Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Analisis Strategi Pemasaran Tempe Kelompok Usaha Kecil Menengah (UKM) di Desa Sei Mencirim Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Mardiana, Siti; Yanis, M. Nazarul; Ayu, Sri Fajar
JURNAL AGRICA Vol 11, No 2 (2018): JURNAL AGRICA
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1476.919 KB) | DOI: 10.31289/agrica.v11i2.1830

Abstract

This research used descriptive and qualitative methods, with 3 samples of tempe entrepreneurs. The analytical tools are marketing channel analysis, marketing margin, marketing efficiency and SWOT. The average age of producer is 35 years with an average education level is 12 years.            The results of marketing channel analysis consist of II type, that is channel I from producer to retailer then consumer. Channel II from the manufacturer directly to the consumer and is on the order of highest efficiency. The producer performs all marketing functions except the purchase function. While retailers only perform the functions of purchasing, sales, storage, financing, and market information. Price spread and share margin marketing agency on channel I is the average price of producers per pack starting from Rp 800/100 gram and Rp 1,500/200 gram. Component manufacturer cost Rp 635.9/100 gram and Rp 981,8/200 gram. Production Margin Rp 164,1/100 gram and Rp 518,2/200 gram. Production profit margin ratio of 0.3/100 grams and 0.5/200 grams. The selling price of retailers for consumers is Rp 1,009,7/100 gram and Rp 2,009,7/200 gram. With marketing costs Rp 7.5/pack. Retail profit margin of Rp 202.1/100 gram and Rp 502,1/200 gram. Retail profit margin ratio of 31.5/100 grams and 78.3/200 grams. Components share the producer cost margin of 63%/100 grams and 48.9%/200 grams. It is also known that the largest total cost margin share is issued by retailers 0.7%/100 gram and 0.4%/200 gram. The retail profit margin is 20%/100 gram and 25%/200 gram. On channel II the marketing margin is Rp 0/pack. Average manufacturer price of Rp 800/100 gram and Rp 1,500/200 gram. Costs incurred by producers Rp 635.9/100 gram and Rp 981,8/200 gram. Profit margin ratio is 0.3/100 gram, profit margin ratio is 0.5/200 gram, producer margin share 100%, producer profit margin 16.2% / 100 gram and 25,8% / 200 gram. SWOT analysis of internal-external matrix on tempe industry business is in quadrant I, then marketing strategy applied in this quadrant is SO (Strength-Opportunities).Keywords : Marketing Strategy, Tempe, Sei Mencirim, SWOT
Evaluasi Kesesuaian Lahan Kabupaten Dairi Untuk Tanaman Kopi Robusta (Coffea robusta Lindl.) Muhammad Nazarul Yanis; Hardy Guchi; Mariani Sembiring
Jurnal Agroekoteknologi Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.817 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v2i4.8445

Abstract

This research purposed to evaluate the suitability of land for cultivation of robusta coffee in Dairiwith altitude at 400 - 1700 m above sea level . This research started from May 2013 to November2013. The research conducted by taking a sample soil based by method free survey grid with detailof survey level and then analyzed on the laboratory and land evaluation performed by the matchingmethod is based on plants needed with properties owned by land on any limiting factors. Theparameters observed in the field are soil depth, drainage, slope, the dangers of erosion, the dangersof flood, the rock surface and laboratory parameters analyzed include physical properties, textureand chemical properties of the soil pH, soil cation exchanges capacity, base saturation, C-organic,and soil salinity. The results showed that the actual land suitability classes for sample 1 is S2rc,nr,sample 2 is S3nr, sample 3 is S2oa,rc,nr,eh, sample 4 is S3nr,eh, sample 5 is S3nr, sample 6 is S3nr,sample 7 is Nrc, sample 8 is S3nr, sample 9 is S3tc,rc,nr, sample 10 is S3tc, sample 11 is S3nr,sample 12 is S3tc,oa,rc,nr, sample 13 is S3tc,nr, sample 14 is S3tc,rc, sample 15 is S3tc,nr,uh, andsample 16 is Nrc. Potential land suitability classes for sample 1 is S2rc, sample 2 is S2rc,nr, sample3 is S2rc, sample 4 is S2rc,nr,eh, sample 5 is S2rc,nr, sample 6 is S3rc,nr, sample 7 is Nrc, sample 8is S2rc,nr, sample 9 is S3tc,rc, sample 10 is S3tc, sample 11 is S2rc,nr, sample 12 is S3tc,rc, sample13 is S3tc, sample 14 is S3tc,rc, sample 15 is S3tc, and sample 16 is Nrc.Keywords : Land Evaluation, Dairi Regency, Robusta Coffe
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TEMPE KELOMPOK USAHA KECIL MENENGAH (UKM) DI DESA SEI MENCIRIM KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG Siti Mardiana; M. Nazarul Yanis; Sri Fajar Ayu
JURNAL AGRICA Vol 11, No 2 (2018): JURNAL AGRICA
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/agrica.v11i2.1830

