Yayan Harry Yadi
Unknown Affiliation

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Perancangan Tracer Study Online pada Jurusan Teknik Industri FT-UNTIRTA dengan Pendekatan Ergonomi Makro Rahmat Hussen; Yayan Harry Yadi; Ani Umyati
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 5 NO. 2 JULI 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.361 KB)

Abstract

Tracer study merupakan studi untuk memantau/menelusuri alumni lulusan suatu universitas. Dengan penelusuran tersebut, pihak manajemen Jurusan Teknik Industri FT-UNTIRTA dapat mengetahui bagaimana keadaan lulusannya dalam pencarian kerja dan pengajaran yang diberikan semasa kuliah. Tracer study saat ini sudah diterapkan di Jurusan Teknik Industri FT-UNTIRTA namun belum maksimal, hal itu dikarenakan media yang digunakan belum mendukung, seperti website yang menyediakan halaman khusus untuk tracer study. Tujuan pelaksanaan tracer study adalah untuk mengevaluasi dan memantau jurusan dengan responden alumni kohort 2013 serta mengevaluasi hubungan pelaksanaan tracer study dengan ergonomi makro. Metode pada penelitian ini adalah melakukan pembuatan domain, lalu merancang website yang digunakan untuk melaksanakan tracer study serta merancang kuesioner online. Hasil penelitian yang didapat berupa 5 kategori karakteristik yaitu Kategori Karakteristik Sosio-Biografi, Kategori Karakteristik Kegiatan Pendidikan dan Pengalaman Pembelajaran, Kategori Karakteristik Pencarian Kerja dan Transisi ke Dunia Kerja, Kategori Karakteristik Pekerjaan, Kategori Karakteristik Pekerjaan dan Kompetensi, Hubungan antara Studi dengan Kerja. Setelah hal tersebut maka dilakukan evaluasi hasil yang didapat dengan pendekatan ergonomi makro.
Identifikasi Potensi Bahaya Akibat Pencahayaan Dengan Pendekatan Hazard Identification And Risk Assessment Maesaroh Maesaroh; Yayan Harry Yadi; Wahyu Susihono
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 3 September 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.384 KB)

Abstract

Workshop PT Krakatau Engineering (KE) merupakan area untuk memproduksi produk dari bahan baja, dimana bahan baku baja yang digunakan di supply dari PT Krakatau Stell. Fungsi utama dari workshop PT Krakatau Engineering adalah memproduksi produk baru yang dipesan oleh customer sesuai dengan spesifikasi dan waktu pemesanan tertentu. Berdasarkan observasi diketahui intensitas pencahayaan workshop pada area fabrikasi sebesar 37,07 lux dan area machining sebesar  26,12 lux, kedua area tersebut memiliki nilai pencahayaan yang kurang dari nilai ambang batas pencahayaan yaitu 500 lux berdasarkan peraturan Kepmenkes RI No.1405/MENKES/SK/X1/2002. Selain kondisi lingkungan fisik, pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja juga diikuti oleh kesadaran setiap pekerja untuk menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang telah disediakan oleh perusahaan. Kurangnya komitmen karyawan terhadap penggunaan Alat Pelindung Diri dapat menimbulkan kecelakaan kerja. Penggunaan APD merupakan salah satu cara untuk menghindari bahaya kerja yang akan berdampak pada berkurangnya efisiensi dan produktivitas kerja pekerja dan diketahui bahwa jumlah kecelakaan yang terjadi selama tahun 2012 adalah 8 orang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi potensi bahaya akibat pencahayaan dan mengetahui kategori resiko untuk potensi bahaya yang terdapat di workshop PT Karatau Engineering. Metode yang digunakan untuk menentukan titik pengukuran pencahayaan dilakukan berdasarkan SNI 16-7062-2004 dengan jarak interval 6 meter untuk setiap titik pengukuran, sedangkan identifikasi potensi bahaya dan penilaian kategori resiko menggunakan pendekatan HIRA (Hazard Identification and Risk Assesment). Kategori resiko didapat dari matrik penilaian resiko yang merupakan perkalian antara tingkat peluang dan tingkat keparahan. Hasil dari penelitian adalah diketahui kategori resiko pada area fabrikasi di staisun pemotongan adalah medium, stasiun gerinda dengan kategori high dan medium, stasiun pengelasan dengan kategori medium, inspeksi dengan kategoru medium, dan material handling dengan kategori medium. Pada area machining, kategori resiko stasiun pembubutan adalah high, stasiun milling dengan kategori medium, dan material handling dengan kategori medium.
Identifikasi Potensi Bahaya Dengan Metode Hazard And Operability Study (HAZOP) Di Area Boiler PT. XYZ Euis Jamilah; Yayan Harry Yadi; Ani Umyati
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 4 No. 3 November 2016
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.051 KB)

