Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS PADA PELAJAR TK DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2019 Ardiya Garini; sri hartini harianja; Dian Adhe Bianggo NauE; Anton Syailendra
Jurnal LINK Vol 16, No 1 (2020): MEI 2020
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1258.032 KB) | DOI: 10.31983/link.v16i1.5631

Abstract

Kecelakaan saat dijalan raya terjadi akibat kendaraan bermotor yang  bertabrakan, bisa mengakibatkan kehancuran, luka, hingga kematian. Tidak ada yang bisa menduga waktu dan lokasi akan terjadinya kecelakaan. Jumlah penduduk yang cukup padat dan pembangunan yang pesat menyebabkan mobilitas penduduk menjadi tinggi bisa meningkatkan angka kecelakaan lalu lintas. Pada kasus kecelakaan ini kadangkala diperlukan penanganan yang cepat untuk menyelamatkan nyawa korban misalnya dengan tindakan transfusi darah. Rendahnya pengetahuan tentang golongan darah yang dimiliki korban bisa mengakibatkan penanganan tindakan transfusi darah menjadi terlambat dan menyebabkan kematian. Golongan darah ABO dan Rh adalah golongan darah yang paling penting meskipun beberapa golongan darah yang lain telah ditemukan sejauh ini. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan informasi tentang jenis golongan darah yang dimiliki oleh masing-masing pelajar TK, kegiatan yang dilakukan dalam bentuk pemeriksaan laboratorium. Berdasarkan distribusi frekuensi golongan darah sistem ABO yang dimiliki oleh pelajar TK, diperoleh hasil golongan darah A lebih banyak jumlah nya dari golongan darah lainnya dan seluruh responden mempunyai Rhesus positif (Rh+). 
Pengaruh Perendaman Dengan Kertas Koran Dalam Air Panas Terhadap Kadar Timbal (Pb) Pada Ikan Asin Diah Navianti; Witi Karwiti; Anton Syailendra; Rara Tarika
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 1 No 12 (2013): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.773 KB) | DOI: 10.36086/jpp.v1i12.139

Abstract

Pada prinsipnya pengolahan ikan asin adalah usaha untuk memperpanjang umur simpan ikan dengan cara menambahkan garam dan selanjutnya dikeringkan, sehingga diharapkan mikroba pangan dan mikroba pembusuk dapat dicegah pembusukannya. Tetapi rasa asin yang begitu tinggi tidak disukai oleh masyarakat, sehingga masyarakat melakukan suatu upaya dengan cara merendam dalam air yang ditambahkan kertas Koran. Kebiasaan masyarakat untuk merendam dengan air dapat menggunakan air biasa(suhu kamar) atau air panas. Permasalahan dalam penelitian ini adalah penggunaan kertas koran dan air panas dalam proses perendaman ikan asin yang dapat membahayakan konsumen. Karena timbal yang terdapat pada tinta koran dapat masuk kedalam daging ikan melalui proses difusi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perendaman dengan kertas korandalam air panas terhadap kadar timbal (Pb) pada ikan asin. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimental. Populasi dan sampeldalam penelitian ini adalah ikan asin yang dijual oleh pedagang di pasar 10 Ulu Palembang. Metode pengambilan sampel secara purposive sampling. Sampel yang diambil adalah ikan asin yang berukuran besar dan berdaging tebal. Dari 28 pedagang ikan asin dipasar 10 Ulu kota Palembang terdapat 11 jenis ikan asin yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel. Analisis data yang digunakan adalah uji t - dependen. Data diolah dengan bantuan software komputer.Hasil penelitian didapatkan rata-rata kadar timbal (Pb) pada ikan asin sebelum direndam dengan kertas koran dalam air panas adalah 0,4370 ppm dengan median sebesar 0,429 ppm dan standar deviasi 0,1392 ppm. Sedangkan kadar minimumnya 0,2534 ppm dan kadar maksimumnya 0,6369 ppm. Hasil rata-rata kadar timbal (Pb) pada ikan asin sesudah direndam dengan kertas koran dalam air panas selama 25 menit adalah 0,5432 ppm dengan median sebesar 0,4463 dan standar deviasi 0,2827 ppm. Sedangkan kadar minimumnya 0,2781 ppm dan kadar maksimumnya adalah 1,2393 ppm.Persentase perbedaan rata-rata kadar timbal (Pb) pada ikan asin sebelum direndam dengan kertas koran dalam air panas dari kadar timbal (Pb) pada ikan asin sesudah direndam dengan kertas koran dalam air panas selama 25 menit adalah 24,30 %. Berdasarkan hasil uji statistik, diperoleh P value sebesar 0,311, sehingga menunjukan hasil yang bermakna dari Į (P value > Į = 0,025) pada kadar timbal (Pb) pada ikan asin sebelum direndam dan sesudah direndam dengan kertas koran dalam air panas selama 25 menit. Jadi dapat diketahui bahwa tidak ada pengaruh perendaman dengan kertas koran dalam air panas terhadap kadar timbal (Pb) pada ikan asin. Disarankan kepada instansi terkait untuk menjelaskan kepada masyarakat tentang alternatif lain dalam mengurangi kadar garam pada ikan asin sebelum dikonsumsi untuk menghindari adanya kontaminasi timbal (Pb) pada ikan asin, misalnya melakukan perendaman dengan air garam jenuh atau garam berlebih.
KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN HIPERTENSI TERHADAP KADAR ASAM URAT DI RS BHAYANGKARA PALEMBANG Nurhidayah Nurhidayah; Nurhayati Nurhayati; Diah Navianti; Yusneli Yusneli; Itail Husna Basa; Anton Syailendra
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 1 No 2 (2021): JMLS : Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.46 KB) | DOI: 10.36086/medlabscience.v1i2.1102

