Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ANALISIS KEMATANGAN KARIR MAHASISWA DITINJAU DARI SELF EFFICACY DAN LOCUS OF CONTROL (Studi Kasus pada Mahasiswa FKIP Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Kuningan Tahun Akademik 2015/2016) Nuryatin, Atin
Equilibrium Vol 14, No 02 (2016): Equilibrium
Publisher : Equilibrium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN NASABAH DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP LOYALITAS NASABAH (Studi Kasus Terhadap Loyalitas Nasabah Bank Rakyat Indonesia Cabang Kuningan) Sunarti, Iin; Nuryatin, Atin
Equilibrium Vol 13, No 1 (2016): Equilibrium
Publisher : Equilibrium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS (Studi Eksperimen Pada Mata Kuliah Mikro Ekonomi Kompetensi Dasar Teori dan Biaya Produksi Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Semester II Universitas Kuningan Ta Nuryatin, Atin
Equilibrium Vol 12, No 1 (2015): Jurnal Equilibrium
Publisher : Equilibrium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaan kemampuan kritis mahasiswa pada pengukuran awal (pretest) dengan pengukuran akhir (post test) pada kelas eksperimen, perbedaan kemampuan kritis mahasiswa pada pengukuran awal (pre test) dengan pengukuran akhir (posttest) pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional dan peningkatan kemampuan kritis mahasiswa setelah pengukuran akhir (post test).Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dan uji dua rerata karena penelitian ini adalah berupaya mengungkapkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation terhadap kemampuan berfikir kritis.Lokasi penelitian dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Ekonomi Semester II tahun akademik 2013/2014 yang berjumlah 62 siswa. Metode pengolahan data menggunakan uji t.Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan kemampuan berpikir kritis mahasiswa pada pengukuran awal dengan akhir di kelas eksperimen dan kelas control, tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis mahasiswa pada pengukuran akhir antara kelas eksperimen dengan kelas control, terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis antara mahasiswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dengan model pembelajaran konvensional. Artinya model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation berpengaruh positif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Pembelajaran yang aktif dapat memberikan pengalaman langsung untuk membangun pengetahuan sendiri yang melibatkan pembentukan konsep, aplikasi, analisis, menilai informasi yang terkumpul dalam memecahkan masalah sehingga pengembangan keterampilan berpikir kritis juga akan sangat mudah dikembangkan dari tahap yang rendah ketahap yang paling tinggi.
PENGARUH PENERAPAN BLENDED LEARNING DALAM MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI MASA PANDEMI COVID-19 Iik Siti Koyimah; Yeyen Suryani; Atin Nuryatin
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi Vol 18, No 02 (2021): Equilibrium: Jurnal penelitian Pendidikan dan Ekonomi
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/equi.v18i2.4483

Abstract

Abstract: The problem in this study is the low creative thinking ability of students, seen from a preliminary study with a creative thinking ability test which showed that the majority of students scored below the Minimum Completeness Criteria. The purpose of this study is to describe: (1) there are posttest differences in creative thinking skills between experimental class students who were taught by the application of Blended Learning in a problem-based learning model and control class students who were taught using the lecture method. (2) there are differences in the improvement of creative thinking skills between experimental class students who are taught by applying Blended Learning in a problem-based learning model and control class students who are taught using the lecture method. This study uses a quantitative approach, a quasi-experimental method with a Non-equivalent Control Group Design research design. The research subjects were students of class X OTKP at SMK Patriot IV Ciawigebang in the academic year 2021. X OTKP 2 as the experimental class and X OTKP 5 as the control class with 47 students. Based on data processing and analysis, the results showed that there were differences in posttest thinking skills. creative students between the experimental class and the control class. And there is a difference in the gain of creative thinking skills between the experimental class students and the control class. it can be concluded that the application of Blended Learning in the problem-based learning model is declared to be more effective than the lecture method, and can be used as an alternative for educators to improve students' creative thinking skills.Keywords: Blended Learning; Problem Based Learning Model; Creative Thinking.
ANALISIS PERILAKU BELAJAR MAHASISWA FKIP UNIVERSITAS KUNINGAN Atin Nuryatin; Sri Mulyati
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi Vol 18, No 01 (2021): Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/equi.v18i1.3890