Abstract

This research used descriptive and qualitative methods, with 3 samples of tempe entrepreneurs. The analytical tools are marketing channel analysis, marketing margin, marketing efficiency , and SWOT. The average age of producer is 35 years with an average education level is 12 years. The results of marketing channel analysis consist of II type, which is channel I from producer to retailer then the consumer. Channel II from the manufacturer directly to the consumer and is on the order of the highest efficiency. The producer performs all marketing functions except for the purchase function. While retailers only perform the functions of purchasing, sales, storage, financing, and market information. Price spread and share margin marketing agency on the channel I am the average price of producers per pack starting from Rp 800/100 gram and Rp 1,500/200 gram. Component manufacturer cost Rp 635.9/100 gram and Rp 981,8/200 gram. Production Margin Rp 164,1/100 gram and Rp 518,2/200 gram. Production profit margin ratio of 0.3/100 grams and 0.5/200 grams. The selling price of retailers for consumers is Rp 1,009,7/100 grams and Rp 2,009,7/200 grams. With marketing costs Rp 7.5/pack. A retail profit margin of Rp 202.1/100 gram and Rp 502,1/200 gram. Retail profit margin ratio of 31.5/100 grams and 78.3/200 grams. Components share the producer cost margin of 63%/100 grams and 48.9%/200 grams. It is also known that the largest total cost margin share is issued by retailers 0.7%/100 grams and 0.4%/200 grams. The retail profit margin is 20%/100 grams and 25%/200 grams. On channel II the marketing margin is Rp 0/pack. Average manufacturer price of Rp 800/100 gram and Rp 1,500/200 gram. Costs incurred by producers Rp 635.9/100 gram and Rp 981,8/200 gram. Profit margin ratio is 0.3/100 gram, profit margin ratio is 0.5/200 gram, producer margin share 100%, producer profit margin 16.2% / 100 gram and 25,8% / 200 gram. SWOT analysis of the internal-external matrix on tempe industry business is in quadrant I, then the marketing strategy applied in this quadrant is SO (Strength-Opportunities).Keywords: Marketing Strategy, Tempe, Sei Mencirim, SWOT
PEMANFAATAN KELAPA BUANGAN SEBAGAI ALTERNATIF USAHA KOPRA GUNA MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DESA PEMATANG KAMBAT, KABUPATEN SERUYAN Muhammad Nazarul Yanis
Jurnal Penelitian Agri Hatantiring Vol 3, No 1 (2023): Jurnal Penelitian Agri Hatantiring
Publisher : Politeknik Seruyan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59900/pagri.v3i1.141

