Muhammad Taufiqurrahman
Prodi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura, Pontianak,

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS TINGKAT KENDALAN DAN PENENTUAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN MESIN POMPA DISTRIBUSI PADA PDAM TIRTA MUARE ULAKAN SAMBAS Eddy Kurniawan; Muhammad Taufiqurrahman
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Akhir-akhir ini yang menjadi kebutuhan manusia dan pelaku industri yang paling penting adalah kebutuhan akan tersedianya air bersih. Pada daerah Kabupaten Sambas Kalimantan Barat badan usaha pemerintah yang menangani tentang penyedian air bersih adalah PDAM Tirta Muara Ulakan. Waktu penggunan yang terlampau sering pada pompa tersebut akan mengakibatkan terjadinya penurunan performa dari pompa dan hal ini yang akan menjadi sumber masalah yang di hadapi oleh PDAM. Dengan mengetahui keandalan pompa, teknisi dapat mengetahui pompa mana saja yang dapat bekerja secara optimal. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui keandalan dari masing-masing pompa dan menentukan interval waktu perawatan yang tepat pada setiap mesin di PDAM Tirta Muara Ulakan Sambas. Perhitungan nilai keandalan dan interval waktu perawatan bertujuan untuk melihat seberapa handal mesin-mesin yang ada di PDAM Tirta Muara Ulakan Sambas dan kapan waktu perawatan yang baik dalam mematikan mesin. Time To Failure (TTF) dan Time To Repair (TTR) merupakan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, selanjutnya perhitungan distribusi antara lain distribusi Eksponensial, distribusi Normal, distribusi Weibull, dan distribusi Lognormal, kemudian menentukan distribusi yang memiliki index of fit tertinggi, langkah selanjutnya adalah perhitungan nilai keandalan mesin pompa Distribusi I, II, dan III, kemudian perhitungan Mean Time Between Failure (MTBF) dan Mean Time To Failure (MTTR), terakhir yaitu perhitungan interval waktu perawatan mesin pompa Distribusi I, II, dan III. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai keandalan pada mesin pompa Distribusi I adalah 0,703 pada hari ke-16. Nilai keandalan pada mesin pompa Distribusi II adalah 0,701 pada hari ke-24. Nilai keandalan pada mesin pompa Distribusi III adalah 0,702 pada hari ke-19. Interval waktu perawatan pada mesin pompa Distribusi I yaitu maksimal 1.102,300 jam harus sudah dilakukan perawatan pencegahan. Pada mesin pompa Distribusi II yaitu maksimal 1.137,640 jam harus sudah dilakukan perawatan pencegahan. Perawatan pada mesin pompa Distribusi III yaitu maksimal 1.294,430 jam harus sudah dilakukan perawatan pencegahan.
Pemberdayaan Kelompok Tani Teluk Pinang Desa Sungai Kupah Melalui Peningkatan Kapasitas Teknologi Pengolahan Pasca Panen Buah Pinang Ivan Sujana; Fitri Imansyah; Jannus Marpaung; Pepy Anggela; Muhammad Taufiqurrahman
Al-Khidmah Vol 4, No 2 (2021): AL-KHIDMAH (Desember)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/al-khidmah.v4i2.3406

Abstract

Pinang (Areca catechu) merupakan tanaman yang mudah ditemukan di Indonesia dan dikenal sebagai tumbuhan multi fungsi yang digunakann sebagai bahan kontruksi, obat, komiditas ekonomi, dan bahan kerajinan (Silalahi, 2014). Di India khususnya dalam dalam Ayurveda (pengobatan tradisional India), pinang digunakan untuk mengatasi lepra, leukoderma, indigestion dan vermifuge sejak 1500-500 sebelum masehi (Srimany et al., 2016). Sedangkan di berbagai daerah Indonesia pinang digunakan sebagai obat untuk mengatasi pendarahan seperti dalam menstruation, epistaxis ulcer, difteri, infeksi parasit, diare, dan disentri (Sari et al, 2014). Salah satu komoditas perkebunan unggulan di Desa Sungai Kupah adalah pinang. Namun hingga saat ini, masih banyak permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dalam upaya peningkatan produktivitas pengolahan pasca panen dari komoditas buah pinang. Beberapa permasalahan tersebut diantaranya adalah belum adanya alat pengering yang bisa membantu dalam proses pengeringan buah pinang, sehingga hanya mengandalkan sinar matahari, begitu pula untuk pengupasan kulit buah pinang kering yang masih dilakukan dengan cara manual menggunakan palu dan pisau sehingga resiko untuk terjadinya kecelakaan kerja cukup tinggi. Melalui kegiatan program Bina Desa Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, tim pengabdi yang dibantu dengan pastisipasi aktif dari masyarakat khususnya Kelompok Tani Teluk Pinang Desa Sungai Kupah telah berhasil mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dalam upaya peningkatan produktivitas pengolahan pasca panen dari komoditas buah pinang tersebut. Solusi yang diberikan berupa rancang bangun mesin pengupas sabut buah pinang kering dengan kapasitas produksi 80 – 100 Kg/jam dan alat pengering buah pinang (oven pengering) berbahan bakar oli bekas dengan kapasitas 150 – 200 Kg/proses. Sehingga melalui penggunaan mesin pengupas sabut buah pinang kering dan oven pengering buah pinang diharapkan produktivitas pengolahan pasca panen komoditas buah pinang di Desa Sungai Kupah dapat lebih meningkat dan aman dari kecelakaan kerja.
Pemberdayaan Masyarakat Kelompok Petani Desa Jungkat Kecamatan Siantan Kabupaten Pontianak dan Desa Rasau Jaya Umum Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya Muhammad Taufiqurrahman; Budhi Purwoko; Fitriana Meilasari
Al-Khidmah Vol 1, No 1 (2018): AL-KHIDMAH (Agustus)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1080.314 KB) | DOI: 10.29406/al-khidmah.v1i1.1051

Abstract

Keripik keladi saat ini cukup digemari oleh para konsumen karena teksturnya kriuk dan rasanya gurih dan khas. Begitu pula dengan selai nenas digemari oleh konsumen karena memiliki teksturnya lembut dan rasa yang khas. Namun permasalahan utama adalah pemotongan keripik keladi dan pengupasan kulit nenas dilakukan secara manual. Hal ini tentu cukup memberatkan kelompok tani untuk memproduksi keripik keladi dan selai nenas dalam jumlah besar. Secara teknis tentu belum efisien dalam proses pembuatan keripik keladi dan selai nenas.  Oleh sebab itu diperlukan mesin pemotong keripik keladi dan mesin pengupas kulit nenas. Tujuan kegitan ini adalah menyediakan mesin pemotong keripik keladi dan mesin pengupas kulit nenas. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode parsipatori dan kolaboratif dimana kelompok tani ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihan, pengoperasian dan pemeliharaan mesin pemotong keripik keladi dan mesin pengupas kulit nenas. Selain itu akan dibuat SOP untuk mempermudah dalam pengoperasian dan pemeliharaan mesin. Produk dari kegiatan PKM adalah mesin pemotong keripik keladi dan mesin pengupas kulit nenas. Kunci utama keberhasilan pelaksanaan kegiatan PKM adalah komunikasi yang baik dan lancar antara tim PKM dengan mitra.