p-Index From 2019 - 2024
1.686
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JME
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERBEDAAN ANTARA SISWA YANG DIBERI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING Lilis Lilis; Yuna Sutria
Journal of Maritime and Education (JME) Vol. 2 No. 2 (2020): Article Research, Agustus 2020
Publisher : Politeknik Adiguna Maritim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.139 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk menelaah: (1) Perbedaan kemampuan penalaran matematik siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah, lebih baik daripada siswa yang memperoleh discovery learning, (2) Kadar aktivitas aktif siswa selama proses pembelajaran berbasis masalah, (3) Pola ragam jawaban siswa dalam menyelesaikan masalah pada pembelajaran berbasis masalah dan discovery learning.Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Instrumen tersebut dinyatakan telah memenuhi syarat validitas isi, serta koefisien reliabilitas sebesar 0,740 dan 0,879 berturut-turut untuk kemampuan penalaran matematika dan angket sikap belajar siswa. Analisis data kemampuan penalaran matematik dilakukan dengan analisis kovarians (ANAKOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terdapat perbedaan hasil kemampuan penalaran matematik antara siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang diberi discovery learning. Hal ini terlihat dari hasil anakova untuk Fhitung =4,11 lebih besar Ftabel 3,96. (2) Kadar Aktivitas aktif siswa telah memenuhi waktu persentase ideal yang ditetapkan (3) Proses Penyelesaian jawaban siswa yang dikenakan pembelajaran berbasis masalah lebih baik dibandingkan dengan discovery learning.
PROSEDUR PENANGANAN DOKUMEN KAPAL MUATAN CURAH KERING DI DERMAGA TUKS INALUM PADA PT.GESURI LIOYD CABANG KUALA TANJUNG Lilis Lilis; Eka Fransiska; Cindy Ivana Uliarti Situmeang
Journal of Maritime and Education (JME) Vol. 3 No. 2 (2021): Article Research, Agustus 2021
Publisher : Politeknik Adiguna Maritim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.515 KB) | DOI: 10.54196/jme.v3i2.49

Abstract

Abstrak. Tugas dari perusahaan pelayaran, PT. Gesuri Lloyd Cabang Kuala Tanjung yaitu menangani dokumen dari kapal yang akan tiba dan berangkat sampai kapal selesai melakukan aktifitas bongkar/muat barang didermaga pelabuhan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) INALUM. Sebagai agen pelayaran wajib mengetahui prosedur penanganan dokumen kapal tiba dan berangkat, karena kegiatan tersebut adalah kegiatan inti dari operasional perusahaan pelayaran yang bergerak di bidang keagenan. Dermaga TUKS INALUM merupakan singkatan dari Terminal Untuk Kepentingan Sendiri yang berarti tidak untuk kepentingan umum dikarenakan salah satu perusahaan besar memiliki dermaganya sendiri yaitu PT. INALUM (Indonesia Asahan Aluminium). PT. Gesuri Lloyd Cabang Kuala Tanjung bekerja sama dengan perusahaan bongkar muat yaitu PT. Kuala Jaya Samudera dan PT. Duet Pratama Samudera. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan prosedur penanganan dokumen kedatangan dan keberangkatan kapal di pelabuhan TUKS INALUM dan untuk mengetahui instansi-instansi terkait dalam prosedur penanganan dokumen kapal dipelabuhan TUKS INALUM. Instansi-instansi yang terkait di Kuala Tanjung menjalin kerja sama yang baik kepada perusahaan PT. Gesuri Lloyd Kuala Tanjung, tetapi terkadang terdapat kendala dalam menangani dokumen baik itu disebabkan oleh alat untuk bongkar maupun petugas yang terlibat didalam nya sehingga mengkibatkan keterlambatan dalam menangani dokumen. Metode yang dilakukan untuk pengumpulan data adalah metode observasi atau pengamatan, interview atau wawancara, studi pustaka dan dokumentasi.
TATA CARA PERPANJANGAN SERTIFIKAT KONSTRUKSI KAPAL PADA KANTOR KSOP (KESYAHBANDARAN DAN OTORITA PELABUHAN) KELAS I DUMAI OLEH PT.WASAKA INDONESIA JAYA DUMAI Lilis Lilis; Nurmalia Sari Siregar; Putra Abdullah
Journal of Maritime and Education (JME) Vol. 4 No. 1 (2022): Article Research, Februari 2022
Publisher : Politeknik Adiguna Maritim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.504 KB) | DOI: 10.54196/jme.v4i1.63

