Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Development of Character-Education-Based Presentation Evaluation Tool on Indonesian as a General Education Courses Indonesia University of Education Mochamad Whilky Rizkyanfi; Nuri Novianti Afidah
Journal of Language, Literature and Teaching Vol 1, No 3 (2019): December - March (2020)
Publisher : Journal of Language, Literature and Teaching

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.598 KB) | DOI: 10.35529/jllte.v1i3.38-49

Abstract

The number of assignments for each course taken by students in one semester causes students to work their given assignments irresponsibly, without considering the assessment aspects required related to the assignment. One assignment that commonly done inattentively by the student is the presentation, and it applies to every course they have taken that requires a presentation. Based on the concept of eighteen values forming character education, the author compiles the concept of presentation assessment formats, including, discipline, hard work, creative, communicative, reading habit, and responsibilities in which are applied as a basis for assessment consideration adjusted to linguistic assessments. In this study, the authors used a qualitative approach. The authors highlighted that the eighteen values forming character could be adjusted in accordance with the Indonesian speaking skills assessment. Furthermore, the concept was then formulated into ten aspects of presentation evaluation, namely (1) language: formality, effectiveness, politeness; (2) material understanding: readiness, clarity, naturalness in answering questions; (3) slides: clarity, systematics; and (4) performance: politeness and style. This character-forming value can be well utilized as a guideline for presentation assessment formats implemented in a classroom. This tool will have a good impact that in line with the function of character education, which is to develop the basic potential to be kind, think well, and behave well; strengthen and build multicultural national behavior, and increase the sense of competitiveness nationally following in the world civilization.Keywords: presentation assessment, Indonesian Education presentation, character education  
ETIKA LINGKUNGAN DALAM TRADISI ‘NGEMBANG’ DI SAJIRA LEBAK BANTEN: UPAYA PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (KAJIAN FOLKLOR) Khoerotun Nisa Liswati; Rian Andri Prasetya; Nuri Novianti Afidah
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 10, No 1 Apr (2022): JURNAL KATA (BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research raises issues related to environmental ethics in the tradition of developing in Sajira Lebak District, Banten. This study aims to describe the meaning of ritual discourse in the ngembang tradition and to describe the environmental ethics contained in the ngembang tradition as an effort to strengthen character education in society. The method and approach in this research is qualitative-descriptive. There are four activities in the series of traditional development rituals described in this study. The activities, namely the face of leuweung, melak pare, nyandak seed, noong pare .. The results of this study describe that the activity that contains the principle of activity that contains the principle of the life centered theory is the activity of the face leuweung. Activities that contain the land ethic principle are advance leuweung and noongpare activities. Next, the activity that contains the principle of equal treatment is face leuweung. Finally, the activities that contain the principles of theocentrism theory are the activities of nyandak seeds and melak pare. Penelitian ini mengangkat permasalahan yang berkenaan dengan etika lingkungan dalam  tradisi ngembang di Kecamatan Sajira Lebak Banten. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana makna wacana ritual dalam tradisi ngembang dan mendeskripsikan etika lingkungan yang terdapat dalam tradisi ngembang sebagai upaya penguatan pendidikan karakter dalam masyarakat. Metode dan pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif-deskriptif . Ada empat kegiatan dalam rangkaian praritual tradisi ngembang  yang dideskripsikan dalam penelitian ini.  Adapun kegiatan tersebut, yaitu muka leuweung, melak pare, nyandak bibit, noong pare.. Hasil dari penelitian ini mendeskripsikan bahwa kegiatan yang mengandung prinsip Kegiatan yang mengandung prinsip the life centered theory adalah kegiatan muka leuweung. Kegiatan yang mengandung prinsip the land ethic adalah kegiatan muka leuweung dan noong pare . Berikutnya, kegiatan yang mengandung prinsip equal treatment adalah muka leuweung. Terakhir, kegiatan yang mengandung  prinsip dari teori teosentrisme  adalah kegiatan nyandak bibit dan melak pare.  Keywords: environmental ethics, folklore, development tradition 
Kesantunan Berbahasa Sebagai Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila di Kalangan Mahasiswa Imas Kurniawaty; Nuri Novianti Afidah; Aiman Faiz
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 4, No 2 (2022): April Pages 1601- 3200
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.411 KB) | DOI: 10.31004/edukatif.v4i2.2422

