Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STUDI TIPOLOGI DAN ORIENTASI RUMAH PADA KAWASAN PERMUKIMAN PADAT DI ASTANA ANYAR, TEGALLEGA, KOTA BANDUNG Kukuh Rizki Satriaji
Jurnal Sosioteknologi Vol. 17 No. 3 (2018)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2018.17.3.3

Abstract

Fasade atau tampak muka bangunan adalah bagian dari bangunan yang menunjukkan orientasi ke arah jalan. Fasade bangunan dapat menyampaikan latar belakang, kondisi, dan situasi budaya yang terjadi pada saat bangunan tersebut dibangun, juga dapat menceritakan karakteristik individu penghuni di dalamnya, maupun identitas kolektif suatu komunitas, dan representasi karakteristik penghuni pada publik. Komposisi fasade, dengan mempertimbangkan semua persyaratan fungsional (jendela, bukaan pintu, bidang atap, teritisan), pada dasarnya berkaitan dengan penciptaan kesatuan harmonis antara proporsi elemen vertikal dan horizontal, bahan/material, warna, dan elemen dekoratif. Fasade bangunan juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitar. Jarak antara rumah yang satu dengan rumah yang lainnya, lebar jalan, batas-batas sekitar bangunan menjadi faktor-faktor penting yang akan menentukan bentuk dan orientasi bangunan. Berbeda dengan kawasan perumahan terpadu yang telah diatur dengan baik, bentuk dan orientasi bangunannya, kawasan padat penduduk akan memiliki keragaman bentuk dan orientasi, bergantung pada lokasi tempat rumah itu berada. Kawasan Astana Anyar, Tegallega Bandung adalah salah satu kawasan padat penduduk yang menarik untuk dikaji tipe dan orientasi fasade bangunannya, karena terdiri atas kombinasi antara area terbuka (node) dan sirkulasi (path). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tipe dan orientasi fasade bangunan pada kawasan tersebut. Metode yang digunakan adalah analisis tipologi melalui observasi elemen fasade dan bentuk bangunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa area terbuka (node) sangat memengaruhi tipologi dan orientasi bangunan.   The facade or the face of the building is part of the building that usually faces the street. The facade of the building can describe the background, condition and cultural situation that occurred at the time the building was built. A facade can also tell the characteristics of the individual inhabitants within it, as well as the collective identity of a community that makes it a representation of its inhabitants to the public. The composition of a façade, despite all its functional requirements (windows, door openings, roof planes, eaves) is essentially related to the creation of a harmonious unity between good proportions of vertical and horizontal elements, materials, colors and decorative elements. The facade of the building is also influenced by environmental conditions. The distance between one house to another, the width of the road, the boundaries around the building becomes one of the important factors that will determine the shape and orientation of the building. In contrast to the integrated residential areas that have been well-regulated form and orientation of buildings, densely populated areas will have a diversity of shapes and orientations depending on the location where the house is located. The area of Astana Anyar, Tegallega becomes one of the most interesting densely populated areas to study because it consists of a combination of open area (node) and circulation (path). This research method was conducted using a typology approach and refers to the façade elements. The purpose of this study is to find out the type and orientation of building facades in the area. The results of the study indicate that the open area (node) greatly influences the typology and orientation of the building. 
A Qualitative Review of Learning Methods in Exhibition Design Course Kukuh Rizki Satriaji; Eljihadi Alfin
Journal of Visual Art and Design Vol. 14 No. 1 (2022): Journal of Visual Art and Design
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.vad.2022.14.1.4

Abstract

The Interior Design Study Program of Institut Teknologi Bandung, Indonesia focuses primarily on design education. The main objectives of this study are teaching how to design and educating designers to be professional. The exhibition design course is an elective course and uses a student-centered learning method. This method is usually adopted to improve student participation. Active student participation is a major element in almost every learning process. This course not only provides knowledge about the ins and outs of exhibition design, but also invites students to solve problems through given assignments. Each assignment is unique and forces the student to role-play as a stakeholder around an exhibition, such as a designer, visitor, content creator, decision maker, etc., to provide different points of view. The student is asked to see the problem from different angles and produce optimal solutions based on their skills and knowledge. The present study was based on observation of the process and results of Exhibition Design courses from two semesters in 2021, during the Covid-19 pandemic. Based on the assignment results and their evaluation, it is shown that this approach can generate student participation and improve the students’ understanding of the subject. The students were always curious about what would happen in the next lecture. All students showed positive learning experiences throughout the course. The general concept of this learning method could be implemented to varying degrees in other courses in interior design schools.
Pengenalan Media Pembelajaran Kreatif bagi Siswa Sekolah Dasar untuk Menunjang Pariwisata Lombok Utara Kukuh Rizki Satriaji; Imam Santosa; Achmad Syarief; Andriyanto Wibisono
TRI DHARMA MANDIRI: Diseminasi dan Hilirisasi Riset kepada Masyarakat (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : JTRIDHARMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtridharma.2022.002.02.79

Abstract

Pendidikan dasar merupakan salah satu hal penting yang berperan besar dalam proses perkembangan karakter dan perilaku seseorang. Sekolah merupakan sebuah lingkungan belajar yang dapat memfasilitasi kegiatan pembelajaran berbasis kreatif diharapkan memiliki fleksibilitas yang mampu mengakomodir perkembangan skenario pembelajaran di dalam kelas. Perbaikan di bidang pendidikan sesuai dengan tujuan Sustainable Development Goals yang telah dicanangkan oleh Persatuan Bangsa-Bangsa pada poin keempat, yaitu pendidikan yang berkualitas. Beragamnya kondisi fisik bangunan dan lingkungan alam sekitar sekolah di Indonesia dapat dijadikan potensi yang bermanfaat untuk menunjang pariwisata setempat. Salah satunya adalah Pulau Lombok yang sudah dikenal sebagai kawasan ekowisata dengan kondisi alamnya yang sangat kaya mulai dari gunung, hutan, hingga pantai. Salah satu Sekolah Dasar di Lombok yang berlokasi di dekat kawasan wisata adalah SD Filial Semokan Ruak, Bayan Utara, Lombok yang berdekatan dengan Kawasan Gunung Rinjani. Hal ini yang menjadi latar belakang pentingnya konteks pariwisata dikenalkan kepada siswa sejak dini melalui aktivitas-aktivitas kreatif yang mengacu pada dimensi Standar Kompetensi Lulusan Sekolah Dasar. Tujuan dari kegiatan ini adalah mencari bentuk pembelajaran yang dapat mengenalkan materi dalam konteks pariwisata sehingga dapat digunakan oleh para guru dan siswa. Kegiatan dilaksanakan dengan metode pendekatan partisipatif melalui lokakarya dan diskusi bersama dengan para siswa SD dan guru di mana para siswa diajak untuk melakukan kegiatan seperti menggambar, bercerita sambil mengikuti gerakan, serta mengenal potensi alam di sekitar sekolah mereka yang dapat menunjang pengetahuan yang berkaitan dengan pariwisata di Lombok Utara. Hasil utama dari kegiatan ini berupa media aktivitas pembelajaran kreatif.