurangi tinggi gelombang Refleksi dan tinggi gelombang Transmisi. Kata kunci : Floating Breakwater, Gelombang Refleksi, Gelombang Transmisi.
Pengaruh Periode dan Kedalaman Air terhadap Kecuraman Gelombang pada Flume Persiapan Percobaan Peredaman Gelombang Andi Makbul Syamsuri; Dadang Suriamihardja; Arsyad Thaha; Taufiqur Rachman
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.562 KB)

Abstract

Permasalahan daerah pantai memerlukan pemahaman fenomena kelautan, pengetahuan teoritis tentang sifat – sifat gelombang, tekanan dan gaya – gaya gelombang yang bekerja serta proses perubahan bentuk gelombang dalam penjalarannya menuju ke daerah pantai perlu kajian penelitian yang mendalam. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan karakteristik gelombang dimana panjang dan tinggi gelombang yang akan menentukan kecuraman gelombng (H/L) yang dipengaruhi oleh periode gelombang (T).Metode penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan flume gelombang dengan karakteristik gelombang yang dibangkitkan terdiri dari 3 variasi periode (T; 1,0 detik, T; 1,1 detik, T; 1,2 detik), dengan kedalaman air (d) yang digunakan yaitu (d) 15 cm dan (d) 36 cm, variasi stroke untuk mengatur gerakan flap sebagai pembangkit gelombang yaitu 4, 5 dan 6.Hasil pengujian menunjukkan bahwa tinggi gelombang (H) dan panjang gelombang (L) sangat dipengaruhi oleh periode (T), jika T bertambah maka H mengecil dan L bertambah, perbandingan H/L mengalami perbedaan diantara kedua kedalaman yang berbeda pula.
Pengaruh Lebar Pemecah Gelombang Rangkaian Pipa Ujung Tertutup terhadap Gelombang Refleksi dan Transmisi Asnita Virlayani; Andi Makbul Syamsuri; Ahmad Yani; Andi Ahdania
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol 7 No 3 (2022): Jurnal Teknik Sipil MACCA Oktober 2022
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.829 KB) | DOI: 10.33096/jtsm.v7i3.663

Abstract

Penelitian tentang pemecah gelombang/breakwater berpori dewasa ini mengalami peningkatan, sehingga tercipta model yang bervariasi sebagai pemecah gelombang. Kemampuannya menyerap energi gelombang menjadi keunggulan pemecah gelombang berpori dalam mereduksi energi gelombang yang datang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variasi lebar model terhadap tinggi gelombang refleksi dan transmisi. Uji model model fisik dilakukan pada model pemecah gelombang rangkaian pipa ujung tertutup untuk mendapatkan karakteristik gelombang yang dihasilkan. Pipa yang digunakan adalah pipa PVC dengan ukuran diameter luar 3,2 cm serta diameter dalam 2,8 cm, serta tinggi model (h) adalah 16,8 cm. Variasi lebar model yaitu 30, 45 dan 60 cm, dan rasio lebar model terhadap panjang gelombang (B/L) = 0,164 – 0,571. Kedalaman air 13,6 dan 16,8 cm, dan rasio kedalaman air terhadap tinggi model (d/h) = 0,81 – 1,00. Hasil olah data menunjukkan semakin lebar pemecah gelombang akan memperbesar nilai Kr = 0,258 – 0,565 atau terjadi peningkatan sebesar 30,7 %, semakin lebar pemecah gelombang akan menurunkan nilai Kt = 0,379 – 0,160 atau terjadi penurunan sebesar 21,9 %. Dengan demikian dapat diketahui bahwa model pemecah gelombang rangkaian pipa ujung tertutup dapat meredam gelombang yang datang sampai dengan 47,4 %.
Studi Perencanaan Bangunan Pelindung Pantai di Sausapor Kab. Tambrauw Nenny Karim; Andi Makbul Syamsuri; Erwin Toding
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Teknik Sipil MACCA Februari 2023
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan dan salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di dunia. Panjang garis pantai juga mengalami erosi oleh arus/gelombang yang dapat mempengaruhi kehidupan pesisir. Kabupaten Tambrauw merupakan daerah baru di wilayah Kepala Burung Pulau Papua. Perkembangan wilayah Papua Barat sangat maju, berbagai sarana dan prasarana pendukung untuk mencapai hasil yang sempurna berkembang pesat. Selain itu, pantai di kawasan Sausapor merupakan cagar alam yang harus dilindungi untuk mengurangi keausan pantai dan keamanan pantai di Sausapor karena seringnya terjadi gelombang laut di kawasan tersebut dan kerusakan bangunan yang ada. yang dibangun pada tahun 2014 Dan dampak yang terjadi menyebabkan pantai bergerak lebih dalam ke benua. Salah satu cara untuk mengatasi kerusakan pantai adalah dengan membangun struktur pertahanan pantai untuk melindungi wilayah pantai dengan mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kerusakan pantai dan dengan memeriksa dan mengevaluasi kondisi dan fungsi bangunan pantai Sausapore. Jika tidak segera diambil tindakan, ada risiko kerusakan cagar alam, kawasan pemukiman, ruang publik, dan bangunan lainnya.
KAJIAN PENGARUH PERUBAHAN LAHAN TERHADAP BENCANA BANJIR DI KECAMATAN MANGGALA KOTA MAKASSAR Nini Apriani Rumata; Andi Makbul Syamsuri; Nur Miftahul Janna; Nurul Ilma
Jurnal Environmental Science Vol 6, No 1 (2023): Oktober
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jes.v6i1.52056

