Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Peningkatan Pengetahuan Lanjut Usia melalui Pendidikan Kesehatan dengan Menggunakan Media Power Point Haris H; Muh Aris; Muliyadi M
Media Karya Kesehatan Vol 2, No 2 (2019): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.359 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v2i2.22472

Abstract

Lanjut usia merupakan bagian akhir dari tahapan perkembangan manusia. Lanjut usia merupakan salah satu kelompok rentan terkena penyakit. Ketika memasuki tahap lanjut usia dibutuhkan pengetahuan untuk meningkatkan dan menjaga  kesehatan. Pemberian pendidikan Kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan lansia. Penggunaan power point sebagai media memiliki kelebihan yaitu selain dapat menampilkan gambar, power point juga dapat menampilkan audiovisual. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian penyuluhan kesehatan dengan menggunakan media power point terhadap pengetahuan lanjut usia. Kuesioner yang digunakan merupakan rancangan peneliti mencakup upaya untuk menjaga kesehatan selama masa lanjut usia yang sudah dilakukan face validity.Saat dilakukan pre test, mean skor pengetahuan lanjut usia adalah 22,73. Kemudian dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit dengan ceramah dan  menggunakan media powert point, materi yang disampaikan adalah kategori lanjut usia, masalah kesehatan saat lanjut usia dan cara menjaga kesehatan.  kemudian dilakukan post post test dan didapatkan mean skor 24,47. Hasil mean skor pengetahuan lanjut usia tersebut memiliki distribusi normal yang berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov dengan nilai 0.364. Hasil uji t-test menunjukkan 0.000 yang menunjukan adanya perbedaan antara mean skor pengetahuan lanjut usia sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan media power point.Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan adanya pengaruh pemberian penyuluhan dengan menggunakan media power point terhadap pengetahuan lansia.  Kata kunci : Kesehatan Lansia, media powerpoint, penyuluhan kesehatan.
Pengaruh Kunjungan Rumah terhadap Indeks Keluarga Sehat (IKS) dan Tingkat Kemandirian Keluarga Haris Haris; Lily Herawati; Norhasanah Norhasanah; Irmawati Irmawati
Media Karya Kesehatan Vol 3, No 2 (2020): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v3i2.28779

Abstract

Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PISPK)  merupakan program untuk pencapaian status kesehatan keluarga di Indonesia dalam tiga indikator yaitu sehat, pra sehat atau tidak sehat. Pelaksanaan PISPK diawali dari pendataan hingga menentukan rencana tindak lanjut. Melihat urgensi PISPK tersebut maka diperlukan intervensi berkelanjutan dan menjadi program yang terintegrasi dengan program-program di Puskesmas. Kegiatan ini mengintegrasikan PISPK dengan Perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) melalui kunjungan rumah. Tujuan yang diinginkan adalah untuk menganalisis pengaruh kunjungan rumah terhadap indeks keluarga sehat dan tingkat kemandirian keluarga. Kegiatan ini dilakukan di daerah binaan yang merupakan kegiatan kemitraan puskesmas dengan institusi pendidikan. Terdapat tiga tahapan dalam kegiatan ini meliputi penyamaan persepsi di kalangan petugas di puskesmas, penyusunan dan sosialisasi asuhan keperatan keluarga. Tahap pelaksanaan meliputi kunjungan rumah sebanyak 2-4 kali dan melaksanaan kegiatan lintas program dan tahap evaluasi meliputi melakukan pendataan ulang dan mengalisa data tersebut. Kepala keluarga yang menjadi responden dalam kegiatan ini berjumlah 23 orang. Analisa data yang digunakan adalah uji kompatif dua kelompok berpasangan dengan skala non parametric. Berdasarkan uji Wilcoxon didapatkan p-value 0.008 untuk perbedasan indeks keluarga sehat  dan 0.000 untuk tingkat kemandirian keluarga. Kegiatan ini menunjukkan bahwa kunjungan rumah melalui pemberian asuhan keperawatan keluarga dan pemberian edukasi dalam keluarga memberikan perubahan pada indeks keluarga sehat dan tingkat kemandirian keluarga. Kedepannya diharapkan kegiatan kunjungan rumah menjadi kegiatan prioritas Puskesmas untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat. Kata kunci : Indeks Keluarga Sehat, kemandirian keluarga, perkesmas.
Perbedaan faktor rısıko domınan penyakıt tıdak menular pada usıa dewasa dan lanjut usıa Haris H; Amir Syam
Journal Borneo Vol. 1 No. 1 (2021): Healthy First
Publisher : Politeknik Kaltara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.855 KB) | DOI: 10.57174/jborn.v1i1.10

