Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

UPAYA PENCEGAHAN ANEMIA MELALUI PENYULUHAN DAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM DI KELURAHAN TALANG JAMBE PALEMBANG TAHUN 2019 Sri Hartini Harianja; Nurhayati Nurhayati; Hamril Dani
Jurnal LINK Vol 16, No 2 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.451 KB) | DOI: 10.31983/link.v16i2.5935

Abstract

Pembuat batu bata di Kelurahan Talang Jambe dalam kesehariannya selalu berhubungan dengan tanah, yang merupakan bahan baku pembuatan batu bata. Kualitas tanah dan kebersihan pribadi memfasilitasi terjadinya infeksi kecacingan. Interaksi antara anemia dan infeksi kecacingan sudah banyak terungkap dari berbagai penelitian, masing masing saling memberikan kontribusi terhadap terjadinya kesakitan. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah salah satu upaya pencegahan anemia melalui penyuluhan dan pemeriksaan laboratorium di Kelurahan Talang Jambe Palembang. Kegiatan dilaksanakan pada hari Selasa, 22 Oktober 2019 dihadiri oleh 3 dosen, 5 mahasiswa, 38 responden pralansia dan lansia, petugas kelurahan dan petugas posyandu lansia. Bentuk kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa penyuluhan melalui pemaparan materi dan memberikan pelayanan gratis berupa pemeriksaan hemoglobin kepada seluruh peserta yang hadir. Peserta memperoleh manfaat edukasi dari petugas akan pentingnya mengetahui cara pencegahan anemia akibat penyakit kecacingan. Analisis data pada kategori anemia terdapat 2 peserta pralansia (12,5%) dan 4 peserta lansia (18,2%) yang mengalami anemia.
PENGARUH KONSENTRASI PERENDAMAN AIR PERASAN BELIMBING WULUH (Averrhoa blimbi) TERHADAPPENURUNAN KADAR KADMIUM PADA IKAN LAUT YANG DIJUAL DI PASAR TRADI NURHAYATI NURHAYATI; DIAH NAVIANTI
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 12 No 1 (2017): JPP Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.924 KB)

Abstract

Ikan bawal Hitam (Fermio Niger) merupakan salah satu komoditi laut yang dihasilkan dari perairan Sungsang Sumatera Selatan. Berdasarkan hasil uji pendahuluan ikan bawal hitam yang merupakan salah satu ikan laut jenis Demersal yang mempunyai kandungan Cadmium yang melebihi batas maksimum SNI. Kadmium yang merupakan salah satu logam berat yang bersifat racun dan merugikan semua organisme, pada manusia mempunyai efek akut yaitu dapat merusak system pencernaan, pernapasan bahkan kematian, serta efek kronis berupa karsinogenik. Upaya menurunkan kandungan Cadmium pada makanan banyak dilakukan dengan penambahan bahan sekuestran (Chelating agents). Kandungan asam sitrat sebagai salah satu sekuestran dapat ditemukan pada belimbing wuluh (Averrhoa blimbi) yang berfungsi sebagai senyawa yang mengikat logam berat sehingga mengurangi daya toksisitasnya. Permasalahan yang akan diteliti pengaruh konsentrasi perendaman air perasan Belimbing Wuluh (Averrhoablimbi) terhadap kadar Cadmium pada ikan laut yang dijual di Pasar Tradisional kota Palembang. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan rancangan percobaan RAL. Konsentrasi perendaman Belimbing Wuluh yaitu 0%,25%, 50% dan 100% selama 30 menit. Hasil dianalisa dengan menggunakan Uji One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Multiple Comparison jenis Bonferroni. Hasil penelitian perendaman dengan airperasan belimbing wuluh konsentrasi 50% dan 25% dapat menurunkan kadar Cadmium pada ikan secara bermakna Dapat di simpulkan ada Pengaruh Konsentrasi Perendaman Air Perasan Belimbing Wuluh (Averrhoablimbi) Terhadap Penurunan Kadar Kadmium Pada Ikan Laut yang dijual di Pasar Tradisional Palembang. Manfaat dari penelitian, diharapkan bisa memberikan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh konsentrasi perendaman air perasan Belimbing Wuluh (Averrhoablimbi) terhadap kadar Kadmium pada ikan laut.
EFEK MONOSODIUM GLUTAMATE MSG TERHADAP BERAT TESTIS DAN KADAR HORMON TESTOSTERON TIKUS JANTAN DEWASA SPRAQUE DAWLEY NURHAYATI NURHAYATI
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 10 No 1 (2015): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9985.954 KB)