Abstract

Mahasiswa sebagai input suatu perguruan tinggi mempunyai sikap dan penilaian terhadap proses belajar-mengajar yang berbeda antara satu dengan yang lain. Belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu. Belajar dari segi akademik mengharuskan individu untuk mampu memahami serta mengaplikasikan materi-materi pembelajaran. Perilaku belajar merupakan semua kegiatan atau aktivitas seseorang dalam belajar untuk memperoleh pemahaman, pengalaman dan tingkah laku baru.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perilaku belajar mahasiswa fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Kuningan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku belajar mahasiswa pendidikan Universitas Kuningan untuk indikator perilaku mengikuti perkuliahan, perilaku membaca buku, dan perilaku mengunjungi perpustakaan tergolong kedalam kelompok sedang. Sedangkan untuk indikator perilaku saat menghadapi ujian tergolong kedalam kelompok atas. Hasil pengelompokkan profil perilaku belajar mahasiswa pendidikan universitas kuningan termasuk kedalam kategori kurang (cukup) efektif dan sebagiannya termasuk ke dalam kategori Efektif (Positif) yaitu sebesar 43,17%. Beberapa rekomendasi yang peneliti bisa sampaikan adalah meningktakan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh dosen seperti penerapan metode dan model pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif sehingga mampu menumbuhkan semangat dan motivasi mahasiswa untuk belajar lebih baik, memberikan dan terus memotivasi para mahasiswa untuk meningkatkan literasi membaca dan daya baca. Orientasi mahasiswa harus berubah yang awalnya hanya mendengarkan ceramah dan mengerjakan tugas semata menjadi mahasiswa yang terus meningkatkan sikap belajar dan keaktifan dalam proses pembelajaran salah satunya dengan menggunakan waktu belajarnya sebaik mungkin.Kata Kunci :  perilaku belajar; kebiasaan belajar; mahasiswa.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Rani Tania Pratiwi; Nita Hadiyanti; Iyan Setiawan; Atin Nuryatin
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi Vol 20, No 01 (2023): Equilibrium: Jurnal penelitian Pendidikan dan Ekonomi
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/equi.v20i01.7042

Abstract

AbstractThe problem in this research is the low critical thinking skills of students. This is shown by the number of students who still get scores below the KKM from the results of the critical thinking skills test. The low level of critical thinking skills can be influenced by various factors, one of which is that students who answer questions are very fixated on the material they have learned, find it difficult to understand terms, and analyze to find solutions to the problems they face. This study aims to determine the effect of the Reflective Activity As Naturalist Intelligence (RANI Model) learning model on students' critical thinking skills. The design in this study used a quasi-experimental design with a pretest-posttest control group design. Based on the results of the analysis, the following results were obtained. First, there are differences in students' critical thinking skills between classes that receive the Reflective Activity As Naturalist Intelligence (RANI Model) learning model and classes that receive the learning model. Second, there was an increase in students' critical thinking skills between classes that received the Reflective Activity As Naturalist Intelligence (RANI Model) learning model and classes that received the learning model. The suggestion in this study is that it is necessary to prepare learning with the Reflective Activity As Naturalist Intelligence (RANI Model), so students have no difficulty in forming concepts to show the results of the learning process. In the Reflective Activity As Naturalist Intelligence (RANI Model) learning model, educators act as facilitators and motivators so that mastery of the material and good classroom management are neededKeywords: Critical Thinking Skill; Learning Mode; Reflective Activity As Naturalist Intelligence (RANI ModeAbstrakMasalah dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya siswa yang masih mendapatkan nilai di bawah KKM dari hasil tes kemampuan berpikir kritis. Rendahnya keterampilan berpikir kritis dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya siswa menjawab soal sangat terpaku pada materi yang telah dihafalnya, sulit memahami istilah, dan menganalisis hingga menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Reflective Activity As Naturalist Intelligence (RANI Model) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Rancangan dalam penelitian ini menggunakan quasi eksperiment dengan desain pretest-posttest control group design. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh hasil sebagai berikut. Pertama, terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa antara kelas yang mendapat model pembelajaran Reflective Activity As Naturalist Intelligence (RANI Model) dan kelas yang mendapat model pembelajaran ceramah. Kedua, terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa antara kelas yang mendapatkan model pembelajaran Reflective Activity As Naturalist Intelligence (RANI Model) dengan kelas yang mendapatkan model pembelajaran ceramah. Saran dalam penelitian ini adalah perlu mempersiapkan pembelajaran dengan model Reflective Activity As Naturalist Intelligence (RANI Model), sehingga siswa tidak mengalami kesulitan dalam membentuk konsep untuk mempresentasikan hasil proses pembelajaran. Dalam model pembelajaran Reflective Activity As Naturalist Intelligence (RANI Model), pendidik berperan sebagai fasilitator dan motivator sehingga diperlukan penguasaan materi dan pengelolaan kelas yang baik.Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Kritis; Model pembelajaran; Reflective Activity As Naturalis Intelligence (RANI Model);
PENDAMPINGAN DAN PELATIHAN PENYUSUNAN PTK UNTUK GURU-GURU MGMP IPS SMP GUGUS CIAWIGEBANG Yeyen Suryani; Entin Jumantini; Atin Nuryatin; Rani Tania Pratiwi; Iskandar Iskandar; Sri Mulyati
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i1.12380