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dekat bagaimana proses pengurusan perpanjangan sertifikat konstruksi kapal pada kantor KSOP (Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan) Kelas I Dumai oleh PT. Wasaka Indonesia Jaya Dumai. Konstruksi kapal merupakan proses pembangunan kapal di galangan kapal yang didahului oleh desain dan dilanjutkan dengan pembangunan konstruksi kapal yang diawali dengan peletakan lunas, dilanjutkan dengan konstruksi rangka gading-gading, geladak, anjungan, kulit kapal. Sertifikat konstruksi kapal merupakan salah satu surat penting yang harus dimiliki oleh pemilik perusahaan angkutan laut. Sertifikat konstruksi ini dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk kapal yang telah memenuhi persyaratan material, konstruksi, bangunan, permesinan dan pelistrikan, stabilitas, dan elektronika kapal berdasarkan hasil pengujian dan pemeriksaan.Masa berlaku sertifikat Keselamatan Konstruksi adalah 1 tahun, (masa berlaku akan menjadi 5 tahun dengan melaksanakan annual survey dan di-endorst). Annual Survey adalah survey yang dilakukan secara umum, terhadap struktur peralatan, system penyambungan dan penataan, sedangkan di endorst adalah di cap atau ditanda tangani oleh suatu Lembaga yang memeriksa sertifikat tersebut. Tata cara perpanjangan sertifikat konstruksi kapal dimulai dari surat permohonan dari pemohon serta menyampaikan kepada kepala kantor KSOP, memverifikasi persyaratan dokumen, mendisposisikan kepada Marine Inspector, meneliti Keabsahan Dokumen, melaksanakan Pemeriksaan Kapal dan membuat Laporan PMR kepada kepala sesi, memverifikasi keabsahan dokumen, hasil pemeriksaan, dan memproses penerbitan surat/ dokumen kapal, menyetujui dan menandatangani surat/ dokumen, menerima slip setoran, membuat nomor surat dan mendistribusikan kepada pemohon.
AKTIVITAS PELAYANAN PENUMPANG KAPAL KM. WIRA ONO NIHO DI DERMAGA PELABUHAN PADA KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN KELAS IV SIBOLGA Lilis Lilis; Muhammad Umri Rizki
Journal of Maritime and Education (JME) Vol. 4 No. 2 (2022): Article Research, Agustus 2022
Publisher : Politeknik Adiguna Maritim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.01 KB) | DOI: 10.54196/jme.v4i2.84

Abstract

Penelitian bertujuan ini adalah untuk mengetahui Aktivitas Pelayanan Penumpang Kapal KM. Wira Ono Niha di Dermaga Pada Kantor KSOP Kelas IV Sibolgauntukmelayani proses kedatangan hingga keberangkatan kapal penumpang. Pelabuhan penyeberangan sebagai pintu gerbang jalur lintas penghubung darat antara Pulau. Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (OPP) merupakan unit kerja yang berlokasi di pelabuhan yang digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan komersil. Otoritas Pelabuhan Penyeberangan bekerja sama dengan PT. ASDP Indonesia Ferry sebagai pengelola pelabuhan penyeberangan, Syahbandar, Bea cukai, imigrasi, kesehatan pelabuhan dan Karantina. Angkutan pelabuhan penyeberangan yang digunakan untuk penyeberangan ke Nias adalah Kapal Ro-Ro. Keadaan ini yang harus dihindari dan diatur dengan kebijakan pengaturan pola antrian penumpang di loket pelabuhan. Perencanaan adalah proses yang mendefinisikan tujuan dari organisasi, membuat strategi digunakan untuk mencapai tujuan dari organisasi, serta mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan 2 proses-peroses yang penting dari semua fungsi manajemen sebab tanpa perencanaan (planning) fungsi pengorganisasian, pengontrolan maupun pengarahan tidak akan dapat berjalan. Seiring dengan kerap kali terlambatnya pelayanan penundaan pada kapal-kapal yang keluar masuk pelabuhan maka penulis memilih makalah dengan judul Aktivitas Pelayanan Kapal Penumpang Kapal KM. Wira Ono niha di Dermaga Pada Kantor KSOP Kelas IV Sibolga. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang didapat melalui observasi di lapangan dan wawancara secara langsung kepada petugas Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan selama penulis melakukan Praktek Darat dan data sekunder yang diperoleh dari buku – buku yang ada di perpustakaan maupun sumber bacaan lainnya yang berkenaan dengan pokok bahasan yang diambil. Dalam pembuatan penelitian ini penulis menggunakan metode lapangan (Field Research) dan metode pustaka (Library Research) untuk mendapatkan data dan informasi.
PELAKSANAAN EKSPOR IKAN PARI KE NEGARA SINGAPORE PADA CV. INDO PACIFIC JAKARTA Lilis Lilis; Dirhamsyah Dirhamsyah; Eka Fransiska; Dewi Sartika
Journal of Maritime and Education (JME) Vol. 5 No. 1 (2023): Article Research
Publisher : Politeknik Adiguna Maritim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.364 KB) | DOI: 10.54196/jme.v5i1.102