Abstract

Monosodium glutamate (MSG) sebagai penyedap makanan telah luas digunakan dimasyarakat. Hasil penelitian pemakaian MSG masih kontroversial antara aman dengan mempunyai sifat toksik. Salah satu sifat toksiknya adalah menurunkan fungsi sistem organ reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian monosodium glutamate terhadap berat testis dan kadar hormon testosteron pada tikus jantan dewasa (Spraque Dawley ). Penelitian ini Menggunakan metode pendekatan Rancangan acak lengkap terhadap tikus jantan dewasa dengan berat 280-300 gr. Sampel terdiri dari 24 ekor tikus yang dibagi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol I (Kontrol) perlakuan 2, 3 dan 4. Kelompok 2, 3, 4 diberikan monosodium glutamate dengan dosis masing-masing: 72 mg, 108 mg, 144 mg setiap hari diberikan peroral yang dilarutkan dengan aquabides 1 ml selama 48 hari. Setelah 48 hari perlakuan tikus di korbankan untuk diambil darah dan testisnya. Berat testis di timbang dengan timbangan analitik elektronik dan kadar hormon testosteron menggunakan metode ECHIA (Electrochemiluminescence Imunoassay) Spektropotometer. Kemudian hasilnya dianalisa dengan menggunakan One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Multiple Comparisonjenis Bonferroni. Hasil penelitian pemberian monosodium glutamate dengan dosis 72 mg dapat menurunkan berat testis dan kadar hormon testosteron secara tidak bermakna. Dosis 108 dan dosis 144 mg dapat menurunkan berat testis dan kadar hormon testosteron secara bermakna. Dapat di simpulkan ada pengaruh pemberian monosodium glutamate terhadap penurunan berat testis dan kadar hormon testosteron pada tikus jantan dewasa (Spraque Dawley).
Pengaruh Monosodium Glutamate (Msg) Terhadap Jumlah Dan Morfologi Spermatozoa Tikus Jantan Dewasa (Rattus Norvegicus) Nurhayati Nurhayati
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 1 No 14 (2014): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.824 KB)

Abstract

Monosodium glutamate (MSG) sebagai penyedap makanan telah luas digunakan dimasyarakat. Hasil penelitian pemakaian MSG masih kontroversial antara aman dengan mempunyai sifat toksik. Salah satu sifat toksiknya adalah menurunkan fungsi sistem organ reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian monosodium glutamate terhadap jumlah dan morfologi spermatozoa pada tikus jantan dewasa (Rattus norvegicus ). Penelitian ini menggunakan metode pendekatan Rancangan acak lengkap terhadap tikus jantan dewasa dengan berat 280-300 gr. Sampel terdiri dari 24 ekor tikus yang dibagi 4kelompok yaitu kelompok kontrol I (Kontrol) perlakuan 2, 3 dan 4. Kelompok 2, 3, 4 diberikan monosodium glutamate dengan dosis masing-masing : 72 mg, 108 mg, 144 mg setiap hari diberikan peroral yang dilarutkan dengan aquabides 1 ml selama 48 hari. Setelah 48 hari perlakuan tikus di korbankan untuk diambil testisnya. Pemeriksaan jumlah dan morfologi spermatozoa menggunakan mikroskop. Kemudian hasilnya dianalisa dengan menggunakan One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Multiple Comparison jenis Bonferroni. Hasil penelitian pemberian monosodium glutamate dengan dosis 72 mg dan dosis 108 mg dapat menurunkan jumlah dan peningkatan morfologi abnormal secara tidak bermakna. Dosis 144 mg dapat menurunkan jumlah dan peningkatan morfologi abnormal spermatozoa secara bermakna. Dapat di simpulkan ada pengaruh pemberian monosodium glutamate terhadap penurunan jumlah dan peningkatan morfologi abnormal spermatozoa pada tikus jantan dewasa (Rattus norvegicus).
FAKTOR RISIKO KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA GURU – GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN SUKARAMI PALEMBANG TAHUN 2016 Nurhayati Nurhayati; Diah Navianti
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 13 No 2 (2018): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v13i2.235

