This Author published in this journals
All Journal LINK
Kurniati Puji Lestari
Jurusan Keperawatan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : LINK

PENYEGARAN KADER TENTANG TANDA – TANDA KEHAMILAN, CARA MENGATASI MASALAH KEHAMILAN DAN PERSIAPAN PERSALINAN DI LINGKUNGAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS SRONDOL KOTA SEMARANG Kurniati Puji Lestari; Elisa Elisa; Iis Sriningsih; Budiyati Budiyati; Tri Wiji Lestari; Wagiyo Wagiyo; Desak Made Parwati; Titin Suheri; Lucia Endang Hartati
Jurnal LINK Vol 12, No 1 (2016): Mei 2016
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.221 KB) | DOI: 10.31983/link.v12i1.431

Abstract

Strategies to decrease mortality is by improving the knowledge of pregnant women about monitoring of pregnant women includes signs of pregnancy, how to deal with complaints of pregnancy, adaptation to the changes of pregnancy, childbirth, postnatal care, baby care, myth, infectious diseases and birth certificate and the baby's health. Volunteer role to support P4K program (Program Planning Maternity Complications Prevention). Volunteer is largely a PKK member, is expected to act as a conduit of information to the public health, community mobilization to carry health messages. Volunteer can also serve as the first person to discover if there are health problems in the area and immediately report to local health workers. The implementation of community service performed in the Environment of Puskesmas Srondol Semarang from June 22 until July 31, 2015 (6 weeks), includes planning, coordination, implementation increased knowledge of health volunteers include refresher volunteer of sign of pregnancy, how to resolve the problem pregnancy and childbirth. The method used in this service activity is to provide materials through refresher volunteer and interactive discussion, preceded by a pre-test and post-test.
PELATIHAN INSTRUKTUR KLINIK : METODE PERSEPTOR DALAM PEMBELAJARAN KLINIK DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG Kurniati Puji Lestari; Joni Siswanto; Iis Sriningsih; Sri Eny Setyowati
Jurnal LINK Vol 15, No 1 (2019): MEI 2019
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.38 KB) | DOI: 10.31983/link.v15i1.3923

Abstract

Pembelajaran klinik merupakan kebutuhan primer dalam proses pendidikan tahap profesi ners agar lulusan mampu memberikan layanan kesehatan yang berkualitas. Pembelajaran klinik yang baik harus didukung oleh instruktur klinik yang mampu menjadi role model. Instruktur klinik berwenang dan bertanggung jawab untuk mengatur proses pembelajaran klinik di wahana praktik. Oleh sebab itu dibutuhkan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapan instruktur klinik dalam melaksanakan peran dan tanggung jawabnya. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kejelasan akan peran fungsi dan tanggung jawab instruktur klinis dalam membimbing peserta didik di tatanan klinik. Pemberian materi melalui pendidikan Pembelajaran Klinik, diskusi interaktif dan simulasi pembelajaran klinik. Strategi pembelajaran yang digunakan yaitu ceramah, metode demonstrasi untuk memberikan keterampilan tentang preceptorship dan proses evaluasi, simulasi, metode diskusi, dan pendampingan bimbingan klinik. Berdasarkan hasil evaluasi didapatkan sebagian besar peserta menyatakan tema pelatihan bagus (63,4%), ketepatan waktu cukup (49,6%), suasana bagus (60,1%), kelengkapan materi bagus (70,6%), pelayanan atau sikap penyelenggaraan bagus (61,6%), media atau alat bantu bagus (57,2%). Rerata nilai pembicara sebesar 84,85 (rentang nilai 25-100) termasuk dalam kategori baik. Rerata nilai pre-test sebesar 30,45 dan nilai post-test sebesar 45,5 (rentang nilai 0-100) dengan rerata peningkatan nilai antara pre dan post-test sebesar 10,9. Kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman pembimbing klinik tentang metode perseptorship dan dapat diadopsi untuk dilaksanakan di wahana praktik lain. Ketepatan waktu pelatihan perlu diperhatikan. Evaluasi kegiatan tidak hanya menilai pengetahuan instruktur klinik tetapi juga menilai sikap atau kesiapan dalam pelaksanaan metode preceptorship.