Mochammad Dawam Maghfour
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Produksi Tanaman

RESPONS HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata) TERHADAP PEMBERIAN KCl DAN PUPUK KOTORAN AYAM Aris Satriyo Wibowo; Nunun Barunawati; Mochammad Dawam Maghfour
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 8 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produktivitas jagung manis di Indonesia masih rendah yaitu rata-rata 6-8 ton ha-1. Pemupukan adalah salah satu upaya meningkatkan produksi dan kualitas jagung manis. Dewasa ini penggunaan pupuk anorganik berlebihan dapat mengakibatkan produktivitas lahan menurun. Salah satu usaha memperbaiki kesuburan tanah adalah dengan pemberian bahan organik. Penelitian ini untuk meningkatkan hasil dan kualitas jagung manis melalui pemberian kombinasi pupuk KCl dan pupuk kotoran ayam. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Nganjuk dengan jenis tanah latosol. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama, dosis pupuk KCl yang terdiri dari 4 taraf yaitu: 0 kg ha-1 KCl (P0), 100 kg ha-1 KCl (P1), 150 kg ha-1 KCl (P2), 200 kg ha-1 KCl (P3). Faktor kedua, dosis pupuk kotoran ayam dengan 4 taraf yaitu: Pupuk kotoran ayam 0 ton ha-1 (A0), Pupuk kotoran ayam 5 ton ha-1 (A1), Pupuk kotoran ayam 10 ton ha-1 (A2), Pupuk kotoran ayam 20 ton ha-1 (A3). Diperoleh 16 kombinasi perlakuan dan diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kombinasi pupuk KCl 150 kg ha-1 dan pupuk kotoran ayam 20 ton ha-1 dapat menghasilkan luas daun, bobot segar tanaman dan bobot kering total tanaman yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan yang lain dan dapat meningkatkan hasil tongkol jagung manis mencapai 14,72 ton ha-1. Pemberian KCl 200 kg ha-1 dapat meningkatkan kadar gula jagung manis mencapai 170brix.
PENGGUNAAN KOMPOS SAMPAH KOTA DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) Shinta Shinta; Didik Hariyono; Mochammad Dawam Maghfour
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 8 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertambahan jumlah penduduk Indonesia berdampak pada tingkat kebutuhan akan pangan termasuk sayuran, sehingga upaya peningkatan produksi sayur terus dilakukan. Penambahan unsur hara dapat dilakukan melalui pupuk organik maupun anorganik. Pada penelitian menggunakan pupuk organik kompos sampah kota dan pupuk anorganik urea. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi pemberian kompos sampah kota dan pupuk urea terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy (Brassica rapa L.). Penelitian dilaksanakan pada lahan kering di Dusun Surat, Mojo, Kabupaten Kediri dengan ketinggian ±220 m dpl. Jenis tanah entisols. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah kompos sampah kota (K) dengan 4 taraf percobaan yang terdiri dari: K0 = 0 ton ha-1, K1= 10 ton ha-1, K2 = 20 ton ha-1, K3 = 40 ton ha-1. Faktor kedua yaitu dosis pupuk urea (P) dengan 4 taraf, yang terdiri dari: P1 = 100 kg ha-1, P2 = 150 kg ha-1, P3 = 200 kg ha-1, P4 = 250 kg ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos sampah kota 40 ton haˉ1 dan pupuk urea 200 kg haˉ1 dapat menghasilkan  luas daun,  jumlah stomata, bobot segar tanaman lebih tinggi dibanding perlakuan dosis yang lebih rendah dan dapat meningkatkan hasil panen per petak hingga 25,23 ton haˉ1.
PENGARUH PERLAKUAN AIR PANAS DAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TEBU ( Saccharum officinarum L) VARIETAS PS 881 MENGGUNAKAN METODE BUD CHIP Hendrawan Susilo; Roedy Soelistyono; Mochammad Dawam Maghfour
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 3 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produktivitas gula nasional di Indonesia masih rendah. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi gula ialah dengan menyediakan bibit tebu unggul dan bermutu dalam jumlah banyak melalui Single bud planting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama hot water treatment dan komposisi media tanam untuk pertumbuhan bibit tebu asal bud chip. Penelitian ini telah dilaksanakan di Pusat Penelitian Gula PTPN X (Persero), Desa Plosokidul, Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial yang terdiri atas 2 faktor dan diulang 3 kali. Faktor pertama ialah lama hot water treatment pada 400C yang terdiri atas H1 = 20 menit, H2 = 30 menit, H3 = 40 menit, faktor kedua ialah komposisi media tanam yang terdiri atas campuran tanah, kompos blotong dan sekam dengan perbandingan M1 = 6  : 3 : 1, M2 = 3 : 2 : 1, M3 = 1 : 1 : 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama hot water treatment (HWT) dan komposisi media tanam berpengaruh nyata pada semua parameter pertumbuhan tanaman tebu pada 14 sampai 84 HST. Lama hot water treatment selama 20 menit (H1) meningkatkan pertumbuhan bibit tanaman tebu, sementara campuran media tanam kompos blotong dan sekam dengan proporsi 1 : 1 : 1 (M3) menghasilkan pertumbuhan bibit tanaman tebu lebih baik dibandingkan komposisi media tanam lainnya.
UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) Widya Intan Noviyanita; Anna Satyana Karyawati; Mochammad Dawam Maghfour
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 4 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan peningkatan produksi budidaya bawang merah yang biasa dilakukan oleh petani yaitu dengan penambahan dosis pupuk anorganik secara berlebihan. Penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan mengakibatkan kandungan bahan organik di dalam tanah semakin berkurang dan kemampuan tanah menyimpan dan melepaskan hara juga menurun. Penggunaan pupuk organik bertujuan untuk mengatasi degradasi lahan. Pupuk organik mengandung unsur  hara yang rendah dan memiliki respon yang lambat, oleh karena itu penggunaan pupuk organik dapat dikombinasikan dengan pupuk anorganik dengan dosis yang lebih rendah. Penelitian bertujuan untuk memperoleh kombinasi dosis pupuk anorganik dan pupuk organik yang tepat pada bawang merah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga April 2016 di Desa Junrejo, Kota Batu,. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri atas 9 perlakuan dan tiga ulangan. Efektivitas penggunaan pupuk dinilai berdasarkan parameter pertumbuhan meliputi panjang tanaman, jumlah daun, jumlah anakan dan luas daun. Parameter panen meliputi bobot umbi dan bobot brangkasan per tanaman dan per hektar. Penilaian efektivitas penggunaan pupuk secara ekonomis dilakukan dengan perhitungan R/C rasio. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penggunaan pupuk organik berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah. Perlakuan dosis pupuk NPK 188 kg.ha-1+ZA 150 kg.ha-1+ SP36 113kg.ha-1+ KCl 75 kg.ha-1 + pupuk organik 2000 kg.ha-1 mampu meningkatkan efektivitas penggunaan pupuk dan mampu meningkatkan hasil bawang merah dengan nilai hasil yang lebih tinggi yakni 12,89 ton.ha-1 dan mampu meningkatkan umbi 56% dari perlakuan kontrol dengan nilai R/C ratio 1,77 dan keuntungan usaha tani Rp. 67.402.500.