Abstract

Data Kemenkes tahun 2015 menunjukkan faktor risiko perilaku penyebab terjadinya penyakit tidak menular (PTM) adalah penduduk kurang aktifitas fisik (26.1 %), Diabetes Mellitus (DM) termasuk dalam penyakit tidak menular. Menurut international diabetic federation faktor risiko terjadinya penyakit Diabetes Melitus adalah riwayat penyakit keluarga, kurang aktifitas fisik, usia diatas 45 tahun, kegemukan, tekanan darah tinggi, gaya hidup dan stres. Dari survei yang dilakukan guru dibeberapa sekolah dasar di Kecamatan Sukarami memiliki risiko ini. Permasalahan dalam penelitian ini adalah diperolehnya data awal terhadap beberapa guru di SDN di Kecamatan Sukarami masih kurang dalam pengetahuan tentang faktor risiko terjadinya penyakit Diabetes Mellitus tipe 2 dan juga komplikasinya, sehingga ada 39 % guru di SDN 133 yang memiliki kadar gula tinggi. Sedangkan di SDN 132 ada 33 % guru dengan kadar gula yang tinggi. Ditambah dengan tekanan darah yang juga tinggi sebesar 46 % pada guru di SDN 133 Sukarami Palembang. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor risiko terjadinya kejadian penyakit Diabetes Mellitus tipe 2 pada guru di SDN kecamatan Sukarami Palembang tahun 2016. Jenis penelitian ini merupakan penelitian Analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah guru SD di Kecamatan Sukarami Palembang. Metode pengambilan sampel secara Simple Random sampling. Sampel yang diambil adalah guru – guru di empat SDN yang terpilih secara random sebanyak 125 orang guru . Analisis data yang digunakan adalah uji Chi Square. Data akan diolah dengan bantuan software komputer. Ada hubungan antara Tekanan darah, Umur, IMT, Aktifitas fisik (olahraga) dengan kadar glukosa darah sewaktu pada guru SD Negeri di Kecamatan Sukarami Palembang tahun 2016. Tidak ada hubungan antara Jenis kelamin dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah pada guru-guru SDN di Kecamatan Sukarami Palembang tahun 2016. Disarankan pada guru SD Negeri di Kecamatan Sukarami Palembang agar dapat mempertahankan atau meningkatkan kesehatan tubuh dengan cara berolahraga dengan cukup supaya guru yang memiliki kadar glukosa darah diatas nilai normal tidak mengalami peningkatan.
PROFIL UREUM DAN KREATININ DARAH SERTA FAKTOR KARAKTERISTIK HIPERTENSI DI RS BHAYANGKARA PALEMBANG Nurhayati Nurhayati; Rida Safira; Hamril Dani; Fandianta Fandianta; Handayani Handayani
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 1 No 2 (2021): JMLS : Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.393 KB) | DOI: 10.36086/medlabscience.v1i2.1091

Abstract

Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah, jika pembuluh darah yang rusak tersebut ada pada ginjal maka dapat menyebabkan terjadinya penurunan fungsi ginjal bahkan ginjal dapat mengalami kerusakan ditandai dengan meningkatnya kadar ureum dan kreatinin. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui profil ureum dan kreatinin darah serta faktorkarakteristik karakteristik hipertensi di rs bhayangkara Palembang. Jenis penelitian analitik dengan pendekatan secara cross sectional. Penelitian dilaksanakan 2021. Sampel adalah semua data yang terdokumentasi secara lengkap dalam rekam medik menderita hipertensi yang menjalani pengobatan dan melakukan pemeriksaan ureum dan kreatinin di Laboratorium RS Bhayangkara Palembang (153 data) Hasil Penelitian : 61orang(40%) dan 102 orang (66,7%) memiliki kadar ureum dan kreatinin tidak normal sedangkan 92(60%) dan 51 orang (33,3%) memiliki kadar ureum dan kreatinin normal. Berdasrkan uji statistik chi square menyatakan bahwa ada hubungan antara jenis kelamin, dan lama menderita hipertensi dengan kadar ureum dan kreatinin dan tidak ada hubungan antara umur dengan kadar kreatinin sedangkan ada hubungan umur pada penderita hipertensi pada pemeriksaan ureum Disarankan kepada penderita hipertensi agar rutin melakukan pemeriksaan laboratorium fungsi ginjal. Kata Kunci: Ureum, Kreatinin.Hipertensi ABSTRACT Hypertension can cause damage to blood vessels, if the damaged blood vessels are in the kidneys can cause a decrease in kidney function and even the kidneys can be damaged is characterized by increased urea and creatinine levels. Research Objectives : To determine. Profile of urea and creatinine levels and the characteristic factors of hypertensive patients at Bhayangkara Hospital Palembang. Research is analytical with a cross-sectional approach. The research was conducted 2021. Sample is all fully documented data in medical records of suffering from hypertension who underwent treatment and performed ureun and creatinine tests at the Laboratory of Bhayangkara Hospital, Palembang (102 data).Results: 41people(40%)68 people (66.7%) had no ureu and creatinine levels normal and 61peaple(60%)and 34 people (33.3%) had normal urea and creatinine levels. Based on the chi square statistical test, it states that there is a relationship between, and length of suffering from hypertension with ureua and creatinine levels in hypertensive patients and there is no relationship between age and creatinine levels, but there are relationship ureum levels in people with hypertension., it is recomended for someone with hypertension to regularly check kidney function. Keyword : Ureum, creatinine,Hypertension,
KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN HIPERTENSI TERHADAP KADAR ASAM URAT DI RS BHAYANGKARA PALEMBANG Nurhidayah Nurhidayah; Nurhayati Nurhayati; Diah Navianti; Yusneli Yusneli; Itail Husna Basa; Anton Syailendra
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 1 No 2 (2021): JMLS : Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.46 KB) | DOI: 10.36086/medlabscience.v1i2.1102