Abstract

Penyakit tidak menular merupakan ancaman kesehatan saat ini, prevalensinya selalu meningkat setiap tahunnya. Faktor risiko penyakit tidak menular adalah perilaku hidup yang berhubungan dengan kelebihan berat badan, indeks massa tubuh, lingkar perut, tekanan darah tinggi, gula darah, kolesterol. Lansia dan dewasa merupakan kelompok rentan terhadap penyakit tidak menular. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan faktor risiko penyakit tidak menular antara lansia dan dewasa. Metode dalam penelitian ini adalah cross sectional, teknik pengambilan sampel adalah random, responden diundang untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Pengumpulan data meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, penentuan IMT, tekanan darah, gula darah, dan asam urat. Berdasarkan hasil pendataan, digunakan untuk menentukan responden yang memiliki faktor risiko penyakit tidak menular. Data dianalisis dengan SPSS versi 21. Hasil penelitian menunjukkan p-value >0,05 atau tidak ada perbedaan untuk perilaku gaya hidup dan riwayat penyakit. Untuk status metabolik didapatkan p-value 0,617 untuk indeks massa tubuh, p-value 0,626 untuk lingkar perut, p-value 0,528 untuk gula darah dan p-value 0,651 untuk asam urat dan p-value 0,004 untuk tekanan darah. Berdasarkan hasil penelitian ini hanya faktor tekanan darah yang menunjukkan perbedaan antara lansia dan dewasa, dan hanya status hipertensi yang menunjukkan perbedaan pada kedua kelompok.
Gambaran pengetahuan orang tua tentang pencegahan stuntıng dı desa Malınau Hulu Haris Haris; Muhammad Ali; Rohandi Baharuddin; Muhammad Aris; Lily Herawati
Journal Borneo Vol. 2 No. 2 (2022): Volume 2 Issue 2 tahun 2022
Publisher : Politeknik Kaltara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.632 KB) | DOI: 10.57174/jborn.v2i2.42

Abstract

Stunting merupakan kondisi gizi buruk pada balita usia 24-59 bulan dengan kondisi postur tubuh tidak seusai dengan umur anak. Berbagai faktor yang menyebabkan faktor seperti kondisi ekonomi keluarga dan pengetahuan keluarga. Untuk mengendalikan terjadinya stunting ini diperlukan identifikasi pengetahuan orang tua mengenai pencegahan stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan orang tua mengenai pencegahan stunting.  Metode dalam penelitian ini adalah survei dengan pendekatan deksriptif, teknik pengambilan sampel adalah random dengan pendekatan purposive sampling. Kuesioner ini terdiri dari 20 pertanyaan mengenai pengetahuan umum mengenai stunting, penyebab dan upaya mencegah terjadinya stunting. Responden merupakan orang tua yang memiliki balita. Penelitian ini dilakukan di desa Malinau Hulu kabupaten Malinau.  Hasil penelitian ini melibatkan 20 responden yang merupakan orang tua balita dengan status 75% sebagai ibu dan 25% sebagai ayah. Pengetahuan orang tua dengan kategori baik sebanyak 40%, cukup 35% dan kurang 25%. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlu upaya untuk meningkatkan pengetahuan orang tua untuk pencegahan stunting.
Pelatihan Kader Kesehatan dan Aplikasi Edukasi Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Haris Haris; Fatima Ura Pabanne; Syamsiah Syamsiah
Media Karya Kesehatan Vol 5, No 2 (2022): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v5i2.36654

