Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Perekat Liquid Volatile Matter (LVM) Terhadap Nilai Kalor Briket Hybrid) yang Dipreparasi Menggunakan Pirolisis M. Jahiding; w. Wati; W.S. Ilmawati
Jurnal Aplikasi Fisika Vol 12, No 2 (2016): JURNAL APLIKASI FISIKA
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan pengujian kualitas briket hybrid batubara muda dan kulit mete menggunakan analisis proksimat, nilai kalor, dan uji nyala.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan karakteristik proksimat, nilai kalor dan uji nyala terhadap temperatur pirolisis.  Serbuk briket batubara muda dan kulit mete di buat dengan menggunakan liquid volatile matter sebagai perekat yang divariasikan dengan komposisi 5%, 10%, dan 15% dari massa total sampel.  Ukuran butiran batubara muda dan kulit mete yang digunakan sebesar 60 mesh dan 100 mesh.  Sampel dicetak dengan menggunakan cetakan silinder dengan diameter 1,92 cm dengan seragam kompaksi briket.  Pengujian kualitas briket hybrid batubara muda dan kulit mete meliputi: Kadar air, volatile matters, kadar abu, fixed carbon, nilai kalori, waktu sulut dan lama nyala. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikkan temperatur pirolisis dapat menurunkan kadar air, fixed carbon dan nilai kalor serta dapat menaikkan volatile matters dan kadar abu. Briket hybrid batubara muda dan kulit mete memiliki nilai kalor maksimum sebesar 7941,2209 kal/gr pada temperatur 400⁰C. Kenaikkan temperatur mempengaruhi waktu sulut dan waktu nyala briket hybrid batubara muda dan kulit mete, semakin tinggi temperatur pirolisis semakin lama waktu sulut dan semakin cepat waktu nyalanya.
Analisis Nilai Kalor Liquid Volatile Matter (LVM) Cangkang Kakao yang Diproduksi dengan Metode Pirolisis Wa Amira; M. Jahiding; Erzam S. Hasan
Jurnal Aplikasi Fisika Vol 14, No 1 (2018): JAF, Februari 2018
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkang kakao. Cangkang kakao mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin sehingga berpotensi sebagai bahan untuk memproduksi liquid volatile matter (LVM). LVM diperoleh dari kondensasi asap yang dihasilkan dari proses pirolisis. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan pengaruh temperatur pirolisis terhadap volume dan nilai kalor Liquid Volatile Matter (LVM) cangkang kakao. Prosedur penelitian ini diawali dengan menimbang cangkang kakao seberat 0,5 kg dan memasukkan cangkang kakao kedalam reaktor pirolisis. Kemudian dipirolisis dengan variasi temperatur 400ºC, 500ºC, 600ºC dan 700ºC masing-masing selama 30 menit. Asap cangkang kakao yang telah terkondensasi menghasilkan LVM dengan volume tertentu. Volume LVM cangkang kakao diukur menggunakan gelas ukur. Dari hasil pirolisis dengan temperatur yang telah ditentukan volume LVM yang dihasilkan juga berbeda yaitu 10ml, 75ml, 98ml dan 99ml. Kemudian LVM dianalisis nilai kalornya menggunakan Bomb Calorimeter, dengan menghasilkan nilai kalor berbeda–beda yaitu 7.164,24 kal/g, 7.279,13 kal/g, 7.317,49 kal/g dan 7.292,17 kal/g.
Microwave Assisted Extraction of Banana Stem Waste and its Antifungal Activity against Fusarium Oxysporum Mashuni Mashuni; muhammad Natsir; Sudirman Sudirman; Sitti Hadijah Sabarwati; Fitri Handayani Hamid; M. Jahiding
International Journal of Science Technology and Health Vol 1 No 1 (2023): Science Technology and Health
Publisher : LPPM ISTEK 'Aisyiyah Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banana stem (BS) waste is obtained in large quantities in banana production. In this work, microwave extraction (MAE) from BS was used, and the solvent concentration parameters were 50%, 60%, 70%, 80%, 96% (v/v) ethanol, and 5% HCl with a sample weight of 10 g each. The influence of solvent, time, temperature, and solid: the liquid ratio was evaluated on the extraction results. Total phenolic content (TPC) and its functional performance against Fusarium oxysporum. The effect of a high ethanol concentration on BS extraction was observed because the higher ethanol solvent concentration resulted in higher extraction results and TPC. Optimal MAE conditions were determined at 200 watts for 20 minutes, with 80% ethanol showing better TPC results than other ethanol concentrations, namely 0.7171 mg g-1. The results of chemical content analysis using gas chromatography–mass spectrometry (GC-MS) of BS extract of 80% ethanol obtained phenolic compounds, carboxylic acids, aldehydes, esters, ketones, and furans. BS extract of 80% ethanol showed antifungal activity of Fusarium oxysporum with an apparent zone diameter of 9.7 mm (moderate category). It can be concluded that MAE is an efficient technique for releasing bioactive molecules from BS with TPC and antifungal applications in the agricultural industry.