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Komplikasi diabetes menyebabkan terjadi proses oksidasi Keadaan ini merusak dinding bagian dalam dari pembuluh darah, dan menarik lemak yang jenuh menempel pada dinding pembuluh darah, sehingga reaksi inflamasi terjadi yang membuat dinding pembuluh darah menjadi keras, kaku dan akhirnya timbul penyumbatan yang mengakibatkan perubahan tekanan darah yang dinamakan hipertensi. Selanjutnya hipertensi akan menurunkan aliran darah ke ginjal, sehingga menstimulasi reabsorpsi asam urat juga memperbesar risiko penyakit mikrovaskuler yang dapat memicu iskemia jaringan.Tujuan Penelitian: Mengetahui kadar asam urat pada penderita asam urat dengan hipertensi. Metode Penelitian: Penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari – Mei 2020 Sampel pasien dm tipe 2 dengan hipertensi di Rumah Sakit bhayangkara Palembang Tahun 2020. Hasil Peneltian : dari 37 pasien kadar asam urat tinggi sebanyak 16 orang (42,3%). Berdasarkan umur,> 50 tahun diperoleh 11 orang (47,8 %) kadar asam urat tinggi dan ≤ 50 tahun diperoleh 5 orang (35,7%) kadar asam urat tinggi. Berdasarkan jenis kelamin laki-laki 14 orang (66,7%) kadar asam urat tinggi dan perempuan 2 orang (16,7%) kadar asam urat tinggi. Berdasarkan Indeks masa tubuh kategori normal 4 orang (26,7%) kadar asam urat tinggi, kategori kurus 1 orang (16,7%) kadar asam urat tinggi dan kategori gemuk 11 orang (31,3%) kadar asam urat tinggi. Kesimpulan : masih ditemukannya kadar asam urat yang tinggi pada penderita diabetes melitus tipe 2 dengan hipertensi. Kata kunci : Diebetes, Hipertensi, Asam Urat ABSTRACT Background: Complications of diabetes occur because a high change in blood sugar will stick to the walls of blood vessels and there is an oxidation. This condition damages the inner wall of the blood vessels, and pulls the saturated fat attached to the blood vessel walls, so that inflammatory reactions occur, stiff and eventually arises blockages resulting in a change of blood pressure called hypertension. Further hypertension will lower the blood flow to the kidneys, thus stimulating the reabsorption of uric acid also enlarges the risk of microvascular diseases that can trigger tissue ischemia. Research Purposes: To describe the uric acid level in type 2 Diabetes mellitus patients with hypertension. Research method: It was a descriptive research with cross sectional approach. The study was held in February – May 2020. Sample was type 2 DM patient with hypertension at Bhayangkara Hospital Palembang year 2020. Results: 16 of 37 (42.3%) patients have high uric acid levels. Based on age, 11 people (47.8%) among > 50 years have high uric acid levels and 5 people (35.7%) among ≤ 50 years have high uric acid levels. Based on gender, 14 (66.7%) male respondents habe high uric acid levels and 2 women (16.7%) have high uric acid levels. Based on body mass index, 4 people (26.7%) with normal BMI have high uric acid levels, 1 skinny person (16.7%) has high uric acid levels and 11 respondents of fat category (31.3%) have high uric acid levels. Conclusion: Patients with diabetes mellitus type 2 with hypertension have high levels of uric acid. Keywords: Diabetics,Hypertension, Gout
EFEK KONSUMSI SUPLEMEN VITAMIN C TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PUASA MAHASISWA TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS POLTEKKES PALEMBANG Handayani Handayani; Nurhayati Nurhayati; Erwin Edyansyah; Dewi Angraini
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 2 No 2 (2022): JMLS: Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.921 KB) | DOI: 10.36086/medlabscience.v2i2.1211