Abstract

Kader kesehatan merupakan anggota masyarakat yang berperan dalam bidang kesehatan agar masyarakat memiliki kesadaran untuk hidup sehat dan bersih. Pola hidup sehat merupakan upaya dalam menurunkan faktor risiko penyakit tidak menular (PTM).  Kader kesehatan juga perlu memberikan edukasi kepada masyarakat. Untuk bisa menjalankan itu, kader kesehatan perlu mendapatkan pelatihan dan pendampingan dalam pelaksanaan edukasi kesehatan mengenai faktor risiko penyakit tidak menular. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan melalui pelatihan dan pendampingan dalam memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat. Metode. Tahapan kegiatan ini terdiri dari pertama: persiapan meliputi pembuatan modul, perizinan pelaksanaan kegiatan, skrening kesehatan, pertemuan awal dengan kader kesehatan, Tahap kedua: Pelaksanaan pelatihan, hari pertama pemberian modul dan penjelasan isi modul, dilakukan pretest dan posttest. Hari kedua dilakukan simulasi edukasi kesehatan dengan media flipchart. Tahap ketiga: aplikasi edukasi kesehatan kepada masyarakat  yang memiliki satu atau lebih faktor risiko penyakit tidak menular. Tahap ini dilakulan pengisian kuesioner tsebelum dan sesudah dilakukan edukasi kesehatan. Hasil.  Berdasarkan hasil kegiatan ini, untuk kegiatan pelatihan, rata-rata pengetahuan kader sebelum pelatihan adalah 56% dan meningkat menjadi 83,3% setelah pelatihan. Nilai rata-rata untuk simulai adalah 76,67 (baik). Untuk pengetahuan masyarakat dari 5 indikator yang nilai, 4 menunjukkan adanya perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan edukasi oleh kader kesehatan, hanya 1 yang tidak menunjukkan perbedaan.Simpulan. Kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan kader setelah diberikan pelatihan dan adanya pengaruh edukasi yang diberikan kader kesehatan terhadap pengetahuan masyarakat. Kedepannya kegiatan seperti ini perlu ditingkatkan lagi dan bisa mendorong terbentuknya posbintu PTM di wilayah kegiatan ini.Kata kunci : Edukasi Kesehatan, Pelatihan Kader Kesehatan, Penyakit tidak menular
Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Remaja Tentang Obesitas di SMA Negeri 1 Kota Tarakan Sriargianti Amir; Siti Khadijah Adhar; Haris Haris; Rohandi Baharuddin
Journal Borneo Vol. 2 No. 1 (2022): Volume 2 Issue 1 tahun 2022
Publisher : Politeknik Kaltara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.954 KB) | DOI: 10.57174/jborn.v2i1.63

Abstract

Obesity is one of the problems of adolescents who are influenced by factors such as poor eating patterns, unhealthy food choices, and lack of physical activity, thus triggering the accumulation of excess fat in the body, which can lead to the emergence of various types of non-communicable diseases and is one of the causes of death worldwide. This research was conducted to describe the knowledge and behavior of adolescents about obesity at SMA Negeri 1 Tarakan City. This research is descriptive. Sampling was carried out by non-probability sampling with quota sampling with 53 respondents. The results showed that the characteristics of the respondents based on age were the most in the 17-year category, with 28 (52.4%) respondents. Characteristics based on BMI showed that the majority had the most BMI obesity, as many as 27 (50.9) respondents. Characteristics based on genetics (heredity) obtained the most results in the category without a history of obesity, as many as 41 (77.4%) respondents, characteristics of respondents based on knowledge obtained partial results 46 (86.8%) have good knowledge, 3 (5.7%) have sufficient knowledge, 4 (7.5%) respondents lack knowledge, and the characteristics of respondents based on eating patterns show partial results on bad eating patterns of 38 ( 71.7%) of respondents. The conclusion of this study shows that adolescents aged 17 years have good knowledge about obesity and eating behavior.
Pengaruh Program Edukası Hıdup Sehat terhadap Penurunan Berat Badan dan Lıngkar Perut pada Mahasıswa Keperawatan Haris Haris
Journal Borneo Vol. 3 No. 2 (2023): Volume 3 Issue 2 tahun 2023
Publisher : Politeknik Kaltara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57174/j.born.v3i2.99