Abstract

PT. XYZ merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri gula rafinasi di Banten. Pemenuhan kebutuhan energi listrik dari seluruh kegiatan perusahaan berasal dari sumber tenaga listrik oleh tenaga uap boiler. Area boiler merupakan bagian dari perusahaan yang memiliki kemungkinan potensi bahaya tinggi. Peningkatan jumlah kecelakaan kerja terjadi pada tahun 2013 di PT. XYZ dengan korban sebanyak 53% berasal dari area boiler. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan identifikasi bahaya untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja di area boiler dengan metode HAZOP. Proses identifikasi dilakukan oleh tim yang dibentuk pada awal tahapan HAZOP. Berdasarkan identifikasi didapatkan 10 node, yaitu FDF, IDF, grate, coal, drum, deaerator, condensate, water, steam, dan furnace. Penilaian risiko terdapat 3 kategori tingkat risiko, yaitu risiko sedang, rendah, dan tinggi. Risiko terbesar yaitu tinggi terdapat pada node steam parameter pressure dan node furnace parameter pressure. Rekomendasi yang diberikan adalah dengan pemberian APD berupa masker, monitoring parameter, pengontrolan parameter dengan checklist, pengontrolan elemen air dan peralatan, maintenance, pemasangan safety alarm, penggunaan peralatan economizer, dan SOP penanganan trouble akibat deviasi.
Pengaruh Intensitas Pencahayaan Terhadap Kelelahan Fisik Operator Pada Simulasi Handscarfing Andhika Kurniawan; Yayan Harry Yadi; Ade Sri Mariawati
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 2 Juli 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.742 KB)

Abstract

Pekerjaan handscarfing merupakan pekerjaan beresiko tinggi karena dapat mengakibatkan stress yang disebabkan oleh beberapa faktor khususnya lingkungan fisik ruangan kerja tersebut. Lingkungan fisik terdiri dari beberapa faktor diantaranya pencahayaan ruangan kerja. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh pencahayaan terhadap kelelahan fisik, dengan mengamati respon objektif dari denyut nadi dan handgrip serta respon subjektif dari skala borg. Pada penelitian ini dilakukan simulasi pekerjaan handscarfing code 1 dengan perlakuan berupa pengaturan pencahayaan menggunakan dua kondisi yaitu eksisting pencahayaan ruangan tersebut dan pencahayaan standar berdasarkan aturan Kepmenkes RI No.1405/MENKES/SK/X1/2002 sebesar 200 lux serta penambahan lampu GoLite. Simulasi dilakukan pada 12 orang mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan pencahayaan eksisting sebesar 66,06 lux. Intensitas pencahayaan eksisting ini <NAB pencahayaan untuk pekerjaan handscarfing berdasarkan Kepmenkes yang dapat berakibat pada cepatnya kelelahan yang dialami responden. Perbandingan respon responden setelah dilakukan pengkondisian pencahayaan berdasarkan Kepmenkes dan penambahan lampu GoLite dibandingkan kondisi eksisting pencahayaan ruangan simulasi adalah denyut nadi menurun 12,53%, handgrip menurun 25% dan skala borg menurun 16,2%. Dilakukan juga pengujian statistik guna memperkuat analisa perbedaan dari dua kondisi, dimana hasilnya tiap faktor respon fisiologis nilai sig.(2-tailed)<0,05, yang berarti H0 ditolak artinya ada perbedaan antara respon responden pada simulasi dari dua kondisi yang berarti ada pengaruh pencahayaan terhadap kelelahan.
Analisa Tingkat Keandalan Operator Inside Welding dengan Metode Human Error Assessment and Reduction Technique Saida Masitoh; Yayan Harry Yadi; Ade Sri Mariawati
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 3 September 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.683 KB)