Abstract

Kawasan Perkotaan selalu mengalami perkembangan penduduk yang sangat pesat. Perkembangan ini berbanding lurus dengan kebutuhan terhadap lahan untuk perumahan, pembangunan sarana dan prasarana serta penunjang lainnya sehingga pembangunan terjadi secara terus menerus. Akibat dari pembangunan ini dapat berpotensi terjadi alih fungsi lahan sehingga daerah resapan air menjadi berkurang dan menyebabkan bencana banjir. Kota Makassar mengalami perkembangan yang sangat pesat dimana dalam waktu 8 tahun perkembangan lahan terbangun sebanyak 17%. Perkembangan ini sejalan dengan terjadinya bencana banjir setiap tahunnya. Salah satu wilayah yang mengalami perkembangan pertumbuhan lahan terbangun dengan pesat dan banjir paling parah adalah Kecamatan Manggala. Penelitian ini bertujuan: 1) Mengidentifikasi perubahan lahan di Kecamatan Manggala tahun 2013 sampai tahun 2023; 2) Menganalisis dampak perubahan lahan terhadap wilayah yang berpotensi terjadi bencana banjir di Kecamatan Manggala. Metode analisis yang digunakan dengan menggunakan analisis deskriptif untuk mengidentifikasi pemanfaatan lahan pada tahun 2013-2023 dengan menggunakan interpretasi foto citra udara dan analisis spasial dengan menggunakan aplikasi Geographic Information System (GIS) untuk mengetahui potensi banjir akibat pemanfaatan lahan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan yang sangat pesat untuk pemanfaatan lahan terbangun yang berkembang dari 6,8% menjadi 95,4%. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan wilayah yang rawan terhadap bencana banjir.
SIMULASI ANGKUTAN SEDIMEN DASAR (BED LOAD) PADA PILAR JEMBATAN DENGAN MODEL KOMPUTASI (IRIC NAYS 2.0) Ikram; Muh. Syahrul A; Andi Makbul Syamsuri; Hamzah Alimran
Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 5 (2023): Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3785/kjst.v1i5.167

Abstract

Pilar merupakan struktur bawah jembatan. Pada umumnya pilar jembatan terletak di tengah sungai. Problematika yang sudah beberapa kali ditemui pada jembatan melintang sungai adalah kegagalan struktur bawah jembatan (fondasi, pilar, pangkal/abutment) dalam menopang jembatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui laju dan pola gerakan sedimen di sekitar pilar jembatan menggunakan software iRIC, dan mengetahui hasil simulasi dalam menggunakan software iRIC. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah persamaan metode Van Rijn dan persamaan metode Rotner. Data yang akan digunakan pada software iRIC:Nays2HD 3.0. adalah data luas penampang, debit, elevasi muka air, dan data sedimen. Dari hasil simulasi aliran dengan model komputasi iRIC dihasilkan (0.0788 - 0.0985 m/s), kemudian mengalami pelambatan ketika aliran melewati pilar dengan warna biru muda hingga biru tua dengan nilai (0.000 m/s) kemudian perubahan terjadi di area sekitar pilar dengan indikator warna biru muda hingga biru tua dengan nilai 0.00 – 0.094 m/s. Simulasi ini terjadi proses sedimentasi karena adanya pilar yang arah aliran sedangkan pada sisi kiri dan kanan saluran yang melewati pilar terjadi pola transisi.
Analisis Perubahan Garis Pantai Takkalasi Kecamatan Balusu Kabupaten Barru Nur Aisyah Alfiah; Muh Fakhruddin Darwis; Hamzah Al Imran; Andi Makbul Syamsuri
Arus Jurnal Sains dan Teknologi Vol 2 No 1: April (2024)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan garis pantai adalah salah satu proses tanpa henti melalui berbagai proses alam di pantai yang meliputi pergerakan sedimen,arus susur pantai,tindakan ombak dan penggunaan lahan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis dan besarnya perubahan garis pantai serta mengidentifikasi parameter yang mempengaruhinya. Penelitian di laksanakan di sepanjang garis pantai Takkalasi Kecamatan Balusu Kabuten Barru. Selama dua bulan yaitu pada bulan oktober – Desember 2023 dengan tujuan untuk mengetahui dan memetakan perubahan garis pantai di wilayah pesisir Takkalasi. Model yang di gunakan dalam penelitian ini adalah model DSAS (Digital Shoreline Analisis Syisten). Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum perubahan garis pantai yang terjadi di wilayah pesisir pantai Takkalsi pada tahun 2017 – 2023 (5 tahun ) berupa akresi dan abrasi. Perubahan garis pantai yang terjadi diduga disebabkan oleh perbedaan karakteristik pantai (faktor alam)yang bersifat semi terbuka terhadap dinamika perairan yang mendapatkan mengaruh dari gelombang secara langsung. Disamping karakteristik pantai, perubahan garis pantai di pantai Takkalasi juga diduga di sebabkan oleh aktifitas manusia yang melakukan penimbunan pantai untuk keperluan pemukiman, dan periwisata.