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan kelapa buangan sebagai alternatif bahan baku kopra di Desa Pematang Kambat. Dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2023, berlokasi di Desa Pematang Kambat, Kecamatan Seruyan Hilir Timur, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah. Metode yang digunakan yaitu metode survei menggunakan teknik wawancara dengan kuisioner sebanyak 30 pertanyaan dan diskusi kepada 6 orang responden yang terletak di beberapa lokasi yaitu di Jalan Kelapa, Jalan Pematang Kambat, Pematang Manggis dan Pematang Kelapa. Penelitian ini dilakukan selama 14 hari, yang meliputi penyiapan alat dan bahan, survei dan wawancara, pengisian kuisioner, kegiatan diskusi, pengambilan data serta dokumentasi. Data hasil survei kemudian dianalisis secara deskriptif. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat di Desa Pematang Kambat adalah sebagai petani kelapa. Hasil kelapa yang berlimpahi membuat banyaknya kelapa buangan yang masih diolah menjadi kelapa kopra asalan, masih banyak produsen belum memahami cara pengolahan kopra yang baik. Hasil penelitian menunjukan proses pengolahan kopra masih dilakukan secara konvensional/traditional dengan penjemuran selama 2-3 hari. Hampir semua pelaku usaha kopra memiliki lahan perkebunan kelapa sendiri sebagai sumber bahan bakunya. Rata-rata produk kopra tersebut dijual ke beberapa perusahaan dan perorangan di daerah Samuda, Kotawaringin Timur. Rata-rata harga jual kopra dari produsen adalah Rp 8.800,-/kg. Terdapat limbah hasil dari pengolahan seperti serabut dan tempurung kelapa yang belum digunakan secara optimal menjadi produk turunan bernilai ekonomis lainnya. Apabila hal tersebut diterapkan oleh petani, maka tidak ada lagi sisa kelapa yang terbuang, dan hal tersebut juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Usaha kopra di Desa Pematang Kambat ini sangat potensial untuk dikembangkan oleh masyarakat dengan dukungan dari Dinas dan Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, dan lembaga-lembaga terkait.
ANALISIS LEMBAGA DAN SALURAN PEMASARAN KOPRA DI DESA PEMATANG KAMBAT, KECAMATAN SERUYAN HILIR TIMUR, KABUPATEN SERUYAN Muhammad Nazarul Yanis; Ariadi *
Jurnal Penelitian Agri Hatantiring Vol 2, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Agri Hatantiring
Publisher : Politeknik Seruyan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59900/pagri.v2i2.79

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi dari lembaga pemasaran dan pola saluran pemasaran usaha kopra di Desa Pematang Kambat. Dilaksanakan pada bulan Agustus 2022, berlokasi di Desa Pematang Kambat, Kecamatan Seruyan Hilir Timur, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah. Metode yang digunakan yaitu metode survei eksplorasi menggunakan teknik wawancara dengan kuisioner sebanyak 30 pertanyaan kepada 6 orang responden yang terletak di beberapa lokasi yaitu di Jalan Kelapa, Jalan Pematang Kambat, Pematang Manggis dan Pematang Kelapa. Penelitian ini dilakukan selama 14 hari, yang meliputi penyiapan alat dan bahan, survei dan wawancara, pengisian kuisioner, pengambilan data serta dokumentasi. Data hasil survei kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan pola saluran pemasaran kopra yaitu dari Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen. Fungsi dari masing-masing lembaga pemasaran diketahui bahwa produsen melakukan semua fungsi pemasaran kecuali untuk fungsi pembelian. Pedagang besar juga melakukan semua fungsi pemasaran kecuali untuk fungsi pengangkutan. Sedangkan pengecer hanya melakukan fungsi pemasaran yaitu pembelian, penjualan, pengangkutan, pembiayaan dan informasi pasar.
POTENSI USAHA KOPRA (KELAPA KERING) DI DESA PEMATANG KAMBAT, KECAMATAN SERUYAN HILIR TIMUR, KABUPATEN SERUYAN, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Muhammad Nazarul Yanis SP., MP.
Jurnal Penelitian Agri Hatantiring Vol 2, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Agri Hatantiring
Publisher : Politeknik Seruyan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59900/pagri.v2i1.56