Abstract

PT. X merupakan salah satu perusahaan penghasil pipa baja las terbesar di Indonesia. Dalam proses produksi pipa gas API 5L X 60M khususnya bagian welding, sebesar 11,35%  produk yang dihasilkan masih mengalami cacat. salah satu penyebab utama terjadinya cacat pada produk adalah akibat kesalahan manusia dalam proses pengendalian mesin, yaitu bagian inside welding. Penelitian ini bertujuan untuk  mengidentifikasi jenis kesalahan operator pada bagian inside welding, mengukur tingkat keandalan operator, menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakandalan operator, dan memberikan usulan perbaikan untuk meningkatkan keandalan operator. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Human Error Assessment and Reduction Technique yang digunakan untuk mengukur besarnya keandalan operator.Tahap awal yang dilakukan pada metode ini adalah membuat task analisis, kedua mengidentifikasi dan mengklasifikasikan human error, mengkategorikansetiap item pekerjaan dengan Generic Task Type (GTT), memilih faktor Error Producing Conditions (EPC),menentukan nilai proporsi effect dari EPC, menghitung total nilai Assessed Effect (AE), menentukan nilai Human Error Probability (HEP), dan terakhir adalah menghitung nilai keandalan operator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keandalan operator pada bagian inside welding sebesar 0,025. Hasil tersebut menunjukkan keandalan yang rendah sehingga perlu dilakukan perbaikan sistem kerja dengan memberikan pelatihan dengan metode on the job training, memberikan fan exhaust pada bagian inside welding, mengganti mesin motor listrik dengan yang baru, serta melakukan maintenance pada mesin secara berkala.
Pengaruh Pencahayaan Terhadap Beban Kerja Mental di Area Kerja Scroll Cu Rio Widarobi; Yayan Harry Yadi; Ade Sri Mariawati
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 3 September 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.584 KB)

Abstract

PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan pelat timah terbesar di Indonesia. Departemen scroll cut ini merupakan bagian pemotongan pelat sesuai dengan pola yang diinginkan oleh konsumen PT. XYZ. Pada penelitian ini dilakukan 2 tahap yaitu pada pencahayaan eksisting dan pencahayaan yang sesuai SNI 03-6575-2001 sebesar 200 – 500 lux. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi pencahayaan dan beban kerja mental, merancang pencahayaan dan mengetahui pengaruh pencahayaan terhadap beban kerja mental di area kerja scroll cut PT. XYZ. Jumlah responden sebanyak 4 orang sesuai dengan jumlah operator scroll cut PT. XYZ. Alat ukur yang digunakan adalah lux meter dan kuisioner subjektif NASA-TLX. Pada observasi awal di dapatkan nilai intensitas cahaya sebesar 132,6 lux. Nilai tersebut kurang dari NAB berdasarkan SNI 03-6575-2001 sehingga menyebabkan beban kerja mental yang dirasakan oleh operator agak berat. Perbandingan beban kerja mental setelah dilakukan perbaikan pencahayaan berdasarkan SNI 03-6575-200 dengan kondisi eksisting pencahayaan area kerja scroll cut PT. XYZ adalah beban kerja mental turun. Perbaikan pencahayaan pada area kerja I dan area kerja II dengan penambahan lampu sebanyak 2 buah lampu pada masing-masing area. Kemudian melakukan uji statistik dengan uji berpasangan untuk memperkuat analisa perbedaan dari dua kondisi tersebut, dimana hasilnya beban kerja mental nilai sig.(2-tailed)<0,05, yang berarti H0 ditolak artinya ada perbedaan antara beban kerja mental operator pada dua kondisi yang berarti ada pengaruh pencahayaan terhadap beban kerja mental.
Evaluasi Tracer Study Untuk Pembelajaran dengan Pendekatan Ergonomi Makro Stephanie Mayang P.; Yayan Harry Yadi; Wahyu Susihono
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 4 Oktober 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.536 KB)