Abstract

Penelitian ini menjelaskan bagaimana pedoman pelaksanaan ekspor ikan pari ke negara Singapore pada CV. Indo Pacific Jakarta. Prosedur dokumen ekspor ikan pari berbeda dengan dokumen ikan pada umumnya hal ini dikarenakan ikan pari adalah salah satu jenis ikan yang dilindungi. Hal ini juga tercantuk dalam Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Raja Ampat Nomor 9 Tahun 2012 tentang Larangan Penangkapan Hiu, Pari Manta, dan jenis-jenis Ikan tertentu di Perairan Laut Raja Ampat. Pasal 6, pasal 7, pasal 8, pasal 9 dan pasal 11 bahwa: setiap orang dan/ atau badan hukum dilarang melakukan kegiatan memperniagakan, menyimpan, atau memiliki kulit, tubuh sirip, atau bagian-bagian lain jenis ikan yang dilindungi atau barang-barang yang dibuat dari bagian itu. Maka dari itu untuk melakukan ekspor ikan pari dokumen yang diperlukan sedikit lebih rumit dari jenis ikan lainnya. Hal ini untuk mengetahui apakah jenis ikan pari yang akan diekspor adalah jenis ikan pari yang dilindungi atau tidak, dan untuk mengetahui hal tersebut maka pihak perusahaan akan melakukan permohonan rekomendasi kepada pihak Balai Karantina Ikan Penjamin Mutu (BKIPM) melalui salah satu sistem yang bernama Surat Angkut Jenis Ikan (SAJI). Apabila rekomendasi tersebut disetujui berarti jenis ikan pari yang akan diekspor adalah jenis ikan yang tidak dilindungi. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah riset lapangan (field research) dimana penulis melakukan observasi dan wawancara secara langsung kepada pihak perusahaan dan riset kepustakaan (library research) dimana penulis mendapatkkan sumber bacaan lainnya yang berkenaan dengan pembahasan yang diambil.
PERANAN PT ADHI GUNA PUTERA MEULABOH DALAM MENANGANI PEMBONGKARAN BATU BARA DI DERMAGA JETTY PLTU NAGAN RAYA Syarifur Ridho; Lilis; Ahmad Fauzan Aminullah
Journal of Maritime and Education (JME) Vol. 5 No. 2 (2023): Article Research
Publisher : Politeknik Adiguna Maritim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54196/jme.v5i2.108

Abstract

PT Adhi Guna Putera Meulaboh adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan Bongkar Muat. Dalam arti perusahaan pelayanan bongkar muat – dokumen kapal dan pengurusan bongkar muat salah satunya yaitu bongkar muat curah padat. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui Peranan PT Adhi Guna Putera Meulaboh dalam menangani pembongkaran Batu Bara di Dermaga Jetty PLTU Nagan Raya. peranananya dimulai dari persediaan alat alat bongkar muat hingga tenaga kerja bongkar muat. Dalam penulisan penelitian ini penulis menggunakan metodologi, selama menjalankan Praktek Darat penulis mengumpulkan bahan – bahan dari metode pengamatan lapangan (Field Study) dan metode pustaka (Library Study) untuk mengetahui lebih dekat bagaimana perusahaan PT Adhi Guna Putera Meulaboh dalam melaksanakan kegiatan pelayanan bongkar muat curah padat seperti Batu Bara. Adapun masalah – masalah yang dihadapi dalam peranan bongkar muat itu biasanya adanya miscommunication antara perusahaan agency kapal dengan pihak perusahaan bongkar muat itu sendiri. Kerjasama serta koordinasi yang baik antara perusahaan pelayaran agency dengan PBM dengan kegiatan bongkar muat sangat dibutuhkan demi kelancaran pelayanan kegiatan bongkar muat. Perlu diingat maksud dari koordinasi yang dimaksud adalah bahwa masing – masing perusahaan dapat melakukan tugas dan fungsinya sehingga pelayanan terhadap kapal dapat berjalan dengan lancar, aman, dan efisien.