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi usaha kopra di Desa Pematang Kambat. Dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2022, berlokasi di Desa Pematang Kambat, Kecamatan Seruyan Hilir Timur, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah. Metode yang digunakan yaitu metode survey menggunakan teknik wawancara dengan kuisioner sebanyak 30 pertanyaan kepada 6 orang responden yang terletak di beberapa lokasi yaitu di Jalan Kelapa, Jalan Pematang Kambat, Pematang Manggis dan Pematang Kelapa. Penelitian ini dilakukan selama 14 hari, yang meliputi penyiapan alat dan bahan, survey dan wawancara, pengisian kuisioner, pengambilan data serta dokumentasi. Data hasil survey kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan proses pengolahan kopra dilakukan secara konvensional dengan penjemuran selama 2-3 hari, rata-rata kapasitas produksinya berkisar 3 ton/bulan. Para responden juga memiliki usaha lain seperti beternak sapi, berkebun, usaha walet, membuka warung dan berjualan gorengan. Rata-rata lama menjalankan usaha adalah 6,8 tahun dengan jumlah pekerja rata-rata yang dimiliki sekitar 7 orang. Hampir semua pelaku usaha kopra memiliki lahan perkebunan kelapa sendiri sebagai sumber bahan bakunya. Rata-rata produk kopra tersebut dijual ke beberapa perusahaan dan perorangan di daerah Samuda, Kotawaringin Timur dengan dikemas menggunakan karung dan diangkut menggunakan mobil pick up. Rata-rata harga jual kopra dari produsen adalah Rp 8.768,-/kg. Terdapat limbah hasil dari pengolahan seperti serabut dan tempurung kelapa yang digunakan sebagai bahan baku pembakaran/pengasapan. Usaha kopra di Desa Pematang Kambat ini sangat potensial untuk dikembangkan oleh masyarakat dengan dukungan dari Dinas dan Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, dan lembaga-lembaga terkait.
BUDIDAYA IKAN DAN SAYURAN DALAM EMBER (SISTEM AKUAPONIK) UNTUK MENINGKATKAN SOFT SKILLS PERTANIAN DI MAN NURUZH ZHOLAM, KABUPATEN SERUYAN Muhammad Nazarul Yanis; Suroto S.P., M.MA; Tina Purnamasari; Devy Muja Alhikmah
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Agri Hatantiring Vol 2, No 1 (2022): Jurnal PKM Agri Hatantiring
Publisher : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Agri Hatantiring

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59900/pkmagri.v2i1.59

Abstract

Program pengabdian masyarakat yang dilakukan di MAN Nuruzh Zholam, Jalan Pematang Anglai RT. 11, Desa Pematang Panjang, Kecamatan Seruyan Hilir Timur, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah, bertujuan untuk memperkenalkan teknologi budidaya secara akuaponik untuk meningkatkan soft skills pertanian, memberikan pelatihan tentang budidaya ikan dan sayuran dalam ember (budikdamber), pemanfaatan lahan perkarangan agar lebih produktif dan asri, serta dapat menunjang kebutuhan ekonomi. Metode yang dipakai pada program ini adalah pendampingan kepada warga melalui sosialisasi dan pelatihan budidaya ikan dan sayuran dalam ember (sistem akuaponik). Tahapan kegiatan pengabdian dilakukan melalui sosialisasi tentang akuaponik, pelatihan tentang budidaya ikan dan sayuran dalam ember (budikdamber), pelaksanaan kegiatan pendampingan, monitoring dan evaluasi. Pendampingan kepada masyarakat melalui kegiatan ini juga sebagai bentuk dukungan terhadap program Pemerintah untuk mengoptimalkan lahan pekarangan yang asri sebagai sumber pangan secara berkelanjutan, meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas dan pemanfaatan, serta pendapatan warga.
PENGENALAN TEKNOLOGI LUBANG RESAPAN BIOPORI SEBAGAI UPAYA EDUKASI LINGKUNGAN DI SMKN 1 KUALA PEMBUANG Muhammad Nazarul Yanis; Dermawan Zebua; Ahmad Prayoga
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Agri Hatantiring Vol 2, No 2 (2022): Jurnal PKM Agri Hatantiring
Publisher : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Agri Hatantiring

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59900/pkmagri.v2i2.98

Abstract

Program pengabdian masyarakat yang dilakukan di SMKN 1 Kuala Pembuang, Kecamatan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah, bertujuan untuk memperkenalkan teknologi lubang resapan biopori untuk meningkatkan pemahaman dalam upaya konservasi lingkungan, memberikan wawasan dan pelatihan tentang pembuatan dan pengaplikasian biopori, pemanfaatannya untuk kelestarian sumber daya lahan, serta dapat digunakan sebagai kompos yang bernilai ekonomi. Metode yang dipakai pada program ini adalah pendampingan kepada siswa-siswi melalui sosialisasi dan pelatihan teknologi lubang resapan biopori. Tahapan kegiatan pengabdian dilakukan melalui presentasi dan sosialisasi, pelatihan dan pembuatan, serta perawatan dan pendampingan tentang biopori. Pelaksanaan kegiatan pendampingan, monitoring dan evaluasi juga dilakukan sebagai bentuk upaya untuk menjaga sumber daya lahan secara berkelanjutan, meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas dan pemanfaatannya.
PENGENALAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) SEBAGAI APOTEK HIDUP DI DESA MENDALO INDAH, KABUPATEN MUARO JAMBI Parissa Swasti; Muhammad Nazarul Yanis; Tri Rahmah Hayati
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Agri Hatantiring Vol 3, No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Agri Hatantiring
Publisher : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Agri Hatantiring