Abstract

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh guru di sekolah masih rendah, banyak guru tidak melakukan penelitian untuk mengatasi masalah-masalah pembelajaran di kelas. Salah satu yang dapat mengatasi masalah yang dihadapi guru di kelas adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), PTK mampu meningkatkan kualitas pembelajaran menjadi lebih berkualitas . Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk memberikan ilmu dan wawasan baru kepada guru-guru MGMP IPS SMP  Gugus Ciawigebang tentang penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sehingga terbuka pikiran dan kompetensi serta  motivasi dalam diri mereka  untuk memiliki kemampuan dalam menyusun Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah berupa pelatihan melalui ceramah, tanya jawab dan diskusi serta praktek langsung. Hasil yang dicapai adalah peningkatan pemahaman dan pengetahuan guru-guru MGMP IPS mengenai penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) serta mampu menyusun PTK dengan baik dan benar.
PELATIHAN DIGITAL MARKETING PADA UMKM DESA CIOMAS KABUPATEN KUNINGAN Rani Tania Pratiwi; Atin Nuryatin; Sri Mulyati; Yeyen Suryani
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i1.12395

Abstract

Pelaku usaha dituntut menguasai berbagai keterampilan digital dan tidak terbatas pada kecakapan bisa menggunakan komputer saja. Melalui digitalisasi dalam kewirausaahaan, para pelaku usaha dapat menembus pasar yang lebih luas. Hanya saja dari sekian potensi produk daerah, terbilang sangat sedikit sekali yang sudah mampu menembus ekspor. Terlebih lagi para pelaku usaha yang secara umum kurang sigap dalam menanggapi perubahan dan pertumbuhan teknologi yang cepat di era android seperti pada saat ini. Kondisi tersebut real terjadi di Desa Ciomas, masyarakat pelaku UMKM masih cenderung mempertahankan pola perdagangan konvesional karena kurangnya kemampuan untuk menggunakan sarana digital dalam usahanya, disana masih ada UMKM yang belum memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana perdagangan, UMKM juga belum memahami standar keamanan produk terutama standar kemasan dan label untuk produk pangan. Pelaku usaha cenderung berinternet hanya for leisure (komunikasi, bermain medsos, game dan aktivitas lain yang kurang produkfit) dan belum memanfaatkan potensi internet yang luar biasa. Kegiatan ini menggunakan metode penyuluhan dan pelatihan. Secara umum pelaksanaan pengabdian berjalan dengan lancar dan hampir seluruh peserta puas dan merasakan manfaat dari mengikuti kegiatan pengabdian ini. Wawasan pengetahuan peserta meningkat dan juga setidaknya mampu merancang logo dan desain kemasan produk serta memiliki akun online store mandiri. Poin penting dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pemahaman terkait dengan kesadaran merek atau brand identity, dan adaptabilitas pelaku usaha terhadap berbagai perkembangan teknologi sehingga mampu bersaing di dunia usaha.
PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DENGAN VARIABEL MODERATOR MOTIVASI BELAJAR Sri Mulyati; Atin Nuryatin; Rani Tania Pratiwi
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi Vol 20, No 02 (2023): EQUILIBRIUM: JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN DAN EKONOMI
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/equi.v20i02.8266