Abstract

Teknik Industri merupakan salah satu program studi yang ada di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta). Jurusan Teknik Industri memandang perlu untuk melakukan tracer study terhadap para lulusannya sebagai penunjang visi jurusan. Pada penelitian ini dilakukan pelaksanaan tracer study online dengan menggunakan software QTAFI. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penelusuran  lulusan jurusan Teknik Industri Untirta tahun 2011 dan mengevaluasi hasil tracer study lulusan jurusan Teknik Industri Untirta tahun 2011 dengan pendekatan ergonomi makro. Jumlah responden yang mengisi kuisioner sebanyak 38 orang dari 83 orang jumlah lulusan tahun 2011. Dari hasil pengolahan data secara analisis statistik deskriptif diketahui sebanyak 54% lulusan mencari pekerjaan setelah lulus dan 31% diantaranya mencari pekerjaan 1 bulan setelah lulus, 100% lulusan saat ini bekerja. 74% responden bekerja di sektor swasta dan sisanya tersebar di sektor pemerintahan, baik pusat maupun daerah termasuk BUMN sebanyak 22%, dan wiraswasta sebanyak 4%. Memanfaatkan teknologi internet pada pembuatan kuisioner tracer study secara online membuat responden tidak perlu mengisi kuisioner berupa hardcopy, ataupun melakukan wawancara langsung secara tatap muka maupun melalui telepon. Sesuai dengan prinsip ergonomi makro, peran teknologi internet pada pelaksanaan tracer study online memudahkan baik pihak jurusan maupun pihak lulusan dalam pelaksanaan tracer study sehingga proses perbaikan di jurusan Teknik Industri Untirta dapat dilakukan secara berkelanjutan.
Analisis Display Sinyal Kereta Api di Stasiun Langen Anggo Hapsoro Pambudy; Yayan Harry Yadi; Wahyu Susihono
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 1 Maret 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.209 KB)

Abstract

Transportasi Kereta Api (KA) merupakan alat angkut yang efisien, cepat, relatif aman dan adaptif terhadap perkembangan jaman. Tujuan penelitian ini menganalisa display persinyalan KA dan semboyan 8 di Stasiun Langen meliputi dimensi, jarak visual, sudut pandang, warna, jarak dan letak sinyal serta papan semboyan 8. Metode yang digunakan adalah analisis display, yaitu dengan membandingkan tebal dan tinggi simbol angka batas kecepatan, kemudian menentukan jarak visual yang optimal bagi masinis untuk melihat sinyal, berdasarkan jarak visual dan tinggi sinyal, kemudian dihitung sudut visual yang terbentuk antara sinyal, mata masinis dengan garis pandang normal standar apakah melebihi sudut batas pembedaan warna atau tidak serta analisis warna sinyal. Selain display, hal-hal yang mendukung keamanan terhadap display sinyal juga diperhitungkan, seperti jarak papan semboyan 8 yang disesuaikan dengan waktu respon manusia standar dan  jarak antar sinyal yang disesuaikan dengan jarak pengereman Kereta Api rangkaian terpanjang yang melintas di Langen. Jarak pengereman tersebut dihitung dengan menggunakan rumus Minden dan Simulasi.
Pengaruh Tingkat Pencahayaan Terhadap Kelelahan Operator Pada Simulasi Scarfing dengan Reaction Time Tri Asih Septiana; Yayan Harry Yadi; Ade Sri Mariawati
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 2 Juli 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.445 KB)

