Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Muklisin Muklisin; Fery Diantoro
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/kodifikasia.v13i1.1709

Abstract

Proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 yang belum secara penuh dipahami oleh guru mengakibatkan kurang menarik perhatian peserta didik yang berakibat pada menurunnya motivasi belajar dan berimbas pada rendahnya hasil belajar. Penggunaan pendekatan saintifik dengan tepat dipandang dapat memberikan pengaruh terhadap motivasi dan dapat meningkatkan hasil belajar. Penelitian ini menekankan pada pengaruh pendekatan saintifik dan motivasi belajar terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Al-Qur’an-Hadist. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik di MTs Negeri se Kabupaten Trenggalek. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 104 peserta didik. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskripsi dan analisis inferensial. Dari hasil penelitian ini, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pendekatan saintifik dan motivasi belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran Al-Qur’an-Hadist di MTs Negeri se Kabupaten Trenggalek. Pendekatan saintifik memberi pengaruh sebesar 18,7% dan motivasi belajar memberikan pengaruh sebesar 17,8%. Secara bersama-sama terdapat interaksi yang positif dan signifikan antara pendekatan saintifik dan motivasi belajar terhadap hasil belajar peserta didik sebesar 21,5%. [The learning process in kurikulum 2013 that has not been fully understood by the teacher results in less attracting the attention of students which results in a decrease in learning motivation and an impact on the low learning outcomes. The use of a scientific approach is rightly seen to have an influence on motivation and can improve learning outcomes. This study emphasizes the influence of the scientific approach and learning motivation on the learning outcomes of students in the subjects of Al-Qur'an-Hadist. The research method uses a quantitative approach with a survey method. The population in this study were all students MTsN in Trenggalek Regency. The sample in this study amounted to 104 students. Data analysis used is description analysis and inferential analysis. From the results of this study, there is a positive and significant influence between the scientific approach and learning motivation towards the learning outcomes of the Al-Qur'an-Hadist subjects in MTsN Trenggalek Regency. The scientific approach has an effect of 18.7% and learning motivation has an effect of 17.8%. Together there is a positive and significant interaction between the scientific approach and learning motivation towards student learning outcomes of 21.5%].
Policy Analysis of Islamic Education Curriculum in the Character Formation of Islamic Rohmawati Itsnatun; Fery Diantoro
Educan : Jurnal Pendidikan Islam Vol 6, No 1 (2022): Model Pembelajaran PAI
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/educan.v6i1.6815

Abstract

Artikel ini membahas tentang analisis kebijakan kurikulum Pendidikan Agama Islam dalam pembentukan karakter islami yang dilatarbelakangi oleh pergeseran moral atau karakter anak di era milenial ini, pendidikan karakter islami sangat dibutuhkan peserta didik selama proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis kebijakan kurikulum Pendidikan Agama Islam, bagaimana pembentukan karakter islami pada peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode kepustakaan dengan pendekatan kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori analisis deskriptif. Adapun hasil yang didapat bahwa pergeseran moral di negara ini perlu perhatian khusus dari berbagai pihak termasuk lembaga pendidikan. Pendidikan karakter merupakan suatu usaha pendidik dalam menanamkan nilai-nilai moral dan akhlak yang baik dengan tujuan peserta didik dapat mengimplentasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan pada hakikatnya adalah memanusiakan manusia menjadi lebih baik, dengan melalui kebijakan kurikulum Pendidikan Agama Islam sekolah berperan penting dalam pembentukan karakter islami peserta didik. Oleh karena itu, pembentukan karakter islami tidak dapat dipisahkan dari kurikulum Pendidikan Agama Islam. Kurikulum merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan pendidikan serta pedoman dalam melaksanakan pembelajaran. Karakter islami tersebut adalah karakter religius, jujur, peduli sekitar, berjiwa sosial dan lain sebagainya. Selama proses pembelajaran pendidikan karakter ini perlu dibiasakan misalnya masuk ke dalam kelas mengucapkan salam, berdoa sebelum belajar dan memperhatikan apa yang disampaikan oleh pendidik.
PERAN TRI PUSAT PENDIDIKAN DALAM MENGHADAPI PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN DARING DI DAERAH 3T Nila Ulfiaturrohmah; Nurul 'Alimatul Hargianti; Fery Diantoro
ISTIGHNA: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam Vol 4, No 2 (2021): Edisi Juli
Publisher : stit-islamic-village