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Komplikasi diabetes menyebabkan terjadi proses oksidasi Keadaan ini merusak dinding bagian dalam dari pembuluh darah, dan menarik lemak yang jenuh menempel pada dinding pembuluh darah, sehingga reaksi inflamasi terjadi yang membuat dinding pembuluh darah menjadi keras, kaku dan akhirnya timbul penyumbatan yang mengakibatkan perubahan tekanan darah yang dinamakan hipertensi. Selanjutnya hipertensi akan menurunkan aliran darah ke ginjal, sehingga menstimulasi reabsorpsi asam urat juga memperbesar risiko penyakit mikrovaskuler yang dapat memicu iskemia jaringan.Tujuan Penelitian: Mengetahui kadar asam urat pada penderita asam urat dengan hipertensi. Metode Penelitian: Penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari – Mei 2020 Sampel pasien dm tipe 2 dengan hipertensi di Rumah Sakit bhayangkara Palembang Tahun 2020. Hasil Peneltian : dari 37 pasien kadar asam urat tinggi sebanyak 16 orang (42,3%). Berdasarkan umur,> 50 tahun diperoleh 11 orang (47,8 %) kadar asam urat tinggi dan ≤ 50 tahun diperoleh 5 orang (35,7%) kadar asam urat tinggi. Berdasarkan jenis kelamin laki-laki 14 orang (66,7%) kadar asam urat tinggi dan perempuan 2 orang (16,7%) kadar asam urat tinggi. Berdasarkan Indeks masa tubuh kategori normal 4 orang (26,7%) kadar asam urat tinggi, kategori kurus 1 orang (16,7%) kadar asam urat tinggi dan kategori gemuk 11 orang (31,3%) kadar asam urat tinggi. Kesimpulan : masih ditemukannya kadar asam urat yang tinggi pada penderita diabetes melitus tipe 2 dengan hipertensi. Kata kunci : Diebetes, Hipertensi, Asam Urat ABSTRACT Background: Complications of diabetes occur because a high change in blood sugar will stick to the walls of blood vessels and there is an oxidation. This condition damages the inner wall of the blood vessels, and pulls the saturated fat attached to the blood vessel walls, so that inflammatory reactions occur, stiff and eventually arises blockages resulting in a change of blood pressure called hypertension. Further hypertension will lower the blood flow to the kidneys, thus stimulating the reabsorption of uric acid also enlarges the risk of microvascular diseases that can trigger tissue ischemia. Research Purposes: To describe the uric acid level in type 2 Diabetes mellitus patients with hypertension. Research method: It was a descriptive research with cross sectional approach. The study was held in February – May 2020. Sample was type 2 DM patient with hypertension at Bhayangkara Hospital Palembang year 2020. Results: 16 of 37 (42.3%) patients have high uric acid levels. Based on age, 11 people (47.8%) among > 50 years have high uric acid levels and 5 people (35.7%) among ≤ 50 years have high uric acid levels. Based on gender, 14 (66.7%) male respondents habe high uric acid levels and 2 women (16.7%) have high uric acid levels. Based on body mass index, 4 people (26.7%) with normal BMI have high uric acid levels, 1 skinny person (16.7%) has high uric acid levels and 11 respondents of fat category (31.3%) have high uric acid levels. Conclusion: Patients with diabetes mellitus type 2 with hypertension have high levels of uric acid. Keywords: Diabetics,Hypertension, Gout
ANALISIS HASIL PEMERIKSAAN SARS-CoV-2 METODE RT-PCR di LABORATORIUM DAN RUMAH SAKIT RUJUKAN PALEMBANG Anton Syailendra; Dian Adhe Bianggo NauE; Muhammad Ihsan Tarmizi; Sagita Kesuma Dewi
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 2 No 2 (2022): JMLS: Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.603 KB) | DOI: 10.36086/medlabscience.v2i2.1502