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan model pembelajaran guided inquiry dan dengan model pembelajaran ekspositori. Metode yang digunakan adalah quasi eksperiment dengan desain faktorial 2x2. Subjek penelitian yaitu kelas XI IPS 2 dan XI IPS 3 SMA N 1 Cilimus. Teknik pengumpulan data menggunakan tes pilihan ganda kompleks dan angket. Analisis data menggunakan two way Anova. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa antara kelas yang mendapatkan model guided inquiry dengan kelas yang mendapatkan model ekspositori. Hal ini terlihat dari nilai mean untuk kelas guided inquiry yang lebih besar dibandingkan dengan mean siswa kelas kontrol. Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa antara yang memiliki tingkat motivasi tinggi dan rendah dimana kemampuan berpikir kritis siswa yang memiliki tingkat motivasi tinggi lebih efektif dibandingkan dengan siswa yang memiliki tingkat motivasi yang rendah. Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi belajar. Hal ini mengandung arti bahwa pengaruh model terhadap kemampuan berpikir kritis tergantung pula oleh tingkat motivasi belajar siswa. Dalam mengimplementasikan model pembelajaran guided inquiry sebaiknya guru harus mempertimbangkan aspek waktu yang akan digunakan agar pelaksanaan pembelajaran lebih efektif serta mampu memberikan tahap orientasi atau permasalahan awal dengan materi-materi yang lebih bersifat kontekstual.   Kata Kunci : guided inquiry; motivasi belajar; kemampuan berpikir kritis AbstractThis study aims to determine differences in students' critical thinking skills between the use of the guided inquiry learning model and the expository learning model. The method used is a quasi experiment with a 2x2 factorial design. The research subjects were class XI IPS 2 and XI IPS 3 SMA N 1 Cilimus. Data collection techniques used multiple choice tests and questionnaires. Meanwhile, data processing uses two way Anova. From the results of data analysis, it was concluded that there were differences in students' critical thinking skills between the class that received the guided inquiry model and the class that received the expository model. This can be seen from the mean value for the guided inquiry class which is greater than the mean for the control class students. There is a difference in students' critical thinking skills between those with high and low levels of motivation where the critical thinking skills of students who have high levels of motivation are more effective than students who have low levels of motivation. There is an interaction between the learning model and learning motivation. This implies that the effect of the model on critical thinking skills also depends on the level of student learning motivation. In implementing the guided inquiry learning model, the teacher should consider the aspect of time that will be used so that the implementation of learning is more effective and able to provide an orientation stage or initial problems with materials that are more contextual in nature. Keywords: guided inquiry; motivation to learn; critical thinking
The Impact of Economic Literacy and Environmental Literacy on Student Green Consumer Behavior Rani Tania Pratiwi; Atin Nuryatin; Wirasmo Prawirasuyasa; Yeyen Suryani; Deden Agustira
International Journal of Educational Management and Innovation Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/ijemi.v4i3.8679

Abstract

One of the reasons for the low quality of the environment today is the activities carried out by humans as consumers. Consumers' positive attitudes towards environmental issues can be encouraged by economic literacy and ecological literacy, which reflect the relationship between the economy and ecology. A person's lack of insight into the environment causes various environmental problems to continue without the perpetrators of destruction realizing it. Solutions to various environmental issues must come from all scientific disciplines, especially the most basic ones in education. Environmentally friendly consumer behavior is individual behavior that is influenced by concern for the environment. This research aims to describe the influence of economic literacy and environmental literacy on environmentally friendly consumer behavior, financial literacy on ecologically friendly consumer behavior, and environmental literacy on social consumer behavior. Environment. Environment. This research was conducted using a quantitative approach and correlational descriptive analysis techniques. This research analyzes the influence of Economic Literacy and Environmental Literacy on Green Consumer Behavior. The research population was students of the Economic Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Kuningan University. Data analysis uses multiple regression. The research results show that economic and environmental literacy positively affect environmentally friendly consumer behavior. The findings of this research have implications for efforts to increase consumption of green consumer behavior, which is predominantly triggered by digital media and educational institutions. In addition, the research results show that although environmental literacy positively affects environmentally friendly consumer behavior, the effect is low. This can be improved with a learning approach that seeks to increase student involvement by using the environment as a learning resource. So, the author recommends that for further research, an approach can be used that involves students in utilizing the environment through learning activities that will attract students' interest in studying things related to life and beneficial to the environment.