Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Kitosan Dalam Pembuatan Plastik Biodegradabel dari Rumput Laut Gracilaria sp dengan Pemlastik Sorbitol Yustinah Yustinah; Sri Noviyanti; Ummul Habibah Hasyim; Syamsudin AB
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Plastik merupakan bahan yang selalu dibutuhkan manusia dalam kehidupan sehari-hari, terutama banyak digunakan sebagai kemasan. Saat ini sebagian besar plastik merupakan plastik yang bersifat tidak mudah terurai (nondegradable). Sehingga limbah plastik tersebut akan menumpuk dan mengakibatkan pencemaran pada lingkungan. Untuk mengurangi penumpukkan limbah plastik, dilakukan penelitian pembuatan plastik yang mudah terurai secara alami (plastic biodegradable). Rumput laut merupakan bahan yang dapat dimakan (edible) dapat diuraikan oleh mikroorganisme (biodegrable), dan dapat diperbaharui (renewable), sehingga dapat dikatakan lebih ramah lingkungan. Ekstrak rumput laut berjenis Gracilaria sp dapat dijadikan plastik biodegradabel. Penelitian ini bertujuan untuk membuat plastik biodegradabel dari rumput laut Glacilaria sp, dengan penambahan kitosan pada konsentrasi bervariasi 1 – 6 % (m/v). Prosedur penelitian dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah mendapatkan ekstrak rumput laut dengan perbandingan rumput laut : aquadest adalah 1 gr : 50 ml. Tahap kedua adalah pembuatan plastik biodegradabel dari ekstrak rumput laut. Sebanyak 50 ml ekstrak rumput laut, pemlastik sorbitol 4 gr dan ditambahkan kitosan yang dilarutkan dalam 100 ml asam asetat 1%. Campuran dipanaskan 70 oC selama 15 menit. Kemudian larutan didinginkan, lalu dicetak, selanjutnya dikeringkan pada temperature 45 oC selama 18 jam. Setelah kering plastik biodegradabel dilepaskan dari cetakan dan dianalisa kuat tarik dan perpanjangan menggunakan alat Universal Testing Instrument (UTI). Hasil yang terbaik pada penambahan kitosann sejumlah 5% (m/v), plastik biodegradabel yang mempunyai sifat kuat tarik 15,26 kg/cm2, dan perpanjangan 5,13%.
KESETIMBANGAN ADSORPSI LOGAM BERAT (Pb) DENGAN ADSORBEN TANAH DIATOMIT SECARA BATCH Yustinah Yustinah; Hudzaifah Hudzaifah; Maya Aprilia; Syamsudin Ab
JURNAL KONVERSI Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/konversi.9.1.12

Abstract

Efek negatif dari pertumbuhan industri adalah limbah industri yang menghasilkan kontaminasi terhadap lingkungan. Salah satu jenis limbah industri adalah logam timbal (Pb) dalam air limbah di atas batas konsentrasi. Tujuan dari penelitian adalah untuk mempelajari mekanisme adsorpsi logam timah dalam sistem batch, dengan tanah diatom sebagai adsorben menggunakan model kesetimbangan isoterm. Dalam percobaan ini tanah diatom dicampur dengan 250 ml larutan timbal. Variabel yang diamati dalam percobaan ini adalah konsentrasi timbal dan massa adsorben. Setelah kesetimbangan tercapai, konsentrasi timbal dianalisis menggunakan AAS (Atomic Absorption Spektrophotometry). Data hasil percobaan menunjukkan, massa adsorben yang lebih besar akan menyerap lebih banyak. Berdasarkan data percobaan dan model matematika, konstanta kesetimbangan dievaluasi menggunakan persamaan least square. Tiga model isoterm adsorpsi yaitu model isoterm Freundlich, model isoterm Langmuir dan model isoterm BET digunakan pada penelitian ini. Model kesetimbangan isoterm Freundlich lebih unggul, dengan nilai konstanta empiris : qf = 0,06 dan b = 1,95 pada massa absorben 3 gr. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorpsi fisik merupakan mekanisme adsorpsi. Kata kunci: adsorpsi, tanah diatom, logam timah
PENGARUH WAKTU PELEBURAN PADA PEMBUATAN ASAM OKSALAT DENGAN METODE HIDROLISA LIMBAH KARDUS Gita Desinta; Ummul Habibah Hasyim; Irfan Purnawan; Ismiyati Ismiyati; Syamsudin AB
JURNAL KONVERSI Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/konversi.9.1.6