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami kesantunan berbahasa sebagai aktualisasi nilai-nilai Pancasila di kalangan mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode fenomenologi yang digunakan untuk mengetahui gaya bahasa dan ujaran yang diucapkan oleh mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesadaran adanya norma bahasa (awakeness of the norm) akan mendorong orang menggunakan bahasanya dengan cermat dan santun serta sangat besar pengaruhnya terhadap perbuatan, yaitu kegiatan menggunakan bahasa (language use). Ciri tersebut akan muncul pada seseorang yang memiliki sikap positif terhadap bahasa. Sebaliknya, apabila ciri itu tidak tampak atau hilang dari diri seseorang, maka kemungkinan besar justru sikap negatiflah yang ada pada diri orang tersebut.
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR Nuri Novianti Afidah; Syihabuddin; Khoerotun Nisa Liswati; Mochamad Whilky Rizkyanfi
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 8 No. 4 (2022)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v8i4.2717

Abstract

Permasalahan pendidikan karakter di Indonesia dewasa ini semakin memprihatinkan. Tindakan bullying, perkelahian antar pelajar, tindakan asusila, bahkan sikap siswa terhadap guru seakan tiada batasan dalam melakukan tindakan-tindakan yang tidak sopan dan santun. Oleh sebab itu, dalam artikel ini dijelaskan keterkaitan antara pendidikan karakter dan pendidikan bahasa Indonesia. Pendidikan karakter merupakan solusi penting untuk mengatasi kemerosotan moral di kalangan generasi muda, khususnya peserta didik. Pendidikan bahasa Indonesia menjadi salah satu media untuk membentuk dan menguatkan karakter peserta didik karena beberapa nilai karakter terkandung dalamnya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimana peran bahasa Indonesia dalam pembangunan karakter; dan bagaimana bentuk pembelajaran bahasa Indonesia berbasis karakter. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka. Hasil kajian menunjukkan bahwa bahasa Indonesia menjadi salah satu media untuk membentuk dan menguatkan karakter peserta didik karena beberapa nilai karakter terkandung dalamnya dan bentuk pembelajaran bahasa Indonesia berbasis karakter dapat dilakukan dengan mengintegrasikan melalui beberapa dimensi karakter, yakni: kedisiplinan, tanggung jawab, toleransi, kasih sayang, sopan santun, kejujuran, saling menghormati, kesetiakawanan, keteladanan. Dapat disimpulkan bahwa pentingnya peranan bahasa Indonesia dapat terlihat dari bunyi ikrar sumpah pemuda ketiga. Bunyi ikrar tersebut membuktikan bahwa pengakuan menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia, yang memiliki fungsi yang luar biasa dalam mengembangkan kepribadian dan karakter bangsa. Selain itu, pembentukan dan penguatan tersebut dapat dilakukan dengan mengintegrasikan melalui beberapa dimensi karakter.
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA JARAK JAUH BAGI BIPA ANAK BERBASIS KONSEP HIPERMEDIA Mochamad Whilky Rizkyanfi; Anggi Saputra Simorangkir; Nuri Novianti Afidah
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 8 No. 4 (2022)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v8i4.3680

Abstract

Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) menuntut pemelajar untuk dapat menggunakan empat keterampilan berbahasa (membaca, berbicara, menulis, mendengarkan) dengan cepat. Pembelajaran yang dilakukan pada penelitian ini berbasis konsep hipermedia dalam pembelajaran BIPA jarak jauh bagi BIPA anak di KBRI Kopenhagen, Denmark. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan data-data berupa hasil observasi terhadap pemelajar BIPA anak. Selain menjadi sarana pembelajaran jarak jauh, hipermedia mempermudah penyampaian materi dan informasi yang akan diberikan. Keefektifan pembelajaran BIPA jarak jauh menggunakan berbasis konsep hipermedia ini dapat dikatakan berhasil diterapkan pada BIPA anak. Konsep hipermedia dalam pembelajaran BIPA dapat diterapkan kepada pemelajar di kelas daring guna mengakomodasi semua kebutuhan pemelajar. Penggunaan hipermedia menjadi satu di antara cara yang dapat dilakukan dalam pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran e-learning dapat dilakukan dengan menggunakan konsep hipermedia sehingga pembelajaran jarak jauh menjadi fleksibel.