Dwi Putra Aprianto
Program Studi Ilmu Pengelolaan Hutan, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga Bogor, 16680, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perubahan Penggunaan dan Tutupan Lahan, Serta Faktor Penyebabnya di Pulau Bengkalis, Provinsi Riau (periode 1990-2019) Lila Juniyanti; Lilik Budi Prasetyo; Dwi Putra Aprianto; Herry Purnomo; Hariadi Kartodihardjo
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol. 10 No. 3 (2020): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Graduate School Bogor Agricultural University (SPs IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.10.3.419-435

Abstract

Indonesia adalah salah satu negara dengan perubahan tutupan lahan yang dinamis karena sumber perekonomian negara yang bersumber pada pengelolaan sumber daya berbasis lahan. Di sisi lain, pengelolaan tersebut berdampak negatif seperti konflik sosial dan kerusakan lingkungan. Penelitian ini mengamati pola perubahan tutupan lahan dan mengeksplorasi faktor pendorong penyebab perubahan tersebut pada periode 1990-2019 di Pulau Bengkalis, Indonesia untuk memantau dan menghasilkan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar dalam meminimalkan perubahan tutupan lahan yang tidak terkendali. Penelitian ini dilakukan dengan mempelajari laporan dan penelitian sebelumnya, observasi, dan melaksanakan fokus grup diskusi dan wawancara mendalam. Penelitian ini menggunakan GIS dalam analisis perubahan tutupan dan penggunaan lahan multiwaktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tutupan hutan alam menurun tajam sejak tahun 1990. Setelah tahun 2000, area kebun campuran lebih luas dibandingkan dengan tutupan hutan alam. Luas areal perkebunan kelapa sawit dan hutan tanaman juga mulai meningkat. Program transmigrasi telah memicu pembukaan lahan besar-besaran di Pulau Bengkalis. Pembukaan lahan oleh transmigran dan krisis ekonomi mendorong pembukaan lahan yang lebih besar oleh transmigran spontan.