AbstrakPerkembangan industri pariwisata dapat memberikan peluang bagi produk-produk wisata termasuk kuliner di Kota Bandung. Tingginya perkembangan industri pariwisata, memberikan peluang yang sangat besar bagi masyarakatnya, untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan wisata kuliner, yang saat ini masih sangat terbatas, jumlahnya. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan makanan tradisional sebagai kuliner lokal dengan jenis Surabi Mila sebagai daya tarik wisata Kota Bandung.Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan menggunakan teori dari Damanik dan Weber (2006:13), yang menjelaskan bahwa daya tarik wisata dapat dibangun melalui keunikan, originalitas, otentisitas, dan keragaman.Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Hasil tulisan ini menjelaskan bahwa makanan tradisional kuliner lokal Surabi Mila, merupakan jenis makanan tradisional yang berdaya tarik wisata. Daya tarik wisata pada Surabi Mila adalah karena surabi ini memiliki keunikan, originalitas, otentisitas, dan keragaman. Keunikan dapat dilihat dari adanya kombinasi kelangkaan dan kekhasan yang melekat pada surabi Mila, yaitu jarang terjadi surabi di Kota Bandung yang memiliki 20 jenis rasa dengan topping yang bervariasi, yang juga menggambarkan keragamannya. Originalitas surabi Mila tergambar dari keaslian bahan tepung beras dengan tetap mempertahankan varian asli seperti topping oncom dengan proses pembakaran menggunakan tungku dan cetakan dari tanah liat, juga menggambarkan otentisitasnya.Kata Kunci: makanan tradisional, kuliner, keunikan, originalitas, otentisitas, keragaman AbstractThe development of the tourism industry can provide opportunities for tourism products including culinary in the city of Bandung. The high development of the tourism industry, providing an enormous opportunity for the people, to participate in the development of culinary tourism, which is currently still very limited, the amount. his paper aims to explain traditional food as a local culinary type of Surabi Mila as a tourist attraction of Bandung. The research method used is descriptive qualitative, using the theory of Damanik and Weber (2006:13), which explains that tourist attraction can be built through uniqueness, originality, authenticity, and diversity. Data collection was done by observation and interview. The results of this paper explain that the traditional food of local culinary Surabi Mila, is a kind of traditional food tourist attraction. The tourist attraction at Surabi Mila is because this Surabi has uniqueness, originality, authenticity, and diversity. Uniqueness can be seen from the combination of scarcity and uniqueness attached to surabi Mila, which is rarely a Surabi in the city of Bandung which has 20 types of flavors with a variety of toppings, which also describes the diversity. Originality Surabi Mila depicted from the authenticity of rice flour by maintaining the original variants such as toppings oncom combustion process using furnaces and molds of clay, also illustrates the authenticity.Keywords : traditional foods, culinary, uniquiness, originality, autenticity, variety.