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33853/istighna.v4i2.111

Abstract

Writing this article was motivated by a change in the education system in Indonesia due to the Covid-19 virus. Learning that was originally carried out face-to-face has shifted to online learning. This is the impact of efforts to break the chain of the spread of the Covid-19 outbreak by carrying out social restrictions. The implementation of online learning has its own challenges for the world of education, not least for the 3T (Frontier, Outermost, and Disadvantaged) regions, because the implementation is sudden and there has been no thorough preparation from the education provider institutions. The purpose of writing this article is to analyze how the problems of implementing online learning in the 3T area and how to solve these problems. The method in writing this article is the library method. The data collection technique used and used is the search for library sources in books, as well as from various journals related to references about related matters. From the findings of the authors, several online learning problems in the 3T area, including inadequate facilities and infrastructure, the lack of teachers' ability to use technology, low learning motivation among students, and the lack of government reach in distributing aid due to limited road access. These problems can be overcome by synergizing the three education centers. The role of the family in providing assistance to children during the online learning process is very important. In addition, the role of educational institutions and providers of education personnel must be extra in communicating with parents and students in online learning. No less important is the role of the community in helping parents accompany and motivate students in online learning. So, synergy between the three education centers is needed to achieve online learning goals in the 3T area.
Tinjauan Histori Terhadap Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional Izza Lutfiyana; Ridwan Ardianto; Fery Diantoro
At- Ta'lim : Jurnal Pendidikan Vol 7 No 2 (2021): June
Publisher : LP3M Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/attalim.v7i2.535

Abstract

Abstrak : Kebijakan pendidikan islam yang selama ini telah menjadi boomerang bagi berbagai kalangan yang mayoritas islam. Problematika ataupun konflik yang telah ada adalah berawal dari kurangnya perhatian pemerintah mengenai pendidikan islam. Perlunya mengkaji ulang terkait pendidikan agama terkhususnya pendidikan agama islam terhadap sistem pendidikan nasional yang telah diresmikan dalam undang-undang. Pada masa orde lama telah dikeluarkan mengenai pendidikan agama dalam pendidikan nasional namun isi dalam kandungan ayat di UU seakan tidak mengakui bahwa pendidikan agama merupakan salah satu hal yang penting dan banyak kalangan yang mengkritisi hal ini karena bertolak belakang dengan pancasila sila pertama. Mengenai kedudukan pendidikan agama sebagai mata peajaran, lembaga, dan sebagai nilai. Pada masa orde baru dikaji kembali mengenai UU sistem pendidikan nasional dalam pembahasan pendidikan agama. Pada masa orde baru lebih terfokuskan mengenai masalah lembaga pendidikan agama yang belum diakui secara hokum atau tertulis. Hal yang menjadi probematika adalah jenis atau bentuk dari lembaga pendidikan agama, jika pendidikan agama islam itu MI, MTS, MA belum ditentukan dalam UU Sisdiknas. Dari dua periode atau masa orde lama dan juga baru kekuatan pendidikan agama terkhusus islam memang sangat lemah dimata hokum. Namun, pasca reformasi beda halnya kedudukan pendidikan agama (islam) jauh lebih menonjol. Hal itu dikarenakan masa reformasi pemerintah memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan agama dalam sistem pendidikan nasional. Terbukti dikeluarkannya UU No. 20 Tahun 2003. Dalam makalah ini penulis tidak menggunakan metode tetapi, berdasarkan sejarah pendidikan
Analisis Pendidikan Karakter Siswa Terhadap Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Wahyu Lutfi Ansori; Vernanda Ayu Pramesti; Fery Diantoro
Journal of Education and Religious Studies Vol. 1 No. 02 (2021): AGUSTUS
Publisher : Academia Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57060/jers.v1i02.14

