Ani Umiyati
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengendalian Risiko Kecelakaan Kerja pada Proses Bongkar Muat Produk dengan Pendekatan HIRA (Studi Kasus di PT. XYZ) Muhammad Irwansyah; Lovely Lady; Ani Umiyati
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 4 No. 1 Maret 2016
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.992 KB)

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan faktor yang sangat diperhatikan dalam dunia industri modern yang terintergrasi terutama bagi perusahaan yang berstandar internasional. Secara umum Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu kegiatan perlindungan baik terhadap pekerja, peralatan dan lingkungan kerja sehingga terhindar dari faktor risiko yang dapat merugikan. Kondisi kerja dapat dikontrol untuk mengurangi bahkan menghilangkan peluang terjadinya kecelakaan. Dengan adanya pengetahuan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja diharapkan dapat mencegah terjadinya kecelakaan dan mengakibatkan penurunan produktivitas kerja, kerugian berupa cacat atau cidera, kematian serta kerusakan properti dan lingkungan (Tarwaka, 2008). Kecelakaan mengakibatkan cidera, baik cidera ringan, berat, cacat ataupun mengakibatkan kematian. Cidera ini akan mengakibatkan tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik sehingga mempengaruhi produktivitas. Jika terjadi kecelakaan perusahaan harus mengeluarkan biaya pengobatan dan tunjangan kecelakaan sesuai ketentuan yang berlaku. PT. XYZ sebagai salah satu industri yang bergerak di bidang kimia . Berdasarkan data angka kecelakaan dari tahun 2011 sampai 2103 pada proses bongkar muat terdapat 19 kasus kecelakaan. Dengan melihat jumlah kasus tersebut penulis menganalisa kembali aktivitas bongkar muat di gudang dengan bertujuan untuk memberikan tindakan pengendalian risiko untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja terutama pada proses bongkar muat produk digudang.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang idenntifikasi dan penilaian atas risiko- risiko yang terjadi serta memberikan tindan- tindakan pengendalian risiko pada kegiatan proses bongkar muat produk. Dari hasil penelitian dengan menggunakan metode HIRA didapatkan skor nilai untuk proses bongkar muat masih tinggi sebesar 11 artinya masih berisiko tinggi akan tetapi setelah dilakukan pengendalian tindakan tindakan perbaikan skor nilai menjadi 3 yang artinya risiko terjadinya kecelakaan dapat dikendalikan. Hazard Identification and Risks Assesment (HIRA) adalah sebagai pedoman dalam identifikasi bahaya dan penilaian risiko yang berhubungan dengan aktivitas dan fasilitas di tempat kerja. Instruksi kerja mencakup seluruh risiko yang berkaitan dengan pekerjaan rutin atau biasa atau normal dan tidak rutin atau tidak biasa atau tidak normal di tempat kerja, termasuk kegiatan mengidentifikasi bahaya dan mengevaluasi risiko.
Evaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan Ery Suhendri; Ade Sri Nariawati; Ani Umiyati
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 4 No. 1 Maret 2016
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.402 KB)

Abstract

Penanganan pada bagian pengangkatan krat minuman kemasan masih dilakukan manual karena pekerjaan yang berkaitan dengan pemindahan ataupun penyusunan krat dari satu tempat ketempat yang lain tidak didukung dengan penggunaan alat bantu. Berat pada para pekerja pengangkatan dan penyusunan krat berisi minuman kemasan yaitu 11 kg/kratdalam sehari operator harus mengangkat sampai dengan 100 krat, pengangkatan krat tersebut memiliki resiko potensi cedera pada bagian tubuhseperti sakit pada pungung dengan persentase mencapai 100%. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa posisi kerja pada peroses pengangkatan agar lebih ergonomi. Metode yang digunakan yaitu metode Nodric Body Map, NIOSH dan Rapid Upper Limbassessment (RULA). Berdasarkan pengolahan data dihasilkan nilai yang sangat tinggi diatas angka 1 ,maka pengangkatan beban yang dilakukan dalam kondisi yang tidak dianjurkan (berbahaya) sehingga perlu dilakukan perbaikan. Data dimensi yang digunakan untuk merancang alat bantu yaitu dengan menaikan lantai setinggi 70cm agar operator pada saat menurunkan krat tidak membunggkuk.
Analisa Perubahan Jam Kerja Shift di PT. MCCI Hendra Irawan; Yayan Harry Yadi; Ani Umiyati
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 4 No. 2 Juli 2016
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.847 KB)