Abstract

Pekerjaan handscarfing adalah kegiatan mengelas slab baja secara manual untuk memeriksa dan menghilangkan cacat. Pada penelitian ini dilakukan simulasi pekerjaan handscarfing code 1 dengan perlakuan berupa pengaturan pencahayaan menggunakan dua kondisi yaitu eksisting pencahayaan ruangan tersebut dan pencahayaan standar berdasarkan aturan Kepmenkes RI No.1405/MENKES/SK/X1/2002 sebesar 200 lux serta penambahan lampu GoLite. Simulasi dilakukan pada 12 orang mahasiswa. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh pencahayaan terhadap kelelahan kerja dan mengetahui tingkat performansi operator pada pekerjaan scarfing dari pengaruh pencahayaan. Hal yang diamati adalah reaction time. Pada awal penelitian dilakukan observasi untuk mengetahui karakteristik responden dan kondisi pencahayaan eksisting di ruangan. Hasil penelitian menunjukkan pencahayaan eksisting sebesar 66,06 lux. Intensitas pencahayaan eksisting ini <NAB pencahayaan untuk pekerjaan handscarfing berdasarkan Kepmenkes yang berakibat pada cepatnya kelelahan yang dialami responden. Perbandingan kelelahan setelah dilakukan pengaturan pencahayaan berdasarkan Kepmenkes dan penambahan lampu Go Lite dengan kondisi eksisting pencahayaan ruangan simulasi adalah reaction time menurun. Dilakukan juga pengujian statistik guna memperkuat analisa perbedaan dari dua kondisi, dimana hasilnya tiap faktor kelelahan nilai sig.(2-tailed)<0,05, yang berarti H0 ditolak artinya ada perbedaan antara kelelahan operator pada simulasi dari dua kondisi. Berdasakan hasil korelasi pearson juga didapat nilai korelasinya yaitu 0.015<0.05 yang berarti ada pengaruh pencahayaan terhadap kelelahan.
Analisa Perubahan Jam Kerja Shift di PT. MCCI Hendra Irawan; Yayan Harry Yadi; Ani Umiyati
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 4 No. 2 Juli 2016
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.847 KB)

Abstract

PT. MCCI adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri kimia. Produk yang dihasilkan oleh PT. MCCI adalah PTA (Purified Terephtalic Acid) yang merupakan bahan baku dari industri pembuatan benang polyester, botol plastik, plastik film dan nylon tyre cord. untuk semakin mengefektifkan waktu kerja, perusahaan berinisiatif melakukan perubahan jam kerja dimana dimulainya waktu kerja shift I dari sebelumnya pukul 08.00-16.00 WIB menjadi pukul 06.00-14.00, shift II dari pukul 16.00-21.00 WIB menjadi pukul 14.00-22.00 WIB, dan shift III dari 00.00-08.15 WIB menjadi 22.00-06.00 WIB. Adapun tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh perubahan jam kerja shift terhadap produktivitas karyawan dan menentukan jam kerja shift yang paling sesuai dengan kondisi pekerjaan yang ada di PT. MCCI. Metode yang digunakan adalah dengan cara membandingkan jumlah karyawan yang sakit, jumlah masalah pabrik serta biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan berkenaan dengan perubahan jam kerja shift ini, selain itu juga dengan cara mengukur beban kerja karyawan dengan menggunakan metode NASA TLX. NASA TLX merupakan suatu metode pengukuran beban kerja dengan menggunakan kuesioner yang ditujukan kepada pekerja secara subyektif. Berdasarkan penelitian, setelah diberlakukan perubahan jam kerja shift, jumlah karyawan yang sakit meningkat dari 70 menjadi 132, jumlah masalah pabrik dari 3 menjadi 10 kasus dan perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan sebesar Rp47.955.000. beban kerja yang terukur untuk DCS-man 76,28, patrol 74,41 dan others 77,98 yang berarti masuk kategori tinggi.