Abstract

The purpose of this study was to determine the application of problem-based learning models (Problem Based Learning) to students' creative thinking abilities. Character Education is a must because education does not only make students smart. And in scientific research using library research (library research). Literature study is a type of research conducted with a researcher by collecting data from books, journals, articles and certain writings. In addition, it is also based on our observations about the development of online learning in Indonesia. The author uses descriptive-qualitative research methods. Qualitative research method is a research that is intended to describe and analyze phenomena, events, social activities, attitudes, beliefs, perceptions, thoughts of people individually or in groups. To overcome the problem of character education, it is necessary to have special attention from teachers and parents of students regarding how to talk, how to dress, student discipline, and how to get along with friends and the surrounding environment. "The problem of character education so far has existed in every education unit needs to be immediately studied. , and alternative solutions are sought, and they need to be developed in a more operational manner so that they can be implemented in schools easily. "The findings of this study are that there are three problems with character education of students, namely discipline problems, courtesy problems and student enthusiasm problems. The supporting factor of the cultivation of character education is the support of school activities. The inhibiting factor of this research is the lack of supervision in the cultivation of character education activities.
IMPLEMENTASI TRI PUSAT PENDIDIKAN DALAM RANGKA MENJAGA STABILITAS PROSES PENDIDIKAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 Lusia Herdiana; Luthfi Nuzul Komariyadi; Fery Diantoro
AL-FIKRAH: Jurnal Studi Ilmu Pendidikan dan Keislaman Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/al-fikrah.v5i1.84

Abstract

Pendidikan memiliki peran penting dalam menjadikan setiap individu untuk menjadipribadi yang baik sesuai dengan nilai dan norma yang di tetapkan. Di era pandemic COVID-19ini terjadi penurunan kualitas pendidikan di berbagai bidang dan tingkatan karena banyaknyakendala permasalahan. Salah satu solusi untuk menjaga stabilitas proses pendidikan saat iniadalah dengan menerpakan sinergitas dari tripusat pendidikan yang meliputi lingkungankeluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Ada beberapa kompetensi tersendiriyang harus dimiliki pada masing-masing unsur lingkungan pendidikan. artikel ini akanmembahas mengenai sinergitas tripusat pendidikan dalam rangka menjaga stabilisasipendidikan pada masa pandemic COVID-19.
Evaluasi Sekolah dan Madrasah Melalui Sistem Akreditasi dalam Kebijakan Pendidikan di Indonesia Puspa Yuli Astuti; Fery Diantoro
At-Tarbawi: Jurnal Kajian Kependidikan Islam Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.93 KB) | DOI: 10.22515/attarbawi.v6i2.4282

Abstract

Improving the quality of schools/madrasahs is carried out by means of guidance by the Education Quality Assurance Institution. After conducting quality development, it is necessary to carry out an evaluation using an accreditation system that has been regulated in education policy in Indonesia.  Evaluation of schools/madrasahs is very important because it will have an impact on the quality of education and subsequent education policy makers.  Therefore, this paper specifically aims to describe the evaluation of schools/madrasahs through the accreditation system.  The method used in this paper uses a qualitative research obtained from the literature study.  While the theory used in this paper is descriptive analysis. Regarding the results obtained from this paper is a description of the mechanism of the accreditation system in evaluating schools/madrasas as a form of improving the quality of schools/madrasas.  Assessment and evaluation activities are carried out based on predetermined criteria and refer to the National Education Standards.  The accuracy of the results of the evaluation of schools/madrasahs has contributed to the government as an effort to improve the quality of education and the determination of further education policies.
Tinjauan Histori Terhadap Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional Izza Lutfiyana; Ridwan Ardianto; Fery Diantoro
At- Ta'lim : Jurnal Pendidikan Vol 7 No 2 (2021): June
Publisher : LP3M Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/attalim.v7i2.535