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59900/pkmagri.v3i1.150

Abstract

Program pengabdian masyarakat yang dilakukan di Desa Mendalo Indah, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep tanaman obat keluarga sebagai apotek hidup untuk meningkatkan pemahaman dalam upaya memenuhi kebutuhan kesehatan keluarga, mengoptimalkan potensi lahan serta menjaga kelestarian lingkungan. Memberikan wawasan dan pengalaman tentang penerapan, pengelolaan dan pemanfaatannya untuk meningkatkan produktivitas lahan, kelestarian sumber daya lahan, serta dapat digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan kesehatan keluarga dan dapat bernilai ekonomis. Metode yang dipakai pada program ini adalah pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat di Desa Mendalo Indah melalui presentasi dan sosialisasi, penerapan di lapangan dan pengelolaanya. Tahapan kegiatan pengabdian dilakukan melalui edukasi secara daring, aplikasi penanaman di lapangan, teknik budidaya dan perawatan tanaman. Pelaksanaan kegiatan pendampingan, monitoring dan evaluasi juga dilakukan sebagai bentuk upaya untuk menjaga sumber daya lahan secara berkelanjutan, meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas dan pemanfaatannya.
PENYULUHAN URBAN FARMING PONDOK PESANTREN NURUDH DHOLAM, DESA PEMATANG PANJANG Suroto *; Muhammad Nazarul Yanis; Tina Purnama Sari; Devi Muja Al Hikmah
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Agri Hatantiring Vol 2, No 2 (2022): Jurnal PKM Agri Hatantiring
Publisher : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Agri Hatantiring

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59900/pkmagri.v2i2.100

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk membuka wawasan urban farming kepada anak- anak santri Pondok Pesantren Nurudh Dholam Desa Pematang Panjang Kecamatan Seruyan Hilir Timur Kabupaten Seruyan. Santri di pesantren berasal dari lingkungan sekitar dan luar kecamatan Seruyan Hilir Timur bahkan dari kabupaten dan Propinsi lain di Kalimantan Tengah. Latar belakang orang tua anak santri sebagai pedagang, PNS dan mayoritasnya petani sehingga menjadikan perlu untuk diberikan salah satu wawasan penting perihal urban farming . Urban farming merupakan teknik pertanian modern yang mudah dilakukan dimana saja dan dengan biaya yang murah. Beberapa jenis urban farming yang popular antara lain hidroponik, aquaponik, vertikultur, budidamber, wall garden. Dengan memahami prinsip- prinsip dalam melaksanakan urban farming akan menjadikan insan yang lebih kreatif dalam memanfaatkan area di sekitarnya yang tidak produktif menjadi lebih produktif dengan menghasilkan berbagai produk pertanian setidaknya untuk membantu skala pemenuhan kebutuhan keluarga sendiri. Oleh karenanya penting untuk diperkenalkan dunia pertanian modern yang simple, praktis dan berbiaya murah untuk dapat dilakukan oleh generasi Z yang inginnya serba instan.. Hasil kegiatan menunjukkan antusisme yang tinggi dari para santri saat mengikuti presentasi paparan tentang urban farming dan terjadi umpan balik yang epik antara pemateri dan para peserta dalam menggali lebih dalam tentang ketertarikan tentang urban farming . Hasil evaluasi peningkatanpengetahuan dan pemahaman santri tentang urban farming sebesar 70% dan diprediksi akan meningkat lagi setelah diberikan pelatihan secara langsung. Para peserta berkeinginan melaksanakan kegiatan urban farming diawali dari lingkungan pesantren sebagai tempat bermukim saat ini.