Abstract

Background: The spread of Corona Virus Disease-19 (COVID-19) caused by the SARS-CoV-2 coronavirus in the world is increasing so rapidly leads to the World Health Organization (WHO) announced the condition as a pandemic. The recommended test for SARS-CoV-2 is real-time reverse-transcription polymerase chain reaction (PRC), a method with high sensitivity and specificity. The outcome of the assay is the cycle threshold (Ct) value of the sample compared with a reference Ct value. However, there has been no standardization to determine threshold (Cycle threshold), the cycle number at which the fluorescence generated within a reaction crosses the fluorescence threshold, a fluorescent signal significantly above the background fluorescence, on different hosts. Each manufacturer of this method's reagent kit may vary at the threshold value so that the interpretation becomes subjective only to the kit's used. By considering that not all SARS-CoV-2 testing laboratories use the same reagent kit, we would like to study the Ct value of SARS-CoV-2 assay Methods: This research is an analytical descriptive study with a secondary data analysis approach. The data collected was the Cycle threshold (Ct) value of SARS-CoV-2 assay with RT-PCR method from Health Laboratory Center of Palembang (BBLK), PUSRI Hospital and Siti Fatimah Hospital. Results: during September-November 2020 there were 6,366 SARS-CoV-2 positive samples from 50,950 samples (12.49%); the RT-PCR type were multiplex techniques with two target genes, a combination of RdRP and N, RdRP and E, RdRP and ORF1ab. The average of Cycle threshold (Ct) value from positive test results for the target genes ORF1ab, RdRP, N and E were: 30.33; 28.44; 28.90 and 27.84 respectively . Keywords : Test result analysis, RT-PCR, SARS-CoV-2
PENGARUH EKSTRAK KEMANGI (Ocimum sanctum Linn) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Candida albicans Herry Hermansyah; Sri Sulpha Siregar; Itail Husna Basa; Muhammad Ihsan Tarmizi; Anton Syailendra
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 3 No 1 (2023): Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/medlabscience.v3i1.1602

Abstract

Latar Belakang : Kemangi (Ocimum sanctum Linn) dapat dijadikan sebagai obat tradisional penyakit yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Penggunaanya dapat dilakukan dengan memakan langsung kemangi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun dan batang kemangi (Ocimum sanctum Linn) terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans. Metode : Jenis penelitian Eksperimen. Sampel yang digunakan sebanyak 500 gram. Metode pemeriksaan yang digunakan yaitu metode Kirby Bauer. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa p value = 0,000 sehingga Ha diterima yang berarti ada pengaruh ekstrak daun dan batang kemangi terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans. Dengan kekuatan efektifitas ekstrak daun dan batang kemangi terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans sangat baik (R=0,951). Distribusi statistik rata-rata konsentrasi ekstrak daun dan batang kemangi yaitu 37,50% dengan median 37,50% serta standar deviasi 15,13%. Untuk konsentrasi minimumnya 15% dan konsentrasi maksimumnya 60%. Dengan estimasi interval 95% diyakini rata-rata konsentrasi ekstrak daun dan batang kemangi adalah 26,67% sampai dengan 48,32%. Distribusi statistik rata-rata diameter zona hambat yaitu sebesar 7,6 mm dengan median 7,5 mm serta standar deviasi 1,42 mm. Untuk diameter zona hambat minimumnya 6 mm dan maksimumnya 10 mm. Dengan estimasi interval 95% diyakini rata-rata diameter zona hambat adalah 6,57 mm sampai 8,6 mm. Kesimpulan : Ada pengaruh ekstrak daun dan batang kemangi (Ocimum sanctum Linn) terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans, maka kemangi dapat dijadikan sebagai obat tradisional penyakit yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Kata Kunci: kemangi, Candida albicans, zona hambat