Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

ANALISIS BOBOT DAN PERINGKAT PORTER UNTUK MENGETAHUI AKTIVITAS YANG PALING BERPENGARUH DALAM RANTAI NILAI MINERAL BIJIH BESI DI INDONESIA Endang Mulyani; Harta Haryadi
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2018
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol14.No2.2018.407

Abstract

Indonesia memiliki sumber daya bijih besi yang besar, namun industri domestik yang membutuhkan bahan baku olahan bijih besi masih dipasok impor, karena industri pengolahan bijih besi belum ada.Hal ini menandakan terputusnya rantai nilai dalam industri bijih besi. Tujuan penelitian ini adalah teridentifikasinya rantai nilai yang putus dari industri bijih besi dan berbagai kondisi yang menyebabkan aktivitas-aktivitas yang membentuk rantai nilai produk dari industri bijih besi tidak berjalan. Analisis ini menggunakan metode analisis bobot dan peringkat Porter. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode ini pada aktivitas primer, diketahui aktivitas operasi dan penyediaan insfrastruktur memiliki bobot peringkat tertinggi dengan skor 0,615 dibanding aktivitas lainnya, logistik ke dalam (0,461), logistik ke luar (0,307), penjualan dan promosi (0,153), pelayanan (0,153). Dalam aktivitas sekunder, manajemen sumber daya manusia memiliki bobot tertinggi yang mempengaruhi analisis rantai nilai dengan nilai skor (0,727), dibanding infrastruktur perusahaan sebesar 0,363, teknologi (0,545), pengadaan (0,181). Aktivitas-aktivitas yang memiliki bobot peringkat tinggi dalam rantai nilai industri bijih besi, mempunyai potensi untuk dikembangkan, sehingga menjadi unggulan bagi perusahaan untuk menghasilkan produk dari bahan baku menjadi produk yang bernilai tambah tinggi. Hasil analisis dapat menjadi masukan bagi pemerintah untuk membuat kebijakan meningkatkan aktivitas primer dan sekunder yang memiliki bobot rendah, sehingga rantai nilai bijih besi dapat berjalan.
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MESIN GASMIN DARI BEBERAPA INDUSTRI TAHU DI KABUPATEN SUMEDANG Harta Haryadi; Endang Mulyani
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 16 No 3 (2020): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2020
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol16.No3.2020.1051

Abstract

Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara telah membuat mesin Gasifikasi Mini (Gasmin) batubara untuk dipasarkan kepada industri kecil dan menengah (IKM) yang menggunakan bahan bakar kayu, sekam, solar dan bahan bakar gas sebagai pengganti bahan bakarnya yang lebih efisien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi faktor-faktor yang menimbulkan kecenderungan minat beli konsumen terhadap mesin Gasmin, sedangkan manfaat penelitian adalah mengetahui faktor-faktor yang diinginkan konsumen dalam menyempurnakan mesin Gasmin yang diproduksi agar sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Penelitian ini merupakan penelitian di lapangan (field research) menggunakan pendekatan kuantitatif. Percontoh penelitian adalah konsumen industri tahu Kabupaten Sumedang sebanyak 20 responden yang dilakukan dengan interviu disertai kuesioner dengan 7 item faktor yang memengaruhi keputusan pembelian mesin Gasmin (faktor X1 sampai X7). Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda menggunakan uji – t dengan taraf signifikansi a = 5% menggunakan program SPSS 20 for windows. Hasil penelitian dengan uji validitas product moment pearson correlation (PMPC) menggunakan program SPSS 20 for windows, memiliki nilai r hitung (Pearson Correlation) > r tabel (0,444 yang merupakan nilai r untuk responden sebanyak 20 dengan nilai df =18 sehingga data hasil penelitian sahih (valid). Dengan uji Sig.2 tailed seluruh item memiliki nilai < 0,05 (probabilitas maksimal 0,05 dan seluruh nilai Pearson Correlation ke-7 item memiliki nilai positif) sehingga data hasil penelitian sahih (valid). Untuk uji realibitas seluruh item dengan alpha cronbach’s memiliki nilai > 0,60 (probabilitas minimal), data hasil penelitian handal (reliable). Dari hasil uji validitas dan realibitas dapat diketahui, bahwa industri tahu yang ingin membeli mesin Gasmin, belum sepenuhnya yakin kepada kualitas dan kehandalan produk mesin gasmin (X1), belum setuju dengan harga penawaran mesin Gasmin (X2), belum yakin dengan saluran distribusinya (X3), masalah promosi yang kurang (X4), dari psikologi belum memiliki pandangan positif terhadap mesin Gasmin (X7), dari budaya belum terbiasa menggunakan mesin Gasmin (X5), sedangkan dari pengaruh sosial membeli mesin Gasmin hanya karena pengaruh teman, keluarga dan status sosial (X6).
PENGELOLAAN SUMBERDAYA BATUBARA INDONESIA DAN PROSPEKNYA DALAM PASAR GLOBAL DENGAN ANALISIS SWOT Harta Haryadi
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 17 No 2 (2021): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2021
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol17.No2.2021.1073