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Antioksidan adalah zat yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkannya serta menghambat terjadinya reaksi berantai dari pembentukan radikal bebas yang menyebabkan stress oksidatif. Vitamin C merupakan antioksidan yang baik dan bermanfaat dalam menghambat aktivitas radikal bebas. Vitamin C memiliki struktur yang sama seperti glukosa sehingga vitamin C dapat menggantikannya dalam proses glikolisis nonenzimatik sehingga dapat menurunkan kadar glukosa. Tujuan penelitian untuk mengetahui efek konsumsi suplemen vitamin C terhadap kadar glukosa darah puasa mahasiswa Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Palembang. Metode:Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia Klinik Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Palembang. Sampel penelitian sebanyak 31 sampel yang mana responden diberikan suplemen vitamin C dengan dosis 1000 mg/hari selama 14 hari. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Analisis data menggunakan T-dependen. Hasil:Rata – rata kadar glukosa darah puasa sebelum konsumsi suplemen vitamin C sebesar 75 mg/dL sedangkan rata – rata kadar glukosa darah puasa setelah konsumsi suplemen vitamin C sebesar 78 mg/dL. Dari hasil uji T-dependen didapat hasil p > α (0,05), yaitu p value = 0.225. Kesimpulan:Tidak ada pengaruh konsumsi suplemen vitamin C terhadap kadar glukosa darah puasa Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Palembang. Kata kunci : Glukosa darah puasa, suplemen vitamin c ABSTRACT Background: Antioxidant is required by the body to neutralize free radicals and prevent the damage caused by them. Besides, it also inhibits chain reactions from forming free radicals that cause oxidative stress. Vitamin C (ascorbic acid) is a good antioxidant for inhibiting free radical activities. Vitamin C has the same structure as glucose so that vitamin C can replace it in the non-enzymatic glycolysis process to reduce glucose levels. Objective: To determine the effect of vitamin C supplement consumption on fasting blood glucose levels in medical laboratory technology students of Palembang Health Polytechnic in 2021. Methods: This study was observational analytic research with a cross-sectional approach. The research was conducted at the Clinical Chemistry of Laboratory Medical Laboratory Technology, Health Polytechnic of Palembang. Thirty serum samples of the students were taken as research samples. Respondents were given vitamin C supplements at a dose of 1000 mg/day for 14 days. The sampling technique used was simple random sampling. The data were analyzed by a T-dependent test. Results: The average fasting blood glucose level before taking vitamin C supplements was 75 mg / dL, and the average fasting blood glucose level after taking vitamin C supplements was 78 mg / dL. From the results of the T-dependent test, it was found that p> (0.05), namely p-value = 0.225, which means there is no effect of vitamin C supplement consumption on fasting blood glucose levels of the students of Medical Laboratory Technology, Health Polytechnic of Palembang. Conclusion: There is no effect of vitamin C supplement consumption on fasting blood glucose levels of the students of Medical Laboratory Technology, Health Polytechnic of Palembang. Keywords : Fasting Blood Glucose, Vitamin C Supplements
CREATININE LEVELS IN THE ELDERLY WHO SUFFERING HYPERTENSION AT BHAYANGKARA PALEMBANG HOSPITAL Nurhayati Nurhayati; Hamril Dani; Yusneli Yusneli; Erwin Edyansyah; Aura Maulina
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 2 No 1 (2022): JMLS: Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.319 KB) | DOI: 10.36086/medlabscience.v2i1.1290