Abstract

Abstrak : Kebijakan pendidikan islam yang selama ini telah menjadi boomerang bagi berbagai kalangan yang mayoritas islam. Problematika ataupun konflik yang telah ada adalah berawal dari kurangnya perhatian pemerintah mengenai pendidikan islam. Perlunya mengkaji ulang terkait pendidikan agama terkhususnya pendidikan agama islam terhadap sistem pendidikan nasional yang telah diresmikan dalam undang-undang. Pada masa orde lama telah dikeluarkan mengenai pendidikan agama dalam pendidikan nasional namun isi dalam kandungan ayat di UU seakan tidak mengakui bahwa pendidikan agama merupakan salah satu hal yang penting dan banyak kalangan yang mengkritisi hal ini karena bertolak belakang dengan pancasila sila pertama. Mengenai kedudukan pendidikan agama sebagai mata peajaran, lembaga, dan sebagai nilai. Pada masa orde baru dikaji kembali mengenai UU sistem pendidikan nasional dalam pembahasan pendidikan agama. Pada masa orde baru lebih terfokuskan mengenai masalah lembaga pendidikan agama yang belum diakui secara hokum atau tertulis. Hal yang menjadi probematika adalah jenis atau bentuk dari lembaga pendidikan agama, jika pendidikan agama islam itu MI, MTS, MA belum ditentukan dalam UU Sisdiknas. Dari dua periode atau masa orde lama dan juga baru kekuatan pendidikan agama terkhusus islam memang sangat lemah dimata hokum. Namun, pasca reformasi beda halnya kedudukan pendidikan agama (islam) jauh lebih menonjol. Hal itu dikarenakan masa reformasi pemerintah memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan agama dalam sistem pendidikan nasional. Terbukti dikeluarkannya UU No. 20 Tahun 2003. Dalam makalah ini penulis tidak menggunakan metode tetapi, berdasarkan sejarah pendidikan
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Desa Sidomulyo Melalui Pelatihan Pembuatan Produk Olahan Susu Sapi Berbasis Kolaborasi Multisektor Fery Diantoro
NYIUR-Dimas: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/nyiur.v3i1.462

Abstract

Desa Sidomulyo merupakan desa penghasil susu sapi terbesar di Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai peternak sapi perah. Namun pada kenyataannya masyarakat disini belum memiliki inisiatif untuk menciptakan produk olahan berbahan dasar susu sapi dan hanya menjualnya dalam kondisi mentah hal ini belum mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat khususnya para peternak sapi. Perlu adanya kerjasama di berbagai sektor dalam memberikan ide dan gagasan terkait produk olahan susu sapi ini, yang nantinya mampu memiliki nilai jual yang tinggi. Pengabdian ini menggunakan pendekatan ABCD, aset yang dikembangkan susu sapi. Pengabdian dilakukan melalui pelatihan pengolahan dan pembuatan produk olahan susu sapi. Kegiatan pelatihan pembuatan produk olahan susu ini diikuti secara antusias oleh para peserta yang terdiri dari perwakilan di berbagai sektor mulai dari pemerintahan, lembaga pendidikan, masyarakat, dan pemuda atau karang taruna. Dengan adanya pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan peserta pelatihan yang berkaitan dengan pengolahan susu, sehingga memberikan inovasi mengenai bagaimana cara mengolah susu yang memiliki nilai jual yang tinggi agar tidak hanya menjualnya dalam kondisi mentah saja yang diharapkan dapat menambah peningkatan kesejahteraan masyarakat.