Abstract

Dalam pengelolaan sumber daya batubara diperlukan kebijakan dan terobosan baru agar sektor batubara Indonesia memilliki daya saing yang tinggi dalam rangka menghadapi pasar global batubara. Studi ini bertujuan untuk menganalisis kondisi sektor pertambangan batubara Indonesia dalam kancah persaingan global, yang anggotanya sudah mencapai 164 negara pada 2019. Studi ini menggunakan pendekatan analisis Strength, Weakness, Opportunities and Threat (SWOT). Hasil analisis menunjukkan, pertama, diperlukan penguasaan teknologi dan pendayagunaan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional. Kedua, meningkatkan ketersediaan infrastruktur pendukung untuk mengatasi kendala supply energi serta peningkatan kualitas batubara agar berdaya saing tinggi dalam rangka meraih peluang pasar dalam dan luar negeri. Hasil analisis dapat dijadikan masukan bagi pemerintah dalam upaya meningkatkan daya saing sektor batubara dalam menghadapi pasar global dan terpenuhinya kebutuhan batubara untuk industri dalam negeri.
THE FINANCIAL FEASIBILITY ANALYSIS FOR CONSTRUCTION PLAN OF FERRO-NICKEL (Fe-Ni) SMELTER PLANT AT SOUTH KONAWE REGENCY, SOUTH EAST SULAWESI Harta Haryadi
Indonesian Mining Journal Vol 20 No 2 (2017): INDONESIAN MINING JOURNAL VOL. 20 NO. 2 October 2017
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/imj.Vol20.No2.2017.278

Abstract

The objective of the study is to comprehend the feasibility for construction plan of smelter plant to process the nickel laterite into ferro-nickel (Fe-Ni). PT. Macika Mineral Industries (PT. MMI), located at Lolowua village South Konawe, Southeast Sulawesi will implement such a plan Law No. 4 of 2009 on Mineral and Coal Mining obliges the mining investors to process the minerals into semi-finished or finished products in the domestic country before selling them abroad. The raw materials for PT. MMI smelter plant will be supplied by PT. Macika Mada Madana (PT. MMM) as one of PT. MMI group members PT. MMI is the holder of Production Operation Mining Permit that covers an area of 705 Ha and is located in Watudemba village, Palangga District and Keono Village, South Palangga District, South Konawe Regency. The mining area of PT. MMI is located 7 km from the PT. MMM planed plant. The total Ni reserve owned by PT. MMM is 18,930,700 tons. Of 18,930,700 ton reserves; 4,390,645 tons belongs to the measured one performing the average grade of nickel and iron around 1.97 and 23.14% respectively while around 14,540,055 tons that contain the average grade of nickel and iron about 1.92 and 23.14% respectively goes to the inferred reserve. PT. MMI requires 960,000 tons per year of Ni raw material it means that PT. MMM can supply the processing plant up to 20 years. Net present value (NPV), internal rate of return (IRR), return on investment (ROI), payback period (PBP), benefit cost ratio (B / CR), and breakeven point (BEP) are the criteria for evaluating the financial need of PT. MMI. The results showed that the NPV was about US$ 726,883,479 while the IRR and the ROI were around 18.00% and 212.90% respectively. Calculating the PBP and the B/C achieved 6.19 years and 3.21 correspondingly. The reached BEP was US$ 754 per ton for the production of 50,504 tons. The analysis showed that the construction of ferro-nickel (Fe-Ni) plant by PT. MMI was financially acceptable to be. However, using several variable measurements in analyzing the sensitivity of the business, namely by the selling price of ferro-nickel is assumed to be reduced by 5% and production cost is increased by 5%, the plan is not sensitive to decreasing selling price and increasing production cost.