Abstract

Lanjut usia adalah seseorang yang memiliki usia lebih atau sama dengan 55 tahun Komplikasi lansia dengan hipertensi akan berpengaruh ginjal, jumlah nefron ginjal akan berkurang karena mengalami kerusakan. Oleh karena itu, fungsi ginjal akan menurun. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hasil pemeriksaan Kadar Kreatinin pada Lansia yang Menderita Hipertensi di RS Bhayangkara Palembang. Metode Penelitian Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan secara cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Febuari-Mei 2021. Popolasi penelitian ini adalah Semua data yang terdokumentasi lengkap dalam rekam medik dari pasien lansia yang menderita hipertensi yang menjalani pengobatan dan melakukan pemeriksaan kreatinin di Laboratorium RS Bhayangkara Palembang (151 data). Hasil Penelitian : Didapatkan hasil 69 pasien (45,7%) yang memiliki kadar kreatinin normal dan yang memiliki kadar kreatinin tinggi sebanyak 82 pasien (54,3%). Pasien Lanjut usia sangat tua (>90 tahun) didapatkan hasil kadar kreatinin tinggi sebanyak 3 pasien (100%) .laki-laki didapatkan hasil kadar kreatinin lebih tinggi sebanyak 35 pasien (53,8%). sedangkan pada perempuan didapatkan hasil kadar kreatinin tinggi sebanyak 42 pasien (48,8%). Berdasarkan Lama Menderita Hipertensi, kadar kreatinin tinggi pada kategori berisiko (>2tahun) yaitu 64,6% dan pada kategori tidak berisiko(<2tahun) kadar kreatinin tinggi yaitu 42,0%. Kesimpulan : 69 pasien (45,7%) yang memiliki kadar kreatinin normal sebanyak dan yang memiliki kadar kreatinin tinggi sebanyak 82 pasien (54,3%). Saran : Bagi Lansia yang Menderita Hipertensi disarankan untuk mengontrol tekanan darah dan melakukan pemeriksaan rutin sehingga dapat memperkecil risiko komplikasi ke organ lainnya
KADAR HEMOGLOBIN PADA PENDERITA KUSTA YANG MENJALANI MULTI DRUG THERAPY (MDT) DI RS KUSTA DR. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG yusneli - yusneli; Ifryani Ifryani; Nurhayati Nurhayati; Itail Husna Basa; Sri Sulpha Siregar
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 2 No 2 (2022): JMLS: Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.362 KB) | DOI: 10.36086/medlabscience.v2i2.1406

Abstract

Latar Belakang: Penyakit kusta merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae. Dalam upaya pemutusan mata rantai penularan kusta dilakukan pengobatan Multi Drug Therapy (MDT), salah satu efek samping dari obat MDT adalah anemia. Indikasi adanya anemia salah satunya dapat diukur dengan estimasi kadar hemoglobin darah. Hemoglobin adalah suatu protein sel darah merah yang memiliki peranan penting dalam proses transport oksigen, karbondioksida serta proton dalam tubuh. Oleh karena itu, perlu diketahui kadar hemoglobin pada penderita kusta yang menjalani MDT. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran kadar hemoglobin pada penderita kusta yang menjalani MDT di RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang tahun 2018. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif. Sampel yang digunakan adalah semua penderita kusta yang sedang menjalani pengobatan MDT di RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang. Sampel yang diambil berjumlah delapan belas responden yang memenuhi kriteria penelitian. Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan 55,6% mengalami anemia, berdasarkan umur remaja 0%, dewasa 60%, lansia 80%. Berdasarkan jenis kelamin laki-laki 57,1%, perempuan 50%. Berdasarkan jenis pengobatan MDT PB 40%, MDT MB 61,5%. Berdasarkan lama pengobatan 1-3 bulan 20%, 4-6 bulan 40%, 7-9 bulan 87,5%. Sedangkan 44,4% tidak anemia. Bedasarkan umur remaja 100%, dewasa 40% , lansia 20%. Berdasarkan jenis kelamin laki-laki 42,9%, perempuan 50%. Berdasarkan jenis pengobatan MDT PB 60%, MDT MB 38,5%. Berdasarkan lama pengobatan 1-3 bulan 80%,4-6 bulan 60% dan untuk 7-9 bulan 12,5%. Kesimpulan: Hasil penelitian didapatkan yang mengalami anemia lebih banyak pada umur lansia, jenis kelamin laki-laki, jenis pengobatan MDT MB, dan lama pengobatan 7-9 bulan. Kata kunci: Kusta, kadar hemoglobin, MDT