Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Implementasi Progressive Muscle Relaxation Efektif Menurunkan Kecemasan Anak SDN Tangkilsari 1 Banten Sebagai Penguat Program Reopen School: Implementation of Progressive Muscle Relaxation Effectively Reduces Anxiety in SDN Tangkilsari 1 Banten Children as Reinforcement for Reopen School Program casman; Veronica Rahmawati; Ernawati; Puspita Lestari; Malianti Silalahi; Rio Nardo
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol2.Iss1.1166

Abstract

Pandemi COVID-19 membawa dampak buruk pada anak, terutama anak sekolah yang mengalami kecemasan karena rencana sekolah kembali setelah sekian lama menjalani penutupan sekolah. Rencana pemerintah untuk kembali membuka sekolah secara tatap muka pun dirasa belum sepenuhnya siap. Hal ini terlihat dari rendahnya angka anak memakai masker dan mengikuti protokol kesehatan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan mengedukasi siswa terkait protokol kesehatan dan implementasi relaksasi otot progresif untuk menurunkan kecemasan sebagai pendukung kesiapan program kembali sekolah. Metode yang digunakan yaitu edukasi penggunaan masker dan prosedur cuci tangan serta implementasi relaksasi sebanyak tiga kali seminggu dengan durasi 30 menit tiap sesi relaksasi pada 21 siswa SDN Tangkilsari 1 Pandeglang Banten. Pengukuran kecemasan menggunakan instrumen HARS. Hasilnya menunjukkan bahwa 100% siswa mampu memperagakan penggunaan masker dan cuci tangan 6 langkah dengan benar. Hasil juga menunjukkan terjadi penurunan nadi dan skala kecemasan secara signifikan setelah penerapan relaksasi otot progresif (p=0,001). Penurunan nadi setelah relaksasi penurunan nadi 8,81±8,171. Kecemasan anak yang sebelumnya ada pada tingkat kecemasan sedang menjadi kecemasan ringan pada post test pertama dan kedua, serta pengukuran post test ketiga rerata tidak ada kecemasan pada siswa. Pengabdian masyarakat berupa edukasi protokol kesehatan dan implementasi PMR ternyata terbukti meningkatkan kesiapan siswa untuk kembali sekolah.  Abstrack Children have been negatively affected by the COVID-19 pandemic, particularly student who are anxious as a result of school closures. The government's plan to restart face-to-face classrooms is still in the works. The low number of student who follow health routines exemplifies this point. As a supporter of the preparedness for the return to school program, this community service activity aims to educate student about health protocols and the use of progressive muscle relaxation to decrease anxiety. The approach employed included teaching on the usage of masks and hand washing procedures, as well as the application of relaxation three times a week for 21 students from SDN Tangkilsari 1 Pandeglang Banten, with each relaxation session 30 minutes. Anxiety is measured with the HARS instrument. The results showed that all students were able to demonstrate proper mask wearing and hand washing procedures. After using progressive muscle relaxation, the pulse and anxiety scales both decreased significantly (p = 0.001). Pulse 8.81±8.171 was reduced after relaxation. Children's anxiety that was previously at a moderate level of anxiety became mild anxiety in the first and second post-tests, as well as in the third post-test measurement of the average level of anxiety in students. Community service in the form of education on health protocols and the implementation of PMR was proven to increase students' readiness to return to school.
Implementasi Terapi Kelompok Teraupetik dan Peer Leadership Guna Menurunkan Prodroma dan Ide Bunuh Diri Remaja Malianti Silalahi; Casman; Dian Fitria; Tri Setyaningsih; Veronica Rahmawati; Zakiyyah Atshillah; Adinda Salsabila
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 02 (2022): May
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.678 KB) | DOI: 10.53690/ipm.v2i03.131

Abstract

Suicide is a one of adolescents mental health problem in Indonesia. Some adolescents with psychological problems show symtomp such as suicidal ideation, have planned suicide and progress to suicidal attempt if the problem unsolved. One of preventive activity is provide education about early signs and symptoms of early psychosis (prodroma early psychosis). Based on the survey done by team showed that there was fourty adolencents in one of Pasar Baru villages had not been exposed to education related to suicide in adolescents. This is a priority problem to solved, so that it is important to give counseling and education to adolescent. Nursing Intervention therapy involed to two activity such as Therapeutic Group Therapy is the one of therapy consist of knowledge about adolescent growth and development task. Next intervention is giving education dan counceling about the description of the prodroma of early psychosis, and followed peer leadership as an effort to prevent suicide in adolescents. Therapeutic Group Therapy and Peer Leadership as nursing therapy to prevent suicide in adolescents which is applied to the one of area in Pasar Baru urban Village. The method is through counseling and discussions followed by therapeutic group therapy and peer leadership to adolescents. The result has been shown through these two therapy can reduce prodroma early psychosis 64.3% in adolescents and decrease in suicidal ideation to 14.3% post therapy.
Refleksi Dua Tahun Pandemi Covid-19: Dampak Pembelajaran Daring pada Lulusan Vokasi Dian Fitria; Veronica Rahmawati; Ernawati Ernawati; Fadillah As Siddiq; Siti Chapsah Ramadiyani
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 13 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Januari 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v13i1.630