Abstract

Obesity and abdomen circumference are risk factors for non-communicable diseases. These signs are commonly seen in productive age groups, specifically students. A healthy way of life is essential for avoiding extra weight and abdominal girth. The purpose of this study is to examine the impact of healthy living on weight loss and abdominal circumference. A quasi-experiment with no control was used as the study approach. Body weight and abdomen circumference are the dependent variables, and health education is the independent variable. The target population comprises 93 students enrolled in the D3 Nursing study program. Purposive sampling was utilized in this study. Students are the inclusion criteria. Students who have a weight above their normal using an ideal body weight indicator and are willing to participate in the program for 7 days complete the inclusion requirements. While the exclusive criteria are students with a history of hypertension or diabetes mellitus, they also include students who feel ill when their weight and abdomen circumference are measured. There were 28 people who responded. Respondents reflect on their healthy lifestyle activities for seven days. Following the pre-test and post-test, the two data sets were processed and the data normality test was performed, yielding normal distribution data. A paired t-test was performed as a result of this. Results. The difference in weight before and after the education program had a p-value of 0.000, whereas the difference in abdominal circumference had a pvalue of 0.000. Limiting the amount of high carbohydrates and fats in diet as well as doing physical activity can reduce body fat formation and thus have an impact on weight loss. Conclusion. The healthy living program influences body weight and abdomen level
Edukasi Terapi Pencegahan TB dan Pemberian Bantuan Bagi Penderita TB Kurang Mampu di Kota Tarakan Sulidah sulidah; Ririn Ariyanti; Haris Haris
Borneo Community Health Service Journal VOLUME 3 NOMOR 2 TAHUN 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/neotyce.v3i2.3545

Abstract

Abstrak.Tuberkulosis (TB) saat ini masih menjadi masalah kesehatan di negara berkembang. Tujuan penemuan dan penaggulangan TB dilakukan guna menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB. TB menjadi isu strategis nasional, sehingga muncul upaya agar masyarakat memiliki komitmen untuk mengobati dirinya sampai sembuh sehingga tidak menyebarkan TB kepada individu lain. Tujuan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan guna memberikan edukasi terapi pencegahan TB dan pemberian pemberian bantuan bagi penderita TB yang kurang mampu di kota Tarakan. Kegiatan dilaksanakan pada 24 Maret 2023 bertepatan dengan Hari TB Sedunia (HTBS) di berikan kepada penderita TB kurang mampu yang ada di kota Tarakan, setelah dilakukan pengabdian masyarakat ini terdapat peningkatan pengetahuan mengenai terapi pencegahan TB bagi penderita, Kasus TB membutuhkan penanganan yang lama dan merupakan infeksi menular, maka diperlukan komitmen yang kuat dari semua pihak dalam penganggulangan kasus tersebut. Kata Kunci: edukasi, pencegahan, tuberkulosis Abstrak.Tuberkulosis (TB) saat ini masih menjadi masalah kesehatan di negara berkembang. Tujuan penemuan dan penaggulangan TB dilakukan guna menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB. TB menjadi isu strategis nasional, sehingga muncul upaya agar masyarakat memiliki komitmen untuk mengobati dirinya sampai sembuh sehingga tidak menyebarkan TB kepada individu lain. Tujuan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan guna memberikan edukasi terapi pencegahan TB dan pemberian pemberian bantuan bagi penderita TB yang kurang mampu di kota Tarakan. Kegiatan dilaksanakan pada 24 Maret 2023 bertepatan dengan Hari TB Sedunia (HTBS) di berikan kepada penderita TB kurang mampu yang ada di kota Tarakan, setelah dilakukan pengabdian masyarakat ini terdapat peningkatan pengetahuan mengenai terapi pencegahan TB bagi penderita, Kasus TB membutuhkan penanganan yang lama dan merupakan infeksi menular, maka diperlukan komitmen yang kuat dari semua pihak dalam penganggulangan kasus tersebut. Kata Kunci: edukasi, pencegahan, tuberkulosis    AbstractTuberculosis (TB) is still a health problem in developing countries. The purpose of TB discovery and treatment is to reduce morbidity and mortality from TB. TB has become a national strategic issue, so efforts have emerged so that people have a commitment to self-medication until they recover so they don't spread TB to other individuals. The purpose of this community service is carried out to provide education on TB prevention therapy and provide assistance for underprivileged TB sufferers in the city of Tarakan. The activity was carried out on March 24, 2023 to coincide with World TB Day (HTBS) which was given to underprivileged TB sufferers in the city of Tarakan, after this community service there was an increase in knowledge about TB prevention therapy for sufferers, TB cases require long treatment and are infection is contagious, it requires a strong commitment from all parties in handling the case. Keyword: education; prevention ; tuberculosis