Abstract

Limbah kertas menjadi masalah tersendiri bagi lingkungan. Limbah kertas bisa dimanfaatkan secara optimal dengan cara diolah menjadi bahan yang lebih berguna dan bernilai karena mengandung selulosa. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui waktu optimum peleburan untuk mendapatkan asam oksalat dalam limbah kardus. Metode yang digunakan dengan menambahkan natrium hidroksida (NaOH) untuk menghidrolisis selulosa. Asam oksalat dipurifikasi dengan menambahkan kalsium klorida dan asam sulfat. Hasil yang didapatkan berupa  waktu optimum peleburan selama 75 menit dan konsentrasi NaOH sebesar 4N, dengan yield sebesar 3.07%. Pengolahan data menggunakan persamaan regresi linier didapatkan hasil sebanyak 81,3 % keragaman hasil %yeild asam oksalat dipengaruhi oleh waktu peleburan limbah kardus. Di dapat Hasil FTIR asam oksalat dan standard asam oksalat menunjukan kemiripan yang dapat dilihat dari peregangan gugus –OH, dimana  dilihat pada bilangan gelombang 3600 cm-1, peregangan asam karboksilat terdapat pada bilangan gelombang 1850 cm-1, peregangan ikatan C-C terdapat pada bilangan gelombang 1450 cm-1, dan peregangan ikatan C-O terdapat pada bilangan gelombang 1300 cm-1 .  Kata kunci : asam oksalat,  hidrolisis, kardus, 
PENGARUH pH dan WAKTU TERHADAP ADSORPSI LOGAM TIMBAL (PB) DENGAN ARANG AKTIF DARI GAMBAS (Luffa acutangula) ATAU OYONG KERING Fatma Sari; Gema Fitriyano; Syamsudin AB; Athiek Sri Redjeki; Hera Hadikusuma
JURNAL KONVERSI Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/konversi.11.1.8

Abstract

Limbah cair industri dapat menyebabakan pencemaran lingkungan. Salah satau limbar cair yang berbahaya yaitu limbah logam Pb (timbah). Salah satau untuk mengurangi limbah cair (Pb) yaitu dengan Adoprsi menggunakan arang aktif. Gambas atau Oyong  (L. acutangula) yang sudah kering dapat dimanfaatkan sebagai arang aktif. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat arang aktif dari gambas atau oyong yang dapat digunakan untuk mengadsorpsi limbah cair (Pb) dengan variasi pH. Gambas atau oyong yang telah dipotong-potong dikeringkan dengan oven pada suhu 105°C. Untuk aktivasi arang dilakukan secara kimia yaitu dengan merendam arang dengan menggunakan larutan HCl 4N selama 24 jam kemudian dibilas dengan akuades sampai pH netral kemudian dikeringkan dalam oven selama 4 jam pada suhu 105°C. Kemudian dilakukan proses adsorpsi dengan limbah cair (Pb) variasi pH 3, 4, 5, 6 dan 7.  Hasil pengujian daya serap iod  adalah sebesar 301,74 mg/L. Sedangkan untuk pengujian kadar abu telah sesuai persyaratan dengan hasil 5,9 %. Pada pengujian daya serap arang aktif dari gambas atau oyong terhadap logam Pb (timbal) yaitu pada pengaruh kondisi pH. Adsorpsi optimal diperoleh pada pH 4. Arang aktif dari gambas atau oyong memberikan hasil yang cukup baik dengan penyerapan sebesar 99,7 % pada pengujian sampel limbah cair  mengandung dengan kandungan logam Pb (timbal) 4,67 mg/L.
Pengaruh Jumlah Kitosan dalam Pembuatan Plastik Biodegradabel dari Selulosa Sabut Kelapa dengan Pemplastik Gliserol Yustinah Yustinah; Syamsudin AB; Prasasty Putri Solekhah; Gitya Putri Novitasari; Fitri Nuryani; Moh Djaeni; Luqman Buchori
JRST (Jurnal Riset Sains dan Teknologi) Volume 7 No. 2 September 2023: JRST
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/jrst.v7i2.15598

Abstract

Plastik adalah salah satu benda yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, namun karena sifat plastik yang sulit diuraikan, maka diperlukan bahan untuk membuat plastik yang bersifat mudah didegaradasi. Tujuan penelitian adalah untuk mencari pengaruh konsentrasi kitosan pada proses pembuatan bioplastik dari selulosa sabut kelapa. Penambahan kitosan berguna untuk memperbaiki karatetistik produk bioplastik. Pembuatan bioplastik menggunakan metode inversi fasa, dengan variasi perbandingan massa kitosan terhadap massa serbuk sabut kelapa. Hasil bioplastik terbaik diperoleh pada perbandingan  massa kitosan terhadap massa serbuk sabut kelapa sebesar 3:5, dengan karakteristik bioplastik yang dihasilkan mempunyai nilai penyerapan air 20%, nilai kuat tarik 18,1 kg/cm2, dan perpanjangan putus 18%. Hasil uji biodegradasi diperoleh semakin besar konsentrasi kitosan semakin mudah bioplastik akan terdegradasi.