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memotret gambaran lulusan Diploma Tiga (D3) Keperawatan yang menjalani proses pendidikan selama Pandemi Covid-19 yaitu dengan pembelajaran baik sepenuhnya dilakukan daring ataupun dilakukan dengan metode pemebelajaran campuran antara daring dan luring pada perkuliahan teori, praktikum, dan klinik. Sebanyak 444 responden lulusan D3 Keperawatan, pengambilan sampel dengan menggunakan random sampling dengan responden. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Pengolahan dengan menggunakan uji univariate yaitu dengan uji distribusi frekuensi dan tendensi sentral. Penelitian ini menggunakan  Student Satisfaction Self Confidence in learning Scale (SCLS), Kuesioner penilaian kinerja perawat, The Generalized Anxiety Disorder dan Nomophobia Quesionaire (NMP-Q). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kepuasan dan kepercayaan diri lulusan dengan metode pembelajaran yang digunakan yaitu kepuasan tingkat sedang 71,8%, tingkat rendah yaitu17,1% dan tingkat kepuasan tinggi hanya 11%. Kinerja perawat dalam melakukan asuhan keperawatan dalam kategori baik dengan kejadian ansietas yang terjadi mayoritas adalah ansietas ringan sebesar 41,7%. Nomophobia atau adiksi smartphone/Gadget yang dialami 59% nomophobia yang sangat berat, serta dari data tersebut juga tidak ada satupun responden yang tidak mengalami nomophobia.  Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan untuk institusi vokasi dalam pengembangan penggunaan metode pembelajaran daring, meskipun Pandemi Covid-19 sudah rmengalami penurunan kejadian, tetapi ini bisa menjadi langkah antisipasi terhadap kejadian yang sama dan adanya perkembangan teknogi informasi yang semakin pesat semakin menuntut pelaksanaan pendidikan yang lebih fleksibel dan tidak terbatas ruang dan waktu. Tingginya kejadian nompphobia dibutuhkan adanya intervensi kesehatan kejiwaan dalam upaya pencegahan terhadap adiksi smartphone atau gadget.
PELATIHAN OBJECTIVE STRUCTURED CLINICAL EXAMINATION (OSCE) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KESIAPAN PROGRAM EXIT-EXAM MAHASISWA KEPERAWATAN Veronica Rahmawati; Casman Casman; Nia Rosliany; Malianti Silalahi; Fendy Yesayas; Musaddad Kamal; Ressa Utami
BUGUH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 3 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/buguh.v3n1.794

Abstract

Objective Structured Clinical Examination (OSCE) merupakan metode untuk menguji kompetensi klinik secara objektif dan terstruktur dalam bentuk putaran/station dengan waktu tertentu. Artikel ini berupaya memberikan gambaran dan penjelasan terkait program pelatihan OSCE standar nasional secara komprehensif terhadap pengetahuan dosen. Penulisan artikel ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan model deskriptif-analitik. Hasilnya pengetahuan dan wawasan dosen meningkat dalam hal metode penilaian ujian keterampilan klinik dengan pendekatan OSCE. Hal ini dibuktikan dengan nilai pre-test dan post-test yang menunjukkan pengetahuan dosen terkait OSCE rata-ratanya mengalami rerata kenaikan pengetahuan setelah melakukan pelatihan OSCE sebesar 35,29%. Selain itu, dosen juga dapat mengaplikasikan dan merancang model ujian keterampilan klinik dengan OSCE di laboratorium keperawatan, sehingga dapat mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi Exit-Exam. Mahasiswa keperawatan yang terlibat dalam pelatihan OSCE ini juga mendapatkan manfaat berupa pengalaman nyata dalam melakukan ujian keterampilan klinik secara komprehensif. Artikel ini juga berkontribusi bagi institusi pendidikan keperawatan untuk menerapkan metode OSCE dalam ujian keterampilan klinik sebagai upaya meningkatkan kesiapan mahasiswa dalam program Exit-Exam.