Abstract

PT. MCCI adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri kimia. Produk yang dihasilkan oleh PT. MCCI adalah PTA (Purified Terephtalic Acid) yang merupakan bahan baku dari industri pembuatan benang polyester, botol plastik, plastik film dan nylon tyre cord. untuk semakin mengefektifkan waktu kerja, perusahaan berinisiatif melakukan perubahan jam kerja dimana dimulainya waktu kerja shift I dari sebelumnya pukul 08.00-16.00 WIB menjadi pukul 06.00-14.00, shift II dari pukul 16.00-21.00 WIB menjadi pukul 14.00-22.00 WIB, dan shift III dari 00.00-08.15 WIB menjadi 22.00-06.00 WIB. Adapun tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh perubahan jam kerja shift terhadap produktivitas karyawan dan menentukan jam kerja shift yang paling sesuai dengan kondisi pekerjaan yang ada di PT. MCCI. Metode yang digunakan adalah dengan cara membandingkan jumlah karyawan yang sakit, jumlah masalah pabrik serta biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan berkenaan dengan perubahan jam kerja shift ini, selain itu juga dengan cara mengukur beban kerja karyawan dengan menggunakan metode NASA TLX. NASA TLX merupakan suatu metode pengukuran beban kerja dengan menggunakan kuesioner yang ditujukan kepada pekerja secara subyektif. Berdasarkan penelitian, setelah diberlakukan perubahan jam kerja shift, jumlah karyawan yang sakit meningkat dari 70 menjadi 132, jumlah masalah pabrik dari 3 menjadi 10 kasus dan perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan sebesar Rp47.955.000. beban kerja yang terukur untuk DCS-man 76,28, patrol 74,41 dan others 77,98 yang berarti masuk kategori tinggi.
IDENTIFIKASI RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT ( HIRA ) DI AREA BATCHING PLANT PT XYZ Rudy Darmawan; Nurul Ummi; Ani Umiyati
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol.5 No.3 November 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.305 KB)

Abstract

Dalam aspek K3, kerugian berasal dari kejadian yang tidak diinginkan yang timbul dari aktivitas perusahaan. Tanpa menerapkan manajemen risiko perusahaan dihadapkan dengan ketidakpastian. Manajemen risiko K3 adalah suatu upaya mengelola risiko K3 untuk mencegah terjadinya kecelakaan, salah satu sumber daya yang terpenting dalam perusahan adalah sumber daya manusia. Dimana setiap proses di area batching plant berpotensi menimbulkan suatu risiko, pada saat pengoperasian alat menimbulkan risiko, Maka dari itu sesuai dengan dilakukannya penelitian ini yaitu identifikasi risiko menggunakan metode HIRA untuk melakukan penilaian risiko potensi bahaya kerja teridentifikasi potensi bahaya sebayak 51 potensi bahaya kerja di Area Batching Plant yang terdiri dari 8 area sebagai area identifikasi. Potensi bahaya kerja yang teridentifikasi. dilakukan penilaian di setiap potensi yang extreme dari potensi bahaya kerja yang teridentifikasi di lingkungan kerja Area Batching plant. Potensi bahaya dengan kategori extreme terdapat pada tempat ruang operator, tempat mixer truck, tempat Remix Truck Undeground, dan tempat Shotcreter Undeground. Untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja di area batching plant perlu dilakukan inspeksi rutin terhadap peralatan operator, dipakai peredam arus listrik di setiap peralatan listrik, membuat tempat penyimpanan air untuk proses pembuatan adukan socrete, dan mematuhi SOP yang ada.